Rabbanians ID
Photo
Alhamdulillah ๐ ebook kedua edisi full telah rilis! Ebook yang baru rilis ini berjudul "๐จ๐๐๐๐๐ ๐จ๐-๐ธ๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐ & ๐ฒ๐๐๐๐ ๐ณ๐๐๐?". Ebook ini disajikan untuk menjawab tuduhan dan tudingan dari kalangan misionaris untuk tujuan memurtadkan umat Islam dengan klaim bahwa Al-Quran mengandung ayat-ayat yang diplagiasi dari Bible dan kitab-kitab lainnya.
Dengan menggunakan logika premis yang sama seperti yang mereka gunakan, ebook ini juga menyajikan fakta bagaimana Bible juga mengandung ayat-ayat yang mirip dengan cerita-cerita legenda dari agama-agama lain. Sekali lagi, dengan menggunakan logika yang sama yang digunakan oleh misionaris, apakah ini membuktikan Bible kitab plagiat? pembahasan ini juga kami sajikan dalam ebooknya sepanjang 100 halaman.
Ebook ini berisi 700-an halaman dengan enam bab. Bab pertama membahas pengaruh eksternal dalam kitab Bible, dengan kata lain kita juga akan menguji Bible apakah isinya juga jiplakan dari kitab-kitab lain menurut sarjana barat sendiri (bukan menurut orang Islam). Bab kedua membahas sejarah kritik terhadap Quran, bagaimana orang dahulu memandang Al-Quran dan sekarang. Kemudian tiba eranya kritik terhadap Bible, hingga akhirnya metode kritik Bible digunakan juga untuk mengkritik Quran oleh kalangan orientalis modern yang menjadi awal malapetaka misionaris. Yakni ketika kitab mereka sudah babak belur diobok-obok, kini mereka merasa dengan cara yang serupa juga dapat mengobok-obok Al-Quran.
Bab ketiga membahas apa-apa saja klaim tuduhan plagiat dalam Al-Quran. Seperti klaim Al-Quran dipengaruhi oleh ajaran Yahudi, Kristen, Arab Jahiliyah, dan kitab-kitab lainnya. Disini kita akan mempelajari bagaimana kalangan orientalis membangun argumennya dan sejarahnya hingga akhirnya didaur ulah oleh kalangan misionaris. Bab keempat membahas apa-apa saja faktor yang menyebabkan kitab Al-Quran tidak mungkin mengandung plagiat. Disini kita juga membahas berdasarkan kajian sejarah dan sosial dan pengakuan para pengkaji Al-Quran dari barat.
Bab kelima membahas dan memperbandingkan cerita-cerita dalam Quran VS Bible. Dengan ebgitu kita akan melihat bagaimana bisa perbandingan yang sejauh itu bisa dianggap jika Al-Quran menjiplak Bible. Misalkan kita akan temukan beragam cerita-cerita skandal yang diceritakan untuk tokoh-tokoh Nabi dan itu tidak terdapat dalam Al-Quran. Bab keenam membahas dan menguji beragam kitab yang dianggap sumber jiplakan Quran selain Bible. Kitab-kitab lain yang dituding sebagai sumber rujukan Al-Quran adalah seperti kitab-kitab apokrifa Yahudi seperti kitab-kitab targum dan midras dan sebagainya. Termasuk juga sumber-sumber lain seperti epic gilgamesh, the alexander romance, christian legend, ginza raba, arda viraf dan lain sebagainya.
Mungkin Ini adalah ebook yang oleh Misionaris tidak ingin umat Islam membacanya. Karena selama ini mereka memanfaatkan ketidak tahuan umat Islam. Namun era itu sudah berakhir, kini dengan keterbukaan informasi maka terbuka sudahdata dan fakta. Kita bisa melihat di ebook ini bahwa yang menuding Al-Quran adalah sarjana barat, namun sarjana barat juga yang membantahnya. Bahkan yang mengobok-obok Bible sendiri sarjana dari barat sendiri. Namun ntah kenapa mereka selalu melimpahkan semuanya kepada umat Islam, seolah-olah umat Islamlah yang mula-mula mengobok-obok Bible.
Langsung saja, download aja ebooknya dibawah ini:
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
Filenya akan dikirim ke WA, pastikan nomor WA yang didaftarkan sudah benar.
[Mohon perhatikan agar tidak menyebarkan file ini tanpa izin untuk menghindari pembajakan dan tendensi negatif. Ebook ini hanya diperuntukkan untuk kalangan sendiri dan eksklusif.]
Dengan menggunakan logika premis yang sama seperti yang mereka gunakan, ebook ini juga menyajikan fakta bagaimana Bible juga mengandung ayat-ayat yang mirip dengan cerita-cerita legenda dari agama-agama lain. Sekali lagi, dengan menggunakan logika yang sama yang digunakan oleh misionaris, apakah ini membuktikan Bible kitab plagiat? pembahasan ini juga kami sajikan dalam ebooknya sepanjang 100 halaman.
Ebook ini berisi 700-an halaman dengan enam bab. Bab pertama membahas pengaruh eksternal dalam kitab Bible, dengan kata lain kita juga akan menguji Bible apakah isinya juga jiplakan dari kitab-kitab lain menurut sarjana barat sendiri (bukan menurut orang Islam). Bab kedua membahas sejarah kritik terhadap Quran, bagaimana orang dahulu memandang Al-Quran dan sekarang. Kemudian tiba eranya kritik terhadap Bible, hingga akhirnya metode kritik Bible digunakan juga untuk mengkritik Quran oleh kalangan orientalis modern yang menjadi awal malapetaka misionaris. Yakni ketika kitab mereka sudah babak belur diobok-obok, kini mereka merasa dengan cara yang serupa juga dapat mengobok-obok Al-Quran.
Bab ketiga membahas apa-apa saja klaim tuduhan plagiat dalam Al-Quran. Seperti klaim Al-Quran dipengaruhi oleh ajaran Yahudi, Kristen, Arab Jahiliyah, dan kitab-kitab lainnya. Disini kita akan mempelajari bagaimana kalangan orientalis membangun argumennya dan sejarahnya hingga akhirnya didaur ulah oleh kalangan misionaris. Bab keempat membahas apa-apa saja faktor yang menyebabkan kitab Al-Quran tidak mungkin mengandung plagiat. Disini kita juga membahas berdasarkan kajian sejarah dan sosial dan pengakuan para pengkaji Al-Quran dari barat.
Bab kelima membahas dan memperbandingkan cerita-cerita dalam Quran VS Bible. Dengan ebgitu kita akan melihat bagaimana bisa perbandingan yang sejauh itu bisa dianggap jika Al-Quran menjiplak Bible. Misalkan kita akan temukan beragam cerita-cerita skandal yang diceritakan untuk tokoh-tokoh Nabi dan itu tidak terdapat dalam Al-Quran. Bab keenam membahas dan menguji beragam kitab yang dianggap sumber jiplakan Quran selain Bible. Kitab-kitab lain yang dituding sebagai sumber rujukan Al-Quran adalah seperti kitab-kitab apokrifa Yahudi seperti kitab-kitab targum dan midras dan sebagainya. Termasuk juga sumber-sumber lain seperti epic gilgamesh, the alexander romance, christian legend, ginza raba, arda viraf dan lain sebagainya.
Mungkin Ini adalah ebook yang oleh Misionaris tidak ingin umat Islam membacanya. Karena selama ini mereka memanfaatkan ketidak tahuan umat Islam. Namun era itu sudah berakhir, kini dengan keterbukaan informasi maka terbuka sudahdata dan fakta. Kita bisa melihat di ebook ini bahwa yang menuding Al-Quran adalah sarjana barat, namun sarjana barat juga yang membantahnya. Bahkan yang mengobok-obok Bible sendiri sarjana dari barat sendiri. Namun ntah kenapa mereka selalu melimpahkan semuanya kepada umat Islam, seolah-olah umat Islamlah yang mula-mula mengobok-obok Bible.
Langsung saja, download aja ebooknya dibawah ini:
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
https://rabbanians.id/ebook/Benarkah-Quran-Plagiat
Filenya akan dikirim ke WA, pastikan nomor WA yang didaftarkan sudah benar.
[Mohon perhatikan agar tidak menyebarkan file ini tanpa izin untuk menghindari pembajakan dan tendensi negatif. Ebook ini hanya diperuntukkan untuk kalangan sendiri dan eksklusif.]
AWAL MULA MUNCULNYA PENYEMBAHAN BERHALA
Sejak masa Adam hingga Nuh manusia masih menyembah Allah dan belum mengenal berhala. Hingga hiduplah lima orang shalih yang juga anak Adam yang hidup di era Nuh. Mereka adalah Wadd, Suwa,Yaghuts, Yaโquq, dan Nasr. Kelimanya sangat dicintai dan dihormati oleh masyarakat. Hingga akhirnya kelimanya wafat, maka pudarlah rasa semangat beribadah. Maka dibuatkanlah patung-patung yang mengambarkan kelima tokoh soleh itu, gunanya untuk membangkitkan semangat beribadah saat mengenang kelima orang saleh tersebut.
.
Hingga masa berlarut, di generasi berikutnya tidak mengenali lagi siapa kelima itu. Akhirnya mereka menganggap bahwa patung yang dibuat adalah sesembahan yang diagungkan. Maka mereka lalu menyembah berhala tersebut. hal ini Allah abadikan dalam QS. Nuh: 23.
.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan Dari Urwah bin Zubair, ia berkata, "Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr adalah anak-anak Nabi Adam, dan Wadd adalah anak Nabi Adam yang paling tua (dari ke-limanya) dan paling berbakti kepada Nabi Adam."
.
Ibnu Abu Hatim berkata, disebutkan Yazid bin Al-Muhallab di hadapan Abu Jaโfar Muhammad Al-Baqir. Al-Baqir berkata, โSesungguhnya dia mati terbunuh di sebuah daerah yang di dalamnya terjadi penyembahan selain Allah untuk pertama kali.โ Kemudian ditanyakan padanya tentang Waddan, Al-Baqir menjawab, โDia seorang lelaki muslim, sangat dicintai kaumnya. Ketika ia wafat, mereka mengelilingi kuburannya dan meratap disana. Lalu datanglah iblis melihat kesempatan ini dengan berwujud sebagai manusia, ia berkata kepada mereka, โAku mendengar ratapan kalian, apakah kalian mau aku gambarkan wajahnya sehingga bisa kalian kenang?โ Mereka menjawab, โYa, kami mau.โ Kemudian iblis pun menggambarkannya. Mereka pun meletakkan gambar tersebut di majelis agar mereka mudah mengingatnya. Iblis pun melanjutkan tipuannya, โApakah kalian mau aku buatkan patung hingga bisa kalian letakkan di rumah-rumah kalian untuk dikenang?โ Mereka menjawab, โYa, kami mau.โ Maka Iblis pun membuatkannya untuk setiap pemilik rumah satu berhala.โ [HR Ibnu Abu Hatim (At-Tafsir no. 18997), didalam perawinya ada Abu Al-Muthahhir. Syaikh Al-Albani berkata bahwa dia tidak dikenal dan Ad-Daulabi tidak mencantumkannya dalam Al-Kuna wa Al-Asmaโ].
.
Ibnu โAbbas radhiyallahu โanhu menjelaskan dalam hadits Diriwayatkan oleh Bukhari, ia mengatakan โIni (Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr) adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nuh. Ketika mereka meninggal, syetan membisikkan kepada kaumnya, โBuatlah patung-patung di bekas majelis-majelis pertemuan mereka (sebagai simbol dan untuk mengenang keshalihan mereka), kemudian namailah patung-patung tersebut dengan nama-nama merekaโ. Maka kaumnya melaksanakannya dan belum menyembah patung-patung tersebut. Ketika mereka meninggal, dan telah hilang ilmu, maka patung-patung tersebut disembah oleh generasi setelahnyaโ (Diriwayatkan oleh Bukhari, hadist no.4920).
๐๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐ค๐๐ฉ๐ง๐ฒ๐ ๐๐๐๐ ๐๐ข๐ฌ๐ข๐ง๐ข:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
๐ซ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ +750 ๐ฌ๐๐๐๐ ๐ฐ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Sejak masa Adam hingga Nuh manusia masih menyembah Allah dan belum mengenal berhala. Hingga hiduplah lima orang shalih yang juga anak Adam yang hidup di era Nuh. Mereka adalah Wadd, Suwa,Yaghuts, Yaโquq, dan Nasr. Kelimanya sangat dicintai dan dihormati oleh masyarakat. Hingga akhirnya kelimanya wafat, maka pudarlah rasa semangat beribadah. Maka dibuatkanlah patung-patung yang mengambarkan kelima tokoh soleh itu, gunanya untuk membangkitkan semangat beribadah saat mengenang kelima orang saleh tersebut.
.
Hingga masa berlarut, di generasi berikutnya tidak mengenali lagi siapa kelima itu. Akhirnya mereka menganggap bahwa patung yang dibuat adalah sesembahan yang diagungkan. Maka mereka lalu menyembah berhala tersebut. hal ini Allah abadikan dalam QS. Nuh: 23.
.
Ibnu Abi Hatim meriwayatkan Dari Urwah bin Zubair, ia berkata, "Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr adalah anak-anak Nabi Adam, dan Wadd adalah anak Nabi Adam yang paling tua (dari ke-limanya) dan paling berbakti kepada Nabi Adam."
.
Ibnu Abu Hatim berkata, disebutkan Yazid bin Al-Muhallab di hadapan Abu Jaโfar Muhammad Al-Baqir. Al-Baqir berkata, โSesungguhnya dia mati terbunuh di sebuah daerah yang di dalamnya terjadi penyembahan selain Allah untuk pertama kali.โ Kemudian ditanyakan padanya tentang Waddan, Al-Baqir menjawab, โDia seorang lelaki muslim, sangat dicintai kaumnya. Ketika ia wafat, mereka mengelilingi kuburannya dan meratap disana. Lalu datanglah iblis melihat kesempatan ini dengan berwujud sebagai manusia, ia berkata kepada mereka, โAku mendengar ratapan kalian, apakah kalian mau aku gambarkan wajahnya sehingga bisa kalian kenang?โ Mereka menjawab, โYa, kami mau.โ Kemudian iblis pun menggambarkannya. Mereka pun meletakkan gambar tersebut di majelis agar mereka mudah mengingatnya. Iblis pun melanjutkan tipuannya, โApakah kalian mau aku buatkan patung hingga bisa kalian letakkan di rumah-rumah kalian untuk dikenang?โ Mereka menjawab, โYa, kami mau.โ Maka Iblis pun membuatkannya untuk setiap pemilik rumah satu berhala.โ [HR Ibnu Abu Hatim (At-Tafsir no. 18997), didalam perawinya ada Abu Al-Muthahhir. Syaikh Al-Albani berkata bahwa dia tidak dikenal dan Ad-Daulabi tidak mencantumkannya dalam Al-Kuna wa Al-Asmaโ].
.
Ibnu โAbbas radhiyallahu โanhu menjelaskan dalam hadits Diriwayatkan oleh Bukhari, ia mengatakan โIni (Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr) adalah nama-nama orang shalih dari kaum Nuh. Ketika mereka meninggal, syetan membisikkan kepada kaumnya, โBuatlah patung-patung di bekas majelis-majelis pertemuan mereka (sebagai simbol dan untuk mengenang keshalihan mereka), kemudian namailah patung-patung tersebut dengan nama-nama merekaโ. Maka kaumnya melaksanakannya dan belum menyembah patung-patung tersebut. Ketika mereka meninggal, dan telah hilang ilmu, maka patung-patung tersebut disembah oleh generasi setelahnyaโ (Diriwayatkan oleh Bukhari, hadist no.4920).
๐๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐ค๐๐ฉ๐ง๐ฒ๐ ๐๐๐๐ ๐๐ข๐ฌ๐ข๐ง๐ข:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
๐ซ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ +750 ๐ฌ๐๐๐๐ ๐ฐ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Tahukah anda, lambang Yahudi yakni Bintang David sebenarnya sudah dahulu umum digunakan oleh umat Islam sebelum akhirnya menjadi simbol resmi mereka. Ini bisa menjadi salah satu elemen yang dicuri oleh Yahudi dari budaya Islam. Namun biar tidak ada asumsi segala macam, mari simak pembahasannya berikut:
https://youtu.be/Uojhw-v6BE8
๐ DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!
https://youtu.be/Uojhw-v6BE8
๐ DONASI https://kitabisa.com/rabbaniansid
Dukung channel ini untuk dapat terus berbagi!
๐จ๐๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐๐๐๐ ๐ฏ๐๐
๐๐๐ ๐ต๐๐๐
Kisah-kisah yang dikisahkan oleh Imam Muhammad bin Ismaโil dalam "Syarh Shahih Muslim" serta komentar dari Imam at-Taimi dan Imam Nawawi, menggambarkan akibat serius dari meremehkan sunnah Nabi Muhammad. Dua contoh dalam kisah tersebut menunjukkan bagaimana sikap mengolok-olok ajaran Nabi dapat berakhir dengan konsekuensi yang buruk.
Dalam contoh pertama, seorang ahli bid'ah meremehkan hadits yang mengajarkan pentingnya mencuci tangan sebelum memasukkannya ke dalam bejana setelah bangun tidur, dengan mengklaim bahwa ia tahu di mana tangannya bermalam, yaitu di atas kasur. Namun, sebagai hukuman atas sikapnya yang meremehkan, ia terbangun dengan tangannya terjebak di tempat yang sangat tidak pantas, hingga siku. Kejadian ini menunjukkan konsekuensi langsung dari sikap meremehkan sunnah.
Dalam contoh kedua, seorang ayah yang meremehkan siwak, alat pembersih gigi yang disunnahkan dalam Islam, dengan memasukkannya ke dalam duburnya, mengalami nasib buruk di mana ia mengeluarkan ikan dari duburnya dan meninggal dunia beberapa hari kemudian. Kisah ini terjadi di kota Bushra pada awal tahun 665 H dan telah dianggap sahih oleh para hakim waktu itu.
Kedua kisah ini menggarisbawahi pentingnya menghormati sunnah dan ajaran Nabi, tidak hanya sebagai tanda iman tetapi juga sebagai perlindungan dari akibat buruk. Imam Nawawi mengaitkan kisah-kisah ini dengan kejadian serupa di zamannya, menegaskan bahwa kejadian seperti ini bukan hanya kisah masa lalu tetapi juga bisa terjadi di zaman apapun jika seseorang mengambil sikap yang sama.
Secara keseluruhan, narasi ini mengingatkan umat Muslim untuk tidak meremehkan atau mengejek ajaran Nabi, karena hal itu tidak hanya berdosa tetapi juga dapat membawa malapetaka atau bencana sebagai bentuk peringatan atau hukuman dari Allah. Ini adalah pelajaran tentang bagaimana sikap dan tindakan seseorang terhadap ajaran agama dapat memiliki konsekuensi yang sangat nyata dan serius.
Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://tttttt.me/rabbanians
Kisah-kisah yang dikisahkan oleh Imam Muhammad bin Ismaโil dalam "Syarh Shahih Muslim" serta komentar dari Imam at-Taimi dan Imam Nawawi, menggambarkan akibat serius dari meremehkan sunnah Nabi Muhammad. Dua contoh dalam kisah tersebut menunjukkan bagaimana sikap mengolok-olok ajaran Nabi dapat berakhir dengan konsekuensi yang buruk.
Dalam contoh pertama, seorang ahli bid'ah meremehkan hadits yang mengajarkan pentingnya mencuci tangan sebelum memasukkannya ke dalam bejana setelah bangun tidur, dengan mengklaim bahwa ia tahu di mana tangannya bermalam, yaitu di atas kasur. Namun, sebagai hukuman atas sikapnya yang meremehkan, ia terbangun dengan tangannya terjebak di tempat yang sangat tidak pantas, hingga siku. Kejadian ini menunjukkan konsekuensi langsung dari sikap meremehkan sunnah.
Dalam contoh kedua, seorang ayah yang meremehkan siwak, alat pembersih gigi yang disunnahkan dalam Islam, dengan memasukkannya ke dalam duburnya, mengalami nasib buruk di mana ia mengeluarkan ikan dari duburnya dan meninggal dunia beberapa hari kemudian. Kisah ini terjadi di kota Bushra pada awal tahun 665 H dan telah dianggap sahih oleh para hakim waktu itu.
Kedua kisah ini menggarisbawahi pentingnya menghormati sunnah dan ajaran Nabi, tidak hanya sebagai tanda iman tetapi juga sebagai perlindungan dari akibat buruk. Imam Nawawi mengaitkan kisah-kisah ini dengan kejadian serupa di zamannya, menegaskan bahwa kejadian seperti ini bukan hanya kisah masa lalu tetapi juga bisa terjadi di zaman apapun jika seseorang mengambil sikap yang sama.
Secara keseluruhan, narasi ini mengingatkan umat Muslim untuk tidak meremehkan atau mengejek ajaran Nabi, karena hal itu tidak hanya berdosa tetapi juga dapat membawa malapetaka atau bencana sebagai bentuk peringatan atau hukuman dari Allah. Ini adalah pelajaran tentang bagaimana sikap dan tindakan seseorang terhadap ajaran agama dapat memiliki konsekuensi yang sangat nyata dan serius.
Bagikan Cerita ini &
Join grup telegram kami https://tttttt.me/rabbanians
Rabbanians ID
Photo
๐๐ข๐๐ฅ๐ ๐๐๐๐ข๐ก ๐๐ญ๐๐ง๐ญ๐ข๐ค ๐๐๐ซ๐ข ๐๐๐๐ ๐๐ฅ-๐๐ฎ๐ซ๐๐ง ๐๐๐ซ๐๐ง๐ ๐๐๐ง๐ฎ๐ฌ๐ค๐ซ๐ข๐ฉ๐ง๐ฒ๐ ๐๐๐๐ข๐ก ๐๐๐ง๐ฒ๐๐ค?
Begini jawaban dari Bart D. Ehrman dalam buku "The New Testament: An Historical Introduction To The Early Christian Writings, Second Edition":
"Pernah suatu waktu, Anda mungkin mendengar seseorang mengklaim bahwa Perjanjian Baru dapat dipercaya karena ini adalah buku dengan kesaksian terbaik dari dunia kuno, bahwa karena ada lebih banyak manuskrip Perjanjian Baru daripada buku lainnya, kita tidak perlu meragukan kebenaran pesannya. Mengingat apa yang telah kita lihat..., harus jelas mengapa garis pemikiran ini salah. ๐ด๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐ ๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ -๐๐๐๐ , ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐, ๐ ๐๐ ๐๐๐ ๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐. ๐ด๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ - ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐. ๐ป๐๐ ๐๐ ๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐-๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐. ๐ณ๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐, ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐. Ini hanya berarti bahwa kita dapat cukup yakin dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh para penulis Perjanjian Baru, sama seperti kita bisa cukup yakin dengan apa yang dikatakan Plato, Euripides, Josephus, dan Suetonius. Apakah penulis kuno tersebut mengatakan sesuatu yang benar atau tidak adalah pertanyaan lain, yang tidak dapat kita jawab hanya dengan merujuk pada jumlah manuskrip yang masih ada yang melestarikan tulisan mereka."
Selengkapnya baca di ebook ๐จ๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐? pada halaman 241-242. Download ebooknya disini https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Begini jawaban dari Bart D. Ehrman dalam buku "The New Testament: An Historical Introduction To The Early Christian Writings, Second Edition":
"Pernah suatu waktu, Anda mungkin mendengar seseorang mengklaim bahwa Perjanjian Baru dapat dipercaya karena ini adalah buku dengan kesaksian terbaik dari dunia kuno, bahwa karena ada lebih banyak manuskrip Perjanjian Baru daripada buku lainnya, kita tidak perlu meragukan kebenaran pesannya. Mengingat apa yang telah kita lihat..., harus jelas mengapa garis pemikiran ini salah. ๐ด๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐ ๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ -๐๐๐๐ , ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐, ๐ ๐๐ ๐๐๐ ๐๐ ๐๐ ๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐. ๐ด๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ - ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐. ๐ป๐๐ ๐๐ ๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐-๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐. ๐ณ๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐ ๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐, ๐๐๐ ๐๐๐, ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐, ๐๐๐ ๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐. Ini hanya berarti bahwa kita dapat cukup yakin dengan apa yang sebenarnya dikatakan oleh para penulis Perjanjian Baru, sama seperti kita bisa cukup yakin dengan apa yang dikatakan Plato, Euripides, Josephus, dan Suetonius. Apakah penulis kuno tersebut mengatakan sesuatu yang benar atau tidak adalah pertanyaan lain, yang tidak dapat kita jawab hanya dengan merujuk pada jumlah manuskrip yang masih ada yang melestarikan tulisan mereka."
Selengkapnya baca di ebook ๐จ๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐? pada halaman 241-242. Download ebooknya disini https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
๐ด๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐ ๐จ๐
๐๐๐๐ ๐ท๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ซ๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐
Ada hal menarik dari Manuscript Bible codex Vaticanus pada halaman 1512 yang tersimpan dalam perpustakaan Vatican dengan kode Vat.gr.1209. Dalam naskah ini terdapat catatan kaki si pemilik naskah yang marah dengan penyalinnya dengan kata-kata kasar. Ditulis begini:
แผฮผฮฑฮธฮญฯฯฮฑฯฮต ฮบฮฑแฝถ ฮบฮฑฮบฮญ แผฯฮตฯ ฯแฝธฮฝ ฯฮฑฮปฮฑฮนฯฮฝ ฮผแฝด ฮผฮตฯฮฑฯฮฟฮฏฮตฮน
"Dasar bodoh dan bajingan! Tidak bisakah kau biarkan bacaan tersebut sesuai apa adanya dan jangan kau ubah-ubah!"
Tulisan ini muncul dalam catatan sudut Surat untuk Ibrani 1:3, Dalam manuskrip Vaticanus, seorang penyalin kemudian mengubah phanerลn menjadi pherลn, tetapi seorang penyalin lain kemudian mengubahnya kembali dan menulis ungkapan kemarannya. Hal ini diungkapkan oleh George Eldon Ladd dalam "The New Testament and Criticism".
Selengkapnya baca di ebook ๐จ๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐? pada halaman 251-252. Download ebooknya disini https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Ada hal menarik dari Manuscript Bible codex Vaticanus pada halaman 1512 yang tersimpan dalam perpustakaan Vatican dengan kode Vat.gr.1209. Dalam naskah ini terdapat catatan kaki si pemilik naskah yang marah dengan penyalinnya dengan kata-kata kasar. Ditulis begini:
แผฮผฮฑฮธฮญฯฯฮฑฯฮต ฮบฮฑแฝถ ฮบฮฑฮบฮญ แผฯฮตฯ ฯแฝธฮฝ ฯฮฑฮปฮฑฮนฯฮฝ ฮผแฝด ฮผฮตฯฮฑฯฮฟฮฏฮตฮน
"Dasar bodoh dan bajingan! Tidak bisakah kau biarkan bacaan tersebut sesuai apa adanya dan jangan kau ubah-ubah!"
Tulisan ini muncul dalam catatan sudut Surat untuk Ibrani 1:3, Dalam manuskrip Vaticanus, seorang penyalin kemudian mengubah phanerลn menjadi pherลn, tetapi seorang penyalin lain kemudian mengubahnya kembali dan menulis ungkapan kemarannya. Hal ini diungkapkan oleh George Eldon Ladd dalam "The New Testament and Criticism".
Selengkapnya baca di ebook ๐จ๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐? pada halaman 251-252. Download ebooknya disini https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Kitab - Daqo'iqul Akhbar.pdf
3.5 MB
Kitab "Daqฤ'iแธณ al-Akhbฤr fฤซ Dhikr al-Jannฤti wa an-Nฤr" adalah karya terkenal dari Imam Muhammad bin 'Ali al-Qurtubi, yang lebih dikenal sebagai Ibn Abi Dunya. Kitab ini secara khusus membahas tentang deskripsi dan informasi mengenai surga (Jannah) dan neraka (Nar) seperti yang dijelaskan dalam sumber-sumber Islam.
Dalam "Daqฤ'iแธณ al-Akhbฤr," Ibn Abi Dunya mengumpulkan dan mendiskusikan hadits-hadits yang berkaitan dengan karakteristik, kejadian, dan aspek-aspek lain dari surga dan neraka. Kitab ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan terperinci tentang kehidupan akhirat, yang bertujuan untuk mengedukasi umat Muslim tentang konsekuensi dari tindakan mereka di dunia ini dan menginspirasi mereka untuk berbuat kebaikan dan menghindari keburukan.
Dalam "Daqฤ'iแธณ al-Akhbฤr," Ibn Abi Dunya mengumpulkan dan mendiskusikan hadits-hadits yang berkaitan dengan karakteristik, kejadian, dan aspek-aspek lain dari surga dan neraka. Kitab ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan terperinci tentang kehidupan akhirat, yang bertujuan untuk mengedukasi umat Muslim tentang konsekuensi dari tindakan mereka di dunia ini dan menginspirasi mereka untuk berbuat kebaikan dan menghindari keburukan.
Rabbanians ID
Photo
๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐
Mengutip kembali Erhman โMereka (manuskrip-manuskrip Bible) semua mengandung kesalahan - ribuan kesalahan. Tidak mudah untuk merekonstruksi kata-kata asli dari Perjanjian Baru." Karena tidak ada akses ke manuskrip asli, Origenes dari Aleksandria, seorang teolog dan sang Bapa Gereja Perdana dari abad ketiga pernah mengajukan keluhan mengenai fenomena tahrif (pengubahan) terhadap salinan-salinan kitab injil/Gospel yang ia miliki yang terjadi pada masanya, abad ke-3 M. Ia Mengatakan:
"Perbedaan di antara manuskrip-manuskrp itu sangat banyak, yang diakibatkan oleh kelalaian beberapa penyalinnya atau oleh kelancangan yang menyimpang dari para penyalin lainnya; mereka tidak memeriksa apa yang telah, mereka salin, atau dalam proses memeriksa, membuat penambahan atau pengurangan sesuka hatinya." (Lihat Bruce M. Metzger, Historical And Literary Studies (Leiden,; E.J Brill, 1968) hlm. 88)
Dalam kasus naskah-naskah Bible, Origen memberikan beragam contoh, Dalam komentarnya tentang Yohanes 1:28, Origen mengakui bahwa "dalam hal nama-nama yang tepat, salinan Yunani sering kali salah,". Beberapa manuskrip menyebut lokasi sebagai Gerasa, kota di Arabia yang tidak punya laut atau danau, jadi tidak cocok dengan kisah babi yang terjun ke laut. Manuskrip lain menyebut di Gadara, tetapi tempat ini juga tidak sesuai karena tidak ada tebing curam atau laut. Origen kemudian mengusulkan lokasi yang lebih tepat adalah di Gergesa, kota tua di dekat Danau Tiberias yang memiliki tebing curam menuju danau. Dia mendukung ini dengan tradisi lokal dan arti nama Gergesa, yang berarti "tempat tinggal para pengusir," sesuai dengan kisah Yesus mengusir setan. Akan tetapi Injil yang ada di Indonesia memilih Gadara sebagai nama tempatnya, Lihat Matius 8:28 veri TB, AYT, TL, BIS, Shellabear, AVB sedangkan versi MILT menggunakan โGergesaโ. Lalu manakah yang benarnya?.
Kemudian mengenai Matius 27:16-17, Origen adalah orang pertama yang mencatat adanya manuskrip yang menambahkan nama "Yesus" sebelum nama "Barabas". Yesus Barabas adalah tokoh yang disebutkan dalam Injil Matius 27:16-17, Injil Markus 15:7, Injil Lukas 23:18-19, dan Injil Yohanes 18:40, dalam konteks penyaliban Yesus Kristus. Dia adalah seorang tahanan yang ditawarkan oleh Pontius Pilatus kepada orang banyak untuk dibebaskan pada saat perayaan Paskah Yahudi, sebagai bagian dari kebiasaan untuk membebaskan seorang tahanan. Barabas digambarkan sebagai seorang pemberontak dan pembunuh (Markus 15:7; Lukas 23:18-19).
Ia mengatakan bahwa "dalam banyak manuskrip, Barabas tidak disebut Yesus (yakni dengan nama Yesus Barabas), dan mungkin penghapusan ini memang benar." Origen berpikir bahwa teks yang tidak menyebutkan nama "Yesus" untuk Barabas lebih tepat karena ia yakin nama "Yesus" tidak pernah digunakan untuk orang jahat. Oleh karena itu, ia menganggap bahwa penambahan nama ini adalah hasil dari campur tangan bidat. Manuskrip yang mengandung tambahan ini seperti naskah ฮ (Codex Koridethi) dan fam 1 (Family 1), tetapi nama "Yesus" tidak ditemukan dalam sebagian besar manuskrip Yunani. Walaupun begitu dalam versi bahasa Indonesia Matius 27:16-17 memuat nama Yesus yakni โYesus Barabasโ.
Dan masih banyak lagi, Bruce M. Metzger memuat hingga 22 kasus yang ditemukan Origen terkait perbedaan-perbedaan dalam naskah-naskah Perjanjian Baru. Perbedaan-perbedaan ini kemudian dinamakan sebagai ragam varian teks. Walaupun mirip namun ini tidak dapat disamakan dengan ragam varian bacaan Qiraat pada Al-Quran. Hal ini karena ragam varian Qiraat terhadap Al-Quran memiliki legitimasi riwayat dari Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู , sedangkan Perjanjian Baru tidak. Penentuannya tidak pasti, namun seperti yang disimak tadi, Origen menentukannya sendiri berdasarkan kriteria yang ia miliki.
Mengutip kembali Erhman โMereka (manuskrip-manuskrip Bible) semua mengandung kesalahan - ribuan kesalahan. Tidak mudah untuk merekonstruksi kata-kata asli dari Perjanjian Baru." Karena tidak ada akses ke manuskrip asli, Origenes dari Aleksandria, seorang teolog dan sang Bapa Gereja Perdana dari abad ketiga pernah mengajukan keluhan mengenai fenomena tahrif (pengubahan) terhadap salinan-salinan kitab injil/Gospel yang ia miliki yang terjadi pada masanya, abad ke-3 M. Ia Mengatakan:
"Perbedaan di antara manuskrip-manuskrp itu sangat banyak, yang diakibatkan oleh kelalaian beberapa penyalinnya atau oleh kelancangan yang menyimpang dari para penyalin lainnya; mereka tidak memeriksa apa yang telah, mereka salin, atau dalam proses memeriksa, membuat penambahan atau pengurangan sesuka hatinya." (Lihat Bruce M. Metzger, Historical And Literary Studies (Leiden,; E.J Brill, 1968) hlm. 88)
Dalam kasus naskah-naskah Bible, Origen memberikan beragam contoh, Dalam komentarnya tentang Yohanes 1:28, Origen mengakui bahwa "dalam hal nama-nama yang tepat, salinan Yunani sering kali salah,". Beberapa manuskrip menyebut lokasi sebagai Gerasa, kota di Arabia yang tidak punya laut atau danau, jadi tidak cocok dengan kisah babi yang terjun ke laut. Manuskrip lain menyebut di Gadara, tetapi tempat ini juga tidak sesuai karena tidak ada tebing curam atau laut. Origen kemudian mengusulkan lokasi yang lebih tepat adalah di Gergesa, kota tua di dekat Danau Tiberias yang memiliki tebing curam menuju danau. Dia mendukung ini dengan tradisi lokal dan arti nama Gergesa, yang berarti "tempat tinggal para pengusir," sesuai dengan kisah Yesus mengusir setan. Akan tetapi Injil yang ada di Indonesia memilih Gadara sebagai nama tempatnya, Lihat Matius 8:28 veri TB, AYT, TL, BIS, Shellabear, AVB sedangkan versi MILT menggunakan โGergesaโ. Lalu manakah yang benarnya?.
Kemudian mengenai Matius 27:16-17, Origen adalah orang pertama yang mencatat adanya manuskrip yang menambahkan nama "Yesus" sebelum nama "Barabas". Yesus Barabas adalah tokoh yang disebutkan dalam Injil Matius 27:16-17, Injil Markus 15:7, Injil Lukas 23:18-19, dan Injil Yohanes 18:40, dalam konteks penyaliban Yesus Kristus. Dia adalah seorang tahanan yang ditawarkan oleh Pontius Pilatus kepada orang banyak untuk dibebaskan pada saat perayaan Paskah Yahudi, sebagai bagian dari kebiasaan untuk membebaskan seorang tahanan. Barabas digambarkan sebagai seorang pemberontak dan pembunuh (Markus 15:7; Lukas 23:18-19).
Ia mengatakan bahwa "dalam banyak manuskrip, Barabas tidak disebut Yesus (yakni dengan nama Yesus Barabas), dan mungkin penghapusan ini memang benar." Origen berpikir bahwa teks yang tidak menyebutkan nama "Yesus" untuk Barabas lebih tepat karena ia yakin nama "Yesus" tidak pernah digunakan untuk orang jahat. Oleh karena itu, ia menganggap bahwa penambahan nama ini adalah hasil dari campur tangan bidat. Manuskrip yang mengandung tambahan ini seperti naskah ฮ (Codex Koridethi) dan fam 1 (Family 1), tetapi nama "Yesus" tidak ditemukan dalam sebagian besar manuskrip Yunani. Walaupun begitu dalam versi bahasa Indonesia Matius 27:16-17 memuat nama Yesus yakni โYesus Barabasโ.
Dan masih banyak lagi, Bruce M. Metzger memuat hingga 22 kasus yang ditemukan Origen terkait perbedaan-perbedaan dalam naskah-naskah Perjanjian Baru. Perbedaan-perbedaan ini kemudian dinamakan sebagai ragam varian teks. Walaupun mirip namun ini tidak dapat disamakan dengan ragam varian bacaan Qiraat pada Al-Quran. Hal ini karena ragam varian Qiraat terhadap Al-Quran memiliki legitimasi riwayat dari Rasulullah ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู , sedangkan Perjanjian Baru tidak. Penentuannya tidak pasti, namun seperti yang disimak tadi, Origen menentukannya sendiri berdasarkan kriteria yang ia miliki.
Rabbanians ID
Photo
Namun terlepas apakah perbedaan dan pengubahan ini terjadi pada kata/kalimat yang penting atau tidak dalam fundamental doktrin agama, pada nyatanya fenomena tahrif itu benar-benar ada dan terpolarisasi hingga dikenal dalam naskah-naskah bapa Gereja. Ada banyak kasus serupa seperti ini, dan selengkapnya baca di ebook ๐จ๐๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐๐๐๐ ๐ฉ๐๐๐๐ ๐ด๐๐๐๐ ๐จ๐๐๐? pada Bab 3. Download ebooknya disini:
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Ini adalah jawaban dari banyaknya pertanyaan dan permintaan yang msuk ke kami untuk membuktikan klaim tahrif yang disebutkan dalam Al-Quran terhadap Bible.
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Ini adalah jawaban dari banyaknya pertanyaan dan permintaan yang msuk ke kami untuk membuktikan klaim tahrif yang disebutkan dalam Al-Quran terhadap Bible.
Rabbanians ID
Photo
IMAM GEREJA INI KETAHUAN MEMALSUKAN NASKAH SURAT PAULUS
Pada postingan sebelumnya kita telah melihat bagaimana bapa gereja bernama Origen begitu kesal melihat adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh penyalib Bible. Tentu saja, Origenes bukan yang pertama merasa bingung dengan kesalahan yang terjadi pada naskah teks Perjanjian Baru. Prof. B. M. Metzger dalam "The Text Of The New Testament: Its Transmission Corruption, And Restoration" mengungkapkan bahwa Bapa Gereja lain, seperti Jerome (sekitar 347โ420 M) dan Augustine (354โ430 M), juga mempraktikkan kritik teks karena perbedaan yang ditemukan dalam teks Alkitab.
Bukan hanya Origen, Jerome dan Augusine saja, penentangnya Origen yakni Celsus (yang hidup selama pemerintahan Marcus Aurelius, 161โ180 M) sudah mengetahuinya sekitar 70 tahun sebelumnya. Celsus adalah seorang filsuf Yunani abad ke-2 dan penentang gereja perdana. Mengenainya, Origen menuliskan karya apologetiknya dengan judul Contra Celcus (Melawan Celsus). Celsus menuliskan jika beberapa penganut Kristen seolah-olah seperti orang yang mabuk, dan mereka sendiri mengubah naskah asli injil sampai tiga atau empat atau beberapa kali (lihat; Contra Celcus 2.27).
Menyikapi hal itu, Origen memberikan membantahnya pernyataan apologetis bahwa orang Kristen tidak mengubah-ubah Injil, namun injil sebenarnya diubah-ubah oleh kelompok yang mereka sebut sebagai penganut Kristen yang sesat seperti kalompok Marcion, Valentinus, dan Lucanus. Pernyataan Origen ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya Origen sendiri menyadari fenomena itu terjadi oleh penyalin-penyalin Bible dan mengecamnya.
Namun, apakah tuduhan pemalsuan 'kitab suci' hanya terbatas pada filsuf pagan seperti Celsus? Meskipun tindakan pemalsuan secara luas dan keras dikecam, praktik ini cukup sering terjadi di awal Kekristenan. Menariknya, pemalsuan tidak hanya dilakukan oleh "kaum bidat" saja. Sebagai contoh, seorang presbiter "ortodoks" (Imam Gereja) dari Asia Kecil pernah mengakui telah memalsukan surat Apostolic Constitutions (Konstitusi Para Rasul) dan III Corinthians (3 Korintus). Dalam pembelaannya, presbiter yang akhirnya dipecat ini beralasan bahwa dia melakukannya "karena cintanya kepada Paulus.".
Di antara surat-surat Paulus, para sarjana modern sering kali mempertanyakan keaslian kepenulisan Paulus untuk beberapa surat, dan beberapa dianggap ditulis oleh penulis yang anonim (bukan Paulus sendiri) atau oleh pengikutnya setelah kematiannya. Surat-surat yang sering dikatakan anonim atau tidak ditulis oleh Paulus adalah Efesus, Kolose, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus. Surat-surat ini sering disebut sebagai bagian dari Deutero-Pauline Epistles (surat surat Deutero-Pauline) atau Pastoral Epistles (surat surat Pastoral). Banyak sarjana modern percaya bahwa surat-surat ini ditulis oleh murid-murid atau pengikut Paulus yang menulis atas namanya setelah kematiannya, karena adanya perbedaan gaya penulisan, teologi, dan konteks sejarah dibandingkan dengan surat-surat yang dianggap "asli" oleh Paulus.
Dari sini kita bisa melihat bagaimana rumitnya dinamika dalam penyalinan naskah Bible akibat sudha terpolarisasinya perilaku pengubahan-pengubahan teks agama, bahkan dengan alibi "cinta" atau mengaggap bahwa pengubahan itu dilakukan untuk tujuan baik. Fenomena ini semakin rumit lagi ketika temen-temen membaca ebook "Apakah Alkitab Masih Asli?" terkait data dan fakta dibalik dinamika menyalinan naskah Bible. Temen-temen dapat menyimak dan membacanya (serta rujukan referensinya) di link berikut:
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait.
Pada postingan sebelumnya kita telah melihat bagaimana bapa gereja bernama Origen begitu kesal melihat adanya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh penyalib Bible. Tentu saja, Origenes bukan yang pertama merasa bingung dengan kesalahan yang terjadi pada naskah teks Perjanjian Baru. Prof. B. M. Metzger dalam "The Text Of The New Testament: Its Transmission Corruption, And Restoration" mengungkapkan bahwa Bapa Gereja lain, seperti Jerome (sekitar 347โ420 M) dan Augustine (354โ430 M), juga mempraktikkan kritik teks karena perbedaan yang ditemukan dalam teks Alkitab.
Bukan hanya Origen, Jerome dan Augusine saja, penentangnya Origen yakni Celsus (yang hidup selama pemerintahan Marcus Aurelius, 161โ180 M) sudah mengetahuinya sekitar 70 tahun sebelumnya. Celsus adalah seorang filsuf Yunani abad ke-2 dan penentang gereja perdana. Mengenainya, Origen menuliskan karya apologetiknya dengan judul Contra Celcus (Melawan Celsus). Celsus menuliskan jika beberapa penganut Kristen seolah-olah seperti orang yang mabuk, dan mereka sendiri mengubah naskah asli injil sampai tiga atau empat atau beberapa kali (lihat; Contra Celcus 2.27).
Menyikapi hal itu, Origen memberikan membantahnya pernyataan apologetis bahwa orang Kristen tidak mengubah-ubah Injil, namun injil sebenarnya diubah-ubah oleh kelompok yang mereka sebut sebagai penganut Kristen yang sesat seperti kalompok Marcion, Valentinus, dan Lucanus. Pernyataan Origen ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya Origen sendiri menyadari fenomena itu terjadi oleh penyalin-penyalin Bible dan mengecamnya.
Namun, apakah tuduhan pemalsuan 'kitab suci' hanya terbatas pada filsuf pagan seperti Celsus? Meskipun tindakan pemalsuan secara luas dan keras dikecam, praktik ini cukup sering terjadi di awal Kekristenan. Menariknya, pemalsuan tidak hanya dilakukan oleh "kaum bidat" saja. Sebagai contoh, seorang presbiter "ortodoks" (Imam Gereja) dari Asia Kecil pernah mengakui telah memalsukan surat Apostolic Constitutions (Konstitusi Para Rasul) dan III Corinthians (3 Korintus). Dalam pembelaannya, presbiter yang akhirnya dipecat ini beralasan bahwa dia melakukannya "karena cintanya kepada Paulus.".
Di antara surat-surat Paulus, para sarjana modern sering kali mempertanyakan keaslian kepenulisan Paulus untuk beberapa surat, dan beberapa dianggap ditulis oleh penulis yang anonim (bukan Paulus sendiri) atau oleh pengikutnya setelah kematiannya. Surat-surat yang sering dikatakan anonim atau tidak ditulis oleh Paulus adalah Efesus, Kolose, 2 Tesalonika, 1 Timotius, 2 Timotius, Titus. Surat-surat ini sering disebut sebagai bagian dari Deutero-Pauline Epistles (surat surat Deutero-Pauline) atau Pastoral Epistles (surat surat Pastoral). Banyak sarjana modern percaya bahwa surat-surat ini ditulis oleh murid-murid atau pengikut Paulus yang menulis atas namanya setelah kematiannya, karena adanya perbedaan gaya penulisan, teologi, dan konteks sejarah dibandingkan dengan surat-surat yang dianggap "asli" oleh Paulus.
Dari sini kita bisa melihat bagaimana rumitnya dinamika dalam penyalinan naskah Bible akibat sudha terpolarisasinya perilaku pengubahan-pengubahan teks agama, bahkan dengan alibi "cinta" atau mengaggap bahwa pengubahan itu dilakukan untuk tujuan baik. Fenomena ini semakin rumit lagi ketika temen-temen membaca ebook "Apakah Alkitab Masih Asli?" terkait data dan fakta dibalik dinamika menyalinan naskah Bible. Temen-temen dapat menyimak dan membacanya (serta rujukan referensinya) di link berikut:
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait.
ANAK-ANAK NABI NUH DAN TOTAL USIANYA
Menurut Ibnu abbas, Usia nabi Nuh mencapai 1780 tahun. Nuh diangkat menjadi rasul diusia 480 tahun, dan hidup 350 tahun lagi selepas banjir besar. Nuh berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun menurut keterangan surah Al-Angkabut ayat 14.
.
Al-Hamawi menjelaskan, โOrang pertama yang turun kapal adalah Nuh โalaihis salam, ketika beliau keluar dari kapal, beliau bersama 80 manusia. Mereka membangun tempat tinggal di tempat itu dan menetap di sana. Kemudian mereka tertimpa wabah penyakit, sehingga 80 orang tersebut meninggal kecuali Nuh โalaihis salam dan anaknya. Maka beliau adalah Abul Basyar (bapak seluruh manusia)โ
.
Anak-anak Nabi Nuh berjumlah 4 orang, yaitu Ham, Sam, Yafits dan Yaam yang oleh ahli kitab dinamakan Kanโan. Yaam atau Kanโan inilah anak yang durhaka kepada Nabi Nuh yang akhirnya tewas tenggelam. Dan ada perbedaan pendapat mengenai istri Nabi Nuh, ada yang berkata bahwa dia adalah termasuk orang yang tenggelam dan juga termasuk yang sebelumnya dikatakan kekufurannya. Sedangkan ahli kitab berpendapat dia ikut masuk ke dalam bahtera dan kafir setelahnya atau ditangguhkan azab baginya hingga hari kiamat.
๐๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐ค๐๐ฉ๐ง๐ฒ๐ ๐๐๐๐ ๐๐ข๐ฌ๐ข๐ง๐ข:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
๐ซ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ +750 ๐ฌ๐๐๐๐ ๐ฐ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Menurut Ibnu abbas, Usia nabi Nuh mencapai 1780 tahun. Nuh diangkat menjadi rasul diusia 480 tahun, dan hidup 350 tahun lagi selepas banjir besar. Nuh berdakwah kepada kaumnya selama 950 tahun menurut keterangan surah Al-Angkabut ayat 14.
.
Al-Hamawi menjelaskan, โOrang pertama yang turun kapal adalah Nuh โalaihis salam, ketika beliau keluar dari kapal, beliau bersama 80 manusia. Mereka membangun tempat tinggal di tempat itu dan menetap di sana. Kemudian mereka tertimpa wabah penyakit, sehingga 80 orang tersebut meninggal kecuali Nuh โalaihis salam dan anaknya. Maka beliau adalah Abul Basyar (bapak seluruh manusia)โ
.
Anak-anak Nabi Nuh berjumlah 4 orang, yaitu Ham, Sam, Yafits dan Yaam yang oleh ahli kitab dinamakan Kanโan. Yaam atau Kanโan inilah anak yang durhaka kepada Nabi Nuh yang akhirnya tewas tenggelam. Dan ada perbedaan pendapat mengenai istri Nabi Nuh, ada yang berkata bahwa dia adalah termasuk orang yang tenggelam dan juga termasuk yang sebelumnya dikatakan kekufurannya. Sedangkan ahli kitab berpendapat dia ikut masuk ke dalam bahtera dan kafir setelahnya atau ditangguhkan azab baginya hingga hari kiamat.
๐๐๐ฅ๐๐ง๐ ๐ค๐๐ฉ๐ง๐ฒ๐ ๐๐๐๐ ๐๐ข๐ฌ๐ข๐ง๐ข:
https://rabbanians.id/kisah-nabi
๐ซ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ +750 ๐ฌ๐๐๐๐ ๐ฐ๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐
_________
Share apabila bermanfaat, semoga amal jariyyah :)
Rabbanians ID
Photo
BAPA GEREJA ABAD KE-2 MENGELUH BIBLE BANYAK DIPALSUKAN
Selama enam tahun kami terus-terusan mendapatkan pertanyaan dari temen-temen Kristiani dan menuntut kami untuk membuktikan klaim Al-Quran jika Bible sudah ditahrif (diubah). Kami memohon maaf jika baru sekarang dapat kami respon permintaan temen-temen, hal ini demi menjaga perasaan temen-temen yang lainnya. Namun semakin kesini permintaan serupa semakin banyak.
Untuk itu kami telah membuat beberapa video untuk menyajikan permintaan temen-temen kristiani dan juga sudah kami sajikan dalam bentuk ebook. Namun sepertinya video dan postingan yang sudah-sudah belum menjawab dahaga dari pertanyaan temen-temen. Oleh karena itu kami terus berupaya mengupdate postingan terbaru terkait topik ini. Sehingga postingan-postingan ini adalah hasil dari permintaan temen-temen, dari tuntutan untuk pembuktian klaim tahrif dalam Al-Quran.
sebelum kita membahas ayat-ayat apa saja yang oleh ahli dan pengkaji Bible dari barat diklasifikasikan sebagai "ayat-ayat tdiak asli". Mari kita bahasa bagaimana fenomena pemalsuan kitab suci ini sudah marak terjadi.
Manuskrip tertua dari Bible Perjanjian Baru adalah codex Sinaiticus dan Vaticanus, kedua naskah ini berasal dari abad ke-4 masehi dan belum dijumpai lagi naskah-nakah yang lebih tua dari itu. sehingga kita tidak dapat mengetahui bagaimana bentuk naskah-naskah Bible sebelum abad ke-4 masehi, mengingat kedua manuskrip Bible PB tertuapun memiliki segudang perbedaan dengan Bible modern ini.
Sebelumnya kita telah melihat bagaimana Origen beserta bapa gereja lainnya seperti Jerome dan Agustinus mengkritik para penyalin Bible yang kerang mengubah isi-isinya baik dengans engaja maupun karena kesalahan. Kali ini mari kita lihat ketika seorang tokoh gereja jujur seperti Dionysius dari Korintus juga mengeluhkan ketika suratnya juga dipalsukan dan dia mengaitkan dengan fenomena pemalsuan kitab suci yang marak terjadi di masanya:
The apostles of the devil have filled my letters with tears by leaving out some things and putting in others. Therefore it is no wonder that some have gone about to falsify even the scriptures of the Lord, when they have plotted against writings so inferior.
"Rasul-rasul setan telah mengisi surat-suratku dengan air mata dengan menghilangkan beberapa hal dan menambahkan hal-hal lainnya. Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan, ketika mereka merencanakan melawan tulisan-tulisan yang jauh lebih rendah."
Kalimat "Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan" telah mengonfirmasi kepada kita bagaimana fenomena pemalsuan naskah-naskah agama terjadi secara masif hingga dikatakan jika fenomena ini dimasa itu cukup tidak mengherankan.
Hal ini juga dapat dilihat bahwa dimasa itu Bible perjanjian baru memiliki versi yang berbeda dengan komposisi yang berbeda. Fakta ini dapat disimak dalam buku The Canon Of The New Testament: Its Origin, Significance & Development karya Bruce Metzger (1997, Clarendon Press, Oxford). Mulai Bible versi kanonisasi Muratorian, Origen, Eusebius, Cyril, Cheltenham hingga versi yang disetujui oleh sinode ketiga di kartago pada akhir abad ke-4 memiliki bagian-bagian yang ditambahkan dan dihilangkan. Butuh empat abad hingga mencapat bentuk Bible PB yang kita lihat saat ini. Pun sudah begitu, codex Sinaiticus dan vaticanus yang berasal dari abad ke-4 seniri juga memiliki bagian-bagian ayat yang berbeda dengan Bible versi modern. Menunjukkan bahwa proses penyusunan Bible tidak berhenti di era abad ke-4 saja, mungkin terus berlanjut hingga era Textus Receptus pada abad pertengahan.
Perjalanan panjang ini dapat temen-temen simak di ebook kami "Apakah Alkitab Bible Masih Asli". Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait. Download disini:
Selama enam tahun kami terus-terusan mendapatkan pertanyaan dari temen-temen Kristiani dan menuntut kami untuk membuktikan klaim Al-Quran jika Bible sudah ditahrif (diubah). Kami memohon maaf jika baru sekarang dapat kami respon permintaan temen-temen, hal ini demi menjaga perasaan temen-temen yang lainnya. Namun semakin kesini permintaan serupa semakin banyak.
Untuk itu kami telah membuat beberapa video untuk menyajikan permintaan temen-temen kristiani dan juga sudah kami sajikan dalam bentuk ebook. Namun sepertinya video dan postingan yang sudah-sudah belum menjawab dahaga dari pertanyaan temen-temen. Oleh karena itu kami terus berupaya mengupdate postingan terbaru terkait topik ini. Sehingga postingan-postingan ini adalah hasil dari permintaan temen-temen, dari tuntutan untuk pembuktian klaim tahrif dalam Al-Quran.
sebelum kita membahas ayat-ayat apa saja yang oleh ahli dan pengkaji Bible dari barat diklasifikasikan sebagai "ayat-ayat tdiak asli". Mari kita bahasa bagaimana fenomena pemalsuan kitab suci ini sudah marak terjadi.
Manuskrip tertua dari Bible Perjanjian Baru adalah codex Sinaiticus dan Vaticanus, kedua naskah ini berasal dari abad ke-4 masehi dan belum dijumpai lagi naskah-nakah yang lebih tua dari itu. sehingga kita tidak dapat mengetahui bagaimana bentuk naskah-naskah Bible sebelum abad ke-4 masehi, mengingat kedua manuskrip Bible PB tertuapun memiliki segudang perbedaan dengan Bible modern ini.
Sebelumnya kita telah melihat bagaimana Origen beserta bapa gereja lainnya seperti Jerome dan Agustinus mengkritik para penyalin Bible yang kerang mengubah isi-isinya baik dengans engaja maupun karena kesalahan. Kali ini mari kita lihat ketika seorang tokoh gereja jujur seperti Dionysius dari Korintus juga mengeluhkan ketika suratnya juga dipalsukan dan dia mengaitkan dengan fenomena pemalsuan kitab suci yang marak terjadi di masanya:
The apostles of the devil have filled my letters with tears by leaving out some things and putting in others. Therefore it is no wonder that some have gone about to falsify even the scriptures of the Lord, when they have plotted against writings so inferior.
"Rasul-rasul setan telah mengisi surat-suratku dengan air mata dengan menghilangkan beberapa hal dan menambahkan hal-hal lainnya. Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan, ketika mereka merencanakan melawan tulisan-tulisan yang jauh lebih rendah."
Kalimat "Karena itu, tidak heran bahwa ada yang bahkan memalsukan kitab-kitab suci Tuhan" telah mengonfirmasi kepada kita bagaimana fenomena pemalsuan naskah-naskah agama terjadi secara masif hingga dikatakan jika fenomena ini dimasa itu cukup tidak mengherankan.
Hal ini juga dapat dilihat bahwa dimasa itu Bible perjanjian baru memiliki versi yang berbeda dengan komposisi yang berbeda. Fakta ini dapat disimak dalam buku The Canon Of The New Testament: Its Origin, Significance & Development karya Bruce Metzger (1997, Clarendon Press, Oxford). Mulai Bible versi kanonisasi Muratorian, Origen, Eusebius, Cyril, Cheltenham hingga versi yang disetujui oleh sinode ketiga di kartago pada akhir abad ke-4 memiliki bagian-bagian yang ditambahkan dan dihilangkan. Butuh empat abad hingga mencapat bentuk Bible PB yang kita lihat saat ini. Pun sudah begitu, codex Sinaiticus dan vaticanus yang berasal dari abad ke-4 seniri juga memiliki bagian-bagian ayat yang berbeda dengan Bible versi modern. Menunjukkan bahwa proses penyusunan Bible tidak berhenti di era abad ke-4 saja, mungkin terus berlanjut hingga era Textus Receptus pada abad pertengahan.
Perjalanan panjang ini dapat temen-temen simak di ebook kami "Apakah Alkitab Bible Masih Asli". Ebook ini dibuat atas permintaan temen-temen Kristiani yang terus-terusan menuntut kami untuk membuktikan klaim tahrif yang diungkapkan dalam Al-Quran. Semoga ebook ini dapat menjawab rasa penasaran temen-temen dan pertanyaan terkait. Download disini:
Rabbanians ID
Photo
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Jika ini belum memadai, mungkin esok kita akan update lagi untuk menjawab dahaga temen-temen kristiani :)
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
https://rabbanians.id/ebook/Otentikkah-Bible
Jika ini belum memadai, mungkin esok kita akan update lagi untuk menjawab dahaga temen-temen kristiani :)