Tarbiyatul Abna (Islamic Parenting)
3.54K subscribers
51 photos
3 files
53 links
Kumpulan Tips untuk Menjadi Orang Tua Muslim yang Sukses. Diasuh oleh Ustadz Wira Mandiri Bachrun Al Bankawy.
Download Telegram
โšกJANGAN RENDAHKAN GURU DI HADAPAN ANAK!โšก

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Termasuk kesalahan yang sering dilakukan oleh pihak orang tua, adalah menyalahkan guru atau pihak sekolah di hadapan anak-anak mereka. Ketika guru memberikan konsekuensi atau hukuman kepada salah seorang peserta didik, orang tuanya yang tidak terima kemudian datang ke sekolah dan langsung memarahi pihak sekolah di hadapan anak-anak.

โ“ Benarkah tindakan semacam ini?
Jawabannya tentu tidak!

โŒ Tindakan semacam ini akan menyebabkan nilai atau kedudukan sekolah menjadi kecil di hadapan si anak. Anak akan menganggap remeh pihak sekolah dan tidak akan mendengar lagi nasihat dari guru maupun pengasuhnya.

โ“Lantas apa yang hendaknya dilakukan oleh orang tua?

โœ… Yang harusnya dilakukan oleh orang tua adalah berbicara dengan tenang kepada pihak yang bersangkutan dan tidak melontarkan kalimat-kalimat kasar sebagai luapan emosinya kepada guru atau penanggung jawab sekolah. Apalagi bila di hadapan anaknya. Bicarakan apa masalah si anak, kemudian bersama-sama mencari solusi dengan kepala yang dingin.

โŒ Jangan pernah merendahkan kedudukan guru dan sekolah di hadapan anak. Perendahan terhadap mereka, justru akan mengurangi kewibawaan guru yang berakibat anak kurang penghormatannya kepada mereka dan tidak mau lagi mendengar nasihat mereka.

๐Ÿ“š (Referensi: At Taqshir fi Tarbiyatil Aulad, DR. Muhammad bin Ibrahim Al Hamd)

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
โšกTidak Suka dengan Lahirnya Anak Perempuanโšก

โœ… Termasuk kesalahan dalam mendidik anak, atau bahkan kesalahan dalam aqidah adalah murka dengan lahirnya anak perempuan.

โœ… Tidak suka dengan lahirnya anak perempuan adalah praktek jahiliyah dan akhlak masyarakat jahiliyah yang telah dicela oleh Allah di dalam firman-Nya:


ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุจูุดู‘ูุฑูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูู‡ูู…ู’ ุจูุงู„ู’ุฃูู†ู’ุซูŽู‰ ุธูŽู„ู‘ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ู…ูุณู’ูˆูŽุฏู‘ู‹ุง ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูƒูŽุธููŠู…ูŒ (58) ูŠูŽุชูŽูˆูŽุงุฑูŽู‰ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูŽูˆู’ู…ู ู…ูู†ู’ ุณููˆุกู ู…ูŽุง ุจูุดู‘ูุฑูŽ ุจูู‡ู ุฃูŽูŠูู…ู’ุณููƒูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู‡ููˆู†ู ุฃูŽู…ู’ ูŠูŽุฏูุณู‘ูู‡ู ูููŠ ุงู„ุชู‘ูุฑูŽุงุจู ุฃูŽู„ูŽุง ุณูŽุงุกูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽุญู’ูƒูู…ููˆู†ูŽ (59)

โ€œDan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah mukanya, dan dia menjadi sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan tetap memelihara anak tersebut dengan menanggung rasa malu ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.โ€ (An Nahl: 58-59)

โœ… Murka karena diberi bayi perempuan merupakan perkara yang sangat berbahaya, membuat orang terjatuh pada:

1. Penentangan terhadap takdir Allah

2. Penolakan terhadap pemberian Allah, yang harusnya dia syukuri. Ini akan mendatangkan kemurkaan Allah

3. Meniru akhlak masyarakat jaahiliyah

4. Menunjukkan kebodohan dan kedunguan serta ketidakcerdasan.

5. Membebani wanita di luar batas kemampuannya. Sebagian mereka murka kepada para istri karena hanya bisa memberikan anak perempuan. Dia tidak sadar bahwa dialah penyebab lahirnya anak perempuan itu. Ketika anaknya laki-laki dia mengatakan bahwa itu karena usahanya, maka kenapa ketika bayinya laki-laki dia tidak salahkan dirinya? Namun ketika perempuan dia menyalahkan pihak istri karena melahirkan bayi perempuan.

6. Di dalamnya terdapat penghinaan dan perendahan derajat wanita.

Wallahu a'lam bisshawab.

๐Ÿ“šReferensi: Ath Thaqshir fi Tarbiyatul Abna, DR. Muhammad bin Ibrahim Al Hamd.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’žBERBUAT ADIL KEPADA ANAK-ANAK๐Ÿ’

โœ… Termasuk kesalahan dalam mendidik adalah membeda-bedakan dalam memperlakukan anak baik dari sisi materi maupun dari sisi kasih sayang.

โœ… Akibat sikap yang tidak adil ini cukup membahayakan. Di antaranya: Sebagian anak jadi durhaka karena berpikiran bahwa dulu dia tidak disayang seperti saudaranya, maka dia merasa berhak untuk tidak berbakti.

โœ… Akibat lainnya adalah muncul sikap iri dan saling membenci antar anak. Atau paling minim akan membuat renggang hubungan mereka bahkan sampai mereka dewasa kelak.

โœ… Tidak mengapa memberikan sesuatu yang dibutuhkan oleh salah seorang anak tapi tidak diberikan kepada yang tidak membutuhkan. Seperti ada yang sakit, maka diberi biaya pengobatan, yang lainnya tidak. Atau memberikan biaya pendidikan sesuai dengan yang dia butuhkan. Anak yang sedang kuliah tentu berbeda biayanya dengan anak yang masih sekolah di pendidikan rendah.

โœ… Yang harus adil itu kalau sifatnya hadiah atau pemberian tanpa adanya kebutuhan, di mana dia mengkhususkan pemberian tersebut kepada salah seorang anak dan tidak memberikan kepada yang lainnya maka ini menafikan keadilan.

๐Ÿ“š Para ulama berbeda pendapat tentang berbuat adil kepada anak dalam pemberian. Mayoritas para ulama berpendapat hukumnya hanyalah sunnah-mustahab saja. Namun sebagian ulama yang lain seperti Imam Ahmad dan Imam Ishaq bin Rohawaih berpendapat wajib berdalilkan dengan kisah An Nuโ€™man bin Basyir dalam Shahih Al Bukhari dan Muslim

๐Ÿ’ An Nuโ€™man bin Basyir radhiyallahu โ€˜anhuma yang ketika itu berada di atas mimbar berkata, โ€œAyahku memberikan hadiah padaku.โ€ Lantas ibunya Nuโ€™man, โ€˜Amroh bintu Rowahah berkata, โ€œAku tidak ridho sampai engkau mempersaksikan hal itu pada Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam.โ€ Lalu Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam datang, lantas Basyir (ayah Nuโ€™man) berkata, โ€œAku telah memberikan hadiah pada anak laki-lakiku dari istriku, โ€˜Amroh bin Rowahah. Lalu istriku memerintah padaku untuk mempersaksikan masalah hadiah ini padamu, wahai Rasulullah.โ€ Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam pun bertanya pada Basyir, โ€œApakah engkau memberi anak-anakmu yang lain seperti anakmu itu?โ€ โ€œTidakโ€, begitu jawaban Basyir. Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda,

โ€œBertakwalah pada Allah. Bersikap adillah terhadap anak-anakmu.โ€ An Nuโ€™man berkata bahwa ayahnya kembali dan menarik hadiah tersebut.

โœ… Kecintaan yang lebih kepada salah seorang anak adalah suatu hal yang wajar, sebagaimana orang yang berpoligami. Walaupun dia lebih mencintai salah seorang istrinya, tapi tetap dia harus berbuat adil. Demikian pula dalam memperlakukan anak, haruslah tetap adil.

โœ… Kadang kecintaan yang berlebih dan tampak di mata anak-anak bisa melahirkan sikap ekstrim sebagaimana yang terjadi pada anak-anak Nabi Yaโ€™qub yang merasa bahwa ayahnya lebih cinta kepada nabi Yusuf dan saudaranya Bunyamin.

โœ… Anak-anak Nabi Yaโ€™qub sampai tega untuk merencanakan pembunuhan kepada Yusuf atau membuang Yusuf sehingga perhatian ayah mereka bisa berpaling kepada mereka. Tidak lagi kepada Yusuf.

โœ… Karena itu walaupun lebih cinta kepada salah seorang anak, tapi tidak boleh bagi orang tua untuk terlalu menampakkannya di hadapan anaknya yang lain karena bisa menimbulkan kecemburuan kepada anak yang lain.

โœ… Tapi diperbolehkan untuk membanggakan salah seorang anak bila tujuannya untuk memotivasi anak yang lain, bukan untuk merendahkan mereka. Seperti mengatakan, โ€œKakak kalian ini rajin sholat, coba kalian tiru!โ€ โ€œSaudara kalian ini sopan dan santun ucapannya, hendaknya kalian bisa meneladaninya.โ€

Wallahu a'lam bisshawab.

Referensi:
- Fiqh Tarbiyatil Abna', Syaikh Musthafa Al Adawi
-At Taqshir fi Tarbiyatil Abna', Syaikh DR. Muhammad Ibrahim Hamd.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’œ TUNTUNAN RINGKAS AQIQAH ๐Ÿ’–

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Aqiqah adalah menyembelih hewan sembelihan dalam rangka kelahiran anak. Bagi anak laki-laki, disembelih baginya dua ekor kambing atau domba, bagi anak perempuan satu ekor saja.

Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda,

ู…ุน ุงู„ุบู„ุงู… ุนู‚ูŠู‚ุฉ ูุฃู‡ุฑูŠู‚ูˆุง ุนู†ู‡ ุฏู…ู‡ ูˆุฃู…ูŠุทูˆุง ุนู†ู‡ ุงู„ุฃุฐู‰

โ€œAqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.โ€(HR. Al Bukhari)

Menghilangkan gangguan di dalam hadits ini maknanya adalah mencukur rambutnya, sebagaimana yang riwayat dari Samurah bin Jundub radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

ูƒู„ ุบู„ุงู… ุฑู‡ูŠู†ุฉ ุจุนู‚ูŠู‚ุชู‡ ุชุฐุจุญ ุนู†ู‡ ูŠูˆู… ุณุงุจุนู‡ ูˆูŠุญู„ู‚ ูˆูŠุณู…ู‰

โ€œSetiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.โ€ (HR. Ashabus Sunan)

๐Ÿ“šHUKUM AQIQAH

Mayoritas ulama berpendapat bahwa aqiqah hukumnya sunnah mustahab sebagaimana yang disebutkan oleh Asy Syaukani di dalam Nailul Author.

๐Ÿ‘‰๐ŸปJUMLAH HEWAN YANG DISEMBELIH

Sebagaimana yang disampaikan di atas, jumlah hewan yang disembelih adalah dua ekor bagi anak laki-laki dan satu ekor bagi anak wanita. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,

ุนู† ุงู„ุบู„ุงู… ุดุงุชุงู† ู…ูƒุงูุฆุชุงู† ูˆุนู† ุงู„ุฌุงุฑูŠุฉ ุดุงุฉ

โ€œBayi laki-laki dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.โ€ (HR. Ahmad)

๐Ÿ‘‰๐Ÿป DISUNNAHKAN BERSHADAQAH DI HARI AQIQAH

Disunnahkan pula di hari aqiqah, orang tua mencukur rambut anak untuk kemudian ditimbang dan bershadaqah perak seberat timbangan rambut tersebut, atau dengan sejumlah uang senilai kadar perak tersebut.

Dalilnya adalah hadits Fatimah putri Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam ketika melahirkan Hasan. Rasulullah bersabda,

ุงุญู„ู‚ูŠ ุฑุฃุณู‡ ูˆุชุตุฏู‚ูŠ ุจูˆุฒู† ุดุนุฑู‡ ูุถุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุณุงูƒูŠู†

โ€œCukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak seberat timbangan rambutnya kepada orang miskin.โ€ (HR. Ahmad)

7โƒฃ WAKTU AQIQAH PADA HARI KETUJUH

Waktu yang paling afdhal untuk melakukan aqiqah adalah hari ketujuh dari kelahiran bayi. Sebagian ulama membolehkan yang setelah itu seperti pada hari keempat belas atau kedua puluh satu atau yang lebih daripada itu.

๐Ÿ– BOLEHNYA MEMBUAT JAMUAN MAKAN AQIQAH

Boleh membagikan daging aqiqah dalam keadaan mentah, akan tetapi lebih utama apabila dibagikan dalam keadaan sudah dimasak. Diperbolehkan juga untuk mengundang sanak famili dan tetangga untuk makan bersama daging sembelihan tersebut.

Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

ู‡ูŽุฐูŽุง ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุฅูุฐุง ุทุจุฎู‡ุง ูู‚ุฏ ูƒูู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงูƒููŠู† ูˆูŽุงู„ู’ุฌููŠุฑูŽุงู† ู…ูุคู†ูŽุฉ ุงู„ุทู‘ูŽุจู’ุฎ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฒููŠูŽุงุฏูŽุฉ ูููŠ ุงู„ู’ุฅูุญู’ุณูŽุงู† ูˆุดูƒุฑ ู‡ูŽุฐูู‡ ุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุฉ ูˆูŠุชู…ุชุน ุงู„ู’ุฌููŠุฑูŽุงู† ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงูƒููŠู† ุจู‡ูŽุง ู‡ู†ูŠุฆุฉ ู…ูƒููŠุฉ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู†ูŽุฉ ููŽุฅูู† ู…ู† ุฃู‡ุฏูŠ ู„ูŽู‡ู ู„ุญู… ู…ุทุจูˆุฎ ู…ูู‡ูŽูŠู‘ูŽุฃ ู„ู„ู’ุฃูŽูƒู’ู„ ู…ูุทูŠุจ ูƒูŽุงู†ูŽ ูุฑุญู‡ ูˆุณุฑูˆุฑู‡ ุจูู‡ู ุฃุชู… ู…ู† ูุฑุญู‡ ุจูู„ูŽุญู’ู… ู†ูŠุก ูŠุญู’ุชูŽุงุฌ ุฅูู„ูŽู‰ ูƒู„ูุฉ ูˆุชุนุจ

โ€œApabila dia memasaknya, maka ini semakin menyempurnakan pemberiannya kepada orang-orang miskin dan para tetangga. Ini akan menambah kebaikan serta rasa syukur terhadap nikmat tersebut. Para tetangga, anak-anak serta orang-orang miskin dapat menikmati hidangan itu dengan gembira, karena orang yang menerima daging yang sudah dimasak, siap untuk dimakan dan enak rasanya tentu merasa lebih gembira dibandingkan pemberian daging mentah yang masih membutuhkan tenaga dan capek untuk mengolahnya.โ€

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
Bismillah.

Saudaraku fillah, anggota channel @tarbiyatulabna...

Bagi yang punya ide tentang tema apa yang bagus untuk diangkat di channel @tarbiyatulabna bisa memberikan sumbang sarannya ke admin melalui nomor +6282221474214.

Terimakasih atas segala bentuk partisipasinya. Jazaakumullahu khairan.

Admin.
๐Ÿ’–PERAN BESAR IBU DALAM MENDIDIK ANAK (1)๐Ÿ’–

๐Ÿ“ Di dalam Al Qurโ€™an, Allah telah ingatkan tentang besarnya peran kaum wanita, dalam hal ini para ibu, dalam melahirkan generasi Islam. Bahkan tanpa kehadiran seorang ibu, kita tidak akan lahir di muka bumi ini.

๐Ÿ“ Allah berfirman,

ูˆูŽูˆูŽุตู‘ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ุฅู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ุจููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽู…ูŽู„ูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ู‘ูู‡ู ูˆูŽู‡ู’ู†ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽู‡ู’ู†ู ูˆูŽููุตูŽุงู„ูู‡ู ูููŠ ุนูŽุงู…ูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽู†ู ุงุดู’ูƒูุฑู’ ู„ููŠ ูˆูŽู„ููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ูƒูŽ ุฅูู„ูŽูŠู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุตููŠุฑู (ูกูค)

โ€œDan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; IBUNYA TELAH MENGANDUNGNYA DALAM KEADAAN LEMAH YANG BERTAMBAH- TAMBAH, DAN MENYAPIHNYA DALAM DUA TAHUN. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.โ€ (Luqman: 14).

๐Ÿ“ Allah juga berfirman,

ูˆูŽูˆูŽุตู‘ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ุฅู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ุจููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู‡ู ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู‹ุง ุญูŽู…ูŽู„ูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ู‘ูู‡ู ูƒูุฑู’ู‡ู‹ุง ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽุชู’ู‡ู ูƒูุฑู’ู‡ู‹ุง ูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽููุตูŽุงู„ูู‡ู ุซูŽู„ุงุซููˆู†ูŽ ุดูŽู‡ู’ุฑู‹ุง

โ€œKami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya. IBUNYA MENGANDUNGNYA DENGAN SUSAH PAYAH, DAN MELAHIRKANNYA DENGAN SUSAH PAYAH (PULA), MENGANDUNGNYA SAMPAI MENYAPIHNYA ADALAH TIGA PULUH BULAN.โ€ (Al Ahqaf: 15)

๐ŸŽ€ Karena besarnya peran kaum ibu yang tidak bisa dipegang oleh para bapak ini, maka wajarlah bila Allah meninggikan kedudukan mereka tiga kali daripada seorang bapak. Hal ini ditunjukkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah.

Beliau berkata,

ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุจูุญูุณู’ู†ู ุตูŽุญูŽุงุจูŽุชููŠุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุฃูู…ู‘ููƒูŽยป ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุซูู…ู‘ูŽ ุฃูู…ู‘ููƒูŽยป ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุซูู…ู‘ูŽ ุฃูู…ู‘ููƒูŽยป ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุจููˆูƒูŽยป (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆ ู…ุณู„ู…)

Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah seraya berkata, โ€œYa Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?โ€ Jawab Nabi, โ€œIBUMU.โ€ Ia bertanya lagi, โ€œLalu siapa?โ€ Jawab Beliau, โ€œIBUMU.โ€ Ia bertanya lagi, โ€œLalu siapa lagi?โ€ Beliau menjawab, โ€œIBUMU.โ€ Lalu ia bertanya lagi, โ€œLalu siapa?โ€ Beliau jawab, โ€œAyahmu.โ€ (HR. Al Bukhari dan Muslim).

๐Ÿ–Š Al Hafizh Ibnu Hajar ketika menjelaskan hadits ini, beliau mengatakan,

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจู† ุจูŽุทู‘ูŽุงู„ู ู…ูู‚ู’ุชูŽุถูŽุงู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ู„ูู„ู’ุฃูู…ู‘ู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉู ุฃูŽู…ู’ุซูŽุงู„ู ู…ูŽุง ู„ูู„ู’ุฃูŽุจู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุจูุฑู‘ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู„ูุตูุนููˆุจูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ู„ู ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุถู’ุนู ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุถูŽุงุนู ููŽู‡ูŽุฐูู‡ู ุชูŽู†ู’ููŽุฑูุฏู ุจูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฃูู…ู‘ู

โ€œBerkata Ibnu Batthal: Makna dari hadits ini bahwa ibu berhak untuk mendapatkan perlakuan baik tiga kali daripada perlakuan baik kepada bapak. Hal ini karena tiga perkara:

1โƒฃ Karena kesulitan ketika mengandung

2โƒฃ Kesulitan karena melahirkan

3โƒฃ Kesulitan ketika menyusui

Maka dalam ketiga hal ini ibu berkesendirian.

๐Ÿ’– Ajaran Islam juga telah menetapkan, bahwa kedudukan utama wanita adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Syariat Islam juga telah memberikan tanggung jawab kepada wanita terhadap anaknya sejak dini, dimulai dari masa kehamilan, kelahiran, pengasuhan hingga masa penyusuan. Aktivitas ini dapat dikatakan sebagai aktivitas wanita yang paling utama dan mulia, dalam kapasitas kewanitaannya.

Rasulullah shallallahu โ€™alaihi wasallam telah bersabda,

ูƒูู„ู‘ู ู…ูŽูˆู’ู„ููˆู’ุฏู ูŠููˆู’ู„ูŽุฏ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ููุทู’ุฑูŽุฉู ููŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงู‡ู ูŠูู‡ูŽูˆู‘ูุฏูŽุงู†ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ูŠูู†ูŽุตู‘ูุฑูŽุงู†ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ูŠูู…ูŽุฌู‘ูุณูŽุงู†ูู‡ู

โ€œSetiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (suci). IBU bapaknya-lah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.โ€ (HR. Al Bukhari)

โ—๏ธ Jadi ibu ikut berperan memberikan pendidikan anak. Bahkan kalau diperhatikan, peran ibu membentuk karakter si anak itu lebih dominan daripada peran ayah yang lebih banyak di luar mencari nafkah. (bersambung)

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’–PERAN BESAR IBU DALAM MENDIDIK ANAK (2)๐Ÿ’–

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Agar lebih memahami peran ibu terhadap pendidikan anak-anak mereka, marilah kita baca dan renungkan bagaimana peran ibu para ulama kaum muslimin dalam mendidik anak-anak mereka sehingga mereka bisa menjadi para imam, ulama besar kaum muslimin.

๐Ÿ“š KISAH IBU IMAM MALIK BIN ANAS

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Uwais,

โ€œAku mendengar pamanku, Malik bin Anas, bercerita, โ€˜Dulu, sewaktu aku kecil, ibuku biasa memakaikanku pakaian dan mengenakan imamah untukku. Kemudian ia mengantarkanku kepada Rabiโ€™ah bin Abi Abdirrahman. Ibuku mengatakan, โ€˜Anakku, datanglah ke majelisnya Rabiโ€™ah. Pelajari akhlak dan adabnya sebelum engkau mempelajari hadits dan fikih darinyaโ€™.โ€

Lihatlah bagaimana Ibu Imam Malik mempersiapkan diri Imam Malik dan memotivasi beliau agar mempelajari ilmu dan adabnya para ulama.

๐Ÿ“š KISAH IBU IMAM ASY SYAFIโ€™I

Ayah Imam Asy Syafiโ€™i wafat dalam usia muda. Ibunyalah yang membesarkan, mendidik, dan memperhatikannya hingga kemudian Muhammad bin Idris Asy Syafiโ€™i menjadi seorang imam besar.

Ibunya membawa Muhammad kecil hijrah dari Gaza di Palestina menuju Makkah. Di Makkah, ia mempelajari Alquran dan berhasil menghafalkannya saat berusia 7 tahun. Kemudian sang ibu mengirim anaknya ke pedesaan yang bahasa Arabnya masih murni. Sehingga bahasa Arab beliau pun menjadi fasih.

Setelah itu, ibunya memperhatikannya agar bisa berkuda dan memanah. Jadilah ia seorang pemanah ulung. Dari seratus anak panah pernah ia muntahkan dari busurnya, tak satu pun meleset dari sasaran.

Ibu Al Imam Asy Syafiโ€™I tidak pernah meninggalkan urusan berlalu begitu saja, akan tetapi dipenuhi dengan kedisiplinan dalam mendidik. Imam Malik akhirnya memperbolehkan Imam Asy Syafiโ€™i muda untuk berfatwa dalam usia baru lima belas tahun.

Pengorbanan dan perhatian ibu Al Imam Asy Syafiโ€™i tidak sia-sia. Di usia yang muda keberhasilan pada diri beliau sudah tampak. Dan selanjutnya Al Imam Asy Syafiโ€™i pun dikenal sebagai seorang ulama besar.

๐Ÿ“š KISAH IBU IMAM AHMAD BIN HANBAL

Ibu Imam Ahmad bernama Shafiyah binti Maimunah binti Abdul Malik. Ayahnya wafat di usia muda, tiga puluh tahun. Ibunya pun hidup menjanda dan enggan menikah lagi, walaupun usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Ia hanya ingin fokus memenuhi kehidupannya untuk anaknya dengan kehidupan yang baik. Maka jadilah Imam Ahmad sebagai ulama Muwahhidin, Imam Ahlussunnah Wal Jamaโ€™ah, beliaulah imam Ahmad rahimahullah.

๐Ÿ“š KISAH IBU IMAM AL BUKHARI

Imam Al Bukhari tumbuh besar sebagai seorang yatim. Ibunyalah yang mengasuhnya. Ibunya mendidiknya dengan pendidikan yang terbaik. Ibunya yang mengurus keperluannya, mendoakannya, dan memotivasinya untuk belajar dan berbuat baik.

Saat Imam Al Bukhari berusia enam belas tahun, ibunya mengajak beliau safar ke Makkah. Kemudian meninggalkan putranya di negeri haram tersebut. Ibunya pun meninggalkan Imam Al Bukhari agar putranya mengambil ilmu dengan lisan orang-orang Makkah, maka kelak Al Bukhari pun kembali ke negerinya dalam keadaan dia sudah menjadi ulama besar ahli hadits.

Lihatlah bagaimana mereka tumbuh menjadi ulama besar, bahkan tanpa keberadaan sosok ayah di samping mereka. Ini semua adalah berkat keutamaan dari Allah subhanahu wataโ€™ala kemudian juga karena kepedulian dan kegigihan seorang ibu terhadap pendidikan anak mereka. Peran ibu dalam mendidik anak sangatlah penting untuk bisa membawa mereka menuju keberhasilan.

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

๐Ÿ“š Referensi kisah dari: www.islamstory.com/ar/ุงู…ู‡ุงุช-ุฎุงู„ุฏุงุช-ููŠ-ุงู„ุชุงุฑูŠุฎ-ุงู„ุงุณู„ุงู…ูŠ

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’–"Banyak Anak Banyak Rezeki, Sebuah Mitos ataukah Kenyataan?๐Ÿ’–

๐Ÿ–ŠOleh: Al Ustadz Abu Abdillah Sahl

๐Ÿ“œ Mungkin pepatah tersebut tidak asing bagi kita. Sebuah filosofi yang sering terdengar dari orang-orang tua kita terdahulu. Dan memang demikianlah kenyataannya. Petuah yang indah dan didukung pembenarannya oleh syari'at.

๐Ÿ“š Allah rabbul 'izzah berfirman:

ูˆู„ุง ุชู‚ุชู„ูˆุง ุฃูˆู„ุงุฏูƒู… ุฎุดูŠุฉ ุฅู…ู„ุงู‚ ู†ุญู† ู†ุฑุฒู‚ู‡ู… ูˆ ุฅูŠุงูƒู…

โ€œDan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian disebabkan takut kemiskinan, Kamilah yang akan memberikan mereka rezeki dan juga untuk kalian.โ€ (Al-Isra: 31).

Dan juga dalam firman-Nya:

ูˆู…ุง ู…ู† ุฏุงุจุฉ ููŠ ุงู„ุฃุฑุถ ุฅู„ุง ุนู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุฑุฒู‚ู‡ุง

โ€œDan tidak satu pun binatang melata di muka bumi ini kecuali Allah yang akan memberikannya rezeki." (Hud: 6).

Seruan dan anjuran untuk memperbanyak anak datang pula melalui lisan Nabi-Nya 'alaihis salam.

Dalam sebuah sabdanya, Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam berkata:

ุชุฒูˆุฌูˆุง ุงู„ูˆุฏูˆุฏ ุงู„ูˆู„ูˆุฏ ูุฅู†ูŠ ู…ูƒุงุซุฑ ุจูƒู… ุงู„ุฃู…ู… ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ_

"Nikahilah wanita-wanita yang penyayang dan subur yang bisa menghasilkan banyak anak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya jumlah kalian dihadapan umat-umat terdahulu pada hari kiamat kelak". (HR. Abu Daud, Nasai dari shahabat Ma'qil ibnu Yasar)

Dan masih segar pula dalam ingatan kita, do'a yang dipanjatkan Nabi kita untuk sahabatnya yang mulia Anas bin Malik ~radhiyallahu 'anhu:

ุงู„ู„ู‡ู… ุฃูƒุซุฑ ู…ุงู„ู‡ ูˆูˆู„ุฏู‡ ูˆุจุงุฑูƒ ู„ู‡ ููŠู…ุง ุฃุนุทูŠุชู‡_

"Ya Allah! Perbanyaklah harta dan anaknya, dan berkahilah apa yang telah engkau berikan padanya". (HR. Al Bukhari dan Muslim).

โŒ Takut miskin, hidup tidak akan bahagia dan sejahtera disebabkan banyaknya anak merupakan sebuah kekhawatiran yang tidak beralasan dari tinjauan syari'at yang mulia ini.

๐Ÿ“šBerkata Al-Allamah Asy-Syaikh Al-'Utsaimin ~rahimahullah,

โ€œSungguh sangat keliru orang yang berburuk sangka kepada Rabb-Nya, dengan mengatakan, โ€˜Janganlah kalian memperbanyak anak, yang menyebabkan rezeki kalian menjadi sempit!โ€™. Mereka telah berdusta.

Demi Allah pemilik 'arsy! Jika mereka memperbanyak anak niscaya Allah akan memperbanyak pula rezeki mereka. Karena tidak satu pun binatang melata di muka bumi ini kecuali Allah yang memberikannya rezeki.

Maka rezeki anak-anak kamu semua dijamin oleh Allah azza wajalla. Allah ta'ala lah yang akan membukakanmu pintu-pintu rezeki yang dengannya engkau bisa menafkahi mereka semua.

Akan tetapi, kebanyakan manusia memiliki persangkaan yang buruk kepada Allah. Mereka pun kemudian bersandar kepada perkara-perkara yang bersifat materi belaka. Mereka tidak berpikir jauh dan tidak pula berpikir akan kebesaran Allah Azza wa jalla. Dialah yang akan memberikan rezeki sebanyak apapun anak yang dimiliki.

โ—PERBANYAKLAH ANAK, NISCAYA REZEKIMU AKAN BERTAMBAH.

Inilah pernyataan yang benar.

(Lihat: Syarah Riyadhush Shalihin 1/91).

๐Ÿ’–Semoga Allah Tabaraka wa ta'ala menganugerahkan kita semua anak-anak yang shalih dan shalihah yang bisa bermanfaat dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat kelak. Amin ya Rabb.

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุจู†ุนู…ุชู‡ ุชุชู… ุงู„ุตุงู„ุญุงุช.
Semoga bermanfaat.

#islamicparenting
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ“š Apa Tafsir dari ungkapan โ€œIstri dan Anak adalah Musuhโ€?

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Di dalam Al Quran Allah subhanahu wataโ€™ala berfirman,

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ุงุฏููƒูู…ู’ ุนูŽุฏููˆู‘ู‹ุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ููŽุงุญู’ุฐูŽุฑููˆู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฅูู†ู’ ุชูŽุนู’ูููˆุง ูˆูŽุชูŽุตู’ููŽุญููˆุง ูˆูŽุชูŽุบู’ููุฑููˆุง ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุบูŽูููˆุฑูŒ ุฑูŽุญููŠู…ูŒ

โ€œWahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isteri kalian dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka. Dan jika kalian memaafkan dan tidak memarahi serta memberikan ampunan kepada mereka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ€ (At Taghabun: 14)

๐Ÿ‘‰๐Ÿป SABABUN NUZUL

Sebab turunnya ayat ini dijelaskan di dalam sebuah riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu โ€˜anhuma

ุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณูุŒ ูˆูŽุณูŽุฃูŽู„ูŽู‡ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุนูŽู†ู’ ู‡ูŽุฐูู‡ู ุงู„ุขูŠูŽุฉู: {ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏููƒูู…ู’ ุนูŽุฏููˆู‘ู‹ุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ููŽุงุญู’ุฐูŽุฑููˆู‡ูู…ู’} ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซู‡ูŽุคูู„ูŽุงุกู ุฑูุฌูŽุงู„ูŒ ุฃูŽุณู’ู„ูŽู…ููˆุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ู…ูŽูƒู‘ูŽุฉูŽ ูˆูŽุฃูŽุฑูŽุงุฏููˆุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ุชููˆุง ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ููŽุฃูŽุจูŽู‰ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏูู‡ูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฏูŽุนููˆู‡ูู…ู’ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ุชููˆุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽุŒ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุชูŽูˆู’ุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฑูŽุฃูŽูˆู’ุง ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ู‚ูŽุฏู’ ููŽู‚ูู‡ููˆุง ูููŠ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ู‡ูŽู…ู‘ููˆุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูุนูŽุงู‚ูุจููˆู‡ูู…ู’ยปุŒ ููŽุฃูŽู†ู’ุฒูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽ: {ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏููƒูู…ู’ ุนูŽุฏููˆู‘ู‹ุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ููŽุงุญู’ุฐูŽุฑููˆู‡ูู…ู’} ุงู„ุขูŠูŽุฉูŽ:: ู‡ูŽุฐูŽุง ุญูŽุฏููŠุซูŒ ุญูŽุณูŽู†ูŒ ุตูŽุญููŠุญูŒ " ู‚ุงู„ ุงู„ุฃู„ุจุงู†ูŠ ุญุฏูŠุซ ุญุณู†

Dari riwayat Ibnu โ€˜Abbas radhiyallahu โ€˜anhuma. Ada yang bertanya kepada Ibnu โ€˜Abbas radhiyallahu โ€˜anhuma tentang ayat ini, Beliau menyatakan:

โ€œMereka adalah orang-orang yang telah berislam dari penduduk Makkah dan mereka ingin mendatangi Nabi Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, namun istri dan anak mereka enggan ditinggalkan mereka. Ketika mereka pada akhirnya mendatangi Rasulullah Shallallahu โ€˜alaihi wa sallam, mereka melihat orang-orang yang lebih dahulu berhijrah telah ber-tafaqquh fid din (sibuk mempelajari agama), mereka pun berkeinginan untuk memberi hukuman kepada istri dan anak-anak mereka. Allah Subhanahu wa Taโ€™ala lalu menurunkan ayat:

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูู†ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏููƒูู…ู’ ุนูŽุฏููˆู‘ู‹ุง ู„ูŽูƒูู…ู’ ููŽุงุญู’ุฐูŽุฑููˆู‡ูู…ู’

โ€œWahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isteri kalian dan anak-anak kalian ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kalian terhadap mereka.โ€ (HR. At Tirmidzi dan disahihkan oleh Al Albani)

๐Ÿ“š Asy Syaikh As Siโ€™di rahimahullah menjelaskan tafsir ayat ini,

ู‡ุฐุง ุชุญุฐูŠุฑ ู…ู† ุงู„ู„ู‡ ู„ู„ู…ุคู…ู†ูŠู†ุŒ ู…ู† ุงู„ุงุบุชุฑุงุฑ ุจุงู„ุฃุฒูˆุงุฌ ูˆุงู„ุฃูˆู„ุงุฏุŒ ูุฅู† ุจุนุถู‡ู… ุนุฏูˆ ู„ูƒู…ุŒ ูˆุงู„ุนุฏูˆ ู‡ูˆ ุงู„ุฐูŠ ูŠุฑูŠุฏ ู„ูƒ ุงู„ุดุฑุŒ ูˆูˆุธูŠูุชูƒ ุงู„ุญุฐุฑ ู…ู…ู† ู‡ุฐู‡ ูˆุตูู‡ . ูˆุงู„ู†ูุณ ู…ุฌุจูˆู„ุฉ ุนู„ู‰ ู…ุญุจุฉ ุงู„ุฃุฒูˆุงุฌ ูˆุงู„ุฃูˆู„ุงุฏ.

โ€œIni merupakan peringatan dari Allah Subhanahu wa Taโ€™ala kepada kaum mukminin agar tidak terpedaya dengan istri dan anak-anak mereka, karena sebagian mereka merupakan musuh bagi kalian. Dan yang namanya musuh, ia menginginkan kejelekan bagimu. Dan tugasmu adalah berhati-hati dari orang yang bersifat demikian. Sementara jiwa itu memang tercipta untuk mencintai istri dan anak-anak.

โ€ƒูู†ุตุญ ุชุนุงู„ู‰ ุนุจุงุฏู‡ ุฃู† ุชููˆุฌุจูŽ ู„ู‡ู… ู‡ุฐู‡ ุงู„ู…ุญุจุฉ ุงู„ุงู†ู‚ูŠุงุฏ ู„ู…ุทุงู„ุจ ุงู„ุฃุฒูˆุงุฌ ูˆุงู„ุฃูˆู„ุงุฏุŒ ูˆู„ูˆ ูƒุงู† ููŠู‡ุง ู…ุง ููŠู‡ุง ู…ู† ุงู„ู…ุญุฐูˆุฑ ุงู„ุดุฑุนูŠ . ูˆุฑูŽุบู‘ูŽุจูŽู‡ู… ููŠ ุงู…ุชุซุงู„ ุฃูˆุงู…ุฑู‡ุŒ ูˆุชู‚ุฏูŠู…ู ู…ุฑุถุงุชู‡ ุจู…ุง ุนู†ุฏู‡ ู…ู† ุงู„ุฃุฌุฑ ุงู„ุนุธูŠู… ุงู„ู…ุดุชู…ู„ู ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุทุงู„ุจ ุงู„ุนุงู„ูŠุฉ ูˆุงู„ู…ุญุงุจ ุงู„ุบุงู„ูŠุฉุŒ ูˆุฃู† ูŠุคุซุฑูˆุง ุงู„ุขุฎุฑุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ุฏู†ูŠุง ุงู„ูุงู†ูŠุฉ ุงู„ู…ู†ู‚ุถูŠุฉ.

โ€œMaka Allah Subhanahu wa Taโ€™ala menasehati hamba-hamba-Nya agar kecintaan itu tidak sampai membuat mereka terikat dengan tuntutan istri dan anak-anak, sementara tuntutan itu mengandung perkara yang dilarang secara syarโ€™i. Allah Subhanahu wa Taโ€™ala menyemangati mereka untuk berpegang dengan perintah-perintah-Nya dan mendahulukan keridhaan-Nya, dengan menjanjikan apa yang ada di sisi-Nya berupa pahala yang besar yang mencakup mathalib โ€˜aliyah (cita-cita yang tinggi) dan cinta yang mahal. Juga agar mereka lebih mementingkan akhirat daripada dunia yang fana yang akan berakhir.โ€

ูˆู„ู…ุง ูƒุงู† ุงู„ู†ู‡ูŠ ุนู† ุทุงุนุฉ ุงู„ุฃุฒูˆุงุฌ ูˆุงู„ุฃูˆู„ุงุฏุŒ ููŠู…ุง ู‡ูˆ ุถุฑุฑ ุนู„ู‰ ุงู„ุนุจุฏุŒ ูˆุงู„ุชุญุฐูŠุฑ ู…ู† ุฐู„ูƒุŒ ู‚ุฏ ูŠูˆู‡ู… ุงู„ุบูู„ู’ุธูŽุฉ ุนู„ูŠู‡ู… ูˆุนูู‚
ูŽุงุจู‡ู…ุŒ ุฃู…ุฑ ุชุนุงู„ู‰ ุจุงู„ุญุฐุฑ ู…ู†ู‡ู…ุŒ ูˆุงู„ุตูŽูู’ุญู ุนู†ู‡ู… ูˆุงู„ุนูŽูู’ูˆูุŒ ูุฅู† ููŠ ุฐู„ูƒุŒ ู…ู† ุงู„ู…ุตุงู„ุญ ู…ุง ู„ุง ูŠู…ูƒู† ุญุตุฑู‡.

"Karena menaati istri dan anak-anak menimbulkan kemudaratan bagi seorang hamba dan adanya peringatan dari hal tersebut, bisa jadi memunculkan anggapan bahwa istri dan anak-anak hendaknya disikapi secara keras, serta harus dihukum. Namun ternyata, Allah Subhanahu wa Taโ€™ala hanya memerintahkan untuk waspada dari mereka, memaafkan mereka dan mengampuni mereka. Maka sesungguhnya pada sikap memaafkan semacam ini akan muncul maslahat-maslahat yang tidak terhitung banyaknya."

๐Ÿ–Š Jadi, kesimpulan ayat di atas bahwa seorang kepala keluarga harus mewaspadai keburukan yang muncul dari anak-anak dan istrinya. Kadang kecintaannya yang berlebihan kepada anak dan istrinya bisa melalaikan seseorang dari Allah bahkan membuat dia melenceng dari perintah Allah.

โ— Namun apabila memang anak dan istrinya menyebabkan perkara tersebut, hendaknya dia tidak terburu-buru menghukum atau bersikap keras kepada mereka. Hendaknya dia bersabar dan memaafkan, karena di balik sikap memaafkan ini ada banyak kemaslahatan.

Wallahu aโ€™lam.


#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
โ—SERIGALA DI MASA KITA LEBIH GANAS, MAKA WASPADALAH!

๐Ÿ‘‰๐ŸปDi dalam Al Qurโ€™an Allah ceritakan kekhawatiran Nabi Yaโ€™qub โ€˜alaihissalam ketika akan melepas putranya Yusuf untuk pergi bermain bersama saudaranya.

Allah berfirman,

ู‚ูŽุงู„ููˆุง ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุงู†ูŽุง ู…ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูŽุฃู’ู…ูŽู†ู‘ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ูŠููˆุณูููŽ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูŽู‡ู ู„ูŽู†ูŽุงุตูุญููˆู†ูŽ (11) ุฃูŽุฑู’ุณูู„ู’ู‡ู ู…ูŽุนูŽู†ูŽุง ุบูŽุฏู‹ุง ูŠูŽุฑู’ุชูŽุนู’ ูˆูŽูŠูŽู„ู’ุนูŽุจู’ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูŽู‡ู ู„ูŽุญูŽุงููุธููˆู†ูŽ (12) ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ู„ูŽูŠูŽุญู’ุฒูู†ูู†ููŠ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฐู’ู‡ูŽุจููˆุง ุจูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฎูŽุงูู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูŽู‡ู ุงู„ุฐู‘ูุฆู’ุจู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุบูŽุงููู„ููˆู†ูŽ (13)

"Mereka berkata, "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.

Berkata Ya'qub, "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku, dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya." (Yusuf: 11-13)

๐Ÿ’– Nabi Ya'qub sebagai seorang bapak mengkhawatirkan anaknya untuk bersama orang yang tidak akan menjaganya.

Beliau berkata,

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ู„ูŽูŠูŽุญู’ุฒูู†ูู†ููŠ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฐู’ู‡ูŽุจููˆุง ุจูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฎูŽุงูู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูŽู‡ู ุงู„ุฐู‘ูุฆู’ุจู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุบูŽุงููู„ููˆู†ูŽ

"Berkata Ya'qub, "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku, dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya." (Yusuf: 13)

โšกWAHAI AYAH, serigala di masa kita lebih banyak, lebih ganas, dan lebih licik makarnya.

๐Ÿ”ฅWAHAI AYAH, tidakkah engkau memiliki kekhawatiran terhadap anakmu sama dengan kekhawatiran Nabi Yaโ€™qub?

๐Ÿ’ฅPerhatikanlah selalu keadaan anak-anak kita!

โŒJangan biarkan mereka di jalan-jalan!

โŒJangan biarkan dia berada di tempat-tempat maksiat!

โŒJangan biarkan dia bergaul dengan sembarangan orang!

โŒJangan biarkan serigala-serigala yang penuh makar menerkamnya!!

๐Ÿ’ฅWAHAI AYAH!

Wajib bagimu untuk mengontrol anak-anakmu, dengan siapa mereka berteman, di mana mereka bergaul, agar mereka tidak terjerumus kepada perbuatan yang membahayakan dunia, apalagi akhirat mereka.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’žSERUAN BAGI PARA AYAH๐Ÿ’ž

๐Ÿ‡ฒ๐Ÿ‡จ Sebuah penelitian yang dilakukan di tiga puluh tiga propinsi di Indonesia antara tahun 2009 sampai dengan 2010 memberikan kesimpulan bahwa negeri kita Indonesia layak untuk dinobatkan sebagai salah satu โ€œNegeri Tanpa Ayahโ€.

โŒBukan karena banyaknya anak yatim yang ditinggal mati ayahnya. Tapi karena para ayah yang tidak mau memperhatikan perkembangan anak-anak mereka.

๐Ÿ’Bagaimana sebenarnya Islam mengatur peran seorang ayah di dalam keluarga?

Dengarkan khutbah Jum'at dengan tema "SERUAN BAGI PARA AYAH" yang disampaikan oleh Ustadz Wira Bachrun di Masjid Al Muhajirin wal Anshar, Depok pada tanggal 16 Jumadil Akhir 1437H, 25 Maret 2016.
Simak LIVE 10.50 WIB
Kajian Keluarga Ahad Pagi
๐Ÿ“œPembahasan:
"Keteladanan Salaf dalam Menanamkan Tauhid kepada Anak"
Ust Ayub Abu Ayub
LIVE :
AM 675 KHz
Streaming : www.syiartauhid.info
Handphone BB/Android melalui Aplikasi Tunein Radio : Syiar Tauhid
๐Ÿ’ž POLEMIK MEMBAWA ANAK KE MASJID ๐Ÿ’ž

๐Ÿ–‹Ditulis oleh: Wira Mandiri Bachrun

Perlu diketahui oleh para orang tua bahwa pada asalnya diperbolehkan untuk membawa anak-anak ke masjid. Hal ini termasuk proses pembiasaan agar mereka (terutama yang laki-laki) terbiasa dengan shalat berjamaโ€™ah ke masjid.

Kita dapati di beberapa hadits, Rasulullah membiarkan anak-anak berada di masjid, bahkan beliau pernah shalat sambil menggendong Umamah, cucu beliau dari Zainab.

Di dalam hadits Abu Qatadah disebutkan, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam shalat sambil menggendong Umamah cucu beliau. Jika beliau sujud, beliau meletakkannya dan jika beliau berdiri, beliau menggendongnya. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Dan juga beliau pernah mempersingkat shalat karena mendengar tangisan anak kecil di tengah-tengah shalat.

Kata beliau shallallahu alaihi wasallam,

ุฅูู†ู‘ููŠ ู„ุฃูŽุฏู’ุฎูู„ู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุฃูุฑููŠุฏู ุฅูุทูŽุงู„ูŽุชูŽู‡ูŽุงุŒ ููŽุฃูŽุณู’ู…ูŽุนู ุจููƒูŽุงุกูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุจููŠู‘ูุŒ ููŽุฃูŽุชูŽุฌูŽูˆู‘ูŽุฒู ูููŠ ุตูŽู„ุงูŽุชููŠ ู…ูู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุนู’ู„ูŽู…ู ู…ูู†ู’ ุดูุฏู‘ูŽุฉู ูˆูŽุฌู’ุฏู ุฃูู…ู‘ูู‡ู ู…ูู†ู’ ุจููƒูŽุงุฆูู‡ู

โ€œSaat aku shalat dan ingin memanjangkan bacaanku, tiba-tiba aku mendengar tangian bayi sehingga aku pun memendekkan shalatku, sebab aku tahu ibunya akan susah dengan adanya tangisan tersebut.โ€ (HR. Al Bukhari)

Beliau bahkan memerintahkan anak-anak yang sudah berusia tujuh tahun untuk shalat, bahkan memerintahkan untuk memukul mereka apabila tidak mau shalat di usia sepuluh tahun.

(ู…ูุฑููˆุง ุตูุจู’ูŠูŽุงู†ูŽูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ู„ุณูŽุจู’ุนู ูˆูŽุงุถู’ุฑูุจููˆู‡ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ู„ูุนูŽุดู’ุฑู)

โ€œPerintahkan anak-anak kalian untuk sholat ketika berumur tujuh tahun dan pukullah mereka pada umur sepuluh tahun, apabila mereka meninggalkannya.โ€ (HR. Abu Daud)

Dan tentu saja apabila anak tersebut laki-laki, maka yang lebih utama dia diajarkan shalat di masjid.

Tapi sekarang masalahnya, ternyata sebagian anak-anak itu membuat kekacauan di masjid dengan berlari-lari dan berteriak-teriak sehingga mengganggu kekhusyukan jamaโ€™ah lainnya. Apakah tetap diperbolehkan membawa anak-anak bila kondisinya seperti itu?

Jawabannya tidak. Anak yang belum mumayyiz atau bahkan belum bisa tertib di masjid dan mengganggu jamaโ€™ah lainnya hendaknya tidak dibawa ke masjid.

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam sebuah fatwanya menjelaskan,

Anak-anak yang umurnya belum sampai empat tahun, umumnya tidak bagus ketika sholat, karena mereka belum tamyiz. Umur tamyiz biasanya tujuh tahun. Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam memerintahkan kita untuk menyuruh anak-anak kita sholat, jika mereka telah sampai pada umur ini.

Beliau shallallahu alaihi wasallam bersabda,

((ู…ูุฑููˆุง ุฃูŽูˆู’ู„ุงูŽุฏูŽูƒูู…ู’ ุฃูŽูˆู’ ุฃูŽุจู’ู†ูŽุงุกูŽูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุตู‘ูŽู„ุงูŽุฉู ู„ุณูŽุจู’ุนู))

โ€œPerintahlah anak-anak kalian untuk sholat pada umur 7 tahun!โ€

Jika anak-anak yang berumur empat tahun tidak bisa sholat dengan baik, maka tidak sepantasnya orang tuanya membawa mereka ke masjid, kecuali ketika ada perkara yang sangat mendesak, seperti kalau tidak ada di rumahnya seorangpun yang menjaga anak kecil ini. Maka dia membawanya dengan syarat anak tadi TIDAK MENGGANGGU orang-orang yang sholat. Jika anak itu mengganggu orang-orang yang sholat, janganlah orang tuanya membawanya.

Jika anak kecil itu butuh untuk ditemani di rumah, maka orang itu diberi udzur untuk meninggalkan jamaโ€™ah, karena dia tidak ikut jamaโ€™ah karena adanya udzur, yaitu menjaga anak. (Fatawa Nur โ€˜Ala Ad-Darb No. 643)

Dalam fatwa lainnya beliau juga mengatakan,

Tidak boleh membawa anak-anak ke masjid JIKA MEREKA MENGGANGGU orang-orang yang shalat, karena (suatu ketika) Nabi shallallahu alaihi wasallam keluar menuju para shahabatnya saat mereka sedang sholat, dan mereka mengeraskan suara, kemudian beliau bersabda:

((ู„ุงูŽ ูŠูŽุฌู’ู‡ูŽุฑู’ ุจูŽุนู’ุถููƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุจูŽุนู’ุถู ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูุŒ ุฃูŽูˆู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ูููŠ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู))

โ€œJanganlah sebagian kalian mengeraskan atas yang lain dalam membaca Al Qurโ€™an atau dalam bacaan.โ€ (HR. Ahmad 2/36)

Jika mengacaukan orang shAlat dilarang, padahal dalam membaca Al Qurโ€™an, maka bagaimana dengan main-mainnya anak-anak kecil?

(Lihat Majmuโ€™ Fatawa Wa Rasail Ibni Utsaimin [12/325])

PENDAMPINGAN
Lantas bagaimana caranya agar anak tetap bisa dibawa ke masjid dan tidak mengganggu jamaโ€™ah? Caranya adalah dengan meletakkan anak di dekat orang tua. Kalau dia sudah diajari shalat yang benar, maka letakkan di samping kanan atau kiri orang tua dalam keadaan anak berwudhu sehingga tidak memutus shaf.

Sebagian orang tidak ridha apabila anak-anak masuk di tengah-tengah shaf orang dewasa, mereka kemudian memindahkan anak-anak yang sudah duduk di depan ke belakang. Ini adalah perbuatan yang keliru.

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan,

โ€œJika engkau mengajak putramu saat dia sudah mumayyiz, maka tempatkan dia di sisimu, yaitu di sampingmu. Sehingga dia tidak bermain-main di masjid. Dalam keadaan ini tidak ada hak bagi seseorang untuk mengakhirkan anak kecil itu dari tempatnya dalam shof, karena sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam,

((ู…ูŽู†ู’ ุณูŽุจูŽู‚ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุณู’ุจูู‚ู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ููŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽุญูŽู‚ู‘ู ุจูู‡ู))

โ€œBarangsiapa yang mendahului kepada perkara yang tidak didahului oleh seorang muslim, maka dia lebih berhak dengannya.โ€ (HR. Abu Dawud 3/177)โ€

Lihat Majmuโ€™ Fatawa Wa Rosail Ibni Utsaimin (12/325).

Maka dari sini kita ketahui bahwa anak itu tidak boleh dipindahkan, apalagi jika anaknya tidak mengganggu dan bahkan didampingi orang tuanya.

Namun apabila dia belum bagus shalatnya, dan tidak dalam keadaan berwudhu, maka diletakkan di depannya, di luar shaf karena keberadaannya akan memutus shaf shalat berjamaโ€™ah.

Dengan menaruh anak di dekatnya, diharapkan anaknya tidak mengganggu jamaโ€™ah lainnya ketika sedang shalat berjamaโ€™ah.

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐ŸŒธKetika Mereka Terlebih Dahulu Meninggalkan Kita๐ŸŒบ

๐Ÿ‘‰๐ŸปAyah-Bunda, terkadang Allah mentaqdirkan anak-anak kita lebih dahulu meninggalkan kita. Walaupun usia mereka masih kecil dan jauh lebih muda daripada ayah-bunda, bisa jadi mereka dahulu yang meninggal dunia.

๐Ÿ’žApabila ini terjadi pada ayah-bunda, maka janganlah larut dalam kesedihan. Bahkan pujilah Allah subhanahu wataโ€™ala atas segala keagungan-Nya, dan beristirjaโ€™lahโ€ฆ

๐Ÿ’—Ucapkan
ุฅู†ู‘ุง ู„ู„ู‡ ูˆุฅู†ู‘ุง ุฅู„ูŠู‡ู ุฑูŽุงุฌุนููˆู†
Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)

๐Ÿ’•Karena sesungguhnya Allah telah menjanjikan rumah di surga bagi orang tua yang melakukannya.
Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ู…ูŽุงุชูŽ ูˆูŽู„ูŽุฏู ุงู„ุนูŽุจู’ุฏู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุชูู‡ู: ู‚ูŽุจูŽุถู’ุชูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฏูŽ ุนูŽุจู’ุฏููŠุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ: ู†ูŽุนูŽู…ู’ุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู: ู‚ูŽุจูŽุถู’ุชูู…ู’ ุซูŽู…ูŽุฑูŽุฉูŽ ููุคูŽุงุฏูู‡ูุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ: ู†ูŽุนูŽู…ู’ุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู: ู…ูŽุงุฐูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽุจู’ุฏููŠุŸ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ: ุญูŽู…ูุฏูŽูƒูŽ ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุฑู’ุฌูŽุนูŽุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู: ุงุจู’ู†ููˆุง ู„ูุนูŽุจู’ุฏููŠ ุจูŽูŠู’ุชู‹ุง ูููŠ ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุณูŽู…ู‘ููˆู‡ู ุจูŽูŠู’ุชูŽ ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู

'Jika anak seorang hamba meninggal, Allah berfirman kepada para malaikat-Nya: โ€œKalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku. Mereka menjawab; 'Ya.'

Allah berfirman; 'Kalian telah mencabut buah hatinya.'

Mereka menjawab; 'Ya.'

Allah bertanya: 'Apa yang dikatakan hamba-Ku?'

Mereka menjawab; 'Dia memujiMu dan mengucapkan istirja'.'

Allah berkata: 'Bangunlah untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga, dan berilah nama dengan Baitul hamd (rumah pujian) (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)

Wallahu a'lam bisshawab.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

Bergabung yuk, di grup telegram Tarbiyatul Abna!

http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’žMengapa Akhlaq kepada Keluarga Menjadi Barometer Kebaikan Seseorang?๐Ÿ’–

๐Ÿ‘‰๐ŸปRasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

โ€œุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ู„ูุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ู„ูุฃูŽู‡ู’ู„ููŠโ€

โ€œSebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku.โ€ (H.R. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani).

โ“Mungkin sebagian orang bertanya, kenapa Rasulullah menjadikan hubungan seorang kepala keluarga dengan anak istrinya menjadi barometer baiknya seseorang?

๐Ÿ“šPenjelasannya adalah sebagai berikut:

๐Ÿ‘‰๐ŸปWatak asli seseorang itu akan lebih ketahuan ketika dia berada di rumahnya. Ini adalah sebuah kaidah yang tidak diragukan lagi.

๐Ÿ™๐ŸปSeseorang bisa saja berpura-pura berakhlaq baik di luar rumah, kemudian bersabar mempertahankan kepura-puraannya itu. Karena interaksi dia di luar rumah itu hanya sedikit saja. Mungkin interaksinya bersama si A Cuma setengah jam, bersama si B satu jam, bersama si C bisa jadi lebih atau kurang daripada itu.

๐Ÿ‘ฅ Di dalam interaksi yang cuma sebentar itu, dia bisa saja bersandiwara, tampil dengan akhlaq yang baik seperti yang dipraktikkan oleh banyak karyawan (yang suka menjilat โ€“pent). Mereka menampakkan karakter dan etika yang baik dan menyembunyikan akhlaq mereka yang jelek.

๐Ÿ—ฃAkan tetapi, seseorang tidak akan bisa bersandiwara terus-menerus sepanjang waktunya. Dia pasti akan kembali kepada watak aslinya.

๐Ÿ•ถDemikian juga ketika berhubungan dengan orang di luar rumah, karena intensitas bercampurnya tidak terlalu sering, maka orang-orang akan lebih menjaga adab, saling menghormati dan memuliakan. Namun orang yang sudah akrab, maka dia tidak akan malu-malu lagi untuk menunjukkan wataknya yang asli.

๐Ÿ—ฃOleh karena itu, ketika seseorang berada di tengah keluarganya, maka dia akan menunjukkan wataknya yang asli. Kalau dia memperlakukan anak istrinya dengan baik, maka itulah karakternya memang baik. Sebaliknya kalau dia memperlakukan anak istrinya dengan buruk, maka itulah wataknya yang sebenarnya...

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

๐Ÿ“šReferensi: Al Mauโ€™izhah Al Hasanah fil Akhlaaqil Hasanah Asy Syaikh Abdul Malik Ar Ramdhani

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ“šTANAMKAN KECINTAAN KEPADA ILMU AGAMA SEJAK DINI

๐ŸŒŸ Anak-anak di usia dini memiliki memori yang kuat. Sudah semestinya kita arahkan untuk menuntut ilmu dan mengajari mereka perkara-perkara agama. Seperti menghafalkan Al Quranul Karim dan sunnah nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam serta yang terpenting menanamkan aqidah yang benar.

๐Ÿ“š Umat ini amat butuh kepada ulama yang kuat dan dai-dai yang berpandangan luas dengan al-Quran dan sunah. Hal ini tidak akan terwujud selain dengan menuntut ilmu sedini mungkin. Jangan katakan hal ini sulit atau mustahil.

๐Ÿ–‹ Berkata Ibnu Muflih rahimahullah,

ูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูุบูŽุฑู ุฃูŽุซู’ุจูŽุชู ููŽูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ุงู„ูุงุนู’ุชูู†ูŽุงุกู ุจูุตูุบูŽุงุฑู ุงู„ุทู‘ูŽู„ูŽุจูŽุฉู ู„ูŽุง ุณููŠู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽุฐู’ูƒููŠูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูุชูŽูŠูŽู‚ู‘ูุธููŠู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฑููŠุตููŠู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุฎู’ุฐู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูุŒ ููŽู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุฌู’ุนูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุตูุบูŽุฑูู‡ูู…ู’ ุฃูŽูˆู’ ููŽู‚ู’ุฑูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุถูŽุนู’ููู‡ูู…ู’ ู…ูŽุงู†ูุนู‹ุง ู…ูู†ู’ ู…ูุฑูŽุงุนูŽุงุชูู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽุงู„ูุงุนู’ุชูู†ูŽุงุกู ุจูู‡ูู…ู’

"Ilmu yang didapat sejak kecil lebih kuat. Sudah seharusnya memperhatikan pelajar muda, terlebih lagi mereka yang memiliki kecerdasan, penalaran dan semangat menuntut ilmu. Janganlah menjadikan usia dini, kefakiran dan kelemahan mereka sebagai penghalang dalam memperhatikan dan fokus pada mereka." (Al Adaab Asy Syarโ€™iyyah, 1/244)

๐Ÿ“š Referensi:
Tsalatsuna Khuthwah Amaliyah li Tarbiyatil Abnaโ€™, Salim Shalih Ahmad Ben Madhi

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.