دَايَةرَوْضَةُالقُرْآنْ
104 subscribers
870 photos
857 links
LPI Dayah Raudhatul Qur'an

Media informasi RQ-Center
📡Fb : Rq Post
🌎Fb : Dayah Raudhatul Qur'an
📷 : @dayahraudhatulquran
🐦 : @LPI_DayahRQ
📥 :t/me.dayahraudhatulquran

Alamat: jln.Mesjid No.1D Tungkop Darussalam Aceh Besar
Download Telegram
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

ARTI KAYA HATI

Dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
"Kaya bukanlah diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Namun kaya (ghina') adalah hati yang selalu merasa cukup." (HR. Bukhari no. 6446 dan Muslim no. 1051).

Ibnu Baththal berkata : "Hakikat kekayaan bukanlah dengan banyaknya harta, kerana kebanyakan manusia yang dilapangkan hartanya tidak puas dengan harta yang telah dimilikinya, sehingga selalu berusaha untuk menambah hartanya dan ia tidak perduli darimana mendapatkannya. Akan tetapi kekayaan sebenarnya adalah kekayaan jiwa, iaitu orang yang merasa cukup terhadap apa yang telah diberikan kepadanya (qona'ah), redha, dan tidak tamak dalam mencari harta. Maka ia adalah orang kaya yang sebenarnya". Diungkapkan oleh para ulama pula :
غِنَى النَّفْس مَا يَكْفِيك مِنْ سَدّ حَاجَة فَإِنْ زَادَ شَيْئًا عَادَ ذَاكَ الْغِنَى فَقْرًا
"Kaya hati adalah merasa cukup pada segala yang engkau butuh. Jika lebih dari itu dan terus engkau cari, maka itu berarti bukanlah ghina (kaya hati), namun malah fakir (miskinnya hati)". ( Lihat Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqolani, 11 /272, Darul Ma'rifah).
 
An Nawawi rahimahullah mengatakan, "Kaya yang terpuji adalah kaya hati, hati yang selalu merasa puas dan tidak tamak dalam mencari kemewahan dunia. Kaya yang terpuji bukanlah dengan banyaknya harta dan terus menerus ingin menambah dan terus menambah. Karena barangsiapa yang terus mencari dalam rangka untuk menambah, ia tentu tidak pernah merasa puas. Sebenarnya ia bukanlah orang yang kaya hati". (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Al Hajjaj, Yahya bin Syarf An Nawawi, 7 /140, Dar Ihya' At Turots.).

والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب

_Do'a Kafaratul Majelis_

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝
‎بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

*LUASNYA AMPUNAN ALLAH*

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: قَالَ اللهُ تَعَالَى: «يَا ابْنَ آَدَمَ! إِنَّكَ مَا دَعَوتَنِيْ وَرَجَوتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ مِنْكَ وَلا أُبَالِيْ. يَا ابْنَ آَدَمَ! لَو بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ثُمَّ استَغْفَرْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ. يَا ابْنَ آَدَمَ! إِنَّكَ لَو أَتَيْتَنِيْ بِقِرَابِ الأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لقِيْتَنِيْ لاَ تُشْرِك بِيْ شَيْئَاً لأَتَيْتُكَ بِقِرَابِهَا مَغفِرَةً» رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحَيْحٌ.

Dari Anas bin Malik _radhiyallahu ‘anhu_ berkata: aku mendengar Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ bersabda, _“Allah Tabarak wa Ta’ala berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selagi engkau berdoa kepada-Ku dan berharap kepada-Ku, Aku ampuni dosa yang ada padamu dan aku tidak peduli. Hai anak Adam! Seandainya dosa-dosamu membumbung sepenuh langit, kemudian engkau meminta ampun kepada-Ku, pasti Aku ampuni dan aku tidak peduli. Hai anak Adam! Seandainya engkau mendatangi-Ku dengan dosa sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku tanpa menyekutukan-Ku dengan apapun, pasti Aku akan menemuimu dengan sepenuh bumi pula ampunan.”_ (HR at-Tirmidzi)

والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب

_Do'a Kafaratul Majelis_

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

PENTINGNYA ILMU

قَالَ علي بن أبي طالب :
لَيْسَ الْجَـمَـالُ بِـأَثْوَابٍ تُزَيِّنُهَا *** إِنَّ الْجَمَـالَ جَمَـالُ الْعَقْلِ وَالأَدَبِ

Sayyidina ALI BIN ABI THOLIB berkata:
Tidaklah cantik atau tampan seseorang karena memakai HIASAN
Tapi sejatinya kecantikan atau ketampanan sebab ilmu dan KESOPANAN

وقال الحسن : لولا العلماء لصار الناس مثل البهائم ، تعلموا العلم فإن تعلمه خشية ، وطلبه عبادة ، ومدارسته تسبيح، والبحث عنه جهاد ،وتعليمه من لا يعلمه صدقة، وبذله لأهله قربة ، وهو الأنيس في الوحدة ، والصاحب في الخلوة ، والدليل على الدين والصبر... على الضراء والسراء والقريب عند الغرباء ، ومنار سبيل الجنة ،
IMAM HASAN BASYRI berkata :
Andai tiada orang yang mengerti ilmu manusia tak ubahnya binatang,
Pelajarilah ILMU karena ;
Mempelajarinya berarti punya rasa takut pada Allah
Mencarinya bernilai ibadah
Mengulanginya berpahala tasbih pada Allah
Membahasnya berarti JIHAD kejalan Allah
Mengajarkannya pada yang belum tahu bernilai sedekah
Menyerahkannya pada yang berhak bentuk pendekatan diri pada Allah
ILMU adalah penghibur kala kesendirian melanda
Petunjuk bagi kesempurnaan agama
Kesabaran di kala lara dan papa
Teman dekat kala tersesat
Rambu-rambu kejalan SURGA

وقال الإمام الغزالي رحمه الله في الإحياء : " إن الخاصية التي يتميز بها الناس عن سائر البهائم هو العلم فالإنسان إنسان بما هو شريف لأجله وليس ذلك بقوة شخصه فإن الجمل أقوى منه ولا بعظمه فإن الفيل أعظم منه ولا بشجاعته فإن السبع أشجع منه ولا بأكله فإن الثور أوسع بطنا منه ولا ليجامع فإن أخس العصافير أقوى على السفاد منه بل لم يخلق إلا للعلم
Berkata Imam Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Abu Hamid Al-Ghozali :
Sesungguhnya keistimewaan yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah ILMU, manusia dikatakan makhluk mulia hanya karena ilmunya
Bukan karena kekutannya, sebab bukankah unta lebih kuat ketimbang manusia ?
Bukan karena kebesarannya, sebab bukankah gajah lebih besar ketimbang manusia ?
Bukan karena keberaniannya, sebab bukankah binatang buas lebih berani ketimbang manusia ?
Bukan karena kemampuan makannya, sebab bukankah sapi jantan lebih besar perutnya ketimbang manusia ?
Bukan karena kuat setubuhnya, sebab bukankah paling hinanya burung pipit lebih kuat setubuhnya ketimbang manusia ?
Manusia tiada tercipta kecuali untuk ilmu.... Ilmu dan ilmu........ [ Ihyaa 'Uluumiddiin I/7 ].

Karenanya tidak berlebihan bila Rosulullah Shallallaahu ‘Alaihi wasallam bersabda :
مَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَطْلُبُ فِيهِ عِلْمًا سَلَكَ اللَّهُ بِهِ طَرِيقًا مِنْ طُرُقِ الْجَنَّةِ
Barangsiapa meniti satu jalan untuk mencari ilmu, niscaya –dengan hal itu- Allah jalankan dia di atas jalan di antara jalan-jalan sorga (HR Muslim XXXVIII/2699)

Imam Atthoiby dalam Kitab Faidh AlQoodir mengartikan hadits diatas :
والمعنى سهل الله له بسبب العلم طريقا من طرق الجنة وذلك لأن العلم إنما يحصل بتعب ونصب وأفضل الأعمال أحزمها فمن تحمل المشقة في طلبه سهلت له سبل الجنة سيما إن حصل المطلوب
“Sebab ilmu Allah memudahkan seseorang salah satu jalan yang menuju surga, hal ini karena ilmu dihasilkan seseorang dengan jerih payah sedang paling utamanya amal ibadah mengukur kadar upaya seseorang dalam mengikat keletihan, barangsiapa mau menanggung kesusahan dalam mencari ilmu maka Allah mudahkan jalannya kesurga terlebih bila ilmu tersebut juga tercapai”. [ Faidh AlQadir VI/199 ].

والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب

Do'a Kafaratul Majelis

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
‎بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

*MERAGUKAN BATALNYA WUDHU*

Dalam menjalankan ibadah, sering kali muncul keraguan di hati seseorang mengenai apakah wudhunya masih sah atau sudah batal? Karena telah melakukan sesuatu yang bisa membatalkan wudhu. Keraguan semacam ini dapat menimbulkan dilema, terutama ketika tidak ada kepastian mengenai status kesucian.

Bagi orang yang memiliki wudhu, kemudian terlintas keraguan dalam benak mereka apakah wudhunya masih tetap ataukah sudah batal, dengan melakukan hal yang dapat membatalkan wudhu. Ketika terjadi hal seperti ini, maka bisa dihukumi bahwasannya wudhunya tidak dihukumi batal. Alasannya adalah karena ia meyakini keadaan suci. Sementara keraguan akan membatalkan wudhu yang sebatas asumsi tidak dapat menghilangkan keyakinan sebelumnya.

Imam Abu Ishaq al-Syirazi (w. 1083 H) menegaskan dalam kitab _al-Muhadzdzab_:

وَمَنْ تَيَقَّنَ الطَّهَارَةَ وَشَكَّ فِي الْحَدَثِ بَنَى عَلَى يَقِيْنِ الطَّهَارَةِ لِأَنَّ الطَّهَارَةَ يَقِيْنٌ فَلَا يُزَالُ ذَلِكَ بِالشَّكِّ وَإِنْ تَيَقَّنَ الْحَدَثَ وَشَكَّ فِي الطَّهَارَةِ بَنَى عَلَى يَقِيْنِ الْحَدَثِ لِأَنَّ الْحَدَثَ يَقِيْنٌ فَلَا يُزَالُ بِالشَّكِّ

_“Seseorangyang yakin suci dan ragu dengan hadas, maka ia menetapkan keyakinan sucinya. Karena keyakinan akan hukum suci, tidak bisa dihilangkan dengan keraguan hadas. Begitu pula seseorang yang yakin hadas dan ragu dengan kesuciannya, maka ia menetapkan keyakinan hadasnya. Karena keyakinan akan hukum hadas tidak dihilangkan dengan keraguan suci.”_

Kontradiktif antara dilema keyakinan hukum asal dengan keraguan yang baru datang semacam ini berlaku dalam banyak permasalahan. Tak heran, muncullah sebuah kaidah fikih:

اَلْيَقِيْنُ لَا يُزَالُ بِالشَّكِّ

_“Keyakinan tidak dapat dihilangkan dengan keraguan.”_

Oleh karena itu, dalam menghadapi keraguan yang muncul setelah wudhu, seseorang sebaiknya tetap berpegang pada keyakinan awal bahwa ia masih dalam keadaan suci. Prinsip ini tidak hanya memberikan ketenangan dalam menjalankan ibadah. Tetapi, juga mencegah munculnya was-was yang berlebihan. Sehingga, ibadah dapat dilaksanakan dengan lebih khusyuk dan penuh keyakinan.

والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب

_Do'a Kafaratul Majelis_

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝
‎بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

*PEMBAGIAN WAKTU SHALAT ASHAR*

Syekh Zakariya al-Anshari menjelaskan bahwa ada tujuh macam waktu shalat Ashar.

_Pertama_, waktu keutamaan (_waqt al-fadhilah_): sejak masuknya waktu sampai bayangan menjadi satu setengah dari bendanya. Sangat dianjurkan melaksanakan shalat pada waktu tersebut.

_Kedua_, waktu pilihan (_waqt al-ikhtiyar_): sejak masuknya waktu Ashar hingga bayangan menjadi dua kali lipat panjangnya ketimbang bendanya.

_Ketiga_, waktu diperbolehkan tanpa makruh (_waqt jawaz bi la al-karahah_): sejak bayangan dua kali lipat panjang hingga matahari menguning.

_Keempat_, waktu makruh (_waqt jawaz ma’a al-karahah_): sejak setelah bayangan dua kali lipat dari bendanya hingga matahari hampir terbenam.

_Kelima_, waktu _tahrim_: yaitu sisa-sisa waktu yang tidak bisa memuat seluruh rangkaian shalat Ashar tetapi tetap dihitung shalat _ada’_ (tunai).

_Keenam_, waktu darurat (_waqt al-dharurah_): waktu yang diperbolehkan saat dalam situasi darurat, yaitu sisa waktu Ashar yang cukup untuk takbiratul ihram setelah _mani'_ (pencegah shalat seperti haid) hilang.

_Ketujuh_, waktu uzur (_waqt al-‘udzr_): yaitu waktu untuk shalat Zuhur bagi orang yang melakukan jamak _taqdim_.

Sumber: _Fath al-Wahhab_ karya Syekh Zakariya al-Anshari

والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب

_Do'a Kafaratul Majelis_

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

*Karomah Lelaki Beristri Cerewet*

Cerita berikut ini bisa kita baca dalam kitab Uqûdul Lujjain karya Syekh Nawawi al-Bantani. Alkisah, seorang saleh mengunjungi rumah saudaranya yang juga terkenal saleh. Sebut saja Dullah dan Darsun. Setidaknya tiap tahun Dullah pergi menjumpai saudaranya itu.

Kali ini hampir saja Dullah tak bertemu Darsun. Begitu mengetuk pintu, yang terdengar adalah suara istri Darsun, "Siapa?"

"Saya saudara suamimu, datang untuk mengunjunginya"

"Suamiku sedang mencari kayu. Semoga ia tidak dikembalikan Allah ke rumah ini lagi." Dari balik pintu itu istri Darsun kemudian terus mencaci-maki suaminya. Habis-habisan.

Dullah hanya bisa menelan ludah, hingga akhirnya ia melihat Darsun pulang membawa kayu bersama seekor singa. Ya, Darsun meletakkan kayu itu di atas punggung binatang yang terkenal buas itu.

Sembari menurunkan kayu dari punggung singa, Darsun berujar kepada istrinya, "Kembalilah ke dalam. Semoga Allah memberkatimu," katanya yang lantas mempersilakan Dullah masuk ke dalam rumah.

Sambil mengucapkan salam, Darsun menampakkan air muka gembira menyambut kunjungan saudaranya itu. Tak lupa ia sajikan makanan untuk Dullah. Pertemuan pun terasa cair dan hangat.

Dullah lalu berpamitan. Tapi satu hal yang tetap menancap di pikiran Dullah: kekagumannya terhadap kesabaran Darsun menghadapi istrinya yang super cerewet, gemar mengolok suami sendiri, bahkan seperti melaknatnya. Darsun tak membalas lemparan kotoran dengan lemparan serupa.

Tahun berikutnya, Dullah berkunjung lagi. Sesaat selepas mengetuk pintu, sambutan ramah datang dari istri Darsun. Ucapan "Selamat datang" meluncur, disusul dengan pujian terhadap tamu. Perempuan itu juga memuji Darsun sembari menunggunya pulang.

Seperti biasa, Darsun pulang dengan membawa kayu bakar. Hanya saja, hari itu ia tak lagi bersama singa. Beban kayu bakar ia pikul sendiri di atas pundak. Darsun terlihat kian payah. Tapi sambutan yang menyenangkan terhadap saudaranya itu tidak berubah.

Tentang dua suasana berbeda yang ia alami, sebelum pamit Dullah memberanikan diri bertanya kepada Darsun. Mengapa perempuan yang menyambutnya berbeda dari perempuan tahun sebelumnya? Kemana pula singa perkasa yang dulu menggotong kayu itu?

Darsun memberi tahu, "Saudaraku, istriku yang berperilaku tercela itu telah meninggal dunia. Aku berusaha sabar atas perangai buruknya, sehingga Allah memberi kemudahanku untuk menaklukkan singa. Karena kesabaranku itu. Lalu aku menikah lagi dengan perempuan salehah. Aku sangat berbahagia dengannya. Hingga singa itu dijauhkan dariku, dan memaksaku memikul sendiri kayu bakarku."

Apa yang diceritakan Syekh Nawawi ini tentu bukan ingin melegitimasi perangai buruk seorang istri. Karena dalam kitab yang sama, ia berulang kali mengharuskan perempuan bersikap patuh dan menjaga tata krama terhadap suami.

Pesan moral dititikberatkan kepada cara suami menyikapi perilaku istri. Ketika situasi mendesak suami menghadapi kemungkinan terburuk, maka bersabar adalah langkah paling bijak. Sabar berarti kuat, bukan lemah, apalagi kalah. Sabar juga bisa menjadi modal dasar bagi usaha untuk memperbaiki. Kemenangan dan kemuliaan Darsun dalam kisah tersebut tercermin dari keistimewaan yang ia peroleh, sebagai imbalan dari kesabarannya yang luar biasa itu.

Hal sama juga bisa terjadi sebaliknya, yakni ketika istri terpaksa menghadapi perilaku suami yang jauh dari dambaan. Kesabaran adalah pilihan utama. Karena, sebagaimana dikutip Syekh Nawawi, Rasulullah bersabda:



مَنْ صَبَرَ عَلىَ سُوْءِ خُلُقِ زَوْجَتِهِ أَعْطَاهُ اللهُ تَعَالَى مِثْلَ مَا أَعْطَى أَيُّوْبَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ مِنَ الأَجْرِ وَالثَوَابِ


"Siapa yang bersabar atas perangai buruk istrinya maka Allah memberinya ganjaran yang setimpal dengan anugerah yang diberikan kepada Nabi Ayub 'alaihis salam..."

(Mahbib)
*) Dullah dan Darsun adalah nama rekaan yang tak disebut Syekh Nawawi. Keduanya digunakan sekadar untuk memudahkan cerita.

و الله أعلم بالصواب و علمه أتم

Do'a Kafaratul Majelis

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝
‎بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

*HUKUM MEMOTONG KUKU, RAMBUT, DSB SAAT BERHADAS BESAR*

Hukum memotong kuku, rambut, dan bagian lain dari tubuh pada saat berhaas besar, seperti haid adalah makruh. Makruh adalah apabila dikerjakan tidak berdosa dan apabila ditinggalkan mendapatkan pahala. Artinya, memotong rambut dan kuku pada saat haid atau junub tidaklah berdosa namun alangkah lebih baik tidak dilakukan jika tidak ada keperluan yang mendesak. Dengan itu kita mendapatkan pahala meninggalkan perbuatan makruh.

Hal ini sebagaimana dikutip dari Syaikh Nawawi al-Bantani:

وَمن لزمَه غسل يسن لَهُ أَلا يزِيل شَيْئا من بدنه وَلَو دَمًا أَو شعرًا أَو ظفرا حَتَّى يغْتَسل ‌لِأَن ‌كل ‌جُزْء يعود لَهُ فِي الْآخِرَة فَلَو أزاله قبل الْغسْل عَاد عَلَيْهِ الْحَدث الْأَكْبَر تبكيتا للشَّخْص

Artinya: _"Bagi orang wajib mandi, maka disunahkan tidak menghilangkan sesuatu yang menjadi bagian tubuhnya, seperti, darah, rambut dan kuku sampai ia mandi wajib (suci). Sebab semua itu akan dikembalikan untuknya di akhirat. Jika ia menghilangkannya sebelum mandi wajib, maka hadats besar akan kembali kepada orang tersebut sebagai celaan bagi dirinya."_

Namun apabila ada suatu keperluan, misalnya sakit di area kepala atau tangan atau kaki yang mengharuskan memotong rambut atau kuku maka hilanglah kemakruhan tersebut, bahkan bisa menjadi wajib karena menghilangkan kemudaratan lebih diutamakan.

Mengenai keharusan mengumpulkan rambut dan kuku yang dipotong selama masa haid untuk dibasuh pada saat mandi wajib bukanlah sebuah kewajiban. Rambut dan kuku yang dipotong pada saat haid sudah tercukupi dengan membasuh tempat tumbuh rambut dan kuku tersebut.

Syeikh Nawawi al-Bantani mengatakan:

لو نتف شعره لم يغسلها وجب غسل محلها

Artinya, _“Andai seseorang mencabut (atau mencukur) rambut/bulunya, maka ia tidak perlu membasuhnya. Ia cukup membasuh tempat tumbuhnya."_

Sumber: _Nihayat al-Zayn_ karya Syeikh Nawawi al-Bantani

والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب

_Do'a Kafaratul Majelis_

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝