Dalam beberapa buku rajah dan doa-doa, ditemukan ada beberapa nama Tuhan Yahudi yang telah di Arabkan, disebut sebagai asma' suryaniyah. Berikut adalah kajian pembahasannya soal nama-nama tuhan Yahudi dalam buku/kitab doa umat Islam;
https://youtu.be/vzQ-DqLrSyo
π DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!
https://youtu.be/vzQ-DqLrSyo
π DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!
Video baru rilis!, kali ini kita membuktikan bahwa benar naskah-naksah manuskrip Bible pernah diubah-ubah di masa silam.
https://youtu.be/XKRaoY1ce5E
https://youtu.be/XKRaoY1ce5E
Ebook yang paling dibenci sama misionaris dan yang paling tidak diinginkan untuk dibaca oleh umat Islam. Karena isinya menguak fakta yang dapat meruntuhkan klaim-klaim misionaris dan sering digunakan untuk menjelekkan Islam.
Salah satu yang paling sering mereka gunakan, adalah klaim jika pernyataan Al-Quran jika Bible sudah mengalami pengubahan adalah dusta, ebook ini melumatkan semua kesombongan misionaris.
Segera download ebooknya disini:
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Salah satu yang paling sering mereka gunakan, adalah klaim jika pernyataan Al-Quran jika Bible sudah mengalami pengubahan adalah dusta, ebook ini melumatkan semua kesombongan misionaris.
Segera download ebooknya disini:
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
π©πππ π»ππ
ππ π΄πππππππ π΄ππππ π·πππππππ π΅πππ
Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Anas bahwa dahulu ada seorang Nasrani yang masuk Islam. Ia sempat membaca Surah al-Baqarah dan Aali Imraan dan menulis untuk Nabi Muhammad. Namun, setelah itu ia murtad kembali ke agama Nasrani dan mulai menghina Nabi dengan mengatakan, "Muhammad itu tidak tahu kecuali apa yang dituliskan untuknya saja." Sebagai balasan atas perbuatannya, Allah mematikannya. Ketika orang-orang menguburkannya, keesokan harinya, mayatnya ditemukan tergeletak di atas tanah. Komunitasnya mengira bahwa ini adalah perbuatan Muhammad dan para sahabatnya, yang mungkin telah menggali kuburan dan membuang jenazahnya.
Mereka kemudian menggali kuburan yang lebih dalam untuknya, namun, keesokan harinya, mayat itu sekali lagi ditemukan tergeletak di atas tanah. Pada titik ini, mereka menyadari bahwa apa yang terjadi bukanlah perbuatan manusia, sehingga mereka akhirnya membuang mayatnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkomentar tentang kejadian ini, menunjukkan bahwa ketika orang tersebut berdusta tentang Nabi Muhammad, Allah menghukumnya dengan cara yang sangat jelasβjenazahnya terus-menerus ditolak oleh bumi. Ini adalah sebuah peringatan yang luar biasa bahwa hukuman tersebut adalah akibat dari kedustaannya, suatu peristiwa yang tidak biasa bagi kebanyakan mayat.
Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://tttttt.me/rabbanians
Imam Bukhari meriwayatkan dalam Shahih-nya dari Anas bahwa dahulu ada seorang Nasrani yang masuk Islam. Ia sempat membaca Surah al-Baqarah dan Aali Imraan dan menulis untuk Nabi Muhammad. Namun, setelah itu ia murtad kembali ke agama Nasrani dan mulai menghina Nabi dengan mengatakan, "Muhammad itu tidak tahu kecuali apa yang dituliskan untuknya saja." Sebagai balasan atas perbuatannya, Allah mematikannya. Ketika orang-orang menguburkannya, keesokan harinya, mayatnya ditemukan tergeletak di atas tanah. Komunitasnya mengira bahwa ini adalah perbuatan Muhammad dan para sahabatnya, yang mungkin telah menggali kuburan dan membuang jenazahnya.
Mereka kemudian menggali kuburan yang lebih dalam untuknya, namun, keesokan harinya, mayat itu sekali lagi ditemukan tergeletak di atas tanah. Pada titik ini, mereka menyadari bahwa apa yang terjadi bukanlah perbuatan manusia, sehingga mereka akhirnya membuang mayatnya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkomentar tentang kejadian ini, menunjukkan bahwa ketika orang tersebut berdusta tentang Nabi Muhammad, Allah menghukumnya dengan cara yang sangat jelasβjenazahnya terus-menerus ditolak oleh bumi. Ini adalah sebuah peringatan yang luar biasa bahwa hukuman tersebut adalah akibat dari kedustaannya, suatu peristiwa yang tidak biasa bagi kebanyakan mayat.
Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://tttttt.me/rabbanians
Kitab - At-Tadzhib fil Matan Ghoyatit wat Taqrib.pdf
5 MB
Kitab "At-Targhib wat-Tarhib" adalah karya yang ditulis oleh Imam Al-Mundhiri, seorang ulama hadits terkemuka. Al-Mundhiri, nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Al-Husain bin Mas'ud Al-Baghawi Al-Mundhiri, dikenal sebagai seorang ahli hadits dan penulis yang produktif dalam studi Islam.
Kitab "At-Targhib wat-Tarhib" adalah sebuah kompilasi hadits yang bertujuan untuk mendorong (targhib) umat Islam melakukan amalan baik dan mencegah (tarhib) dari perbuatan buruk melalui contoh-contoh yang diambil dari Sunnah. Kitab ini mengelompokkan hadits-hadits berdasarkan tema-tema etika dan praktik keagamaan, dengan setiap hadits yang ditujukan untuk menstimulasi keinginan melakukan kebajikan atau rasa takut akan dosa dan konsekuensinya.
Kitab "At-Targhib wat-Tarhib" adalah sebuah kompilasi hadits yang bertujuan untuk mendorong (targhib) umat Islam melakukan amalan baik dan mencegah (tarhib) dari perbuatan buruk melalui contoh-contoh yang diambil dari Sunnah. Kitab ini mengelompokkan hadits-hadits berdasarkan tema-tema etika dan praktik keagamaan, dengan setiap hadits yang ditujukan untuk menstimulasi keinginan melakukan kebajikan atau rasa takut akan dosa dan konsekuensinya.
JARAK NABI NUH DENGAN ADAM
Beliau βAlaihissalam bernama Nuh bin Lamak bin Mattusylikh bin Khanuk -beliau adalah Nabi Idris βAlaihissalam- bin Yard bin Mahlaβil bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam Abul Basyar βAlaihissalam. Beliau lahir 126 tahun setelah wafatnya Nabi Adam sebagaimana yang disebutkan Ibnu Jarir Ath-Thabari dan selainnya. Sementara menurut sejarah ahli kitab, jarak antara kelahiran Nuh dan kematian Adam adalah 146 tahun yaitu antara keduanya dipisahkan 10 abad. Hal ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan Al-Hafizh Ibnu Hibban, dari sahabat Abu Umamah, ia berkata bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, βWahai Rasul, apakah Adam itu termasuk seorang Nabi?β Beliau bersabda, βBenar.β Laki-laki itu bertanya lagi, βBerapa jarak antara Adam dengan Nuh?β Rasulullah bersabda, β10 abad.β Ibnu Hibban berkata bahwa riwayat ini sesuai syarat Imam Muslim namun ia tidak meriwayatkannya. [HR Ibnu Hibban no. 6190; Ath-Thabrani (Muβjam Al-Kabir no. 5745); Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Ash-Shahihah no. 2668].
.
Disamping itu dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, βAntara Adam dan Nuh terdapat jarak 10 abad, semuanya (beragama) Islam.β [Asy-Syaikh Abdullah At-Turki, pentahqiq kitab berkata bahwa ia tidak mengetahui riwayat ini dalam Shahih Bukhari, tetapi diriwayatkan Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam Tafsir (29/99) dari jalan Ikrimah]. Jika yang dimaksud abad disini adalah seratus tahun, maka jarak antara keduanya adalah seribu tahun tetapi tidak dapat dinafikan pula bahwa jaraknya lebih dari itu berlandaskan apa yang dikatakan Ibnu Abbas dengan menyertakan kata Islam dalam riwayat tersebut, yaitu bisa jadi ada jarak beberapa abad bahwa mereka tidak dalam keadaan Islam tetapi hadits Abu Umamah menandakan bahwa hanya terbatas pada 10 abad. Selain itu Ibnu Abbas menambahkan bahwa semuanya sudah memeluk Islam. Maka ini membantah perkataan ahli sejarah dan ahli kitab bahwa Qabil dan lainnya menyembah api. Dengan demikian, generasi sebelum Nuh berumur panjang. Allahu aβlam.
πππ₯ππ§π π€ππ©π§π²π ππππ ππ’π¬π’π§π’:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
π«πππππππ ππππ +750 π¬ππππ π°πππππ ππππππ
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Beliau βAlaihissalam bernama Nuh bin Lamak bin Mattusylikh bin Khanuk -beliau adalah Nabi Idris βAlaihissalam- bin Yard bin Mahlaβil bin Qainan bin Anusy bin Syits bin Adam Abul Basyar βAlaihissalam. Beliau lahir 126 tahun setelah wafatnya Nabi Adam sebagaimana yang disebutkan Ibnu Jarir Ath-Thabari dan selainnya. Sementara menurut sejarah ahli kitab, jarak antara kelahiran Nuh dan kematian Adam adalah 146 tahun yaitu antara keduanya dipisahkan 10 abad. Hal ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan Al-Hafizh Ibnu Hibban, dari sahabat Abu Umamah, ia berkata bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, βWahai Rasul, apakah Adam itu termasuk seorang Nabi?β Beliau bersabda, βBenar.β Laki-laki itu bertanya lagi, βBerapa jarak antara Adam dengan Nuh?β Rasulullah bersabda, β10 abad.β Ibnu Hibban berkata bahwa riwayat ini sesuai syarat Imam Muslim namun ia tidak meriwayatkannya. [HR Ibnu Hibban no. 6190; Ath-Thabrani (Muβjam Al-Kabir no. 5745); Syaikh Al-Albani menshahihkannya dalam Ash-Shahihah no. 2668].
.
Disamping itu dalam Shahih Bukhari diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, βAntara Adam dan Nuh terdapat jarak 10 abad, semuanya (beragama) Islam.β [Asy-Syaikh Abdullah At-Turki, pentahqiq kitab berkata bahwa ia tidak mengetahui riwayat ini dalam Shahih Bukhari, tetapi diriwayatkan Ibnu Jarir Ath-Thabari dalam Tafsir (29/99) dari jalan Ikrimah]. Jika yang dimaksud abad disini adalah seratus tahun, maka jarak antara keduanya adalah seribu tahun tetapi tidak dapat dinafikan pula bahwa jaraknya lebih dari itu berlandaskan apa yang dikatakan Ibnu Abbas dengan menyertakan kata Islam dalam riwayat tersebut, yaitu bisa jadi ada jarak beberapa abad bahwa mereka tidak dalam keadaan Islam tetapi hadits Abu Umamah menandakan bahwa hanya terbatas pada 10 abad. Selain itu Ibnu Abbas menambahkan bahwa semuanya sudah memeluk Islam. Maka ini membantah perkataan ahli sejarah dan ahli kitab bahwa Qabil dan lainnya menyembah api. Dengan demikian, generasi sebelum Nuh berumur panjang. Allahu aβlam.
πππ₯ππ§π π€ππ©π§π²π ππππ ππ’π¬π’π§π’:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
π«πππππππ ππππ +750 π¬ππππ π°πππππ ππππππ
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
MIRIP? awas yang anda lihat ini bukan Islam. Mereka disebut kaum Samaritan. Secara tampilan mirip Islam, tapi bukan Islam. Secara agama mirip Yahudi, tapi bukan Yahudi juga. Siapakah mereka? perkawinan Islam dan Yahudi? simak disini:
https://youtu.be/VEAuJSpjl64
π DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!
https://youtu.be/VEAuJSpjl64
π DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!
π¨πππππ π
ππ π·πππππππ π΅πππ
Kisah hukuman terhadap Ibrahim al-Fazari merupakan contoh ketatnya penegakan hukum dalam konteks hukum Islam klasik terkait penistaan terhadap ajaran agama. Ibrahim al-Fazari, seorang penyair dan ahli dalam berbagai disiplin ilmu, dikenal karena penghinaannya terhadap Allah dan Nabi Muhammad. Perbuatannya ini dilaporkan kepada al-Qadhi Abul Abbas bin Thalib, yang kemudian mengumpulkan al-Qadhi Yahya bin Umar dan para ahli fiqih lainnya untuk mengadili kasus tersebut.
Berdasarkan pertimbangan hukum yang ada, para ahli fiqih dari Qairawan dan para sahabat Suhnun memutuskan bahwa hukuman yang pantas untuk al-Fazari adalah hukuman mati. Al-Fazari kemudian dihukum mati dan cara eksekusinya cukup drastis; dia disalib terbalik dan setelah itu jasadnya dibakar.
Dalam pelaksanaan hukumannya, terjadi fenomena yang dianggap sebagai tanda luar biasa; kayu salibnya berputar sendiri sehingga membelakangi kiblat, dan hal ini memicu reaksi dari orang-orang yang menyaksikan, yang kemudian bertakbir. Selain itu, ada seekor anjing yang menjilat darahnya setelah eksekusi. Menanggapi kejadian ini, al-Qadhi Yahya bin Umar merujuk pada hadits Nabi yang mengatakan, "Anjing itu tidak menjilat darah seorang muslim," yang menandakan bahwa perbuatan al-Fazari telah menempatkannya di luar komunitas Muslim.
Kisah ini menyoroti bagaimana hukuman atas penistaan dianggap serius dalam konteks sejarah Islam dan bagaimana fenomena yang terjadi selama eksekusi dapat diinterpretasikan sebagai tanda ilahi. Selain itu, kisah ini juga menunjukkan kompleksitas dan ketegasan hukum Islam dalam menangani kasus-kasus yang menyangkut penghinaan terhadap sakralitas agama.
Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://tttttt.me/rabbanians
Kisah hukuman terhadap Ibrahim al-Fazari merupakan contoh ketatnya penegakan hukum dalam konteks hukum Islam klasik terkait penistaan terhadap ajaran agama. Ibrahim al-Fazari, seorang penyair dan ahli dalam berbagai disiplin ilmu, dikenal karena penghinaannya terhadap Allah dan Nabi Muhammad. Perbuatannya ini dilaporkan kepada al-Qadhi Abul Abbas bin Thalib, yang kemudian mengumpulkan al-Qadhi Yahya bin Umar dan para ahli fiqih lainnya untuk mengadili kasus tersebut.
Berdasarkan pertimbangan hukum yang ada, para ahli fiqih dari Qairawan dan para sahabat Suhnun memutuskan bahwa hukuman yang pantas untuk al-Fazari adalah hukuman mati. Al-Fazari kemudian dihukum mati dan cara eksekusinya cukup drastis; dia disalib terbalik dan setelah itu jasadnya dibakar.
Dalam pelaksanaan hukumannya, terjadi fenomena yang dianggap sebagai tanda luar biasa; kayu salibnya berputar sendiri sehingga membelakangi kiblat, dan hal ini memicu reaksi dari orang-orang yang menyaksikan, yang kemudian bertakbir. Selain itu, ada seekor anjing yang menjilat darahnya setelah eksekusi. Menanggapi kejadian ini, al-Qadhi Yahya bin Umar merujuk pada hadits Nabi yang mengatakan, "Anjing itu tidak menjilat darah seorang muslim," yang menandakan bahwa perbuatan al-Fazari telah menempatkannya di luar komunitas Muslim.
Kisah ini menyoroti bagaimana hukuman atas penistaan dianggap serius dalam konteks sejarah Islam dan bagaimana fenomena yang terjadi selama eksekusi dapat diinterpretasikan sebagai tanda ilahi. Selain itu, kisah ini juga menunjukkan kompleksitas dan ketegasan hukum Islam dalam menangani kasus-kasus yang menyangkut penghinaan terhadap sakralitas agama.
Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://tttttt.me/rabbanians
Kitab - Buldaniyyat As-Sakhowi.pdf
5.1 MB
Kitab "Buldaniyyat As-Sakhowi" adalah sebuah karya oleh Al-Sakhawi, seorang ulama hadits dan sejarawan terkemuka dari abad ke-15. Al-Sakhawi, yang nama lengkapnya adalah Muhammad ibn 'Abd al-Rahman al-Sakhawi, terkenal dengan kontribusinya yang luas dalam bidang ilmu hadits dan biografi.
Kitab "Buldaniyyat As-Sakhowi" merupakan kumpulan biografi yang fokus pada para ulama dan tokoh penting dari berbagai kota dan wilayah, sehingga sering dikategorikan dalam genre "tabaqat" (lapisan atau kategori) dalam literatur Islam. Karya ini mengumpulkan informasi tentang para ulama dari berbagai tempat, mencatat kisah-kisah, pencapaian ilmiah mereka, dan kontribusi mereka terhadap ilmu-ilmu Islam.
Kitab "Buldaniyyat As-Sakhowi" merupakan kumpulan biografi yang fokus pada para ulama dan tokoh penting dari berbagai kota dan wilayah, sehingga sering dikategorikan dalam genre "tabaqat" (lapisan atau kategori) dalam literatur Islam. Karya ini mengumpulkan informasi tentang para ulama dari berbagai tempat, mencatat kisah-kisah, pencapaian ilmiah mereka, dan kontribusi mereka terhadap ilmu-ilmu Islam.
sttt, disini kita juga bakal ngebongkar apakah Bible juga ngjiplak dari kitab lainnya π€«π
NUH DISEBUT RASUL PERTAMA
Rasul yang petama diutus adalah Nuh βalaihis salaam, Dalilnya adalah firman Allah, βSesungguhnya Kami telah memberkan wahyu kepadamu sebagaman Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannyaβ¦β (An Nisaaβ:163)
.
Para ulama berdalil dengan ayat ini bahwa Nuh adalah rasul pertama. Sisi pendalilannya adalah dari kalimat βdan nabi-nabi yang kemudiannyaβ. Jika ada rasul sebelum Nuh tentunya akan dikatakan dalam ayat ini.
.
Adapun dalil dari sunnah adalah sebuah hadist shahih tentang syafaβat, ketika manusia mendatangi Nabi Adam untuk meminta syafaat, beliau berkata kepada mereka, βPergilah kalian kepada Nuh, karena ia adalah rasul pertama yang diutus ke muka bumiβ. Maka mereka pun mendatangi Nuh dan berkata: βengkau adalah rasul pertama yang diutus ke bumiβ¦β (Muttafaqun βalaihi). Hadist ini merupakan dalil yang paling kuat menunjukkan bahwa Nuh adalah rasul pertama. Dan Nabi Adam sendiri menyebutkan bahwa Nuh sebagai Rasul pertama di atas muka bumi.
.
Nuh adalah rasul pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris termasuk golongan nabi saja. Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.
πππ₯ππ§π π€ππ©π§π²π ππππ ππ’π¬π’π§π’:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
π«πππππππ ππππ +750 π¬ππππ π°πππππ ππππππ
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Rasul yang petama diutus adalah Nuh βalaihis salaam, Dalilnya adalah firman Allah, βSesungguhnya Kami telah memberkan wahyu kepadamu sebagaman Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannyaβ¦β (An Nisaaβ:163)
.
Para ulama berdalil dengan ayat ini bahwa Nuh adalah rasul pertama. Sisi pendalilannya adalah dari kalimat βdan nabi-nabi yang kemudiannyaβ. Jika ada rasul sebelum Nuh tentunya akan dikatakan dalam ayat ini.
.
Adapun dalil dari sunnah adalah sebuah hadist shahih tentang syafaβat, ketika manusia mendatangi Nabi Adam untuk meminta syafaat, beliau berkata kepada mereka, βPergilah kalian kepada Nuh, karena ia adalah rasul pertama yang diutus ke muka bumiβ. Maka mereka pun mendatangi Nuh dan berkata: βengkau adalah rasul pertama yang diutus ke bumiβ¦β (Muttafaqun βalaihi). Hadist ini merupakan dalil yang paling kuat menunjukkan bahwa Nuh adalah rasul pertama. Dan Nabi Adam sendiri menyebutkan bahwa Nuh sebagai Rasul pertama di atas muka bumi.
.
Nuh adalah rasul pertama yang diutus ke atas bumi ini, sedangkan Adam, Syits dan Idris termasuk golongan nabi saja. Dari Ibnu Katsir bahwa Nuh diutus untuk kaum Bani Rasib. Dia lahir 126 tahun sepeninggal Nabi Adam, sedangkan menurut Ahli Kitab dia lahir 140 tahun sepeninggal Nabi Adam. Dia adalah utusan yang pertama yang diutus untuk umat manusia. Penduduk yang diserunya dikenal dengan Banu Rasib.
πππ₯ππ§π π€ππ©π§π²π ππππ ππ’π¬π’π§π’:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
π«πππππππ ππππ +750 π¬ππππ π°πππππ ππππππ
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Rabbanians ID
Photo
Alhamdulillah π ebook kedua edisi full telah rilis! Ebook yang baru rilis ini berjudul "π¨πππππ π¨π-πΈππππ π΄ππππππππ π©ππππ & π²ππππ π³πππ?". Ebook ini disajikan untuk menjawab tuduhan dan tudingan dari kalangan misionaris untuk tujuan memurtadkan umat Islam dengan klaim bahwa Al-Quran mengandung ayat-ayat yang diplagiasi dari Bible dan kitab-kitab lainnya.
Dengan menggunakan logika premis yang sama seperti yang mereka gunakan, ebook ini juga menyajikan fakta bagaimana Bible juga mengandung ayat-ayat yang mirip dengan cerita-cerita legenda dari agama-agama lain. Sekali lagi, dengan menggunakan logika yang sama yang digunakan oleh misionaris, apakah ini membuktikan Bible kitab plagiat? pembahasan ini juga kami sajikan dalam ebooknya sepanjang 100 halaman.
Ebook ini berisi 700-an halaman dengan enam bab. Bab pertama membahas pengaruh eksternal dalam kitab Bible, dengan kata lain kita juga akan menguji Bible apakah isinya juga jiplakan dari kitab-kitab lain menurut sarjana barat sendiri (bukan menurut orang Islam). Bab kedua membahas sejarah kritik terhadap Quran, bagaimana orang dahulu memandang Al-Quran dan sekarang. Kemudian tiba eranya kritik terhadap Bible, hingga akhirnya metode kritik Bible digunakan juga untuk mengkritik Quran oleh kalangan orientalis modern yang menjadi awal malapetaka misionaris. Yakni ketika kitab mereka sudah babak belur diobok-obok, kini mereka merasa dengan cara yang serupa juga dapat mengobok-obok Al-Quran.
Bab ketiga membahas apa-apa saja klaim tuduhan plagiat dalam Al-Quran. Seperti klaim Al-Quran dipengaruhi oleh ajaran Yahudi, Kristen, Arab Jahiliyah, dan kitab-kitab lainnya. Disini kita akan mempelajari bagaimana kalangan orientalis membangun argumennya dan sejarahnya hingga akhirnya didaur ulah oleh kalangan misionaris. Bab keempat membahas apa-apa saja faktor yang menyebabkan kitab Al-Quran tidak mungkin mengandung plagiat. Disini kita juga membahas berdasarkan kajian sejarah dan sosial dan pengakuan para pengkaji Al-Quran dari barat.
Bab kelima membahas dan memperbandingkan cerita-cerita dalam Quran VS Bible. Dengan ebgitu kita akan melihat bagaimana bisa perbandingan yang sejauh itu bisa dianggap jika Al-Quran menjiplak Bible. Misalkan kita akan temukan beragam cerita-cerita skandal yang diceritakan untuk tokoh-tokoh Nabi dan itu tidak terdapat dalam Al-Quran. Bab keenam membahas dan menguji beragam kitab yang dianggap sumber jiplakan Quran selain Bible. Kitab-kitab lain yang dituding sebagai sumber rujukan Al-Quran adalah seperti kitab-kitab apokrifa Yahudi seperti kitab-kitab targum dan midras dan sebagainya. Termasuk juga sumber-sumber lain seperti epic gilgamesh, the alexander romance, christian legend, ginza raba, arda viraf dan lain sebagainya.
Mungkin Ini adalah ebook yang oleh Misionaris tidak ingin umat Islam membacanya. Karena selama ini mereka memanfaatkan ketidak tahuan umat Islam. Namun era itu sudah berakhir, kini dengan keterbukaan informasi maka terbuka sudahdata dan fakta. Kita bisa melihat di ebook ini bahwa yang menuding Al-Quran adalah sarjana barat, namun sarjana barat juga yang membantahnya. Bahkan yang mengobok-obok Bible sendiri sarjana dari barat sendiri. Namun ntah kenapa mereka selalu melimpahkan semuanya kepada umat Islam, seolah-olah umat Islamlah yang mula-mula mengobok-obok Bible.
Langsung saja, download aja ebooknya dibawah ini:
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
Filenya akan dikirim ke WA, pastikan nomor WA yang didaftarkan sudah benar.
[Mohon perhatikan agar tidak menyebarkan file ini tanpa izin untuk menghindari pembajakan dan tendensi negatif. Ebook ini hanya diperuntukkan untuk kalangan sendiri dan eksklusif.]
Dengan menggunakan logika premis yang sama seperti yang mereka gunakan, ebook ini juga menyajikan fakta bagaimana Bible juga mengandung ayat-ayat yang mirip dengan cerita-cerita legenda dari agama-agama lain. Sekali lagi, dengan menggunakan logika yang sama yang digunakan oleh misionaris, apakah ini membuktikan Bible kitab plagiat? pembahasan ini juga kami sajikan dalam ebooknya sepanjang 100 halaman.
Ebook ini berisi 700-an halaman dengan enam bab. Bab pertama membahas pengaruh eksternal dalam kitab Bible, dengan kata lain kita juga akan menguji Bible apakah isinya juga jiplakan dari kitab-kitab lain menurut sarjana barat sendiri (bukan menurut orang Islam). Bab kedua membahas sejarah kritik terhadap Quran, bagaimana orang dahulu memandang Al-Quran dan sekarang. Kemudian tiba eranya kritik terhadap Bible, hingga akhirnya metode kritik Bible digunakan juga untuk mengkritik Quran oleh kalangan orientalis modern yang menjadi awal malapetaka misionaris. Yakni ketika kitab mereka sudah babak belur diobok-obok, kini mereka merasa dengan cara yang serupa juga dapat mengobok-obok Al-Quran.
Bab ketiga membahas apa-apa saja klaim tuduhan plagiat dalam Al-Quran. Seperti klaim Al-Quran dipengaruhi oleh ajaran Yahudi, Kristen, Arab Jahiliyah, dan kitab-kitab lainnya. Disini kita akan mempelajari bagaimana kalangan orientalis membangun argumennya dan sejarahnya hingga akhirnya didaur ulah oleh kalangan misionaris. Bab keempat membahas apa-apa saja faktor yang menyebabkan kitab Al-Quran tidak mungkin mengandung plagiat. Disini kita juga membahas berdasarkan kajian sejarah dan sosial dan pengakuan para pengkaji Al-Quran dari barat.
Bab kelima membahas dan memperbandingkan cerita-cerita dalam Quran VS Bible. Dengan ebgitu kita akan melihat bagaimana bisa perbandingan yang sejauh itu bisa dianggap jika Al-Quran menjiplak Bible. Misalkan kita akan temukan beragam cerita-cerita skandal yang diceritakan untuk tokoh-tokoh Nabi dan itu tidak terdapat dalam Al-Quran. Bab keenam membahas dan menguji beragam kitab yang dianggap sumber jiplakan Quran selain Bible. Kitab-kitab lain yang dituding sebagai sumber rujukan Al-Quran adalah seperti kitab-kitab apokrifa Yahudi seperti kitab-kitab targum dan midras dan sebagainya. Termasuk juga sumber-sumber lain seperti epic gilgamesh, the alexander romance, christian legend, ginza raba, arda viraf dan lain sebagainya.
Mungkin Ini adalah ebook yang oleh Misionaris tidak ingin umat Islam membacanya. Karena selama ini mereka memanfaatkan ketidak tahuan umat Islam. Namun era itu sudah berakhir, kini dengan keterbukaan informasi maka terbuka sudahdata dan fakta. Kita bisa melihat di ebook ini bahwa yang menuding Al-Quran adalah sarjana barat, namun sarjana barat juga yang membantahnya. Bahkan yang mengobok-obok Bible sendiri sarjana dari barat sendiri. Namun ntah kenapa mereka selalu melimpahkan semuanya kepada umat Islam, seolah-olah umat Islamlah yang mula-mula mengobok-obok Bible.
Langsung saja, download aja ebooknya dibawah ini:
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
Filenya akan dikirim ke WA, pastikan nomor WA yang didaftarkan sudah benar.
[Mohon perhatikan agar tidak menyebarkan file ini tanpa izin untuk menghindari pembajakan dan tendensi negatif. Ebook ini hanya diperuntukkan untuk kalangan sendiri dan eksklusif.]
AWAL MULA MUNCULNYA PENYEMBAHAN BERHALA
Sejak masa Adam hingga Nuh manusia masih menyembah Allah dan belum mengenal berhala. Hingga hiduplah lima orang shalih yang juga anak Adam yang hidup di era Nuh. Mereka adalah Wadd, Suwa,Yaghuts, Yaβquq, dan Nasr. Kelimanya sangat dicintai dan dihormati oleh masyarakat. Hingga akhirnya kelimanya wafat, maka pudarlah rasa semangat beribadah. Maka dibuatkanlah patung-patung yang mengambarkan kelima tokoh soleh itu, gunanya untuk membangkitkan semangat beribadah saat mengenang kelima orang saleh tersebut.
.
Hingga masa berlarut, di generasi berikutnya tidak mengenali lagi siapa kelima itu. Akhirnya mereka menganggap bahwa patung yang dibuat adalah sesembahan yang diagungkan. Maka mereka lalu menyembah berhala tersebut. hal ini Allah abadikan dalam QS. Nuh: 23.
.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan Dari Urwah bin Zubair, ia berkata, "Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr adalah anak-anak Nabi Adam, dan Wadd adalah anak Nabi Adam yang paling tua (dari ke-limanya) dan paling berbakti kepada Nabi Adam."
.
Ibnu Abu Hatim berkata, disebutkan Yazid bin Al-Muhallab di hadapan Abu Jaβfar Muhammad Al-Baqir. Al-Baqir berkata, βSesungguhnya dia mati terbunuh di sebuah daerah yang di dalamnya terjadi penyembahan selain Allah untuk pertama kali.β Kemudian ditanyakan padanya tentang Waddan, Al-Baqir menjawab, βDia seorang lelaki muslim, sangat dicintai kaumnya. Ketika ia wafat, mereka mengelilingi kuburannya dan meratap disana. Lalu datanglah iblis melihat kesempatan ini dengan berwujud sebagai manusia, ia berkata kepada mereka, βAku mendengar ratapan kalian, apakah kalian mau aku gambarkan wajahnya sehingga bisa kalian kenang?β Mereka menjawab, βYa, kami mau.β Kemudian iblis pun menggambarkannya. Mereka pun meletakkan gambar tersebut di majelis agar mereka mudah mengingatnya. Iblis pun melanjutkan tipuannya, βApakah kalian mau aku buatkan patung hingga bisa kalian letakkan di rumah-rumah kalian untuk dikenang?β Mereka menjawab, βYa, kami mau.β Maka Iblis pun membuatkannya untuk setiap pemilik rumah satu berhala.β [HR Ibnu Abu Hatim (At-Tafsir no. 18997), didalam perawinya ada Abu Al-Muthahhir. Syaikh Al-Albani berkata bahwa dia tidak dikenal dan Ad-Daulabi tidak mencantumkannya dalam Al-Kuna wa Al-Asmaβ].
.
Ibnu βAbbas radhiyallahu βanhu menjelaskan dalam hadits Diriwayatkan oleh Bukhari, ia mengatakan βIni (Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr) adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nuh. Ketika mereka meninggal, syetan membisikkan kepada kaumnya, βBuatlah patung-patung di bekas majelis-majelis pertemuan mereka (sebagai simbol dan untuk mengenang keshalihan mereka), kemudian namailah patung-patung tersebut dengan nama-nama merekaβ. Maka kaumnya melaksanakannya dan belum menyembah patung-patung tersebut. Ketika mereka meninggal, dan telah hilang ilmu, maka patung-patung tersebut disembah oleh generasi setelahnyaβ (Diriwayatkan oleh Bukhari, hadist no.4920).
πππ₯ππ§π π€ππ©π§π²π ππππ ππ’π¬π’π§π’:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
π«πππππππ ππππ +750 π¬ππππ π°πππππ ππππππ
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Sejak masa Adam hingga Nuh manusia masih menyembah Allah dan belum mengenal berhala. Hingga hiduplah lima orang shalih yang juga anak Adam yang hidup di era Nuh. Mereka adalah Wadd, Suwa,Yaghuts, Yaβquq, dan Nasr. Kelimanya sangat dicintai dan dihormati oleh masyarakat. Hingga akhirnya kelimanya wafat, maka pudarlah rasa semangat beribadah. Maka dibuatkanlah patung-patung yang mengambarkan kelima tokoh soleh itu, gunanya untuk membangkitkan semangat beribadah saat mengenang kelima orang saleh tersebut.
.
Hingga masa berlarut, di generasi berikutnya tidak mengenali lagi siapa kelima itu. Akhirnya mereka menganggap bahwa patung yang dibuat adalah sesembahan yang diagungkan. Maka mereka lalu menyembah berhala tersebut. hal ini Allah abadikan dalam QS. Nuh: 23.
.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan Dari Urwah bin Zubair, ia berkata, "Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr adalah anak-anak Nabi Adam, dan Wadd adalah anak Nabi Adam yang paling tua (dari ke-limanya) dan paling berbakti kepada Nabi Adam."
.
Ibnu Abu Hatim berkata, disebutkan Yazid bin Al-Muhallab di hadapan Abu Jaβfar Muhammad Al-Baqir. Al-Baqir berkata, βSesungguhnya dia mati terbunuh di sebuah daerah yang di dalamnya terjadi penyembahan selain Allah untuk pertama kali.β Kemudian ditanyakan padanya tentang Waddan, Al-Baqir menjawab, βDia seorang lelaki muslim, sangat dicintai kaumnya. Ketika ia wafat, mereka mengelilingi kuburannya dan meratap disana. Lalu datanglah iblis melihat kesempatan ini dengan berwujud sebagai manusia, ia berkata kepada mereka, βAku mendengar ratapan kalian, apakah kalian mau aku gambarkan wajahnya sehingga bisa kalian kenang?β Mereka menjawab, βYa, kami mau.β Kemudian iblis pun menggambarkannya. Mereka pun meletakkan gambar tersebut di majelis agar mereka mudah mengingatnya. Iblis pun melanjutkan tipuannya, βApakah kalian mau aku buatkan patung hingga bisa kalian letakkan di rumah-rumah kalian untuk dikenang?β Mereka menjawab, βYa, kami mau.β Maka Iblis pun membuatkannya untuk setiap pemilik rumah satu berhala.β [HR Ibnu Abu Hatim (At-Tafsir no. 18997), didalam perawinya ada Abu Al-Muthahhir. Syaikh Al-Albani berkata bahwa dia tidak dikenal dan Ad-Daulabi tidak mencantumkannya dalam Al-Kuna wa Al-Asmaβ].
.
Ibnu βAbbas radhiyallahu βanhu menjelaskan dalam hadits Diriwayatkan oleh Bukhari, ia mengatakan βIni (Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr) adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nuh. Ketika mereka meninggal, syetan membisikkan kepada kaumnya, βBuatlah patung-patung di bekas majelis-majelis pertemuan mereka (sebagai simbol dan untuk mengenang keshalihan mereka), kemudian namailah patung-patung tersebut dengan nama-nama merekaβ. Maka kaumnya melaksanakannya dan belum menyembah patung-patung tersebut. Ketika mereka meninggal, dan telah hilang ilmu, maka patung-patung tersebut disembah oleh generasi setelahnyaβ (Diriwayatkan oleh Bukhari, hadist no.4920).
πππ₯ππ§π π€ππ©π§π²π ππππ ππ’π¬π’π§π’:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
π«πππππππ ππππ +750 π¬ππππ π°πππππ ππππππ
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)