بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Beberapa Peristiwa Penting di Bulan Sya’ban*
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang sangat penting dalam kehidupan Muslim di Indonesia. Karena selain menjadi bulan yang dekat dengan Ramadhan dan sebagai bulan persiapan untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan, ada beberapa hal yang sering diperingati secara rutin setiap bulan Sya’ban, yaitu malam nisfu Sya’ban.
Selain malam Nisfu Sya’ban ada juga beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban. Dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban? karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan tiga peristiwa penting yang berimbas pada kehidupan beragama seorang Muslim.
1. Peralihan Kiblat
Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.
Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah
Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.
“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”
Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW
Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Beberapa Peristiwa Penting di Bulan Sya’ban*
Bulan Sya’ban merupakan bulan yang sangat penting dalam kehidupan Muslim di Indonesia. Karena selain menjadi bulan yang dekat dengan Ramadhan dan sebagai bulan persiapan untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan, ada beberapa hal yang sering diperingati secara rutin setiap bulan Sya’ban, yaitu malam nisfu Sya’ban.
Selain malam Nisfu Sya’ban ada juga beberapa peristiwa penting yang terjadi pada bulan Sya’ban. Dalam kitab Ma Dza fi Sya’ban? karya Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki menyebutkan tiga peristiwa penting yang berimbas pada kehidupan beragama seorang Muslim.
1. Peralihan Kiblat
Peralihan kiblat dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram terjadi pada bulan Sya’ban. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surat Al-Baqarah ayat 144 dalam kitab Al-Jami’ li Ahkāmil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk mengalihkan kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban yang bertepatan dengan malam nisfu Sya’ban.
Peralihan kiblat ini merupakan suatu hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh Nabi Muhammad SAW. Bahkan diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu turun perihal peralihan kiblat itu seperti Surat Al-Baqarah ayat 144 berikut.
قَدْ نَرَى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِي السَّمَاءِ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضَاهَا فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Artinya, “Sungguh Kami melihat wajahmu kerap menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.”
2. Penyerahan Rekapitulasi Keseluruhan Amal kepada Allah
Salah satu hal yang menjadikan bulan Sya’ban utama adalah bahwa pada bulan ini semua amal kita diserahkan kepada Allah SWT. Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki mengutip sebuah hadits riwayat An-Nasa’i yang meriwayatkan dialog Usamah bin Zaid dan Nabi Muhammad SAW.
“Wahai Nabi, aku tidak melihatmu berpuasa di bulan-bulan lain sebagaimana engkau berpuasa di bulan Sya’ban?”
Kemudian Rasulullah SAW menjawab, “Banyak manusia yang lalai di bulan Sya’ban. Pada bulan itu semua amal diserahkan kepada Allah SWT. Dan aku suka ketika amalku diserahkan kepada Allah, aku dalam keadaan puasa.”
Penyerahan amal yang dimaksud dalam hal ini adalah penyerahan seluruh rekapitulasi amal kita secara penuh. Walaupun, menurut Sayyid Muhammad Alawi, ada beberapa waktu tertentu yang menjadi waktu penyerahan amal kepada Allah selain bulan Sya’ban, yaitu setiap siang, malam, setiap pekan. Ada juga beberapa amal yang diserahkan langsung kepada Allah tanpa menunggu waktu-waktu tersebut, yaitu catatan amal shalat lima waktu.
3. Penurunan Ayat tentang Anjuran Shalawat untuk Rasulullah SAW
Pada bulan Sya’ban juga diturunkan ayat anjuran untuk bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW, yaitu Surat Al-Ahzab ayat 56.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sungguh Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, shalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Ibnu Abi Shai Al-Yamani mengatakan, bulan Sya’ban adalah bulan shalawat. Karena pada bulan itulah ayat tentang anjuran shalawat diturunkan. Pendapat ini dikuatkan oleh pendapat Imam Syihabuddin Al-Qasthalani dalam Al-Mawahib-nya, serta Ibnu Hajar Al-Asqalani yang mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Cara Rasulullah Hormati Orang Miskin*
Rasa cinta mendalam kepada Nabi Muhammad SAW juga dimiliki seorang budak perempuan bernama Barirah. Perempuan miskin ini berharap sekali Rasulullah dapat berkunjung ke gubuknya. Belum ada keberanian untuk mengundang karena di rumah reyot itu memang tak tersedia apa-apa.<>
Suatu saat Barirah menerima makanan cukup mewah dari salah seorang sahabatnya. Makanan lezat semacam ini belum pernah ia nikmati seumur hidup. Sebelum mencicipi, tiba-tiba batinnya melintaskan sesuatu: Selagi ada, sebaiknya makanan ini disuguhkan untuk orang istimewa yang selama ini ia rindukan, Rasulullah SAW.
Begitu diundang, Rasulullah pun datang bersama para sahabatnya. Sahabat Nabi yang menyaksikan hidangan enak dan mahal itu tiba-tiba berpikir, budak perempuan ini tak mungkin membelinya sendiri.
“Wahai Rasulullah bisa jadi ini makanan zakat atau sedekah. Sedangkan engkau tidak boleh memakan zakat dan sedekah. Jadi Engkau jangan memakannya, ya Rasulullah,” kata sahabat.
Kecintaan Barirah yang menggebu membuatnya lupa bahwa Rasulullah tak menerima zakat dan shadaqah. Mendengar ucapan sahabat tersebut, hati Barirah seolah meledak. Perasaan takut, gelisah, malu, dan sedih kini merusak kegembiraannya. Menyajikan hidangan yang diharamkan bagi Rasulullah adalah kesalahan fatal.
Dalam kondisi ini, Rasulullah menampilkan kemuliannya. Dengan lembut dan bijak beliau berucap, “Makanan ini memang sedekah untuk Barirah, dan karenanya sudah menjadi milik Barirah. Lalu Barirah menghadiahkannya kepadaku. Maka aku boleh memakannya.”
Kemudian Rasulullah SAW pun memakannya tanpa segan.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Cara Rasulullah Hormati Orang Miskin*
Rasa cinta mendalam kepada Nabi Muhammad SAW juga dimiliki seorang budak perempuan bernama Barirah. Perempuan miskin ini berharap sekali Rasulullah dapat berkunjung ke gubuknya. Belum ada keberanian untuk mengundang karena di rumah reyot itu memang tak tersedia apa-apa.<>
Suatu saat Barirah menerima makanan cukup mewah dari salah seorang sahabatnya. Makanan lezat semacam ini belum pernah ia nikmati seumur hidup. Sebelum mencicipi, tiba-tiba batinnya melintaskan sesuatu: Selagi ada, sebaiknya makanan ini disuguhkan untuk orang istimewa yang selama ini ia rindukan, Rasulullah SAW.
Begitu diundang, Rasulullah pun datang bersama para sahabatnya. Sahabat Nabi yang menyaksikan hidangan enak dan mahal itu tiba-tiba berpikir, budak perempuan ini tak mungkin membelinya sendiri.
“Wahai Rasulullah bisa jadi ini makanan zakat atau sedekah. Sedangkan engkau tidak boleh memakan zakat dan sedekah. Jadi Engkau jangan memakannya, ya Rasulullah,” kata sahabat.
Kecintaan Barirah yang menggebu membuatnya lupa bahwa Rasulullah tak menerima zakat dan shadaqah. Mendengar ucapan sahabat tersebut, hati Barirah seolah meledak. Perasaan takut, gelisah, malu, dan sedih kini merusak kegembiraannya. Menyajikan hidangan yang diharamkan bagi Rasulullah adalah kesalahan fatal.
Dalam kondisi ini, Rasulullah menampilkan kemuliannya. Dengan lembut dan bijak beliau berucap, “Makanan ini memang sedekah untuk Barirah, dan karenanya sudah menjadi milik Barirah. Lalu Barirah menghadiahkannya kepadaku. Maka aku boleh memakannya.”
Kemudian Rasulullah SAW pun memakannya tanpa segan.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*MEMAKSIMALKAN NILAI IBADAH*
Ibadah merupakan puncak penghambaan seseorang kepada Tuhannya. Dalam beribadah, keikhlasan kebersihan hati dari hal-hal yang berbau duniawi menjadi hal yang paling penting di dalamnya. Sebagaimana sebuah kisah yang diceritakan oleh Imam al-Qulyubi dalam kitabnya, _al-Nawadir_:
حُكِيَ :اَنَّ عَابِدًا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا وَصَلَ اِلَى قَوْلِهِ ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” خَطَرَ بِبَالِهِ اَنَّهُ عَابِدٌ حَقِيْقَةً , فَنُوْدِيَ فِي سِرِّهِ كَذَبْتَ اِنَّمَا تَعْبُدُ الْخَلْقَ فَتَابَ وَاعْتَزَلَ عَنِ النَّاسِ , ثُمَّ شَرَعَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا انْتَهَى اِلَى ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” نُوْدِيَ كَذَبْتَ اِنَّمَا تَعْبُدُ زَوْجَتَكَ فَطَلَّقَ امْرَاَتَهُ , ثُمَّ شَرَعَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا انْتَهَى اِلَى ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” نُوْدِيَ كَذَبْتَ اِنَّمَا تَعْبُدُ مَالَكَ فَتَصَدَّقَ بِجَمِيْعِهِ , ثُمَّ شَرَعَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا وَصَلَ اِلَى ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” نُوْدِيَ كَذَبْتَ اِنَّمَا تَعْبُدُ ثِيَابَكَ فَتَصَدَّقَ بِهَا اِلَّا مَالَا بُدَّ مِنْهُ , ثُمَّ شَرَعَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا وَصَلَ اِلَى ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” نُوْدِيَ اَنْ صَدَقْتَ فَاَنْتَ مِنَ الْعَابِدِيْنَ حَقِيْقَةً
Diceritakan, ada seorang ahli ibadah yang sedang melaksanakan shalat. Ketika ia membaca Fatihah dan sampai pada kalimat _“Iyyaaka Na’budu”_, tiba-tiba tersirat dalam benaknya bahwa sesungguhnya dia adalah seorang hamba Allah yang sejati.
Setelah itu kemudian dia mendengar sebuah suara, _“Kamu berbohong, karena sesungguhnya kamu masih mempertuhankan makhluk.”_ Maka dia pun bertaubat dan melakukan _uzlah_ (menjauh dari keramaian manusia).
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi. Ketika selesai membaca kalimat _“Iyyaaka Na’budu”_, dia mendengar sebuah suara yang berkata, _“Kamu berbohong, sesungguhnya kamu masih takluk kepada istrimu.”_ Maka dia pun menceraikan istrinya.
Saat dia melakukan shalat lagi dan telah selesai membaca _“Iyyaaka Na’budu”_, kemudian ia mendengar sebuah suara untuk yang kesekian kalinya, _“Kamu berbohong, sesungguhnya kamu masih memberatkan harta bendamu.”_ Maka dia pun menyedekahkan seluruh harta bendanya.
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi. Ketika telah selesai membaca kalimat _“Iyyaaka Na’budu”_, dia mendengar sebuah suara yang sama yang berkata, _“Kamu berbohong, sesungguhnya kamu masih menyukai pakaianmu.”_ Dia pun menyedekahkan seluruh pakaiannya, kecuali hanya sepotong pakaian yang digunakannya.
Akhirnya dia melaksanakan shalat lagi dan ketika telah selesai membaca kalimat _“Iyyaaka Na’budu”_, mendengar suara yang terakhir, _“Sekarang kamu benar, dan kamu benar-benar telah menjadi seorang hamba yang sejati.”_
والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب
_Do'a Kafaratul Majelis_
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*MEMAKSIMALKAN NILAI IBADAH*
Ibadah merupakan puncak penghambaan seseorang kepada Tuhannya. Dalam beribadah, keikhlasan kebersihan hati dari hal-hal yang berbau duniawi menjadi hal yang paling penting di dalamnya. Sebagaimana sebuah kisah yang diceritakan oleh Imam al-Qulyubi dalam kitabnya, _al-Nawadir_:
حُكِيَ :اَنَّ عَابِدًا دَخَلَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا وَصَلَ اِلَى قَوْلِهِ ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” خَطَرَ بِبَالِهِ اَنَّهُ عَابِدٌ حَقِيْقَةً , فَنُوْدِيَ فِي سِرِّهِ كَذَبْتَ اِنَّمَا تَعْبُدُ الْخَلْقَ فَتَابَ وَاعْتَزَلَ عَنِ النَّاسِ , ثُمَّ شَرَعَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا انْتَهَى اِلَى ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” نُوْدِيَ كَذَبْتَ اِنَّمَا تَعْبُدُ زَوْجَتَكَ فَطَلَّقَ امْرَاَتَهُ , ثُمَّ شَرَعَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا انْتَهَى اِلَى ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” نُوْدِيَ كَذَبْتَ اِنَّمَا تَعْبُدُ مَالَكَ فَتَصَدَّقَ بِجَمِيْعِهِ , ثُمَّ شَرَعَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا وَصَلَ اِلَى ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” نُوْدِيَ كَذَبْتَ اِنَّمَا تَعْبُدُ ثِيَابَكَ فَتَصَدَّقَ بِهَا اِلَّا مَالَا بُدَّ مِنْهُ , ثُمَّ شَرَعَ فِي الصَّلَاةِ , فَلَمَّا وَصَلَ اِلَى ” اِيَّاكَ نَعْبُدُ ” نُوْدِيَ اَنْ صَدَقْتَ فَاَنْتَ مِنَ الْعَابِدِيْنَ حَقِيْقَةً
Diceritakan, ada seorang ahli ibadah yang sedang melaksanakan shalat. Ketika ia membaca Fatihah dan sampai pada kalimat _“Iyyaaka Na’budu”_, tiba-tiba tersirat dalam benaknya bahwa sesungguhnya dia adalah seorang hamba Allah yang sejati.
Setelah itu kemudian dia mendengar sebuah suara, _“Kamu berbohong, karena sesungguhnya kamu masih mempertuhankan makhluk.”_ Maka dia pun bertaubat dan melakukan _uzlah_ (menjauh dari keramaian manusia).
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi. Ketika selesai membaca kalimat _“Iyyaaka Na’budu”_, dia mendengar sebuah suara yang berkata, _“Kamu berbohong, sesungguhnya kamu masih takluk kepada istrimu.”_ Maka dia pun menceraikan istrinya.
Saat dia melakukan shalat lagi dan telah selesai membaca _“Iyyaaka Na’budu”_, kemudian ia mendengar sebuah suara untuk yang kesekian kalinya, _“Kamu berbohong, sesungguhnya kamu masih memberatkan harta bendamu.”_ Maka dia pun menyedekahkan seluruh harta bendanya.
Kemudian dia melaksanakan shalat lagi. Ketika telah selesai membaca kalimat _“Iyyaaka Na’budu”_, dia mendengar sebuah suara yang sama yang berkata, _“Kamu berbohong, sesungguhnya kamu masih menyukai pakaianmu.”_ Dia pun menyedekahkan seluruh pakaiannya, kecuali hanya sepotong pakaian yang digunakannya.
Akhirnya dia melaksanakan shalat lagi dan ketika telah selesai membaca kalimat _“Iyyaaka Na’budu”_, mendengar suara yang terakhir, _“Sekarang kamu benar, dan kamu benar-benar telah menjadi seorang hamba yang sejati.”_
والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب
_Do'a Kafaratul Majelis_
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
WhatsApp.com
Lajnah Dakwah Raudhatul Qur'an | WhatsApp Channel
Lajnah Dakwah Raudhatul Qur'an WhatsApp Channel. Saluran ini memberikan tausiyah setiap hari dan poster dakwah. 32 followers
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Ketika Khalifah Ali Kehilangan Baju*
Khalifah Ali bin Abi Thalib kehilangan baju besinya ketika memimpin perang shifin. Padahal sebagai panglima, baju itu sangat dibutuhkannya. Maka alangkah gembirannya Ali beberapa hari kemudian tatkala ada yang memberi tahu bahwa baju itu berada di tangan pedagang beragama Yahudi.
Kepada pedagang itu Ali menegur, ”Baju besi yang kautawarkan itu kepunyaanku. Dan seingatku, tidak pernah kuberikan atau kujual kepada siapa pun.”
Yahudi itu menjawab, ”Tidak baju besi ini milikku sendiri. Aku tak pernah diberi atau membelinya dari siapapun.”
Saling klaim kepemilikkan terjadi berlarut-larut, hingga mereka sepakat membawa perkara itu ke meja hijau. Yang menjabat kedudukan hakim kala itu adalah sahabat Ali yang setia bernama Syuraikh.
Ali mengadu,”Tuan hakim, aku menuntut orang Yahudi ini karena telah menguasai baju besi milikku tanpa sepengetahuanku.”
Syuraikh menoleh ke arah si pedagang Yahudi da bertanya, ”Betulkah tuduhan Ali tadi bahwa baju besi yang berada di tanganmu itu miliknya?”
”Bukan. Baju besi ini kepunyaanku,” sanggah Yahudi berkeras.
”Bohong dia,” ucap Ali agak marah. ”Baju besi itu milikku. Masak aku seorang panglima tidak mengenali baju besiku sendiri?”
Syuraikh menengahi agar Ali tidak berpanjang-panjang. ”Begini, Saudara Ali bin Abi Thalib. Yang terlihat, baju besi itu kini berada dalam penguasaan Yahudi ini. jadi, kalau engkau mengklaim baju besi itu milikmu, engkau harus mengajukan dua saksi atau bukti-bukti lainnya.
”Ada aku punya saksi.”
”Siapa mereka?”
”Anakku Hasan dan Husain,” jawab Ali.
Syuraikh memotong, ”Maaf. Kesaksian anak kandung berapa pun jumlah mereka, tidak sah menurut hukum yang berlaku. Jadi, kalau tidak ada bukti-bukti lain, tuduhanmu itu batal dan baju besi ini mutlak kepunyaan Yahudi ini.”
Vonis dijatuhkan. Tuduhan sang panglima yang juga kepala negara dibatalkan pengadilan. Sementara Yahudi yang tak seagama dengan hakim itu pun memenangkan perkara.
Ketika Syiraikh ditanya mengapa ia tidak memberi keputusan yang menguntungkan Khalifah yang juga orang dekatnya itu, ia menjawab:
”Maaf. Kita ini penggembala. Dan setiap penggembala akan ditanya tentang tanggung jawab penggembalaannya (kullukum raa’in wa kullukum mas-ulun ’an ra’iyyatih).”
Disadur dari Hikmah Keprihatinan (KH Abdurrahman Arroisi)
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Ketika Khalifah Ali Kehilangan Baju*
Khalifah Ali bin Abi Thalib kehilangan baju besinya ketika memimpin perang shifin. Padahal sebagai panglima, baju itu sangat dibutuhkannya. Maka alangkah gembirannya Ali beberapa hari kemudian tatkala ada yang memberi tahu bahwa baju itu berada di tangan pedagang beragama Yahudi.
Kepada pedagang itu Ali menegur, ”Baju besi yang kautawarkan itu kepunyaanku. Dan seingatku, tidak pernah kuberikan atau kujual kepada siapa pun.”
Yahudi itu menjawab, ”Tidak baju besi ini milikku sendiri. Aku tak pernah diberi atau membelinya dari siapapun.”
Saling klaim kepemilikkan terjadi berlarut-larut, hingga mereka sepakat membawa perkara itu ke meja hijau. Yang menjabat kedudukan hakim kala itu adalah sahabat Ali yang setia bernama Syuraikh.
Ali mengadu,”Tuan hakim, aku menuntut orang Yahudi ini karena telah menguasai baju besi milikku tanpa sepengetahuanku.”
Syuraikh menoleh ke arah si pedagang Yahudi da bertanya, ”Betulkah tuduhan Ali tadi bahwa baju besi yang berada di tanganmu itu miliknya?”
”Bukan. Baju besi ini kepunyaanku,” sanggah Yahudi berkeras.
”Bohong dia,” ucap Ali agak marah. ”Baju besi itu milikku. Masak aku seorang panglima tidak mengenali baju besiku sendiri?”
Syuraikh menengahi agar Ali tidak berpanjang-panjang. ”Begini, Saudara Ali bin Abi Thalib. Yang terlihat, baju besi itu kini berada dalam penguasaan Yahudi ini. jadi, kalau engkau mengklaim baju besi itu milikmu, engkau harus mengajukan dua saksi atau bukti-bukti lainnya.
”Ada aku punya saksi.”
”Siapa mereka?”
”Anakku Hasan dan Husain,” jawab Ali.
Syuraikh memotong, ”Maaf. Kesaksian anak kandung berapa pun jumlah mereka, tidak sah menurut hukum yang berlaku. Jadi, kalau tidak ada bukti-bukti lain, tuduhanmu itu batal dan baju besi ini mutlak kepunyaan Yahudi ini.”
Vonis dijatuhkan. Tuduhan sang panglima yang juga kepala negara dibatalkan pengadilan. Sementara Yahudi yang tak seagama dengan hakim itu pun memenangkan perkara.
Ketika Syiraikh ditanya mengapa ia tidak memberi keputusan yang menguntungkan Khalifah yang juga orang dekatnya itu, ia menjawab:
”Maaf. Kita ini penggembala. Dan setiap penggembala akan ditanya tentang tanggung jawab penggembalaannya (kullukum raa’in wa kullukum mas-ulun ’an ra’iyyatih).”
Disadur dari Hikmah Keprihatinan (KH Abdurrahman Arroisi)
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Sifat Pendendam*
Dikisahkan bahwa seseorang laki-laki meminta izin untuk bertemu sahabat Umar bin Khaththab. Setelah orang itu diizinkan, dia berkata, ”Wahai Ibnul-Khaththab, demi Allah, engkau tidak memberi kami yang banyak dan tidak membuat keputusan di antara kami secara adil.”<>
Umar pun marah besar mendengarnya, bahkan hampir saja dia memukulnya. Namun Al-Hurr bin Qais segera mencegah seraya berkata, ”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah pernah berfirman kepada Nabi SAW, ’Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." (QS. al-A'raaf, 7 : 199).
Maka Umar pun mengurungkan niatnya untuk menghajar orang itu setelah dibacakan ayat ini. Setelah itu pikirannya terus menerawang terhadap Kitab Allah. Demikian dalam riwayat al-Bukhari, dari Ibnu Abbas RA.
Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin memberikan komentar, rupanya Sayyidina Umar dalam hal ini telah berusaha untuk meneladani keteladanan agung yang telah dicontohkan oleh Rasulullah manakala perang Uhud sedang berkecamuk.
Ketika itu Rasulullah SAW diminta oleh para sahabatnya untuk mendoakan orang-orang yang telah menyakitinya agar celaka. Namun Nabi SAW justru menjawab, ”Aku sekali-kali tidak diutus untuk melaknat seseorang, tetapi aku diutus untuk mengajak kepada kebaikan dan sebagai rahmat.”
Lalu Rasulullah mengangkat tangannya menengadah ke atas langit seraya berdoa, ”Wahai Tuhanku ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui.”
Rasulullah bahkan tidak berniat membalas dendam, namun malah memaafkan mereka dan kemudian dengan rasa kasih sayang beliau mendo'akan agar mereka diberi ampunan dari Tuhan, karena dianggap nya mereka masih belum tahu tujuan ajakan baik yang dilakukannya.
Dalam perang Uhud ini juga, seorang budak hitam bernama Wahsyi, yang dijanjikan oleh tuannya untuk dimerdekakan bila dapat membunuh paman Nabi bernama Hamzah bin Abdul Muththalib RA yang ternyata berhasil, juga diampuni oleh Nabi setelah ia masuk Islam.
Walaupun Rasulullah telah menguasai Wahsyi dan dapat melakukan pembalasan, namun tidak melakukan bahkan memaafkannya. Alangkah tingginya akhlak ini.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Sifat Pendendam*
Dikisahkan bahwa seseorang laki-laki meminta izin untuk bertemu sahabat Umar bin Khaththab. Setelah orang itu diizinkan, dia berkata, ”Wahai Ibnul-Khaththab, demi Allah, engkau tidak memberi kami yang banyak dan tidak membuat keputusan di antara kami secara adil.”<>
Umar pun marah besar mendengarnya, bahkan hampir saja dia memukulnya. Namun Al-Hurr bin Qais segera mencegah seraya berkata, ”Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah pernah berfirman kepada Nabi SAW, ’Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh." (QS. al-A'raaf, 7 : 199).
Maka Umar pun mengurungkan niatnya untuk menghajar orang itu setelah dibacakan ayat ini. Setelah itu pikirannya terus menerawang terhadap Kitab Allah. Demikian dalam riwayat al-Bukhari, dari Ibnu Abbas RA.
Ibnu Qudamah dalam Minhajul Qashidin memberikan komentar, rupanya Sayyidina Umar dalam hal ini telah berusaha untuk meneladani keteladanan agung yang telah dicontohkan oleh Rasulullah manakala perang Uhud sedang berkecamuk.
Ketika itu Rasulullah SAW diminta oleh para sahabatnya untuk mendoakan orang-orang yang telah menyakitinya agar celaka. Namun Nabi SAW justru menjawab, ”Aku sekali-kali tidak diutus untuk melaknat seseorang, tetapi aku diutus untuk mengajak kepada kebaikan dan sebagai rahmat.”
Lalu Rasulullah mengangkat tangannya menengadah ke atas langit seraya berdoa, ”Wahai Tuhanku ampunilah kaumku, karena mereka tidak mengetahui.”
Rasulullah bahkan tidak berniat membalas dendam, namun malah memaafkan mereka dan kemudian dengan rasa kasih sayang beliau mendo'akan agar mereka diberi ampunan dari Tuhan, karena dianggap nya mereka masih belum tahu tujuan ajakan baik yang dilakukannya.
Dalam perang Uhud ini juga, seorang budak hitam bernama Wahsyi, yang dijanjikan oleh tuannya untuk dimerdekakan bila dapat membunuh paman Nabi bernama Hamzah bin Abdul Muththalib RA yang ternyata berhasil, juga diampuni oleh Nabi setelah ia masuk Islam.
Walaupun Rasulullah telah menguasai Wahsyi dan dapat melakukan pembalasan, namun tidak melakukan bahkan memaafkannya. Alangkah tingginya akhlak ini.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Dalil-dalil yang menjelaskan mengenai keutamaan malam Nisfu Sya’ban*
Malam di mana Allah mengampuni dosa-dosa hambanya.
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إذا كان ليلة النصف من شعبان يغفر الله لعباده إلا لمشرك أو مشاحن”
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairrah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila datang malam Nisfu Sya’ban, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa hambanya kecuali orang-orang musyrik dan orang-orang yang sangat memusuhi (agama-Nya)”
Malam di mana doa dikabulkan
وقال عبد الله بن عمر رضي الله عنهم: (خمس ليال لا تردُّ فيهن الدعاء ليلة الجمعة وأول ليلة من رجب وليلة النصف من شعبان وليلتيِ العيدين)
Dalam Kitab Mukhtashor Al-Fatawa Al-Mishriyyah Jilid 1 Hal. 291-292 disebutkan bahwa Abdullah Bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Ada lima malam di mana jika seseorang berdoa di malam itu, doanya akan dikabulkan. Malam-malam itu adalah: malam Jumat, awal malam Rajab, Malam Nisfu Sya’ban dan Malam Idul Fitri dan Idul Adha”
Bulan di mana Allah menjadikan bulan tersebut sebagai bulan untuk menyambut kedatangan Bulan Ramadhan.
Keutamaan lainnya yang bisa kita dapatkan dari bulan Sya’ban itu sendiri adalah bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan yang Allah jadikan bulan tersebut sebagai isyarat akan datangnya bulan Ramadhan. Hal tersebut ditegaskan oleh suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah memperbanyak puasanya di Bulan Sya’ban.
وَعَنْ عَائِشَةَ- رَضِيَ اللهُ عَنْها- قَالَتْ): لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُهُ كُلَّهُ
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha beliau berkata: “Tidaklah Rasulullah berpuasa lebih banyak dari puasanya di Bulan Sya’ban, karena sesungguhnya pada Bulan Sya’ban beliau berpuasa penuh di dalamnya” (H.R. Muslim)
Itulah sederet kutamaan-keutamaan yang bisa kita dapatkan di bulan Sya’ban khususnya di malam Nisfu Sya’ban.
Al-Mubarakfuri dalam kitab مشكاة المصابيح مع شرحه مرعاة المفاتيح :4/ 645 mengatakan:
اعلم أنه قد ورد في فضيلة ليلة النصف من شعبان عدة أحاديث مجموعها يدل على أن لها أصلاً... فهذه الأحاديث بمجموعها حجة على من زعم أنه لم يثبت في فضيلة ليلة النصف من شعبان شيء والله تعالى أعلم
“Ketahuilah, sesungguhnya telah disebutkan keutamaan-keutamaan malam Nisfu Sya’ban melalui banyak hadits-hadits dan dalil-dalil yang berbicara tentangnya. Maka hadits-hadits tersebut merupakan hujjah bagi orang-orang yang menyangka bahwa dalam Nisfu Sya’ban tidak ada keutamaan di dalamnya.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Dalil-dalil yang menjelaskan mengenai keutamaan malam Nisfu Sya’ban*
Malam di mana Allah mengampuni dosa-dosa hambanya.
عن أبي هريرة قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: «إذا كان ليلة النصف من شعبان يغفر الله لعباده إلا لمشرك أو مشاحن”
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairrah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Apabila datang malam Nisfu Sya’ban, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa hambanya kecuali orang-orang musyrik dan orang-orang yang sangat memusuhi (agama-Nya)”
Malam di mana doa dikabulkan
وقال عبد الله بن عمر رضي الله عنهم: (خمس ليال لا تردُّ فيهن الدعاء ليلة الجمعة وأول ليلة من رجب وليلة النصف من شعبان وليلتيِ العيدين)
Dalam Kitab Mukhtashor Al-Fatawa Al-Mishriyyah Jilid 1 Hal. 291-292 disebutkan bahwa Abdullah Bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu berkata: “Ada lima malam di mana jika seseorang berdoa di malam itu, doanya akan dikabulkan. Malam-malam itu adalah: malam Jumat, awal malam Rajab, Malam Nisfu Sya’ban dan Malam Idul Fitri dan Idul Adha”
Bulan di mana Allah menjadikan bulan tersebut sebagai bulan untuk menyambut kedatangan Bulan Ramadhan.
Keutamaan lainnya yang bisa kita dapatkan dari bulan Sya’ban itu sendiri adalah bahwa bulan Sya’ban merupakan bulan yang Allah jadikan bulan tersebut sebagai isyarat akan datangnya bulan Ramadhan. Hal tersebut ditegaskan oleh suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah memperbanyak puasanya di Bulan Sya’ban.
وَعَنْ عَائِشَةَ- رَضِيَ اللهُ عَنْها- قَالَتْ): لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُهُ كُلَّهُ
Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha beliau berkata: “Tidaklah Rasulullah berpuasa lebih banyak dari puasanya di Bulan Sya’ban, karena sesungguhnya pada Bulan Sya’ban beliau berpuasa penuh di dalamnya” (H.R. Muslim)
Itulah sederet kutamaan-keutamaan yang bisa kita dapatkan di bulan Sya’ban khususnya di malam Nisfu Sya’ban.
Al-Mubarakfuri dalam kitab مشكاة المصابيح مع شرحه مرعاة المفاتيح :4/ 645 mengatakan:
اعلم أنه قد ورد في فضيلة ليلة النصف من شعبان عدة أحاديث مجموعها يدل على أن لها أصلاً... فهذه الأحاديث بمجموعها حجة على من زعم أنه لم يثبت في فضيلة ليلة النصف من شعبان شيء والله تعالى أعلم
“Ketahuilah, sesungguhnya telah disebutkan keutamaan-keutamaan malam Nisfu Sya’ban melalui banyak hadits-hadits dan dalil-dalil yang berbicara tentangnya. Maka hadits-hadits tersebut merupakan hujjah bagi orang-orang yang menyangka bahwa dalam Nisfu Sya’ban tidak ada keutamaan di dalamnya.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎⭐⛅🤝
Facebook
Log in or sign up to view
See posts, photos and more on Facebook.
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dan Amalan yang dianjurkan*
Bulan Sya’ban menjadi bulan yang mulia bagi umat Islam karena keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya. Selain itu, bulan Sya’ban juga menjadi istimewa karena merupakan bulan penyambut Ramadan.
Terkait dengan malam Nishfu Sya’ban, Rasulullah saw bersabda:
يطلع الله عز وجل على خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
Artinya: “Allah ‘azza wa jalla melihat (amalan) hamba-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR At-Thabrani).
Menurut At-Thibi, hadits ini menunjukkan kemuliaan malam Nishfu Sya’ban karena pada malam tersebut amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah dan dosa-dosa diampuni, dengan syarat seseorang tidak dalam keadaanmenyekutukan Allah ataupun bermusuhan dengan sesama.
Rasulullah saw Mengisi Malam Nishfu Sya’ban dengan Ibadah
Rasulullah saw mencontohkan untuk menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan ibadah. Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra:
فقدت النبي صلى الله عليه وسلم ذات ليلة. فخرجت أطلبه. فإذا هو بالبقيع رافع رأسه إلى السماء. فقال: يا عائشة أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله؟ قالت: قد قلت: وما بي ذلك. ولكني ظننت أنك أتيت بعض نسائك. فقال: إن الله تعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب
Artinya: “Pada suatu malam hari aku kehilangan Nabi saw, kemudian aku keluar mencari beliau. Ketika itu beliau sedang mengangkat kepala ke langit. Kemudian beliau berkata: Wahai Aisyah! Apakah engkau takut Allah dan Rasul-Nya menelantarkan engkau. Aku berkata: Aku menyangka bahwa engkau mendatangi sebagian istri-istri engkau. Kemudian beliau berkata: Sesungguhnya Allah ‘turun’ pada malam Nishfu Sya’ban ke langit dunia. Lalu, Dia mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu kambing milik kabilah Bani Kalb (salah satu kabilah yang banyak memiliki kambing).” (HR Ibnu Majah).
Hadits ini menegaskan bahwa pada malam Nishfu Sya’ban, Rasulullah saw mengisinya dengan ibadah dan memperbanyak doa kepada Allah. Pada malam tersebut, ampunan Allah diberikan dengan luas kepada hamba-Nya sebagai bentuk rahmat dan kasih sayang-Nya.
Di antara amalan yang dianjurkan pada malam nisfu sya'ban sampai siang harinya adalah:
1. Membaca yasin 3 kali dengan niat khusus; Bacaan surah Yasin pertama diniatkan untuk meminta umur panjang yang diisi dengan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT, bacaan surah Yasin Kedua diniatkan agar dijaga dari marabahaya serta diberi rezeki yang halal, bacaan surah Yasin yang terakhir diniatkan agar hati selalu merasa cukup dan dianugerahi husnul khatimah.
2. Shalat sunnah tasbih setelah shalat isya.
3. Memperbanyak dzikir, baca alquran dan doa karena malam nisfu sya'ban merupakan salah satu malam yang mustajabah doa terlebih lagi pada tahun ini jatuh pada malam mulia pula yaitu malam jumat.
4. Berpuasa pada siang harinya dengan niat puasa sunnah sya'ban sekaligus puasa sunnah ayyamul bidh.
Hal yang paling penting sebelum mengerjakan semua amalan itu adalah berniat sepenuhnya beribadah kepada Allah dengan mengharap ganjaran kebaikan dari-Nya serta tidak berbangga diri setelah mengerjakannya.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran
اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center
*Keutamaan Malam Nisfu Sya'ban dan Amalan yang dianjurkan*
Bulan Sya’ban menjadi bulan yang mulia bagi umat Islam karena keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalamnya. Selain itu, bulan Sya’ban juga menjadi istimewa karena merupakan bulan penyambut Ramadan.
Terkait dengan malam Nishfu Sya’ban, Rasulullah saw bersabda:
يطلع الله عز وجل على خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
Artinya: “Allah ‘azza wa jalla melihat (amalan) hamba-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR At-Thabrani).
Menurut At-Thibi, hadits ini menunjukkan kemuliaan malam Nishfu Sya’ban karena pada malam tersebut amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah dan dosa-dosa diampuni, dengan syarat seseorang tidak dalam keadaanmenyekutukan Allah ataupun bermusuhan dengan sesama.
Rasulullah saw Mengisi Malam Nishfu Sya’ban dengan Ibadah
Rasulullah saw mencontohkan untuk menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan ibadah. Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra:
فقدت النبي صلى الله عليه وسلم ذات ليلة. فخرجت أطلبه. فإذا هو بالبقيع رافع رأسه إلى السماء. فقال: يا عائشة أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله؟ قالت: قد قلت: وما بي ذلك. ولكني ظننت أنك أتيت بعض نسائك. فقال: إن الله تعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب
Artinya: “Pada suatu malam hari aku kehilangan Nabi saw, kemudian aku keluar mencari beliau. Ketika itu beliau sedang mengangkat kepala ke langit. Kemudian beliau berkata: Wahai Aisyah! Apakah engkau takut Allah dan Rasul-Nya menelantarkan engkau. Aku berkata: Aku menyangka bahwa engkau mendatangi sebagian istri-istri engkau. Kemudian beliau berkata: Sesungguhnya Allah ‘turun’ pada malam Nishfu Sya’ban ke langit dunia. Lalu, Dia mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu kambing milik kabilah Bani Kalb (salah satu kabilah yang banyak memiliki kambing).” (HR Ibnu Majah).
Hadits ini menegaskan bahwa pada malam Nishfu Sya’ban, Rasulullah saw mengisinya dengan ibadah dan memperbanyak doa kepada Allah. Pada malam tersebut, ampunan Allah diberikan dengan luas kepada hamba-Nya sebagai bentuk rahmat dan kasih sayang-Nya.
Di antara amalan yang dianjurkan pada malam nisfu sya'ban sampai siang harinya adalah:
1. Membaca yasin 3 kali dengan niat khusus; Bacaan surah Yasin pertama diniatkan untuk meminta umur panjang yang diisi dengan ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT, bacaan surah Yasin Kedua diniatkan agar dijaga dari marabahaya serta diberi rezeki yang halal, bacaan surah Yasin yang terakhir diniatkan agar hati selalu merasa cukup dan dianugerahi husnul khatimah.
2. Shalat sunnah tasbih setelah shalat isya.
3. Memperbanyak dzikir, baca alquran dan doa karena malam nisfu sya'ban merupakan salah satu malam yang mustajabah doa terlebih lagi pada tahun ini jatuh pada malam mulia pula yaitu malam jumat.
4. Berpuasa pada siang harinya dengan niat puasa sunnah sya'ban sekaligus puasa sunnah ayyamul bidh.
Hal yang paling penting sebelum mengerjakan semua amalan itu adalah berniat sepenuhnya beribadah kepada Allah dengan mengharap ganjaran kebaikan dari-Nya serta tidak berbangga diri setelah mengerjakannya.
و الله أعلم بالصواب و علمه أتم
Do'a Kafaratul Majelis
سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.
Media informasi LDRQ-Center
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran