Baktimu kepada ibu bapakmu adalah kisah yang kau tulis sendiri. Kisah itu nanti akan dituturkan anak2mu.. Maka tulislah kisah yang indah..
http://bit.ly/1O3Uz8R
http://bit.ly/1O3Uz8R
InsyaAllah setelah lama nonaktif, grup tarbiyatul abna ini insyaAllah akan diaktifkan kembali..
The account of the user that created this channel has been inactive for the last 5 months. If it remains inactive in the next 30 days, that account will self-destruct and this channel will no longer have a creator.
Bentuk bullying bukan hanya fisik dan verbal, tapi juga mengasingkan seseorang dari pergaulan.
Bullying bukan hanya terjadi di sekolah, tapi juga di lingkungan pekerjaan dan keluarga.
Riset yang dilakukan oleh Workplace Bullying Insitute menunjukkan bahwa bullying paling besar terjadi justru di lingkungan KELUARGA. Persentasenya 44%. Disusul di lingkungan kerja sebesar 33%, dan di sekolah 19%.
Untuk di keluarga, siapakah pembully terbesar?
Riset tersebut menunjukkan bahwa ayah memiliki peran terbesar dalam membully (37%), disusul ibu (29%).
Bullying bukan hanya terjadi di sekolah, tapi juga di lingkungan pekerjaan dan keluarga.
Riset yang dilakukan oleh Workplace Bullying Insitute menunjukkan bahwa bullying paling besar terjadi justru di lingkungan KELUARGA. Persentasenya 44%. Disusul di lingkungan kerja sebesar 33%, dan di sekolah 19%.
Untuk di keluarga, siapakah pembully terbesar?
Riset tersebut menunjukkan bahwa ayah memiliki peran terbesar dalam membully (37%), disusul ibu (29%).
PENTINGNYA MEMBACAKAN SIROH NABI KEPADA ANAK-ANAK
Berkata Syaikh Ali Thanthawi rahimahullah dalam kitab Rijaal minat Tarikh,
يجب على كل رب أسرة أن يكون في بيته كتاب جامع من كتب السيرة النبوية، وأن يقرأ فيه دائما، وأن يتلو منه على أهله وأولاده، وأن يجعل لذلك ساعة كل يوم، لينشؤوا على معرفة سيرة الرسول الأعظم صلى الله عليه وسلم، فإن سيرته الينبوع الصافي لطالب الفقه، والدليل الهادي لباغي الصلاح، والمثل الأعلى للأسلوب البليغ، والدستور الشامل لكل شعب الخير
Setiap kepala keluarga harus menyediakan buku tentang sirah annabawiyyah di rumahnya. Hendaknya dia baca (dia pelajari) dan dia bacakan kepada istri dan anak-anaknya. Dia jadikan waktu khusus setiap harinya untuk membaca buku itu bersama keluarganya.
Ini semua agar mereka mengenal perjalanan hidup Rasul yang agung, karena siroh beliau adalah mata air yang suci bagi para penuntut ilmu, dalil dan petunjuk bagi orang yang menginginkan perbaikan, contoh yang tertinggi dalam gaya hidup yang terbaik, serta undang-undang yang sempurna bagi bangsa yang menginginkan kebaikan.
Berkata Syaikh Ali Thanthawi rahimahullah dalam kitab Rijaal minat Tarikh,
يجب على كل رب أسرة أن يكون في بيته كتاب جامع من كتب السيرة النبوية، وأن يقرأ فيه دائما، وأن يتلو منه على أهله وأولاده، وأن يجعل لذلك ساعة كل يوم، لينشؤوا على معرفة سيرة الرسول الأعظم صلى الله عليه وسلم، فإن سيرته الينبوع الصافي لطالب الفقه، والدليل الهادي لباغي الصلاح، والمثل الأعلى للأسلوب البليغ، والدستور الشامل لكل شعب الخير
Setiap kepala keluarga harus menyediakan buku tentang sirah annabawiyyah di rumahnya. Hendaknya dia baca (dia pelajari) dan dia bacakan kepada istri dan anak-anaknya. Dia jadikan waktu khusus setiap harinya untuk membaca buku itu bersama keluarganya.
Ini semua agar mereka mengenal perjalanan hidup Rasul yang agung, karena siroh beliau adalah mata air yang suci bagi para penuntut ilmu, dalil dan petunjuk bagi orang yang menginginkan perbaikan, contoh yang tertinggi dalam gaya hidup yang terbaik, serta undang-undang yang sempurna bagi bangsa yang menginginkan kebaikan.
*BAGAIMANA MENGAJARI ANAK BERPUASA*
Ayah bunda, para aba wa ummahat yang semoga dirahmati Allah.
Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang tepat untuk mengajak anak-anak kita yang masih kecil untuk berlatih puasa.
Dahulu, para sahabat sangat bersemangat lho mengajak anak-anak mereka untuk berpuasa.
Dikisahkan oleh Rubayyi' binti Muawwidz radhiyallahu anha..
أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الأَنْصَارِ الَّتِى حَوْلَ الْمَدِينَةِ : مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ ، وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ
فَكُنَّا بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ ، وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ، وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ ، فَنَجْعَلُ لَهُمُ اللُّعْبَةَ مِنَ الْعِهْنِ ، فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الإِفْطَارِ
_"Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam mengirim utusannya pada siang hari Asyuro (10 Muharam) ke desa-desa kaum Anshar di sekitar Madinah untuk mengumumkan, ‘Barangsiapa telah berpuasa sejak pagi hari, hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Barangsiapa yang pagi harinya berbuka, maka hendaknya puasa pada sisa harinya.’_
_Maka setelah itu kita berpuasa, dan kami memerintahkan anak-anak kecil kami untuk berpuasa sesuai kehendak Allah. Kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan bagi mereka mainan dari bulu domba. Kalau salah seorang dari mereka menangis minta makan, kami berikan kepadanya mainan tadi sampai tiba waktu berbuka puasa."_ (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Nah.. Bagaimana caranya untuk melatih anak-anak kita puasa?
Caranya bisa dilakukan dengan beberapa cara:
1. Motivasi mereka dengan ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tentang kewajiban puasa. Puasa adalah rukun Islam yang harus kita laksanakan kalau sudah dewasa nanti.
2. Motivasi mereka juga dengan hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan puasa. Bahwa orang yang berpuasa agar masuk surga dari pintu arroyyan, dosa-dosanya diampuni, dll.
3. Buat makanan yang mereka sukai agar mereka semangat sahurnya.
4. Ajak anak berpuasa sesuai kemampuannya. Tidak mengapa misalnya mereka berpuasa sampai jam 10 misalnya, kemudian ditambah lagi sampai dhuhur, kemudian sampai ashar, lalu sampai maghrib. Ini tidaklah mengapa sebagai bentuk latihan.
5. Sibukkan mereka dengan aktivitas positif yang tidak melelahkan seperti membaca buku, membuat keterampilan, atau membantu ibu memasak.
Tidak mengapa pula memberikan mainan yang mubah kepada mereka seperti lego, puzzle, masak-masakan, boneka dll.
Anak-anak suka hal yang baru yang tidak membosankan mereka. Kita sebagai orang tua hendaknya kreatif. Jangan berikan gadget ya, nanti kalau sudah kecanduan, kita sendiri yang repot.
6. Apresiasi keberhasilan mereka untuk berpuasa.
Bisa dengan ucapan "Barakallahu fiik, anak bunda hari ini puasanya penuh yaa.." atau bisa dalam bentuk memasakkan masakan kesukaan mereka..
"Ibu masakkan masakan kesukaan kakak, karena alhamdulillah kakak sudah rutin puasanya.." dan bentuk apresiasi lainnya.
Inilah bapak dan ibu, aba wal ummahat rahimakumullah, beberapa cara untuk melatih anak-anak kita untuk berpuasa, mudah-mudahan bermanfaat.
Sleman, malam 2 Ramadan 1441 H (24 April 2020)
*Wira Bachrun*
Ayah bunda, para aba wa ummahat yang semoga dirahmati Allah.
Bulan Ramadhan ini adalah bulan yang tepat untuk mengajak anak-anak kita yang masih kecil untuk berlatih puasa.
Dahulu, para sahabat sangat bersemangat lho mengajak anak-anak mereka untuk berpuasa.
Dikisahkan oleh Rubayyi' binti Muawwidz radhiyallahu anha..
أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم غَدَاةَ عَاشُورَاءَ إِلَى قُرَى الأَنْصَارِ الَّتِى حَوْلَ الْمَدِينَةِ : مَنْ كَانَ أَصْبَحَ صَائِمًا فَلْيُتِمَّ صَوْمَهُ ، وَمَنْ كَانَ أَصْبَحَ مُفْطِرًا فَلْيُتِمَّ بَقِيَّةَ يَوْمِهِ
فَكُنَّا بَعْدَ ذَلِكَ نَصُومُهُ ، وَنُصَوِّمُ صِبْيَانَنَا الصِّغَارَ مِنْهُمْ إِنْ شَاءَ اللَّهُ ، وَنَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ ، فَنَجْعَلُ لَهُمُ اللُّعْبَةَ مِنَ الْعِهْنِ ، فَإِذَا بَكَى أَحَدُهُمْ عَلَى الطَّعَامِ أَعْطَيْنَاهَا إِيَّاهُ عِنْدَ الإِفْطَارِ
_"Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam mengirim utusannya pada siang hari Asyuro (10 Muharam) ke desa-desa kaum Anshar di sekitar Madinah untuk mengumumkan, ‘Barangsiapa telah berpuasa sejak pagi hari, hendaklah dia menyempurnakan puasanya. Barangsiapa yang pagi harinya berbuka, maka hendaknya puasa pada sisa harinya.’_
_Maka setelah itu kita berpuasa, dan kami memerintahkan anak-anak kecil kami untuk berpuasa sesuai kehendak Allah. Kami pergi ke masjid, lalu kami buatkan bagi mereka mainan dari bulu domba. Kalau salah seorang dari mereka menangis minta makan, kami berikan kepadanya mainan tadi sampai tiba waktu berbuka puasa."_ (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Nah.. Bagaimana caranya untuk melatih anak-anak kita puasa?
Caranya bisa dilakukan dengan beberapa cara:
1. Motivasi mereka dengan ayat-ayat dan hadits yang menyebutkan tentang kewajiban puasa. Puasa adalah rukun Islam yang harus kita laksanakan kalau sudah dewasa nanti.
2. Motivasi mereka juga dengan hadits-hadits yang menyebutkan keutamaan puasa. Bahwa orang yang berpuasa agar masuk surga dari pintu arroyyan, dosa-dosanya diampuni, dll.
3. Buat makanan yang mereka sukai agar mereka semangat sahurnya.
4. Ajak anak berpuasa sesuai kemampuannya. Tidak mengapa misalnya mereka berpuasa sampai jam 10 misalnya, kemudian ditambah lagi sampai dhuhur, kemudian sampai ashar, lalu sampai maghrib. Ini tidaklah mengapa sebagai bentuk latihan.
5. Sibukkan mereka dengan aktivitas positif yang tidak melelahkan seperti membaca buku, membuat keterampilan, atau membantu ibu memasak.
Tidak mengapa pula memberikan mainan yang mubah kepada mereka seperti lego, puzzle, masak-masakan, boneka dll.
Anak-anak suka hal yang baru yang tidak membosankan mereka. Kita sebagai orang tua hendaknya kreatif. Jangan berikan gadget ya, nanti kalau sudah kecanduan, kita sendiri yang repot.
6. Apresiasi keberhasilan mereka untuk berpuasa.
Bisa dengan ucapan "Barakallahu fiik, anak bunda hari ini puasanya penuh yaa.." atau bisa dalam bentuk memasakkan masakan kesukaan mereka..
"Ibu masakkan masakan kesukaan kakak, karena alhamdulillah kakak sudah rutin puasanya.." dan bentuk apresiasi lainnya.
Inilah bapak dan ibu, aba wal ummahat rahimakumullah, beberapa cara untuk melatih anak-anak kita untuk berpuasa, mudah-mudahan bermanfaat.
Sleman, malam 2 Ramadan 1441 H (24 April 2020)
*Wira Bachrun*
*PESAN RAMADHAN UNTUK SETIAP AYAH*
*Wahai para ayah...*
Manfaatkan dan pergunakan masa hidupmu, kesehatan dan masa mudamu dengan kebaikan sebelum maut datang menjemput.
*Wahai para ayah...*
Bertaubatlah kepada Allah dengan sebenar-benar taubat dalam setiap waktu dari segala dosa dan perbuatan terlarang.
*Wahai para ayah...*
Jagalah kewajiban dan perintah Allah serta jauhilah apa yang diharamkan dan dilarang-Nya baik pada bulan Ramadhan maupun pada bulan lainnya.
Jangan sampai engkau menunda-nunda taubat, lalu engkau pun mati dalam keadaan bermaksiat sebelum sempat bertaubat, karena engkau tidak tahu apakah engkau masih menjumpai lagi bulan Ramadhan di tahun depan atau tidak?
*Wahai ayah..*
Bersungguh-sungguhlah dalam mengurus keluarga, anak-anak dan siapa saja yang menjadi tanggung jawabmu agar mereka taat kepada Allah dan menjauhkan diri dari maksiat kepada-Nya.
*Wahai ayah..*
Jadilah teladan yang baik bagi mereka dalam segala bidang, karena engkau pemimpin mereka dan bertanggung jawab atas mereka di hadapan Allah taala.
*Wahai ayah...*
Bersihkan rumahmu dari segala bentuk kemungkaran yang menjadi penghalang untuk berzikir dan shalat kepada Allah.
*Wahai ayah..*
Sibukkan diri dan keluargamu dalam hal yang bermanfaat. Ingatkan mereka agar menjauhkan diri dari hal yang membahayakan mereka dalam agama, dunia dan akhirat mereka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (At Tahrim: 6)
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya.*
Wallahu a’lam
Akhukum,
Wira Mandiri Bachrun.
* Dinukil dari Risalah Ramadhan karya Syaikh Abdullah Alu Jaarullah.
*Wahai para ayah...*
Manfaatkan dan pergunakan masa hidupmu, kesehatan dan masa mudamu dengan kebaikan sebelum maut datang menjemput.
*Wahai para ayah...*
Bertaubatlah kepada Allah dengan sebenar-benar taubat dalam setiap waktu dari segala dosa dan perbuatan terlarang.
*Wahai para ayah...*
Jagalah kewajiban dan perintah Allah serta jauhilah apa yang diharamkan dan dilarang-Nya baik pada bulan Ramadhan maupun pada bulan lainnya.
Jangan sampai engkau menunda-nunda taubat, lalu engkau pun mati dalam keadaan bermaksiat sebelum sempat bertaubat, karena engkau tidak tahu apakah engkau masih menjumpai lagi bulan Ramadhan di tahun depan atau tidak?
*Wahai ayah..*
Bersungguh-sungguhlah dalam mengurus keluarga, anak-anak dan siapa saja yang menjadi tanggung jawabmu agar mereka taat kepada Allah dan menjauhkan diri dari maksiat kepada-Nya.
*Wahai ayah..*
Jadilah teladan yang baik bagi mereka dalam segala bidang, karena engkau pemimpin mereka dan bertanggung jawab atas mereka di hadapan Allah taala.
*Wahai ayah...*
Bersihkan rumahmu dari segala bentuk kemungkaran yang menjadi penghalang untuk berzikir dan shalat kepada Allah.
*Wahai ayah..*
Sibukkan diri dan keluargamu dalam hal yang bermanfaat. Ingatkan mereka agar menjauhkan diri dari hal yang membahayakan mereka dalam agama, dunia dan akhirat mereka.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu (At Tahrim: 6)
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya kepada kita semua untuk amal yang dicintai dan diridhai-Nya.*
Wallahu a’lam
Akhukum,
Wira Mandiri Bachrun.
* Dinukil dari Risalah Ramadhan karya Syaikh Abdullah Alu Jaarullah.
Anjuran dari Ikatan Dokter Anak Indonesia tentang Aktivitas Anak selama Pandemi.
Yuk ikuti anjuran tersebut..
Yuk ikuti anjuran tersebut..
Bagi yang ingin mengikuti bisa melalui FB Wira Mandiri Bachrun