Tarbiyatul Abna (Islamic Parenting)
3.56K subscribers
51 photos
3 files
53 links
Kumpulan Tips untuk Menjadi Orang Tua Muslim yang Sukses. Diasuh oleh Ustadz Wira Mandiri Bachrun Al Bankawy.
Download Telegram
๐Ÿ’œ TUNTUNAN RINGKAS AQIQAH ๐Ÿ’–

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Aqiqah adalah menyembelih hewan sembelihan dalam rangka kelahiran anak. Bagi anak laki-laki, disembelih baginya dua ekor kambing atau domba, bagi anak perempuan satu ekor saja.

Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda,

ู…ุน ุงู„ุบู„ุงู… ุนู‚ูŠู‚ุฉ ูุฃู‡ุฑูŠู‚ูˆุง ุนู†ู‡ ุฏู…ู‡ ูˆุฃู…ูŠุทูˆุง ุนู†ู‡ ุงู„ุฃุฐู‰

โ€œAqiqah dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan darinya.โ€(HR. Al Bukhari)

Menghilangkan gangguan di dalam hadits ini maknanya adalah mencukur rambutnya, sebagaimana yang riwayat dari Samurah bin Jundub radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

ูƒู„ ุบู„ุงู… ุฑู‡ูŠู†ุฉ ุจุนู‚ูŠู‚ุชู‡ ุชุฐุจุญ ุนู†ู‡ ูŠูˆู… ุณุงุจุนู‡ ูˆูŠุญู„ู‚ ูˆูŠุณู…ู‰

โ€œSetiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.โ€ (HR. Ashabus Sunan)

๐Ÿ“šHUKUM AQIQAH

Mayoritas ulama berpendapat bahwa aqiqah hukumnya sunnah mustahab sebagaimana yang disebutkan oleh Asy Syaukani di dalam Nailul Author.

๐Ÿ‘‰๐ŸปJUMLAH HEWAN YANG DISEMBELIH

Sebagaimana yang disampaikan di atas, jumlah hewan yang disembelih adalah dua ekor bagi anak laki-laki dan satu ekor bagi anak wanita. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,

ุนู† ุงู„ุบู„ุงู… ุดุงุชุงู† ู…ูƒุงูุฆุชุงู† ูˆุนู† ุงู„ุฌุงุฑูŠุฉ ุดุงุฉ

โ€œBayi laki-laki dengan dua kambing yang sama dan bayi perempuan satu kambing.โ€ (HR. Ahmad)

๐Ÿ‘‰๐Ÿป DISUNNAHKAN BERSHADAQAH DI HARI AQIQAH

Disunnahkan pula di hari aqiqah, orang tua mencukur rambut anak untuk kemudian ditimbang dan bershadaqah perak seberat timbangan rambut tersebut, atau dengan sejumlah uang senilai kadar perak tersebut.

Dalilnya adalah hadits Fatimah putri Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam ketika melahirkan Hasan. Rasulullah bersabda,

ุงุญู„ู‚ูŠ ุฑุฃุณู‡ ูˆุชุตุฏู‚ูŠ ุจูˆุฒู† ุดุนุฑู‡ ูุถุฉ ุนู„ู‰ ุงู„ู…ุณุงูƒูŠู†

โ€œCukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak seberat timbangan rambutnya kepada orang miskin.โ€ (HR. Ahmad)

7โƒฃ WAKTU AQIQAH PADA HARI KETUJUH

Waktu yang paling afdhal untuk melakukan aqiqah adalah hari ketujuh dari kelahiran bayi. Sebagian ulama membolehkan yang setelah itu seperti pada hari keempat belas atau kedua puluh satu atau yang lebih daripada itu.

๐Ÿ– BOLEHNYA MEMBUAT JAMUAN MAKAN AQIQAH

Boleh membagikan daging aqiqah dalam keadaan mentah, akan tetapi lebih utama apabila dibagikan dalam keadaan sudah dimasak. Diperbolehkan juga untuk mengundang sanak famili dan tetangga untuk makan bersama daging sembelihan tersebut.

Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

ู‡ูŽุฐูŽุง ู„ูุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุฅูุฐุง ุทุจุฎู‡ุง ูู‚ุฏ ูƒูู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงูƒููŠู† ูˆูŽุงู„ู’ุฌููŠุฑูŽุงู† ู…ูุคู†ูŽุฉ ุงู„ุทู‘ูŽุจู’ุฎ ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุฒููŠูŽุงุฏูŽุฉ ูููŠ ุงู„ู’ุฅูุญู’ุณูŽุงู† ูˆุดูƒุฑ ู‡ูŽุฐูู‡ ุงู„ู†ู‘ูุนู’ู…ูŽุฉ ูˆูŠุชู…ุชุน ุงู„ู’ุฌููŠุฑูŽุงู† ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงูƒููŠู† ุจู‡ูŽุง ู‡ู†ูŠุฆุฉ ู…ูƒููŠุฉ ุงู„ู’ู…ูุคู’ู†ูŽุฉ ููŽุฅูู† ู…ู† ุฃู‡ุฏูŠ ู„ูŽู‡ู ู„ุญู… ู…ุทุจูˆุฎ ู…ูู‡ูŽูŠู‘ูŽุฃ ู„ู„ู’ุฃูŽูƒู’ู„ ู…ูุทูŠุจ ูƒูŽุงู†ูŽ ูุฑุญู‡ ูˆุณุฑูˆุฑู‡ ุจูู‡ู ุฃุชู… ู…ู† ูุฑุญู‡ ุจูู„ูŽุญู’ู… ู†ูŠุก ูŠุญู’ุชูŽุงุฌ ุฅูู„ูŽู‰ ูƒู„ูุฉ ูˆุชุนุจ

โ€œApabila dia memasaknya, maka ini semakin menyempurnakan pemberiannya kepada orang-orang miskin dan para tetangga. Ini akan menambah kebaikan serta rasa syukur terhadap nikmat tersebut. Para tetangga, anak-anak serta orang-orang miskin dapat menikmati hidangan itu dengan gembira, karena orang yang menerima daging yang sudah dimasak, siap untuk dimakan dan enak rasanya tentu merasa lebih gembira dibandingkan pemberian daging mentah yang masih membutuhkan tenaga dan capek untuk mengolahnya.โ€

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’–PERAN BESAR IBU DALAM MENDIDIK ANAK (1)๐Ÿ’–

๐Ÿ“ Di dalam Al Qurโ€™an, Allah telah ingatkan tentang besarnya peran kaum wanita, dalam hal ini para ibu, dalam melahirkan generasi Islam. Bahkan tanpa kehadiran seorang ibu, kita tidak akan lahir di muka bumi ini.

๐Ÿ“ Allah berfirman,

ูˆูŽูˆูŽุตู‘ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ุฅู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ุจููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู‡ู ุญูŽู…ูŽู„ูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ู‘ูู‡ู ูˆูŽู‡ู’ู†ู‹ุง ุนูŽู„ูŽู‰ ูˆูŽู‡ู’ู†ู ูˆูŽููุตูŽุงู„ูู‡ู ูููŠ ุนูŽุงู…ูŽูŠู’ู†ู ุฃูŽู†ู ุงุดู’ูƒูุฑู’ ู„ููŠ ูˆูŽู„ููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ูƒูŽ ุฅูู„ูŽูŠู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุตููŠุฑู (ูกูค)

โ€œDan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; IBUNYA TELAH MENGANDUNGNYA DALAM KEADAAN LEMAH YANG BERTAMBAH- TAMBAH, DAN MENYAPIHNYA DALAM DUA TAHUN. Bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.โ€ (Luqman: 14).

๐Ÿ“ Allah juga berfirman,

ูˆูŽูˆูŽุตู‘ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ุฅู†ู’ุณูŽุงู†ูŽ ุจููˆูŽุงู„ูุฏูŽูŠู’ู‡ู ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ู‹ุง ุญูŽู…ูŽู„ูŽุชู’ู‡ู ุฃูู…ู‘ูู‡ู ูƒูุฑู’ู‡ู‹ุง ูˆูŽูˆูŽุถูŽุนูŽุชู’ู‡ู ูƒูุฑู’ู‡ู‹ุง ูˆูŽุญูŽู…ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽููุตูŽุงู„ูู‡ู ุซูŽู„ุงุซููˆู†ูŽ ุดูŽู‡ู’ุฑู‹ุง

โ€œKami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya. IBUNYA MENGANDUNGNYA DENGAN SUSAH PAYAH, DAN MELAHIRKANNYA DENGAN SUSAH PAYAH (PULA), MENGANDUNGNYA SAMPAI MENYAPIHNYA ADALAH TIGA PULUH BULAN.โ€ (Al Ahqaf: 15)

๐ŸŽ€ Karena besarnya peran kaum ibu yang tidak bisa dipegang oleh para bapak ini, maka wajarlah bila Allah meninggikan kedudukan mereka tiga kali daripada seorang bapak. Hal ini ditunjukkan di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah.

Beliau berkata,

ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽุฌูู„ูŒ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ: ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูุŒ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญูŽู‚ู‘ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุจูุญูุณู’ู†ู ุตูŽุญูŽุงุจูŽุชููŠุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุฃูู…ู‘ููƒูŽยป ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุซูู…ู‘ูŽ ุฃูู…ู‘ููƒูŽยป ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุซูู…ู‘ูŽ ุฃูู…ู‘ููƒูŽยป ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุซูู…ู‘ูŽ ู…ูŽู†ู’ุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ยซุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุจููˆูƒูŽยป (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆ ู…ุณู„ู…)

Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah seraya berkata, โ€œYa Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik?โ€ Jawab Nabi, โ€œIBUMU.โ€ Ia bertanya lagi, โ€œLalu siapa?โ€ Jawab Beliau, โ€œIBUMU.โ€ Ia bertanya lagi, โ€œLalu siapa lagi?โ€ Beliau menjawab, โ€œIBUMU.โ€ Lalu ia bertanya lagi, โ€œLalu siapa?โ€ Beliau jawab, โ€œAyahmu.โ€ (HR. Al Bukhari dan Muslim).

๐Ÿ–Š Al Hafizh Ibnu Hajar ketika menjelaskan hadits ini, beliau mengatakan,

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุจู† ุจูŽุทู‘ูŽุงู„ู ู…ูู‚ู’ุชูŽุถูŽุงู‡ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ู„ูู„ู’ุฃูู…ู‘ู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽุฉู ุฃูŽู…ู’ุซูŽุงู„ู ู…ูŽุง ู„ูู„ู’ุฃูŽุจู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุจูุฑู‘ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู„ูุตูุนููˆุจูŽุฉู ุงู„ู’ุญูŽู…ู’ู„ู ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ู’ูˆูŽุถู’ุนู ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุถูŽุงุนู ููŽู‡ูŽุฐูู‡ู ุชูŽู†ู’ููŽุฑูุฏู ุจูู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฃูู…ู‘ู

โ€œBerkata Ibnu Batthal: Makna dari hadits ini bahwa ibu berhak untuk mendapatkan perlakuan baik tiga kali daripada perlakuan baik kepada bapak. Hal ini karena tiga perkara:

1โƒฃ Karena kesulitan ketika mengandung

2โƒฃ Kesulitan karena melahirkan

3โƒฃ Kesulitan ketika menyusui

Maka dalam ketiga hal ini ibu berkesendirian.

๐Ÿ’– Ajaran Islam juga telah menetapkan, bahwa kedudukan utama wanita adalah sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Syariat Islam juga telah memberikan tanggung jawab kepada wanita terhadap anaknya sejak dini, dimulai dari masa kehamilan, kelahiran, pengasuhan hingga masa penyusuan. Aktivitas ini dapat dikatakan sebagai aktivitas wanita yang paling utama dan mulia, dalam kapasitas kewanitaannya.

Rasulullah shallallahu โ€™alaihi wasallam telah bersabda,

ูƒูู„ู‘ู ู…ูŽูˆู’ู„ููˆู’ุฏู ูŠููˆู’ู„ูŽุฏ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ููุทู’ุฑูŽุฉู ููŽุฃูŽุจู’ูˆูŽุงู‡ู ูŠูู‡ูŽูˆู‘ูุฏูŽุงู†ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ูŠูู†ูŽุตู‘ูุฑูŽุงู†ูู‡ู ุฃูŽูˆู’ ูŠูู…ูŽุฌู‘ูุณูŽุงู†ูู‡ู

โ€œSetiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (suci). IBU bapaknya-lah yang menjadikan Yahudi, Nasrani atau Majusi.โ€ (HR. Al Bukhari)

โ—๏ธ Jadi ibu ikut berperan memberikan pendidikan anak. Bahkan kalau diperhatikan, peran ibu membentuk karakter si anak itu lebih dominan daripada peran ayah yang lebih banyak di luar mencari nafkah. (bersambung)

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’–PERAN BESAR IBU DALAM MENDIDIK ANAK (2)๐Ÿ’–

๐Ÿ‘‰๐Ÿป Agar lebih memahami peran ibu terhadap pendidikan anak-anak mereka, marilah kita baca dan renungkan bagaimana peran ibu para ulama kaum muslimin dalam mendidik anak-anak mereka sehingga mereka bisa menjadi para imam, ulama besar kaum muslimin.

๐Ÿ“š KISAH IBU IMAM MALIK BIN ANAS

Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Uwais,

โ€œAku mendengar pamanku, Malik bin Anas, bercerita, โ€˜Dulu, sewaktu aku kecil, ibuku biasa memakaikanku pakaian dan mengenakan imamah untukku. Kemudian ia mengantarkanku kepada Rabiโ€™ah bin Abi Abdirrahman. Ibuku mengatakan, โ€˜Anakku, datanglah ke majelisnya Rabiโ€™ah. Pelajari akhlak dan adabnya sebelum engkau mempelajari hadits dan fikih darinyaโ€™.โ€

Lihatlah bagaimana Ibu Imam Malik mempersiapkan diri Imam Malik dan memotivasi beliau agar mempelajari ilmu dan adabnya para ulama.

๐Ÿ“š KISAH IBU IMAM ASY SYAFIโ€™I

Ayah Imam Asy Syafiโ€™i wafat dalam usia muda. Ibunyalah yang membesarkan, mendidik, dan memperhatikannya hingga kemudian Muhammad bin Idris Asy Syafiโ€™i menjadi seorang imam besar.

Ibunya membawa Muhammad kecil hijrah dari Gaza di Palestina menuju Makkah. Di Makkah, ia mempelajari Alquran dan berhasil menghafalkannya saat berusia 7 tahun. Kemudian sang ibu mengirim anaknya ke pedesaan yang bahasa Arabnya masih murni. Sehingga bahasa Arab beliau pun menjadi fasih.

Setelah itu, ibunya memperhatikannya agar bisa berkuda dan memanah. Jadilah ia seorang pemanah ulung. Dari seratus anak panah pernah ia muntahkan dari busurnya, tak satu pun meleset dari sasaran.

Ibu Al Imam Asy Syafiโ€™I tidak pernah meninggalkan urusan berlalu begitu saja, akan tetapi dipenuhi dengan kedisiplinan dalam mendidik. Imam Malik akhirnya memperbolehkan Imam Asy Syafiโ€™i muda untuk berfatwa dalam usia baru lima belas tahun.

Pengorbanan dan perhatian ibu Al Imam Asy Syafiโ€™i tidak sia-sia. Di usia yang muda keberhasilan pada diri beliau sudah tampak. Dan selanjutnya Al Imam Asy Syafiโ€™i pun dikenal sebagai seorang ulama besar.

๐Ÿ“š KISAH IBU IMAM AHMAD BIN HANBAL

Ibu Imam Ahmad bernama Shafiyah binti Maimunah binti Abdul Malik. Ayahnya wafat di usia muda, tiga puluh tahun. Ibunya pun hidup menjanda dan enggan menikah lagi, walaupun usianya belum mencapai tiga puluh tahun. Ia hanya ingin fokus memenuhi kehidupannya untuk anaknya dengan kehidupan yang baik. Maka jadilah Imam Ahmad sebagai ulama Muwahhidin, Imam Ahlussunnah Wal Jamaโ€™ah, beliaulah imam Ahmad rahimahullah.

๐Ÿ“š KISAH IBU IMAM AL BUKHARI

Imam Al Bukhari tumbuh besar sebagai seorang yatim. Ibunyalah yang mengasuhnya. Ibunya mendidiknya dengan pendidikan yang terbaik. Ibunya yang mengurus keperluannya, mendoakannya, dan memotivasinya untuk belajar dan berbuat baik.

Saat Imam Al Bukhari berusia enam belas tahun, ibunya mengajak beliau safar ke Makkah. Kemudian meninggalkan putranya di negeri haram tersebut. Ibunya pun meninggalkan Imam Al Bukhari agar putranya mengambil ilmu dengan lisan orang-orang Makkah, maka kelak Al Bukhari pun kembali ke negerinya dalam keadaan dia sudah menjadi ulama besar ahli hadits.

Lihatlah bagaimana mereka tumbuh menjadi ulama besar, bahkan tanpa keberadaan sosok ayah di samping mereka. Ini semua adalah berkat keutamaan dari Allah subhanahu wataโ€™ala kemudian juga karena kepedulian dan kegigihan seorang ibu terhadap pendidikan anak mereka. Peran ibu dalam mendidik anak sangatlah penting untuk bisa membawa mereka menuju keberhasilan.

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

๐Ÿ“š Referensi kisah dari: www.islamstory.com/ar/ุงู…ู‡ุงุช-ุฎุงู„ุฏุงุช-ููŠ-ุงู„ุชุงุฑูŠุฎ-ุงู„ุงุณู„ุงู…ูŠ

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’–"Banyak Anak Banyak Rezeki, Sebuah Mitos ataukah Kenyataan?๐Ÿ’–

๐Ÿ–ŠOleh: Al Ustadz Abu Abdillah Sahl

๐Ÿ“œ Mungkin pepatah tersebut tidak asing bagi kita. Sebuah filosofi yang sering terdengar dari orang-orang tua kita terdahulu. Dan memang demikianlah kenyataannya. Petuah yang indah dan didukung pembenarannya oleh syari'at.

๐Ÿ“š Allah rabbul 'izzah berfirman:

ูˆู„ุง ุชู‚ุชู„ูˆุง ุฃูˆู„ุงุฏูƒู… ุฎุดูŠุฉ ุฅู…ู„ุงู‚ ู†ุญู† ู†ุฑุฒู‚ู‡ู… ูˆ ุฅูŠุงูƒู…

โ€œDan janganlah kalian membunuh anak-anak kalian disebabkan takut kemiskinan, Kamilah yang akan memberikan mereka rezeki dan juga untuk kalian.โ€ (Al-Isra: 31).

Dan juga dalam firman-Nya:

ูˆู…ุง ู…ู† ุฏุงุจุฉ ููŠ ุงู„ุฃุฑุถ ุฅู„ุง ุนู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุฑุฒู‚ู‡ุง

โ€œDan tidak satu pun binatang melata di muka bumi ini kecuali Allah yang akan memberikannya rezeki." (Hud: 6).

Seruan dan anjuran untuk memperbanyak anak datang pula melalui lisan Nabi-Nya 'alaihis salam.

Dalam sebuah sabdanya, Nabi shallalahu 'alaihi wa sallam berkata:

ุชุฒูˆุฌูˆุง ุงู„ูˆุฏูˆุฏ ุงู„ูˆู„ูˆุฏ ูุฅู†ูŠ ู…ูƒุงุซุฑ ุจูƒู… ุงู„ุฃู…ู… ูŠูˆู… ุงู„ู‚ูŠุงู…ุฉ_

"Nikahilah wanita-wanita yang penyayang dan subur yang bisa menghasilkan banyak anak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan banyaknya jumlah kalian dihadapan umat-umat terdahulu pada hari kiamat kelak". (HR. Abu Daud, Nasai dari shahabat Ma'qil ibnu Yasar)

Dan masih segar pula dalam ingatan kita, do'a yang dipanjatkan Nabi kita untuk sahabatnya yang mulia Anas bin Malik ~radhiyallahu 'anhu:

ุงู„ู„ู‡ู… ุฃูƒุซุฑ ู…ุงู„ู‡ ูˆูˆู„ุฏู‡ ูˆุจุงุฑูƒ ู„ู‡ ููŠู…ุง ุฃุนุทูŠุชู‡_

"Ya Allah! Perbanyaklah harta dan anaknya, dan berkahilah apa yang telah engkau berikan padanya". (HR. Al Bukhari dan Muslim).

โŒ Takut miskin, hidup tidak akan bahagia dan sejahtera disebabkan banyaknya anak merupakan sebuah kekhawatiran yang tidak beralasan dari tinjauan syari'at yang mulia ini.

๐Ÿ“šBerkata Al-Allamah Asy-Syaikh Al-'Utsaimin ~rahimahullah,

โ€œSungguh sangat keliru orang yang berburuk sangka kepada Rabb-Nya, dengan mengatakan, โ€˜Janganlah kalian memperbanyak anak, yang menyebabkan rezeki kalian menjadi sempit!โ€™. Mereka telah berdusta.

Demi Allah pemilik 'arsy! Jika mereka memperbanyak anak niscaya Allah akan memperbanyak pula rezeki mereka. Karena tidak satu pun binatang melata di muka bumi ini kecuali Allah yang memberikannya rezeki.

Maka rezeki anak-anak kamu semua dijamin oleh Allah azza wajalla. Allah ta'ala lah yang akan membukakanmu pintu-pintu rezeki yang dengannya engkau bisa menafkahi mereka semua.

Akan tetapi, kebanyakan manusia memiliki persangkaan yang buruk kepada Allah. Mereka pun kemudian bersandar kepada perkara-perkara yang bersifat materi belaka. Mereka tidak berpikir jauh dan tidak pula berpikir akan kebesaran Allah Azza wa jalla. Dialah yang akan memberikan rezeki sebanyak apapun anak yang dimiliki.

โ—PERBANYAKLAH ANAK, NISCAYA REZEKIMU AKAN BERTAMBAH.

Inilah pernyataan yang benar.

(Lihat: Syarah Riyadhush Shalihin 1/91).

๐Ÿ’–Semoga Allah Tabaraka wa ta'ala menganugerahkan kita semua anak-anak yang shalih dan shalihah yang bisa bermanfaat dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat kelak. Amin ya Rabb.

ุงู„ุญู…ุฏ ู„ู„ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุจู†ุนู…ุชู‡ ุชุชู… ุงู„ุตุงู„ุญุงุช.
Semoga bermanfaat.

#islamicparenting
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
ูŽุงุจู‡ู…ุŒ ุฃู…ุฑ ุชุนุงู„ู‰ ุจุงู„ุญุฐุฑ ู…ู†ู‡ู…ุŒ ูˆุงู„ุตูŽูู’ุญู ุนู†ู‡ู… ูˆุงู„ุนูŽูู’ูˆูุŒ ูุฅู† ููŠ ุฐู„ูƒุŒ ู…ู† ุงู„ู…ุตุงู„ุญ ู…ุง ู„ุง ูŠู…ูƒู† ุญุตุฑู‡.

"Karena menaati istri dan anak-anak menimbulkan kemudaratan bagi seorang hamba dan adanya peringatan dari hal tersebut, bisa jadi memunculkan anggapan bahwa istri dan anak-anak hendaknya disikapi secara keras, serta harus dihukum. Namun ternyata, Allah Subhanahu wa Taโ€™ala hanya memerintahkan untuk waspada dari mereka, memaafkan mereka dan mengampuni mereka. Maka sesungguhnya pada sikap memaafkan semacam ini akan muncul maslahat-maslahat yang tidak terhitung banyaknya."

๐Ÿ–Š Jadi, kesimpulan ayat di atas bahwa seorang kepala keluarga harus mewaspadai keburukan yang muncul dari anak-anak dan istrinya. Kadang kecintaannya yang berlebihan kepada anak dan istrinya bisa melalaikan seseorang dari Allah bahkan membuat dia melenceng dari perintah Allah.

โ— Namun apabila memang anak dan istrinya menyebabkan perkara tersebut, hendaknya dia tidak terburu-buru menghukum atau bersikap keras kepada mereka. Hendaknya dia bersabar dan memaafkan, karena di balik sikap memaafkan ini ada banyak kemaslahatan.

Wallahu aโ€™lam.


#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
โ—SERIGALA DI MASA KITA LEBIH GANAS, MAKA WASPADALAH!

๐Ÿ‘‰๐ŸปDi dalam Al Qurโ€™an Allah ceritakan kekhawatiran Nabi Yaโ€™qub โ€˜alaihissalam ketika akan melepas putranya Yusuf untuk pergi bermain bersama saudaranya.

Allah berfirman,

ู‚ูŽุงู„ููˆุง ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุงู†ูŽุง ู…ูŽุง ู„ูŽูƒูŽ ู„ูŽุง ุชูŽุฃู’ู…ูŽู†ู‘ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ูŠููˆุณูููŽ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูŽู‡ู ู„ูŽู†ูŽุงุตูุญููˆู†ูŽ (11) ุฃูŽุฑู’ุณูู„ู’ู‡ู ู…ูŽุนูŽู†ูŽุง ุบูŽุฏู‹ุง ูŠูŽุฑู’ุชูŽุนู’ ูˆูŽูŠูŽู„ู’ุนูŽุจู’ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽุง ู„ูŽู‡ู ู„ูŽุญูŽุงููุธููˆู†ูŽ (12) ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ู„ูŽูŠูŽุญู’ุฒูู†ูู†ููŠ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฐู’ู‡ูŽุจููˆุง ุจูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฎูŽุงูู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูŽู‡ู ุงู„ุฐู‘ูุฆู’ุจู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุบูŽุงููู„ููˆู†ูŽ (13)

"Mereka berkata, "Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengingini kebaikan baginya. Biarkanlah dia pergi bersama kami besok pagi, agar dia (dapat) bersenang-senang dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya.

Berkata Ya'qub, "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku, dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya." (Yusuf: 11-13)

๐Ÿ’– Nabi Ya'qub sebagai seorang bapak mengkhawatirkan anaknya untuk bersama orang yang tidak akan menjaganya.

Beliau berkata,

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูู†ู‘ููŠ ู„ูŽูŠูŽุญู’ุฒูู†ูู†ููŠ ุฃูŽู†ู’ ุชูŽุฐู’ู‡ูŽุจููˆุง ุจูู‡ู ูˆูŽุฃูŽุฎูŽุงูู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุฃู’ูƒูู„ูŽู‡ู ุงู„ุฐู‘ูุฆู’ุจู ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ุนูŽู†ู’ู‡ู ุบูŽุงููู„ููˆู†ูŽ

"Berkata Ya'qub, "Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku, dan aku khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari padanya." (Yusuf: 13)

โšกWAHAI AYAH, serigala di masa kita lebih banyak, lebih ganas, dan lebih licik makarnya.

๐Ÿ”ฅWAHAI AYAH, tidakkah engkau memiliki kekhawatiran terhadap anakmu sama dengan kekhawatiran Nabi Yaโ€™qub?

๐Ÿ’ฅPerhatikanlah selalu keadaan anak-anak kita!

โŒJangan biarkan mereka di jalan-jalan!

โŒJangan biarkan dia berada di tempat-tempat maksiat!

โŒJangan biarkan dia bergaul dengan sembarangan orang!

โŒJangan biarkan serigala-serigala yang penuh makar menerkamnya!!

๐Ÿ’ฅWAHAI AYAH!

Wajib bagimu untuk mengontrol anak-anakmu, dengan siapa mereka berteman, di mana mereka bergaul, agar mereka tidak terjerumus kepada perbuatan yang membahayakan dunia, apalagi akhirat mereka.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
Lantas bagaimana caranya agar anak tetap bisa dibawa ke masjid dan tidak mengganggu jamaโ€™ah? Caranya adalah dengan meletakkan anak di dekat orang tua. Kalau dia sudah diajari shalat yang benar, maka letakkan di samping kanan atau kiri orang tua dalam keadaan anak berwudhu sehingga tidak memutus shaf.

Sebagian orang tidak ridha apabila anak-anak masuk di tengah-tengah shaf orang dewasa, mereka kemudian memindahkan anak-anak yang sudah duduk di depan ke belakang. Ini adalah perbuatan yang keliru.

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan,

โ€œJika engkau mengajak putramu saat dia sudah mumayyiz, maka tempatkan dia di sisimu, yaitu di sampingmu. Sehingga dia tidak bermain-main di masjid. Dalam keadaan ini tidak ada hak bagi seseorang untuk mengakhirkan anak kecil itu dari tempatnya dalam shof, karena sabda Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam,

((ู…ูŽู†ู’ ุณูŽุจูŽู‚ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุณู’ุจูู‚ู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ ููŽู‡ููˆูŽ ุฃูŽุญูŽู‚ู‘ู ุจูู‡ู))

โ€œBarangsiapa yang mendahului kepada perkara yang tidak didahului oleh seorang muslim, maka dia lebih berhak dengannya.โ€ (HR. Abu Dawud 3/177)โ€

Lihat Majmuโ€™ Fatawa Wa Rosail Ibni Utsaimin (12/325).

Maka dari sini kita ketahui bahwa anak itu tidak boleh dipindahkan, apalagi jika anaknya tidak mengganggu dan bahkan didampingi orang tuanya.

Namun apabila dia belum bagus shalatnya, dan tidak dalam keadaan berwudhu, maka diletakkan di depannya, di luar shaf karena keberadaannya akan memutus shaf shalat berjamaโ€™ah.

Dengan menaruh anak di dekatnya, diharapkan anaknya tidak mengganggu jamaโ€™ah lainnya ketika sedang shalat berjamaโ€™ah.

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐ŸŒธKetika Mereka Terlebih Dahulu Meninggalkan Kita๐ŸŒบ

๐Ÿ‘‰๐ŸปAyah-Bunda, terkadang Allah mentaqdirkan anak-anak kita lebih dahulu meninggalkan kita. Walaupun usia mereka masih kecil dan jauh lebih muda daripada ayah-bunda, bisa jadi mereka dahulu yang meninggal dunia.

๐Ÿ’žApabila ini terjadi pada ayah-bunda, maka janganlah larut dalam kesedihan. Bahkan pujilah Allah subhanahu wataโ€™ala atas segala keagungan-Nya, dan beristirjaโ€™lahโ€ฆ

๐Ÿ’—Ucapkan
ุฅู†ู‘ุง ู„ู„ู‡ ูˆุฅู†ู‘ุง ุฅู„ูŠู‡ู ุฑูŽุงุฌุนููˆู†
Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). (Al-Baqarah 2:156)

๐Ÿ’•Karena sesungguhnya Allah telah menjanjikan rumah di surga bagi orang tua yang melakukannya.
Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ู…ูŽุงุชูŽ ูˆูŽู„ูŽุฏู ุงู„ุนูŽุจู’ุฏู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูู…ูŽู„ุงูŽุฆููƒูŽุชูู‡ู: ู‚ูŽุจูŽุถู’ุชูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุฏูŽ ุนูŽุจู’ุฏููŠุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ: ู†ูŽุนูŽู…ู’ุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู: ู‚ูŽุจูŽุถู’ุชูู…ู’ ุซูŽู…ูŽุฑูŽุฉูŽ ููุคูŽุงุฏูู‡ูุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ: ู†ูŽุนูŽู…ู’ุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู: ู…ูŽุงุฐูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽุจู’ุฏููŠุŸ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ: ุญูŽู…ูุฏูŽูƒูŽ ูˆูŽุงุณู’ุชูŽุฑู’ุฌูŽุนูŽุŒ ููŽูŠูŽู‚ููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู: ุงุจู’ู†ููˆุง ู„ูุนูŽุจู’ุฏููŠ ุจูŽูŠู’ุชู‹ุง ูููŠ ุงู„ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ูˆูŽุณูŽู…ู‘ููˆู‡ู ุจูŽูŠู’ุชูŽ ุงู„ุญูŽู…ู’ุฏู

'Jika anak seorang hamba meninggal, Allah berfirman kepada para malaikat-Nya: โ€œKalian telah mencabut nyawa anak hamba-Ku. Mereka menjawab; 'Ya.'

Allah berfirman; 'Kalian telah mencabut buah hatinya.'

Mereka menjawab; 'Ya.'

Allah bertanya: 'Apa yang dikatakan hamba-Ku?'

Mereka menjawab; 'Dia memujiMu dan mengucapkan istirja'.'

Allah berkata: 'Bangunlah untuk hamba-Ku sebuah rumah di surga, dan berilah nama dengan Baitul hamd (rumah pujian) (HR. At Tirmidzi, dihasankan oleh Al Albani)

Wallahu a'lam bisshawab.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

Bergabung yuk, di grup telegram Tarbiyatul Abna!

http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’žMengapa Akhlaq kepada Keluarga Menjadi Barometer Kebaikan Seseorang?๐Ÿ’–

๐Ÿ‘‰๐ŸปRasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda,

โ€œุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ู„ูุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุฎูŽูŠู’ุฑููƒูู…ู’ ู„ูุฃูŽู‡ู’ู„ููŠโ€

โ€œSebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya. Dan akulah yang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku.โ€ (H.R. Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al Albani).

โ“Mungkin sebagian orang bertanya, kenapa Rasulullah menjadikan hubungan seorang kepala keluarga dengan anak istrinya menjadi barometer baiknya seseorang?

๐Ÿ“šPenjelasannya adalah sebagai berikut:

๐Ÿ‘‰๐ŸปWatak asli seseorang itu akan lebih ketahuan ketika dia berada di rumahnya. Ini adalah sebuah kaidah yang tidak diragukan lagi.

๐Ÿ™๐ŸปSeseorang bisa saja berpura-pura berakhlaq baik di luar rumah, kemudian bersabar mempertahankan kepura-puraannya itu. Karena interaksi dia di luar rumah itu hanya sedikit saja. Mungkin interaksinya bersama si A Cuma setengah jam, bersama si B satu jam, bersama si C bisa jadi lebih atau kurang daripada itu.

๐Ÿ‘ฅ Di dalam interaksi yang cuma sebentar itu, dia bisa saja bersandiwara, tampil dengan akhlaq yang baik seperti yang dipraktikkan oleh banyak karyawan (yang suka menjilat โ€“pent). Mereka menampakkan karakter dan etika yang baik dan menyembunyikan akhlaq mereka yang jelek.

๐Ÿ—ฃAkan tetapi, seseorang tidak akan bisa bersandiwara terus-menerus sepanjang waktunya. Dia pasti akan kembali kepada watak aslinya.

๐Ÿ•ถDemikian juga ketika berhubungan dengan orang di luar rumah, karena intensitas bercampurnya tidak terlalu sering, maka orang-orang akan lebih menjaga adab, saling menghormati dan memuliakan. Namun orang yang sudah akrab, maka dia tidak akan malu-malu lagi untuk menunjukkan wataknya yang asli.

๐Ÿ—ฃOleh karena itu, ketika seseorang berada di tengah keluarganya, maka dia akan menunjukkan wataknya yang asli. Kalau dia memperlakukan anak istrinya dengan baik, maka itulah karakternya memang baik. Sebaliknya kalau dia memperlakukan anak istrinya dengan buruk, maka itulah wataknya yang sebenarnya...

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

๐Ÿ“šReferensi: Al Mauโ€™izhah Al Hasanah fil Akhlaaqil Hasanah Asy Syaikh Abdul Malik Ar Ramdhani

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ“šTANAMKAN KECINTAAN KEPADA ILMU AGAMA SEJAK DINI

๐ŸŒŸ Anak-anak di usia dini memiliki memori yang kuat. Sudah semestinya kita arahkan untuk menuntut ilmu dan mengajari mereka perkara-perkara agama. Seperti menghafalkan Al Quranul Karim dan sunnah nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam serta yang terpenting menanamkan aqidah yang benar.

๐Ÿ“š Umat ini amat butuh kepada ulama yang kuat dan dai-dai yang berpandangan luas dengan al-Quran dan sunah. Hal ini tidak akan terwujud selain dengan menuntut ilmu sedini mungkin. Jangan katakan hal ini sulit atau mustahil.

๐Ÿ–‹ Berkata Ibnu Muflih rahimahullah,

ูˆูŽุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ู ูููŠ ุงู„ุตู‘ูุบูŽุฑู ุฃูŽุซู’ุจูŽุชู ููŽูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ุงู„ูุงุนู’ุชูู†ูŽุงุกู ุจูุตูุบูŽุงุฑู ุงู„ุทู‘ูŽู„ูŽุจูŽุฉู ู„ูŽุง ุณููŠู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽุฐู’ูƒููŠูŽุงุกู ุงู„ู’ู…ูุชูŽูŠูŽู‚ู‘ูุธููŠู†ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุฑููŠุตููŠู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽุฎู’ุฐู ุงู„ู’ุนูู„ู’ู…ูุŒ ููŽู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุจูŽุบููŠ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุฌู’ุนูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุตูุบูŽุฑูู‡ูู…ู’ ุฃูŽูˆู’ ููŽู‚ู’ุฑูู‡ูู…ู’ ูˆูŽุถูŽุนู’ููู‡ูู…ู’ ู…ูŽุงู†ูุนู‹ุง ู…ูู†ู’ ู…ูุฑูŽุงุนูŽุงุชูู‡ูู…ู’ุŒ ูˆูŽุงู„ูุงุนู’ุชูู†ูŽุงุกู ุจูู‡ูู…ู’

"Ilmu yang didapat sejak kecil lebih kuat. Sudah seharusnya memperhatikan pelajar muda, terlebih lagi mereka yang memiliki kecerdasan, penalaran dan semangat menuntut ilmu. Janganlah menjadikan usia dini, kefakiran dan kelemahan mereka sebagai penghalang dalam memperhatikan dan fokus pada mereka." (Al Adaab Asy Syarโ€™iyyah, 1/244)

๐Ÿ“š Referensi:
Tsalatsuna Khuthwah Amaliyah li Tarbiyatil Abnaโ€™, Salim Shalih Ahmad Ben Madhi

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.
๐Ÿ’žBerbuat Baik sebelum Anak-Anak Dilahirkan๐Ÿ’–

ู‚ุงู„ ุฃุจูˆ ุงู„ุฃุณูˆุฏ ุงู„ุฏุคู„ูŠ ู„ุจู†ูŠู‡:

ยซ ู„ู‚ุฏ ุฃุญุณู†ุช ุฅู„ูŠูƒู… ุตุบุงุฑุงู‹ ูˆูƒุจุงุฑุงู‹ ูˆู‚ุจู„ ุฃู† ุชูˆู„ุฏูˆุงุŒ ู‚ุงู„ูˆุง : ูˆูƒูŠู ุฃุญุณู†ุช ุฅู„ูŠู†ุง ู‚ุจู„ ุฃู† ู†ูˆู„ุฏุŸ ู‚ุงู„: ุงุฎุชุฑุช ู„ูƒู… ู…ู† ุงู„ุฃู…ู‡ุงุช ู…ู† ู„ุง ุชูุณุจูˆู† ุจู‡ุง ยป

๐Ÿ’ž Berkata Abul Aswad Ad'duali rahimahullah kepada anak-anaknya..

"Sungguh aku telah berbuat baik kepada kalian baik ketika kalian masih kecil maupun ketika kalian sudah besar, bahkan sebelum kalian dilahirkan..."

Maka anak-anaknya bertanya, "Bagaimana engkau bisa berbuat baik kepada kami sebelum kami dilahirkan?"

Beliau berkata, "Aku telah memilihkan bagi kalian sosok ibu yang kalian tidak akan dicela karenanya.."

๐Ÿ“š(Adabud Dunya wad Diin lil Mawardi, hal 157)

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
โ—PENTINGNYA MENCARI GURU YANG SHALIH, YANG MENDOAKAN KEBAIKAN BAGI MURIDNYA

๐Ÿ“š Guru yang shalih selalu mengharapkan kebaikan bagi murid-muridnya. Selain mendidik anak-anaknya di atas Al Quran dan As Sunnah, maka dia pun tidak lupa untuk mendoakan kebaikan bagi murid-muridnya.

๐Ÿ“ Disebutkan oleh Al Qadhi Iyadh di dalam kitab beliau Tartiibul Madaarik bahwa Al Imam Abu Ishaq Al Jibyaani โ€“salah seorang ulama Maalikiyyah- bahwa dikhabarkan kepada beliau tentang kisah seorang guru yang baik.

Beliau bertuturโ€ฆ

ูˆุจู„ุบู†ุง ุนู† ู…ุนู„ู… ุนููŠูุŒ ุฑุฆูŠ ูˆู‡ูˆ ูŠุฏุนูˆ ุญูˆู„ ุงู„ูƒุนุจุฉ ูˆูŠู‚ูˆู„: ุงู„ู„ู‡ู… ุฃูŠู…ุง ุบู„ุงู… ุนู„ู…ุชู‡ุŒ ูุงุฌุนู„ู‡ ููŠ ุนุจุงุฏูƒ ุงู„ุตุงู„ุญูŠู†ุŒ ูุจู„ุบู†ูŠ ุฃู†ู‡ ุฎุฑุฌ ุนู„ู‰ ูŠุฏูŠู‡ ู†ุญูˆุงู‹ ู…ู† ุชุณุนูŠู† ุนุงู„ู… ูˆุตุงู„ุญโ€ฆ

โ€œSampai kepadaku khabar tentang seorang pengajar yang mulia. Dia pernah terlihat sedang bermunajat di sekitar Kaโ€™bah dengan mengucapkan,

ุงู„ู„ู‡ู… ุฃูŠู…ุง ุบู„ุงู… ุนู„ู…ุชู‡ุŒ ูุงุฌุนู„ู‡ ููŠ ุนุจุงุฏูƒ ุงู„ุตุงู„ุญูŠู†

โ€œYa Allah, jadikanlah setiap anak yang pernah aku ajari sebagai hamba-Mu yang shalih.โ€

Maka sampailah khabar kepadaku bahwa lahir dari didikannya sekitar sembilan puluh ulama dan orang-orang shalih.โ€

๐Ÿ“š Sumber: Tartiibul Madaarik, 6/246.

Sudahkah kita serahkan pendidikan anak-anak kita kepada guru-guru yang shalih?

Relakah kita apabila anak-anak kita diajari oleh para pelaku maksiat, kebid'ahan bahkan kekufuran?

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐ŸŒŸPELAJARAN DARI SEORANG ULAMA HADITS๐ŸŒŸ

๐Ÿ—บ Al Imam Ibnu Abi Dawud As Sijistani dari kecil sudah diajak ayahnya (Abu Dawud) berkelana mencari hadits.

๐ŸŒDari Sijistaan yang terletak di bagian barat Pakistan, kemudian ke Khurasan dan Esfahan (Iran), lanjut ke Baghdad dan Kufah (Iraq) lalu ke Hijaz (Makkah dan Madinah), lalu ke Syam (Suriah dan sekitarnya), terakhir sampai ke Mesir... Setelah itu balik dan tinggal di Baghdad.

๐Ÿ’ซDari kecil sudah dibiasakan menuntut ilmu, Imam Ibnu Abi Dawud yang bernama Abu Bakar Abdullah bin Sulaiman bin Al Asy'ats kemudian mengikuti jejak ayahnya menjadi ulama besar. Bahkan menurut Adz Dzahabi, sebagian ulama lebih mengutamakan beliau dibandingkan ayahnya.

๐ŸŽBuah jatuh tak jauh dari pohon. Bila ingin anak2 kita menjadi seorang 'aalim atau 'aalimah, maka jadilah contoh yang baik kepada mereka. Bersemangatlah menuntut ilmu dan biasakan anak2 dengan ilmu.

๐Ÿ•‹Semoga Allah jadikan kita dan anak2 kita sebagai orang yang berilmu terhadap agama Allah.

Aamin yaa Rabbal 'aalamin..

#wirabachrun
#islamicparenting
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’”MEREKA TAKKAN MENEMANIMU SELAMANYA...

๐Ÿ“šDiriwayatkan oleh Al Imam Al Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu bahwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassalam bersabda,

ูŠุชุจุน ุงู„ู…ูŠุช ุซู„ุงุซ ููŠุฑุฌุน ุงุซู†ุงู† ูˆูŠุจู‚ู‰ ูˆุงุญุฏ ูŠุชุจุนู‡ ุฃู‡ู„ู‡ ูˆู…ุงู„ู‡ ูˆุนู…ู„ู‡ ููŠุฑุฌุน ุฃู‡ู„ู‡ ูˆู…ุงู„ู‡ ูˆูŠุจู‚ู‰ ุนู…ู„ู‡

โ€œMayat itu diikuti oleh tiga golongan. Yang dua akan kembali dan satu akan tetap menemaninya. Dia akan diikuti oleh keluarganya, hartanya dan amalnya. Maka keluarga dan hartanya akan kembali pulang sementara amalnya akan tetap menemaninya โ€.

Berkata Al Imam Ibnu Rajab rahimahullah...

ูˆุชูุณูŠุฑ ู‡ุฐุง: ุฃู† ุงุจู† ุขุฏู… ููŠ ุงู„ุฏู†ูŠุงุŒ ู„ุงุจุฏ ู„ู‡ ู…ู† ุฃู‡ู„ ูŠุนุงุดุฑู‡ู…ุŒ ูˆู…ุงู„ ูŠุนูŠุด ุจู‡. ูุฐุงู† ุตุงุญุจุงู† ูŠูุงุฑู‚ุงู†ู‡ ูˆูŠูุงุฑู‚ู‡ู…ุง. ูุงู„ุณุนูŠุฏ: ู…ู† ุงุชุฎุฐ ู…ู† ุฐู„ูƒ ู…ุง ูŠุนูŠู†ู‡ ุนู„ู‰ ุฐูƒุฑ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ุŒ ูˆูŠู†ูุนู‡ ููŠ ุงู„ุขุฎุฑุฉ. ููŠุฃุฎุฐ ู…ู† ุงู„ู…ุงู„ ู…ุง ูŠุจู„ุบ ุจู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ุขุฎุฑุฉุŒ ูˆูŠุชุฎุฐ ุฒูˆุฌุฉ ุตุงู„ุญุฉ ุชุนูŠู†ู‡ ุนู„ู‰ ุฅูŠู…ุงู†ู‡. ูุฃู…ู‘ูŽุง ู…ู† ุงุชุฎุฐ ุฃู‡ู„ุงู‹ ูˆู…ุงู„ุงู‹ ูŠุดุบู„ู‡ ุนู† ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰ุŒ ูู‡ูˆ ุฎุงุณุฑุ› ูˆูƒู…ุง ู‚ุงู„ุช ุงู„ุฃุนุฑุงุจ ๏ุดูŽุบูŽู„ูŽุชู’ู†ูŽุง ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูู†ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ููˆู†ูŽุง ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง๏› [ุงู„ูุชุญ: 11]. ูˆู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰: ๏ู„ุง ุชูู„ู’ู‡ููƒูู…ู’ ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ุง ุฃูŽูˆู’ู„ุงุฏููƒูู…ู’ ุนูŽู†ู’ ุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽูู’ุนูŽู„ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽุฃููˆู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ุฎูŽุงุณูุฑููˆู†ูŽ๏› [ุงู„ู…ู†ุงูู‚ูˆู†: 9].

๐Ÿ“šโ€œTafsir hadits ini adalah bahwa anak Adam mesti memiliki keluarga yang selalu bergaul dengan dirinya dan juga harta sebagai bekal hidupnya. Dua teman ini suatu saat akan meninggalkannya dan dia pun akan terpisah dari dua sahabatnya ini.

๐Ÿ’•Maka orang yang berbahagia adalah orang yang menjadikan keluarga dan hartanya untuk membantu dia mengingat Allah taโ€™ala dan memberikan manfaat kepadanya di akhirat. Dia akan pergunakan hartanya sebagai bekalnya di kehidupan akhirat, dia akan mencari pasangan yang shalih yang membantu dia menjaga keimanannya.

๐Ÿ’ตSebaliknya orang yang harta dan keluarganya justru menyibukk dirinya, membuat dia melalaikan Allah subhanahu wataโ€™aala, maka dia temasuk orang yang rugi.

Sebagaimana firman Allah subhanahu wataโ€™aala tentang orang-orang Arab Badui:

ุดูŽุบูŽู„ูŽุชู’ู†ูŽุง ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ูู†ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ููˆู†ูŽุง ููŽุงุณู’ุชูŽุบู’ููุฑู’ู„ู†ูŽุง

"Harta dan keluarga kami telah menyibukkan kami, maka mohonkanlah ampun untuk kamiโ€ฆโ€. (Al Fath: 11).

Allah subhanahu wataโ€™aala berfirman,

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠูู‘ู‡ูŽุง ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ู„ูŽุง ุชูู„ู’ู‡ููƒูู…ู’ ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงู„ููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุฃูŽูˆู’ู„ูŽุงุฏููƒูู…ู’ ุนูŽู† ุฐููƒู’ุฑู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽู…ูŽู† ูŠูŽูู’ุนูŽู„ู’ ุฐูŽู„ููƒูŽ ููŽุฃููˆู’ู„ูŽุฆููƒูŽ ู‡ูู…ู ุงู„ู’ุฎูŽุงุณูุฑููˆู†ูŽ

โ€œHai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.โ€ (Al Munafiqun: 9).

๐Ÿ“šSUMBER:
ุดุฑุญ ุญุฏูŠุซ ูŠุชุจุน ุงู„ู…ูŠุช ุซู„ุงุซ ู„ุงุจู† ุฑุฌุจ ุงู„ุญู†ุจู„ูŠ

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ’žDengan Apa Kau Merawatku?๐Ÿ’ž

๐Ÿ’—Seorang gadis menikah lalu dia pun memiliki beberapa anak. Dia pun lantas merasakan beratnya mendidik anak serta besarnya tanggung jawab dirinya. Maka dia pun mendatangi ibunya dan bertanya, "Wahai ibu, bagaimana engkau bisa merawat kami (anak-anakmu)?"

๐Ÿ’“Maka ibunya yang telah berusia tujuh puluh tahun dalam keadaan yang sudah sangat tua dan lemah menjawab, "Wahai putriku, aku merawat kalian dengan doa...")*

Ya Allah, jawaban ini benar-benar telah meringkas penjelasan yang panjang lebar.

)* Maksudnya bahwa mendidik anak adalah tanggung jawab yang besar, yang tidak akan bisa ditunaikan oleh orang tua tanpa adanya pertolongan dari Allah. Maka hendaknya mereka senantiasa berdoa, meminta kemudahan dari Allah agar bisa melaksanakannya. Wallahu a'lam (pent.)

Text asli:
ุชุฒูˆุฌุช ุงู„ุจู†ุช ูˆุตุงุฑ ุนู†ุฏู‡ุง ุฃูˆู„ุงุฏุŒ ูˆุดุนุฑุช ุจุชุนุจ ุชุฑุจูŠุฉ ุงู„ุฃูˆู„ุงุฏุŒ ูˆุนุธู… ุงู„ู…ุณุคูˆู„ูŠุฉุŒ ูุฌุงุกุช ุฅู„ู‰ ุฃู…ู‡ุง ุชุณุฃู„ู‡ุง : ูŠุง ุฃู…ูŠ ... ูƒูŠู ุฑุจูŠุชูŠู†ุงุŸ

ู‚ุงู„ุช ุงู„ุฃู… ุŒ ูˆู‡ูŠ ููŠ ุงู„ุณุจุนูŠู† ู…ู† ุนู…ุฑู‡ุงุŒ ูˆู‚ุฏ ูˆู‡ู† ุนุธู…ู‡ุงุŒ ูˆุถุนู ุฌุณู…ู‡ุง: ุฑุจูŠุชูƒู… ูŠุง ุจู†ุชูŠ ุจุงู„ุฏุนุงุก.

ูŠุง ุงู„ู„ู‡ ... ูƒู… ุงุฎุชุตุฑ ู‡ุฐุง ุงู„ุฌูˆุงุจ ุงู„ูƒุซูŠุฑ ู…ู† ุงู„ูƒู„ุงู… ...

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

๐Ÿ“šReferensi: Laman FB Syaikh Muhammad Bazmul

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
๐Ÿ“‹ Resume Kajian Islamic Parenting

"PENGARUH ORANG TUA YANG SHALIH TERHADAP ANAK"

โค Keshalihan orang tua ternyata memiliki pengaruh terhadap anak. Keshalihan orang tua akan membawa keberkahan bagi sang anak, sebaliknya kemaksiatan yg dilakukan oleh orang tua akan melahirkan kemalangan dan problematika serta penyimpangan pada diri anak.

๐Ÿ’› Anak dari orang tua yang shalih akan Allah beri penjagaan seperti yang Allah ceritakan dalam kisah nabi musa alalihissalaam,

ูˆูŽุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุงู„ู’ุฌูุฏูŽุงุฑู ููŽูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูุบูู„ูŽุงู…ูŽูŠู’ู†ู ูŠูŽุชููŠู…ูŽูŠู’ู†ู ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุฏููŠู†ูŽุฉู ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุชูŽุญู’ุชูŽู‡ู ูƒูŽู†ู’ุฒูŒ ู„ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุจููˆู‡ูู…ูŽุง ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง ููŽุฃูŽุฑูŽุงุฏูŽ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุจู’ู„ูุบูŽุง ุฃูŽุดูุฏู‘ูŽู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽูŠูŽุณู’ุชูŽุฎู’ุฑูุฌูŽุง ูƒูŽู†ู’ุฒูŽู‡ูู…ูŽุง ุฑูŽุญู’ู…ูŽุฉู‹ ู…ูู†ู’ ุฑูŽุจู‘ููƒูŽ

โ€œAdapun dinding rumah itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Rabb mu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Rabbmuโ€ (Al Kahfi: 82)

Ada dua anak yatim yang ditinggal orang tuanya. Walaupun bapaknya sudah meninggal dunia, harta dua anak yatim itu tetap dijaga oleh Allah. Apa sebabnya? Sebabnya karena keshalihan bapaknya.

๐Ÿ’š Demikian juga, seseorang yang shalih yang mengelola harta anak yatim dengan amanah, maka sebagai balasannya, Allah akan jaga anak keturunannya. Allah berfirman,

ูˆูŽู„ู’ูŠูŽุฎู’ุดูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ู„ูŽูˆู’ ุชูŽุฑูŽูƒููˆุง ู…ูู†ู’ ุฎูŽู„ู’ููู‡ูู…ู’ ุฐูุฑู‘ููŠู‘ูŽุฉู‹ ุถูุนูŽุงูู‹ุง ุฎูŽุงูููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู’ ููŽู„ู’ูŠูŽุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽู„ู’ูŠูŽู‚ููˆู„ููˆุง ู‚ูŽูˆู’ู„ู‹ุง ุณูŽุฏููŠุฏู‹ุง

โ€œDan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar (dalam mengelola harta anak yatim).โ€ (An Nisa: 9)

๐Ÿ’™ Hendaknya orang tua terutama ayah selektif dalam mencari nafkah. Jangan sampai dia mencari nafkah dari hal-hal yang haram sehingga makanan, minuman dan pakaiannya berasal dari hal-hal yang haram. Harta haram ini akan menghalangi terkabulnya doa dia bagi anak-anaknya.

ูƒูŽุฑูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ูŽ ูŠูุทููŠู„ู ุงู„ุณู‘ูŽููŽุฑูŽ ุฃูŽุดู’ุนูŽุซูŽ ุฃูŽุบู’ุจูŽุฑูŽ ูŠูŽู…ูุฏู‘ู ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ู ูŠูŽุง ุฑูŽุจู‘ู ูˆูŽู…ูŽุทู’ุนูŽู…ูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ูˆูŽู…ูŽุดู’ุฑูŽุจูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ูˆูŽู…ูŽู„ู’ุจูŽุณูู‡ู ุญูŽุฑูŽุงู…ูŒ ูˆูŽุบูุฐููŠูŽ ุจูุงู„ู’ุญูŽุฑูŽุงู…ู ููŽุฃูŽู†ู‘ูŽู‰ ูŠูุณู’ุชูŽุฌูŽุงุจู ู„ูุฐูŽู„ููƒูŽ

Nabi menceritakan keadaan seseorang yang melakukan safar panjang, rambutnya kusut, mukanya berdoa, menengadahkan tangan ke langit dan berkata, โ€˜Wahai Rabbku, wahai Rabbku.โ€™ Sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, diberi gizi dari yang haram, maka bagaimana bisa diterima doanya?!โ€ (H.R Muslim)

โ“Maka layakkah bagi para ayah dan ibu mengangkat tangan kepada Allah berdoa untuk kebaikan anaknya, sementara tangannya berlumuran dosa kezhaliman dan keharaman?

โ‰Layakkah para ayah dan para ibu mengucapkan doa bagi kebaikan anaknya sementara lisan yang dia pakai berdoa, dia pakai juga untuk mencela kehormatan sesama muslim, mengghibah, mengadu domba, melakukan fitnah dan kejahatan-kejahatan lainnya?

๐Ÿ’œ Sebagian salaf memperbanyak shalat bagi anaknya. Maksudnya mereka memperbanyak amalan shalih untuk kemudian mendoakan anak anaknya di dalam shalat mereka.

๐Ÿก Demikian juga orang tua yang gemar membaca Al Quran di rumah mereka, maka rumahnya akan senantiasa dinaungi malaikat dan dijauhi para syaithan sehingga anak-anak pun mendapat penjagaan.

๐Ÿ’” Sementara rumah yang kosong dari tilawatul Quran atau malah diisi dengan suara-suara musik, maka rumah seperti ini akan dijauhi para malaikat dan jadi sasaran empuk para syaithan. Kalau syaithan sudah menyerang, maka anak-anak pun akan dengan mudah menyimpang, dan terjerumus pada kemaksiatan dan kerusakan.

Wallahu a'lam.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
PENTINGNYA PENGAJARAN ADAB BAGI ANAK - Islam adalah agama yang sempurna. Ajarannya meliputi segenap aspek kehidupan manusia. Dari perkara yang besar sampai perkara yang paling kecil. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim rahimahullah, dari sahabat Salman Al Farisi radhiyallahu โ€˜anhu bahwasanya beliau pernah ditanya oleh kaum musyrikin.

ู‚ูŽุงู„ููˆุง ู„ูุณูŽู„ู’ู…ูŽุงู†ูŽ : ู‚ูŽุฏู’ ุนูŽู„ู‘ูŽู…ูŽูƒูู…ู’ ู†ูŽุจููŠู‘ููƒูู…ู’ ูƒูู„ู‘ูŽ ุดูŽู‰ู’ุกู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุงู„ู’ุฎูŽุฑูŽุงุกูŽุฉูŽ. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ : ุฃูŽุฌูŽู„ู’ ุŒ ู‚ูŽุฏู’ ู†ูŽู‡ูŽุงู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุณู’ุชูŽู‚ู’ุจูู„ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุจู’ู„ูŽุฉูŽ ุจูุบูŽุงุฆูุทู ุฃูŽูˆู’ ุจูŽูˆู’ู„ู ุŒ ูˆูŽู†ูŽู‡ูŽุงู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุณู’ุชูŽู†ู’ุฌูู‰ูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูู†ูŽุง ุจูุฃูŽู‚ูŽู„ู‘ูŽ ู…ูู†ู’ ุซูŽู„ุงูŽุซูŽุฉู ุฃูŽุญู’ุฌูŽุงุฑู ุŒ ูˆูŽู†ูŽู‡ูŽุงู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ ู†ูŽุณู’ุชูŽู†ู’ุฌูู‰ูŽ ุจูุฑูŽุฌููŠุนู ุฃูŽูˆู’ ุจูุนูŽุธู’ู…ู. ุฑูŽูˆูŽุงู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ูŒ

Mereka bertanya kepada Salman, โ€œSungguh nabi kalian telah mengajarkan kalian segala sesuatunya sampai-sampai cara buang hajat?โ€

Salman menjawab, โ€œBenar! Beliau telah melarang kami untuk menghadap kiblat baik ketika buang air besar maupun buang air kecil dan melarang kami untuk beristinjaโ€™ (membersihkan kotoran) dengan batu kurang dari tiga biji, dan melarang kami beristinjaโ€™ dengan kotoran hewan atau tulang.โ€ (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan tentang sempurnanya ajaran yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam. Sungguh Allah taโ€™ala telah menjelaskan dalam Al-Qurโ€™an dan Sunnah Nabi-Nya tentang pokok dan cabang dari agama ini. Allah taโ€™ala dan Rasul-Nya telah menjelaskan tentang tauhid, kewajiban untuk mengesakan-Nya. Demikian juga Allah dan Rasul-Nya telah mengajarkan segala macam adab, etika dalam perikehidupan manusia.

Ketika bermajelis Alla taโ€™ala memerintahkan kepada kita untuk berlapang-lapang sebagaimana firman-Nya,

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุฅูุฐูŽุง ู‚ููŠู„ูŽ ู„ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽููŽุณู‘ูŽุญููˆุง ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽุฌูŽุงู„ูุณู ููŽุงูู’ุณูŽุญููˆุง ูŠูŽูู’ุณูŽุญู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽูƒูู…ู’

โ€œHai orang orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu: โ€˜Berlapang lapanglah dalam majelisโ€™, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.โ€ (Al Mujadalah: 11 )

Ketika ingin memasuki rumah seseorang, Allah perintahkan kita untuk meminta izin dan memberi salam terlebih dahulu kepada penghuninya. Allah berfirman,

ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ู„ูŽุง ุชูŽุฏู’ุฎูู„ููˆุง ุจููŠููˆุชู‹ุง ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุจููŠููˆุชููƒูู…ู’ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุชูŽุณู’ุชูŽุฃู’ู†ูุณููˆุง ูˆูŽุชูุณูŽู„ู‘ูู…ููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฃูŽู‡ู’ู„ูู‡ูŽุง ุฐูŽู„ููƒูู…ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูŽุฐูŽูƒู‘ูŽุฑููˆู†ูŽ

โ€œHai orang orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu, sebelum kamu minta izin dan memberi salam kepada penghuninya, yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat.โ€ (An Nur: 27โ€“28)

Oleh karena itu pengajaran adab kepada anak-anak termasuk perkara yang harusnya menjadi prioritas para orang tua dan pendidik. Hendaknya sedari kecil anak-anak sudah diajari dan dibiasakan untuk menghiasai dirinya dengan adab-adab Islami.

Di dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam mengajarkan bagaimana adab makan yang benar kepada anak tiri beliau Umar bin Abi Salamah. Ketika itu Umar makan dengan adab yang kurang baik, maka Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menegur beliau

ูŠูŽุง ุบูู„ุงูŽู…ู ุณูŽู…ู‘ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุŒ ูˆูŽูƒูู„ู’ ุจููŠูŽู…ููŠู†ููƒูŽ ูˆูŽูƒูู„ู’ ู…ูู…ู‘ูŽุง ูŠูŽู„ููŠูƒูŽ

โ€œWahai anak, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di hadapanmu.โ€ (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Ini menunjukkan bahwa pengajaran adab hendaknya benar-benar diperhatikan oleh para pendidik dan orang tua.

Untuk itu insya Allah secara bertahap, kita akan sajikan artikel-artikel tentang adab Islami yang kiranya bias bermanfaat bagi para orang tua, tidak hanya bagi diri mereka sendiri, tapi juga untuk mendidik anak-anak mereka di atas adab yang baik sesuai dengan apa yang dituntunkan di dalam Al Qurโ€™an was Sunnah.

Semoga Allah memberikan kemudahan bagi kita semua di dalam menyebarkan kebaikan.

Akhukum,

Wira Mandiri Bachrun.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
ah shallallahu โ€˜alaihi wasallam, kemudian salah seorang dari keduanya melihat ada tempat kosong di tengah majelis lalu ia duduk padanya.

Sementara yang lain, duduk di bagian belakang, sedangkan yang ketiga berlalu pergi meninggalkan majelis. Maka tatkala Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam telah selesai, beliau bersabda:

โ€œMaukah kalian jika aku memberitahukan kalian tentang tiga orang ini? Adapun salah seorang dari mereka, maka ia kembali kepada Allah subhanahu wataโ€™ala lalu Allah subhanahu wataโ€™ala memberinya tempat. Adapun yang kedua, maka ia merasa malu maka Allah subhanahu wataโ€™ala pun merasa malu darinya. adapun yang lain, maka ia berpaling, maka berpalinglah Allah subhanahu wataโ€™ala darinya.โ€ (Muttafaqun โ€˜alaih)

Jadi hendaknya sang murid bersemangat mencari tempat yang terdekat dengan gurunya. Bukan malah menjauh, atau ingin enaknya saja mencari senderan di tiang-tiang atau dinding masjid.

5. Fokus dengan Apa yang Disampaikan sang Guru

Ini adab yang banyak dilalaikan. Di majelis ilmu, masih sering kita melihat orang-orang yang hadir sibuk dengan HP, ngobrol dengan temannya, atau sibuk dengan perkara lainnya.

Ketika belajar, seorang penuntut ilmu hendaknya mencatat pelajaran, faidah-faidah apa saja yang disampaikan oleh gurunya. Kalau dia mampu, dia salin juga dalil-dalil yang disebutkan oleh gurunya. Dengan demikian ilmu yang dia peroleh terdokumentasikan dengan baik, dan mudah baginya ketika ingin mengulang-ulang pelajaran.

Dahulu para salaf ketika menghadiri majelis ilmu, mereka tidak melakukan apa pun kecuali fokus dengan apa yang disampaikan oleh sang guru. Disebutkan bahwa di majelis Abdurrahman bin Mahdi, tidak ada seorangpun yang berdiri, tidak ada seorangpun yang meruncingkan pena, tidak ada yang tersenyum, tidak ada yang bangkit. Seakan-akan di kepala mereka ada burung atau seakan-akan mereka berada dalam shalat karena demikian khusyuknya mereka.

6. Selain Mengambil Ilmu, Hendaknya Mempelajari Adab sang Guru

Para salaf terdahulu, mereka tidak hanya mengambil ilmu dari guru mereka. Akan tetapi juga mengambil atau mempelajari gerak-gerik sang guru agar mereka bisa meneladi akhlaq dan adabnya.

Al Imam Adz Dzahabi rahimahullahu dalam Siyar Aโ€™lamin Nubalaโ€™ menceritakan bahwa dahulu yang menghadiri majelis Al Imam Ahmad ada sekitar 5000 orang atau lebih. 500 orang menulis pelajaran sedangkan sisanya hanya mengambil contoh bagaimana adab dan kepribadian beliau.

7. Berusaha Melengkapi Catatan apabila Ketinggalan atau Tidak Bisa Hadir

Seseorang hendaknya menghadiri sebuah majelis sampai selesai. Kalau dia mampu hendaknya tidak meninggalkan majelis, agar faidah yang diberikan oleh sang guru bisa dia dapatkan semua.

Namun apabila ada urusan yang harus dia selesaikan atau dia tidak bisa menghadiri majelis karena alasan tertentu maka hendaknya dia melengkapi catatannya dari rekan-rekannya yang lain.

Diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari bahwasaya Umar bin Al Khattab radhiyallahu berkata,

โ€œDahulu Aku dan tetanggaku seorang Anshar yang berasal dari bani Umayyah bin Zaid, kami saling bergantian mendatangi majelis Rasulullah. Ia datang pada suatu hari dan aku pada hari lainnya. Apabila aku yang menghadiri majelis, akan aku sampaikan kepadanya tentang wahyu dan penjelasan lainnya pada hari itu. Apabila ia yang datang, ia pun melakukan hal yang sama.โ€

Lihatlah bagaimana semangat Umar agar tidak tertinggal sedikitpun dari faidah yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Wallahu aโ€™lam bisshawab, semoga yang sedikit ini bisa menjadi pengingat bagi kita semua agar faidah dari majelis ilmu bisa kita peroleh seoptimal mungkin.

Jogjakarta, 11 Rabiul Akhir 1438 H โ€“ 10/01/2017

Akhukum fillah,

Wira Mandiri Bachrun.

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
*SIBUKKAN ANAK KITA DENGAN KEGIATAN POSITIF* โ€“Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan,

ูˆูŠุฌู†ุจู‡ ุงู„ูƒุณู„ ูˆุงู„ุจุทุงู„ุฉ ูˆุงู„ุฏุนุฉ ูˆุงู„ุฑุงุญุฉ ุจู„ ูŠูŽุฃู’ุฎูุฐู‡ู ุจุฃุถุฏุงุฏู‡ุง ูˆูŽู„ูŽุง ูŠุฑูŠุญู‡ ุฅูู„ู‘ูŽุง ุจูู…ูŽุง ูŠุฌู… ู†ูŽูุณู‡ ูˆุจุฏู†ู‡ ู„ู„ุดุบู„ ููŽุฅูู† ุงู„ูƒุณู„ ูˆุงู„ุจุทุงู„ุฉ ุนูˆุงู‚ุจ ุณูˆุก ูˆู…ุบุจุฉ ู†ูŽุฏู… ูˆู„ู„ุฌุฏ ูˆุงู„ุชุนุจ ุนูˆุงู‚ุจ ุญู…ูŠุฏุฉ ุฅูู…ู‘ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ูููŠ ุงู„ุนู‚ุจู‰ ูˆูŽุฅูู…ู‘ูŽุง ููŠู‡ู…ูŽุง ูุฃุฑูˆุญ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณ ุฃุชุนุจ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณ ูˆุฃุชุนุจ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณ ุฃุฑูˆุญ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณ ูุงู„ุณูŠุงุฏุฉ ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ูˆุงู„ุณุนุงุฏุฉ ูููŠ ุงู„ุนู‚ุจู‰ ู„ูŽุง ูŠููˆุตู„ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุฅูู„ู‘ูŽุง ุนู„ู‰ ุฌุณุฑ ู…ู† ุงู„ุชู‘ูŽุนูŽุจ

โ€œHendaknya para orang tua menjauhkan anaknya dari sifat malas, suka menganggur, sifat manja dan suka bersantai-santai.

Akan tetapi sebaliknya, jangan biarkan dia beristirahat melainkan setelah fisik dan jiwanya lelah setelah dia sibuk dengan aktivitasnya.

Karena sesungguhnya kemalasan dan sering menganggur adalah penyebab keburukan dan penyesalan. Sebaliknya keseriusan serta kelelahan akan melahirkan dampak yang positif, baik bagi dunia atau akhiratnya, bahkan untuk dunia dan akhiratnya sekaligus.

Orang yang sekarang suka bersantai-santai, kelak akan menjadi orang yang paling capek.

Sebaliknya orang yang rajin, kelak dia akan menjadi orang yang bersantai-santai.

Seseorang tidak akan mendapatkan kemuliaan di dunia serta kebahagiaan di akhirat tanpa harus melewati jembatan keletihan.โ€ *(Tuhfatul Maudud, hal 241)*

Apa yang disampaikan oleh beliau ini, selaras dengan pepatah yang sering diajarkan oleh orang tua kita dahulu.

โ€œBerakit-rakit ke hulu, berenang ke tepian... Bersakit dahulu, bersenang-senang kemudian..โ€

Sibukkan anak kita dengan berbagai kegiatan positif.

Buat mereka lelah dengan apa yang bermanfaat bagi masa depan mereka di dunia dan akhirat.

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

Akhukum,
*Wira Mandiri Bachrun*

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R
MENGHUKUM ANAK

Soal:

Maaf ustadz izin bertanya. Tepatkah bagi seorang pendidik, atau orang tua, selalu menghukum setiap kesalahan yg dilakukan oleh anak? Alasannya karena si anak itu sering mengulang-ulang kesalahan, dan biar jera katanya. Tapi nyatanya anak itu belum jera juga meskipun hukumannya ditambah.

Jazakallohu khoiron atas jawabannya ustadz.

JAWAB:

Dalam mendidik anak, hendaknya para orang tua tidak selalu memberikan hukuman kepada sang anak setiap kali melakukan kesalahan. Orang tua hendaknya melihat terlebih dahulu apa yang menjadi latar belakang anak melakukan kesalahan tersebut. Tidak langsung memberi hukuman.

Anak terkadang melakukan kesalahan karena:

1. Tidak tahu kalau itu adalah sebuah kesalahan

2. Perlu pembiasaan

3. Kondisi dia sedang tidak stabil, ingin mencari perhatian orang tua

4. Lalai atau lupa

Oleh karena itu Rasulullah tidaklah menetapkan hukuman pukul bagi anak yang meninggalkan shalat melainkan setelah proses pembiasaan terlebih dahulu. Diperintahkan untuk shalat di usia 7 tahun, baru boleh dipukul di usia 10 tahun. Tidak langsung dipukul.

Demikian juga ketika Al Hasan cucu beliau makan kurma shadaqah, nabi hanya menyuruhnya membuang kurma tersebut tanpa melakukan penghukuman.

Demikian juga ketika Umar bin Abi Salamah makan dengan kurang adab, Rasulullah hanya mengarahkan tapi tidak melakukan penghukuman.

Kesimpulan dari ini semua, jangan mudah memberikan hukuman kepada anak. Namun pelajari latar belakangnya terlebih dahulu. Setelah itu diperbaiki dengan nasihat sesuai dengan kadar nalar sang anak. Kalau memang harus dihukum, berilah hukuman yang cocok dengan kesalahan yang dilakukan, jangan berlebihan. Dan ini membutuhkan pembahasan yang cukup mendetail dan berbeda-beda pada setiap kasus.

Wallahu aโ€™lam bisshawab.

Akhukum,
*Wira Mandiri Bachrun*

#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna

๐Ÿ‘‰๐ŸปDapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.

๐ŸŒŽ http://bit.ly/1O3Uz8R