⚡Tidak Suka dengan Lahirnya Anak Perempuan⚡
✅ Termasuk kesalahan dalam mendidik anak, atau bahkan kesalahan dalam aqidah adalah murka dengan lahirnya anak perempuan.
✅ Tidak suka dengan lahirnya anak perempuan adalah praktek jahiliyah dan akhlak masyarakat jahiliyah yang telah dicela oleh Allah di dalam firman-Nya:
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (59)
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah mukanya, dan dia menjadi sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan tetap memelihara anak tersebut dengan menanggung rasa malu ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (An Nahl: 58-59)
✅ Murka karena diberi bayi perempuan merupakan perkara yang sangat berbahaya, membuat orang terjatuh pada:
1. Penentangan terhadap takdir Allah
2. Penolakan terhadap pemberian Allah, yang harusnya dia syukuri. Ini akan mendatangkan kemurkaan Allah
3. Meniru akhlak masyarakat jaahiliyah
4. Menunjukkan kebodohan dan kedunguan serta ketidakcerdasan.
5. Membebani wanita di luar batas kemampuannya. Sebagian mereka murka kepada para istri karena hanya bisa memberikan anak perempuan. Dia tidak sadar bahwa dialah penyebab lahirnya anak perempuan itu. Ketika anaknya laki-laki dia mengatakan bahwa itu karena usahanya, maka kenapa ketika bayinya laki-laki dia tidak salahkan dirinya? Namun ketika perempuan dia menyalahkan pihak istri karena melahirkan bayi perempuan.
6. Di dalamnya terdapat penghinaan dan perendahan derajat wanita.
Wallahu a'lam bisshawab.
📚Referensi: Ath Thaqshir fi Tarbiyatul Abna, DR. Muhammad bin Ibrahim Al Hamd.
#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna
👉🏻Dapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.
🌎 http://bit.ly/1O3Uz8R
✅ Termasuk kesalahan dalam mendidik anak, atau bahkan kesalahan dalam aqidah adalah murka dengan lahirnya anak perempuan.
✅ Tidak suka dengan lahirnya anak perempuan adalah praktek jahiliyah dan akhlak masyarakat jahiliyah yang telah dicela oleh Allah di dalam firman-Nya:
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ (58) يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ (59)
“Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah mukanya, dan dia menjadi sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan tetap memelihara anak tersebut dengan menanggung rasa malu ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (An Nahl: 58-59)
✅ Murka karena diberi bayi perempuan merupakan perkara yang sangat berbahaya, membuat orang terjatuh pada:
1. Penentangan terhadap takdir Allah
2. Penolakan terhadap pemberian Allah, yang harusnya dia syukuri. Ini akan mendatangkan kemurkaan Allah
3. Meniru akhlak masyarakat jaahiliyah
4. Menunjukkan kebodohan dan kedunguan serta ketidakcerdasan.
5. Membebani wanita di luar batas kemampuannya. Sebagian mereka murka kepada para istri karena hanya bisa memberikan anak perempuan. Dia tidak sadar bahwa dialah penyebab lahirnya anak perempuan itu. Ketika anaknya laki-laki dia mengatakan bahwa itu karena usahanya, maka kenapa ketika bayinya laki-laki dia tidak salahkan dirinya? Namun ketika perempuan dia menyalahkan pihak istri karena melahirkan bayi perempuan.
6. Di dalamnya terdapat penghinaan dan perendahan derajat wanita.
Wallahu a'lam bisshawab.
📚Referensi: Ath Thaqshir fi Tarbiyatul Abna, DR. Muhammad bin Ibrahim Al Hamd.
#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna
👉🏻Dapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.
🌎 http://bit.ly/1O3Uz8R
💞BERBUAT ADIL KEPADA ANAK-ANAK💝
✅ Termasuk kesalahan dalam mendidik adalah membeda-bedakan dalam memperlakukan anak baik dari sisi materi maupun dari sisi kasih sayang.
✅ Akibat sikap yang tidak adil ini cukup membahayakan. Di antaranya: Sebagian anak jadi durhaka karena berpikiran bahwa dulu dia tidak disayang seperti saudaranya, maka dia merasa berhak untuk tidak berbakti.
✅ Akibat lainnya adalah muncul sikap iri dan saling membenci antar anak. Atau paling minim akan membuat renggang hubungan mereka bahkan sampai mereka dewasa kelak.
✅ Tidak mengapa memberikan sesuatu yang dibutuhkan oleh salah seorang anak tapi tidak diberikan kepada yang tidak membutuhkan. Seperti ada yang sakit, maka diberi biaya pengobatan, yang lainnya tidak. Atau memberikan biaya pendidikan sesuai dengan yang dia butuhkan. Anak yang sedang kuliah tentu berbeda biayanya dengan anak yang masih sekolah di pendidikan rendah.
✅ Yang harus adil itu kalau sifatnya hadiah atau pemberian tanpa adanya kebutuhan, di mana dia mengkhususkan pemberian tersebut kepada salah seorang anak dan tidak memberikan kepada yang lainnya maka ini menafikan keadilan.
📚 Para ulama berbeda pendapat tentang berbuat adil kepada anak dalam pemberian. Mayoritas para ulama berpendapat hukumnya hanyalah sunnah-mustahab saja. Namun sebagian ulama yang lain seperti Imam Ahmad dan Imam Ishaq bin Rohawaih berpendapat wajib berdalilkan dengan kisah An Nu’man bin Basyir dalam Shahih Al Bukhari dan Muslim
💝 An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma yang ketika itu berada di atas mimbar berkata, “Ayahku memberikan hadiah padaku.” Lantas ibunya Nu’man, ‘Amroh bintu Rowahah berkata, “Aku tidak ridho sampai engkau mempersaksikan hal itu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, lantas Basyir (ayah Nu’man) berkata, “Aku telah memberikan hadiah pada anak laki-lakiku dari istriku, ‘Amroh bin Rowahah. Lalu istriku memerintah padaku untuk mempersaksikan masalah hadiah ini padamu, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bertanya pada Basyir, “Apakah engkau memberi anak-anakmu yang lain seperti anakmu itu?” “Tidak”, begitu jawaban Basyir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bertakwalah pada Allah. Bersikap adillah terhadap anak-anakmu.” An Nu’man berkata bahwa ayahnya kembali dan menarik hadiah tersebut.
✅ Kecintaan yang lebih kepada salah seorang anak adalah suatu hal yang wajar, sebagaimana orang yang berpoligami. Walaupun dia lebih mencintai salah seorang istrinya, tapi tetap dia harus berbuat adil. Demikian pula dalam memperlakukan anak, haruslah tetap adil.
✅ Kadang kecintaan yang berlebih dan tampak di mata anak-anak bisa melahirkan sikap ekstrim sebagaimana yang terjadi pada anak-anak Nabi Ya’qub yang merasa bahwa ayahnya lebih cinta kepada nabi Yusuf dan saudaranya Bunyamin.
✅ Anak-anak Nabi Ya’qub sampai tega untuk merencanakan pembunuhan kepada Yusuf atau membuang Yusuf sehingga perhatian ayah mereka bisa berpaling kepada mereka. Tidak lagi kepada Yusuf.
✅ Karena itu walaupun lebih cinta kepada salah seorang anak, tapi tidak boleh bagi orang tua untuk terlalu menampakkannya di hadapan anaknya yang lain karena bisa menimbulkan kecemburuan kepada anak yang lain.
✅ Tapi diperbolehkan untuk membanggakan salah seorang anak bila tujuannya untuk memotivasi anak yang lain, bukan untuk merendahkan mereka. Seperti mengatakan, “Kakak kalian ini rajin sholat, coba kalian tiru!” “Saudara kalian ini sopan dan santun ucapannya, hendaknya kalian bisa meneladaninya.”
Wallahu a'lam bisshawab.
Referensi:
- Fiqh Tarbiyatil Abna', Syaikh Musthafa Al Adawi
-At Taqshir fi Tarbiyatil Abna', Syaikh DR. Muhammad Ibrahim Hamd.
#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna
👉🏻Dapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.
🌎 http://bit.ly/1O3Uz8R
✅ Termasuk kesalahan dalam mendidik adalah membeda-bedakan dalam memperlakukan anak baik dari sisi materi maupun dari sisi kasih sayang.
✅ Akibat sikap yang tidak adil ini cukup membahayakan. Di antaranya: Sebagian anak jadi durhaka karena berpikiran bahwa dulu dia tidak disayang seperti saudaranya, maka dia merasa berhak untuk tidak berbakti.
✅ Akibat lainnya adalah muncul sikap iri dan saling membenci antar anak. Atau paling minim akan membuat renggang hubungan mereka bahkan sampai mereka dewasa kelak.
✅ Tidak mengapa memberikan sesuatu yang dibutuhkan oleh salah seorang anak tapi tidak diberikan kepada yang tidak membutuhkan. Seperti ada yang sakit, maka diberi biaya pengobatan, yang lainnya tidak. Atau memberikan biaya pendidikan sesuai dengan yang dia butuhkan. Anak yang sedang kuliah tentu berbeda biayanya dengan anak yang masih sekolah di pendidikan rendah.
✅ Yang harus adil itu kalau sifatnya hadiah atau pemberian tanpa adanya kebutuhan, di mana dia mengkhususkan pemberian tersebut kepada salah seorang anak dan tidak memberikan kepada yang lainnya maka ini menafikan keadilan.
📚 Para ulama berbeda pendapat tentang berbuat adil kepada anak dalam pemberian. Mayoritas para ulama berpendapat hukumnya hanyalah sunnah-mustahab saja. Namun sebagian ulama yang lain seperti Imam Ahmad dan Imam Ishaq bin Rohawaih berpendapat wajib berdalilkan dengan kisah An Nu’man bin Basyir dalam Shahih Al Bukhari dan Muslim
💝 An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma yang ketika itu berada di atas mimbar berkata, “Ayahku memberikan hadiah padaku.” Lantas ibunya Nu’man, ‘Amroh bintu Rowahah berkata, “Aku tidak ridho sampai engkau mempersaksikan hal itu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam datang, lantas Basyir (ayah Nu’man) berkata, “Aku telah memberikan hadiah pada anak laki-lakiku dari istriku, ‘Amroh bin Rowahah. Lalu istriku memerintah padaku untuk mempersaksikan masalah hadiah ini padamu, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bertanya pada Basyir, “Apakah engkau memberi anak-anakmu yang lain seperti anakmu itu?” “Tidak”, begitu jawaban Basyir. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bertakwalah pada Allah. Bersikap adillah terhadap anak-anakmu.” An Nu’man berkata bahwa ayahnya kembali dan menarik hadiah tersebut.
✅ Kecintaan yang lebih kepada salah seorang anak adalah suatu hal yang wajar, sebagaimana orang yang berpoligami. Walaupun dia lebih mencintai salah seorang istrinya, tapi tetap dia harus berbuat adil. Demikian pula dalam memperlakukan anak, haruslah tetap adil.
✅ Kadang kecintaan yang berlebih dan tampak di mata anak-anak bisa melahirkan sikap ekstrim sebagaimana yang terjadi pada anak-anak Nabi Ya’qub yang merasa bahwa ayahnya lebih cinta kepada nabi Yusuf dan saudaranya Bunyamin.
✅ Anak-anak Nabi Ya’qub sampai tega untuk merencanakan pembunuhan kepada Yusuf atau membuang Yusuf sehingga perhatian ayah mereka bisa berpaling kepada mereka. Tidak lagi kepada Yusuf.
✅ Karena itu walaupun lebih cinta kepada salah seorang anak, tapi tidak boleh bagi orang tua untuk terlalu menampakkannya di hadapan anaknya yang lain karena bisa menimbulkan kecemburuan kepada anak yang lain.
✅ Tapi diperbolehkan untuk membanggakan salah seorang anak bila tujuannya untuk memotivasi anak yang lain, bukan untuk merendahkan mereka. Seperti mengatakan, “Kakak kalian ini rajin sholat, coba kalian tiru!” “Saudara kalian ini sopan dan santun ucapannya, hendaknya kalian bisa meneladaninya.”
Wallahu a'lam bisshawab.
Referensi:
- Fiqh Tarbiyatil Abna', Syaikh Musthafa Al Adawi
-At Taqshir fi Tarbiyatil Abna', Syaikh DR. Muhammad Ibrahim Hamd.
#islamicparenting
#wiramandiribachrun
#tarbiyatulabna
👉🏻Dapatkan artikel-artikel seputar Islamic Parenting (Metodologi Pendidikan Anak Islami) dengan bergabung di Channel TarbiyatulAbna.
🌎 http://bit.ly/1O3Uz8R