دَايَةرَوْضَةُالقُرْآنْ
104 subscribers
873 photos
860 links
LPI Dayah Raudhatul Qur'an

Media informasi RQ-Center
📡Fb : Rq Post
🌎Fb : Dayah Raudhatul Qur'an
📷 : @dayahraudhatulquran
🐦 : @LPI_DayahRQ
📥 :t/me.dayahraudhatulquran

Alamat: jln.Mesjid No.1D Tungkop Darussalam Aceh Besar
Download Telegram
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

*3 Kisah Sahabat Nabi yang Tolak Politik Identitas*

Politik identitas merupakan gerakkan politik yang fokus pada perbedaan sebagai tenaga penggerak politik. Perbedaan tersebut didasarkan pada agama, ras, suku, bahasa dan lain sejenisnya.


Ketika perbedaan tadi dijadikan dasar oleh para pemimpin dalam menentukan kebijakan, maka cenderung akan terjadi ketidakadilan dan menimbulkan tindakan diskriminasi terhadap masyarakat yang berbeda, baik secara agama, ras, suku maupun bahasanya.


Menilik sejarah Islam, kita menemukan beberapa kisah khalifah yang berlaku adil terhadap semua masyarakat, baik muslim maupun non-muslim tanpa adanya tindakan diskriminasi dan kecenderungan politik identitas sebagai bagian dari kaum muslimin. Di sisi lain, ada juga raja yang pernah hidup di masa peradaban Islam dan melakukan diskriminasi terhadap orang kulit hitam.


Misalnya ‘Umar yang berlaku adil terhadap non muslim ahlu dzimmah di masa pemerintahannya. Dikisahkan ‘Amirul Mukminin Umar bin Khattab berpapasan dengan orang tua dari golongan ahlu dzimmah yang sedang meminta-minta uang dari pintu ke pintu.


‘Umar pun berkata kepada orang tua itu, “Kami tidaklah berbuat adil kepadamu, jika kami mengambil jizyah darimu di masa muda, lalu mengabaikanmu di masa tua.”


Kemudian ‘Umar membayarnya uang dari perbendaharaan negara supaya uangnya dapat dimanfaatkan oleh orang tua tersebut. Lalu ‘Umar pun berkata, “Andai seekor unta mati tersesat di tepi sungai Efrat pun, aku takut Allah akan mempertanyakannya padaku di akhirat kelak.” (As-Suyuthi, Jami’ul Ahadits, jilid XXVI, hal. 475).



Dari cerita di atas, kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran bahwa seorang pemimpin haruslah adil dan tidak melakukan gerak politik yang mengedepankan identitas tertentu, apalagi berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat dan kebutuhan mereka.


Dari kisah ‘Umar juga kita mendapatkan teladan, sebagai seorang pemimpin, ‘Umar merupakan sosok yang sangat amanah dan bertanggung jawab. Ia meyakini bahwa kepemimpinannya akan dipertanggungjawabkan di akherat kelak. Oleh karenanya, sebisa mungkin ia memperhatikan masyarakat dan tidak membeda-bedakan mereka dalam pemberian hak.


Kemudian dalam kisah lain, diceritakan bahwa suatu hari terjadi pertentangan antara ‘Ali dengan seorang Yahudi yang sampai kepada ‘Umar sebagai ‘Amirul Mukminin kala itu.


‘Ali bin Abi Thalib suatu hari tidak setuju dengan seorang pria Yahudi. Mereka pun akhirnya mendatangi ‘Amirul Mukminin ‘Umar bin Al-Khattab untuk memberi keadilan di antara mereka. ‘Umar berkata kepada ‘Ali, “Duduklah wahai Abul Hasan, di sebelah lawanmu”


Maka’ Ali duduk dengan raut wajah emosi di wajahnya. Setelah ‘Umar memberi keputusan dan keadilan di antara mereka, orang Yahudi itu pergi dengan puas menerima putusan tersebut. ‘Umar pun menoleh ke ‘Ali dan berkata kepadanya, “Apakah saya telah menyinggung perasaanmu dengan meminta duduk di sebelah lawanmu?”


“Tidak, demi Allah, tapi aku tersinggung karena engkau berkata kepadaku, “Wahai Abul Hasan, dan ini adalah tindakan penghinaan bagiku di hadapan lawanku. Aku takut orang Yahudi ini merasa tidak ada keadilan di kalangan umat Islam!.” Tegas ‘Ali. (Muhammad bin Ahmad al-Absyihi, al-Mustathraf min kull fann mustathraf, jilid I, hal. 99).


Kisah di atas menunjukkan teladan yang ada dalam diri para Sahabat Nabi yang memandang bahwa semua manusia derajatnya setara, tidak boleh ada tindakan diskriminasi kepada orang non-Muslim, meski hanya dengan kata-kata, sebagaimana yang ditegaskan oleh ‘Ali.


Para penegak keadilan dan dan pemegang kebijakan juga hendaknya meneladani bagaimana ‘Umar dan ‘Ali ketika menegakkan suatu perkara. Keputusan yang dikeluarkan ‘Umar terasa adil sehingga kedua belah pihak pun dapat menerimanya dengan penuh kerelaan.
Selanjutnya yang terakhir adalah kisah yang menceritakan ‘Ubadah bin ash-Shamit, salah satu sahabat yang terhormat, berkulit hitam, dan dia adalah ketua delegasi yang dikirim oleh ‘Amr bin al-‘Ash untuk berunding dengan al-Muqawqis, seorang raja Koptik yang agung. (Ibnu Taghri Bardi, Al-Nujum al-Zahirah fi Muluk Mishr wal Qahirah, jilid I, hal. 12).


Sebagaimana yang kita ketahui, pemegang kebijakan dengan latar belakang yang lekat dengan praktik politik identitas akan mengesampingkan orang yang berbeda dengannya, baik secara agama, warna kulit, etnis dan juga bahasa.


Ketika ‘Ubadah diutus dan menghadap al-Muqawqis, ia pun kesal padanya karena kulit ‘Ubadah yang berwarna hitam. Al-Muqawqis meminta ‘Ubadah untuk berbicara kepada orang lain. Al-Muqawqis berkata:


وكيف رضيتم أن يكون هذا الأسود أفضلكم وإنما ينبغي أن يكون هو دونكم

Artinya, “Bagaimana mungkin kalian rela orang kulit hitam ini yang mewakili kalian, harusnya dia adalah bawahan kalian!,” ujar al-Muqawqis pada orang-orang muslim yang hadir. Kaum muslimin pun menjawab:


كلا إنه وإن كان أسود كما ترى فإنه من أفضلنا موضعا وأفضلنا سابقة وعقلا ورأيا وليس ينكر السواد فينا

“Tidak!, meskipun dia berkulit hitam, seperti yang Anda lihat, dia adalah salah satu yang terbaik kedudukannya, akal dan juga pendapatnya dibanding kita, kami tidak sama sekali mengingkari orang yang berkulit hitam!.”


Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah di atas adalah larangan bagi kita untuk melakukan tindakan diskriminasi kepada orang yang berbeda, sebagaimana yang dilakukan oleh al-Muqawqis pada ‘Ubadah bin ash-Shamit, dengan menghina warna kulitnya hingga tidak mau mendengar perkataannya karena hanya beda warna saja.


Tiga kisah di atas merupakan sekelumit kisah yang dapat dijadikan pelajaran bagi kita agar tidak terjebak dalam diferensiasi identitas yang berujung pada pecahnya ketentraman dan kedamaian yang sudah ada di tengah masyarakat.

و الله أعلم بالصواب و علمه أتم

Do'a Kafaratul Majelis

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝
‎بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

IRI HATI, BAHAYANYA DAN JENIS IRI YANG DIPERBOLEHKAN

قال الغزالي : الحسد هو المفسد للطاعات الباعث على الخطيئات وهو الداء العضال الذي ابتلي به كثير من العلماء فضلا عن العامة حتى أهلكهم وأوردهم النار وحسبك أن الله أمر بالاستعاذة من شر الحاسد فقال : * (ومن شر حاسد إذا حسد) * كما أمر بالاستعاذة من شر الشيطان

Imam al-Ghozali berkata _“Iri dapat merusakkan segala ketaatan serta menimbulkan berbagai dosa dan kesalahan, iri adalah penyakit berat yang menjadi cobaan besar bagi kebanyakan orang-orang alim terlebih orang-orang awam, ia mampu menghancurkan serta menyeret mereka kejurang api neraka, sebagaimana Allah memerintahkan hambanya berlindung dari godaan syetan, Allah perintahkan untuk berlindung dari orang-orang yang IRI HATI,_

Allah berfirman : ”dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki". (QS. 113:5).

وَقَال صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ حَسَدَ إِلاَّ فِي اثْنَتَيْنِ : رَجُلٍ آتَاهُ اللَّهُ الْقُرْآنَ فَهُوَ يَتْلُوهُ آنَاءَ اللَّيْل وَآنَاءَ النَّهَارِ ، وَرَجُلٍ آتَاهُ اللَّهُ مَالاً فَهُوَ يُنْفِقُهُ آنَاءَ اللَّيْل وَآنَاءَ النَّهَارِ (1)
(1) حديث : " لا حسد إلا في اثنين : رجل آتاه . . . " . أخرجه البخاري ( الفتح 13 / 502 ط السلفية ) ومسلم ( 1 / 558 ط الحلبي ) من حديث عبد الله بن عمر .
Nabi Muhammad Saw bersabda, _”Iri hati (hasad) itu tidak diperbolehkan, kecuali terhadap dua hal,_
1. Seseorang yang dikaruniai Allah kemampuan al-Qur’an dan ia terus menerus membacanya diwaktu malam dan siang
2. Seseorang yang dikaruniai harta yang banyak oleh Allah dan ia membelanjakannya (menginfaqkannya) malam dan siang.” (HR. Bukhari-Fath al-Baari XIII/502, Muslim I/558 dari Abdullah Bin Umar ra.).

قال العلماء الحسد قسمان حقيقي ومجازي فالحقيقي تمنى زوال النعمة عن صاحبها وهذا حرام بإجماع الأمة مع النصوص الصحيحة وأما المجازي فهو الغبطة وهو أن يتمنى مثل النعمة التي على غيره من غير زوالها عن صاحبها فإن كانت من أمور الدنيا كانت مباحة وان كانت طاعة فهي مستحبة
Berkata Orang-orang Alim “Iri terbagi atas dua bagian :
1. HAQIQI ialah iri dalam arti mengharapkan hilangnya kenikmatan dari orang sedang mendapatkannya, yang demikian haram secara kesepakatan ulama berdasarkan dalil-dalil nash yang tegas
2. MAJAZI ialah iri dalam arti mengharapkan nikmat seperti nikmat yang diberikan pada orang lain tanpa berharap hilangnya kenikmatan tersebut dari lainnya, bila yang ia harapkan hal0hal yang bersifat duniawi maka hukumnya mubah (boleh), dan bila berupa ketaatan maka sangat dianjurkan, itulah arti iri yang terkandung dalam hadts nabi diatas. [ Syarh an-Nawaawy alaa Muslim VI/97 ].

Iri yang diperbolehkan itu namanya adalah al-Ghibthoh.

والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب

_Do'a Kafaratul Majelis_

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝
‎بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

*ETIKA MENJADI IMAM SHALAT*

Seorang imam hendaknya meringankan salat. Sahabat Anas bin Malik Ra. berkata, _“Aku tidak melakukan salat di belakang seorang pun yang lebih ringan dan lebih sempurna salatnya daripada salat Rasulullah Saw.”_

Seorang imam hendaknya tidak melakukan takbir atau memulai salat sebelum muazin membacakan iqamah. Serta sebelum shaf salat lurus sempurna. Kemudian seorang imam haruslah meninggikan suara ketika bertakbir, sementara makmum hanya sebatas suara yang bisa ia dengar sendiri.

Ketika seseorang menjadi imam maka dia harus berniat menjadi imam agar memperoleh keutamaan. Jika imam tidak niat menjadi imam, maka salat para jama’ah yang menjadi makmumnya tetap sah. Meskipun mereka telah berniat mengikutinya dan mereka tetap memperoleh pahala berjamaah.

Imam tidak boleh mengeraskan bacaan _iftitah_ dan _ta’awudz_ sebagaimana dalam salat sendirian. Tapi ia menyaringkan bacaan al-Fatihah dan surat sesudahnya dalam salat subuh, serta dalam dua rakaat pertama maghrib dan isya.

والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب

_Do'a Kafaratul Majelis_

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝
‎بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

*BEBERAPA MALAM YANG UTAMA DALAM SETAHUN*

1. Enam Malam di Bulan Ramadhan

· 17 Ramadhan Nuzulul Quran
·21 Ramadhan (Lailatul Qadar)
·23 Ramadhan (Lailatul Qadar)
· 25 Ramadhan (Lailatul Qadar)
· 27 Ramadhan (Lailatul Qadar)
·29 Ramadhan (Lailatul Qadar)

2. 1 Muharram

3. 10 Muharram (10'Asyura)

4. 1 Rajab

5. 15 Rajab (Nisfu Rajab)

6. 27 Rajab (Isra' Mi'raj)

7. 15 Sya'ban (Nisfu Sya'ban)

8. 9 Zulhijjah (Lailatul' Arafah)

9. 10 Zulhijjah (Lailatul Idil Adha)

10. 1 Syawal (Lailatul Idil Fithri)

والله أعلم بالصواب وإليه المرجع والمآب

_Do'a Kafaratul Majelis_

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📞Channel whatsapp LDRQ:
https://whatsapp.com/channel/0029ValKVW6F1YlPl1ZAWz3C
📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦X :
https://x.com/LPI_DayahRQ
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝
بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم
‎اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
🗒🔊🎤 Tausiah Singkat Lajnah Dakwah RQ-Center

*3 Tips Rumah Tangga Harmonis ala Rasulullah*

Menciptakan suasana tentram, aman dan damai dalam rumah tangga merupakan impian bagi setiap pasangan suami-istri. Baik itu yang baru saja menyandang status pengantin baru, maupun yang telah lama menikah.


Namun, kenyataannya mayoritas suami-istri masih bingung dan tidak tahu bagaimana cara mewujudkan impian tersebut. Hal ini bisa dibuktikan dengan maraknya kasus kriminal yang terjadi dalam ruang lingkup keluarga. Kekerasan fisik, intimidasi, kekerasan psikis dan masih banyak lagi.


Dalam Islam, tokoh yang dapat dijadikan sebagai panutan untuk membina rumah tangga yang harmonis adalah Rasulullah saw. Hampir di setiap kisah perjalanan hidupnya bersama para istri, bisa ditemukan hikmah-hikmah berumah tangga yang baik, sesuai dengan tuntunan agama.



3 Tips Rumah Tangga Harmonis
Sebab itu, siapa saja yang memiliki impian untuk menciptakan suasana harmonis dalam rumah tangga, maka hendaknya memperhatikan perjalanan keluarga Rasulullah saw dengan istri-istrinya. Berikut ini tiga tips kunci membangun rumah tangga harmonis ala Rasulullah saw:


1. Mengelola Perasaan Istri
Rasulullah saw merupakan suami ideal yang pandai memperlakukan istri-istrinya. Beragam kisah perjalanan hidup yang menggambarkan kasih sayang dan kelembutannya dalam berumah tangga. Salah satunya adalah beliau pintar dalam menjaga dan mengelola perasaan istri-istrinya agar senantiasa stabil.


Dalam sebuah kisah, Shafiyah binti Huyai, salah seorang istri Nabi saw, pernah merasa terpukul dan sedih akibat perkataan dari Hafsah binti Umar yang juga merupakan istri Nabi saw. Sebab perkataan itu, Shafiyah dibuat menangis oleh Hafsah. Karena umpatannya yang sangat keterlaluan.


Terdengar kabar bahwa Hafsah berbicara tentang Shafiyah, bahwa Shafiyah merupakan keturunan Yahudi. Sehingga pada suatu hari, Rasulullah saw mengunjungi rumah Shafiyah, dan mendapatinya sedang menangis. Melihat istrinya sedang menangis, Nabi Muhammad saw langsung peka terhadap keadaan istrinya.


Hal pertama yang dilakukan oleh Rasulullah saw adalah mengonfirmasi perasaan Shafiyah dengan bertanya, apa yang menyebabkannya menangis. Kemudian setelahnya, beliau memuji Shafiyah. Sehingga perlakuan ini membuat perasaan Shafiyah menjadi lebih tenang.


Sebagaimana kisah ini diriwayatkan Anas bin Malik:


عَنْ ‌أَنَسٍ قَالَ: بَلَغَ صَفِيَّةَ، أَنَّ حَفْصَةَ قَالَتْ: بِنْتُ يَهُودِيٍّ، فَبَكَتْ فَدَخَلَ عَلَيْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهِيَ تَبْكِي، فَقَالَ: مَا يُبْكِيكِ؟ فَقَالَتْ: ‌قَالَتْ ‌لِي ‌حَفْصَةُ: ‌إِنِّي ‌بِنْتُ ‌يَهُودِيٍّ، فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَإِنَّكِ لَابْنَةُ نَبِيٍّ، وَإِنَّ عَمَّكِ لَنَبِيٌّ، وَإِنَّكِ لَتَحْتَ نَبِيٍّ، فَفِيمَ تَفْخَرُ عَلَيْكِ؟ ثُمَّ قَالَ: اتَّقِي اللهَ يَا حَفْصَةُ


Artinya, "Dari Anas bin Malik, dia berkata: 'Telah sampai berita kepada Shafiyah,bahwa Hafsah berkata, kalau dirinya (Shafiyah) adalah keturunan Yahudi. Lalu Shafiyah menangis. Lantas ketika itu, Nabi Muhammad saw masuk ke rumahnya dan mendapati Shafiyah sedang menangis.


Rasulullah saw bertanya kepadanya, 'Apa gerangan yang membuat engkau menangis?' Shafiyah menjawab, “Hafsah berkata kepadaku, bahwa aku ini adalah keturunan orang Yahudi.'


Kemudian Rasulullah berkata, 'Sungguh engkau ini adalah keturunan nabi, pamanmu nabi dan bahkan engkau istri nabi. Lalu mengapa engkau tidak gembira dengan hal ini?'” (HR At-Tirmidzi).


Dari kejadian ini dapat disimpulkan, Rasulullah saw mampu mengelola mood istrinya yang semula dirinya merasa direndahkan, menjadi merasa dimuliakan. Sekalipun sebetulnya Shafiyah merupakan keturunan Yahudi asli.
2. Membantu Istri dalam Pekerjaan Rumah
Rasulullah saw adalah manusia yang sangat sibuk. Beliau bertanggung jawab mengurusi kepentingan banyak orang. Setiap harinya dipadati oleh banyak kegiatan. Tiada hari tanpa berdakwah, melayani kebutuhan umat, dan menjadi pemimpin negara.


Akan tetapi, di tengah kesibukan tersebut, beliau senantiasa membantu istri dan bekerja sama mengerjakan hal domestik.


عَنِ ‌الْأَسْوَدِ قَالَ: سَأَلْتُ عَائِشَةَ، مَا كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‌يَصْنَعُ ‌فِي ‌أَهْلِهِ قَالَتْ: كَانَ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلَاةُ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ


Artinya, "Dari Al-Aswad, ia berkata: 'Aku bertanya kepada Aisyah, apakah Nabi Muhammad saw ikut bekerja sama dalam hal urusan rumah?' Aisyah menjawab: 'Nabi Muhammad membantu juga dalam pekerjaan rumah. Apabila telah datang waktu sholat, beliau bergegas melaksanakannya'." (HR Al-Bukhari).


Ibnu Batthal menjelaskan, perkataan Aisyah pada redaksi hadits menandakan bahwa Rasulullah saw senantiasa melakukan pekerjaan rumah kapan saja dibutuhkan. (Syarhu Shahihil Bukhari, [Riyadh, Maktabah Ar-Rasyd: 2003], jilid IX, halaman 235).


3. Selalu Berdiskusi bersama Istri
Untuk menjaga keluarga tetap harmonis, seorang suami tidak boleh membawa perasaan gundah, marah dan jengkel akibat problem di luar keluarga, masuk ke dalam urusan rumah tangga.


Misalnya, seorang suami punya masalah kerjaan yang tidak kunjung selesai di kantor, urusan dagangan yang belum kunjung terjual, ketemu rekan kerja yang toxic dan lain sebagainya, dengan menggerutu serta tidak menampilkan kesan yang kurang baik di hadapan istri, sikap seperti ini dapat berpengaruh merusak keharmonisan rumah tangga.


Alangkah baiknya, jika suami dalam kondisi seperti itu menceritakan semua masalahnya kepada istri, lalu mengajak istri berdiskusi untuk memecahkannya atau sekedar menjadi penenang, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.


Suatu ketika Nabi Muhammad saw dalam keadaan terdesak pada peristiwa terjadinya perjanjian Hudaibiyah. Waktu itu, para sahabat dan Rasulullah gagal melaksanakan haji karena dihalangi oleh kaum kafir Quraisy.


Sebagai ganti perjalanan haji yang terhalang tersebut, Rasulullah saw memerintahkan para sahabat untuk menggundul rambut kepala dan menyembelih hewan kurban mereka. Akan tetapi perintah itu tidak diindahkan oleh para sahabat, walaupun intruksinya sampai berkali-kali.


Sebab itu, Rasulullah saw kembali ke tendanya dan menceritakan masalah yang beliau hadapi kepada istrinya, Ummu Salamah. Sampai beliau diberikan solusi bagaimana cara supaya para sahabat mematuhi apa yang disampaikan oleh Rasulullah. Dengan solusi tersebut para sahabat menjadi kembali menaati Rasulullah.


Hal ini dikisahkan dalam hadits Nabi Muhammad saw:


فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ قَضِيَّةِ الْكِتَابِ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِأَصْحَابِهِ: (قُومُوا ‌فَانْحَرُوا ‌ثُمَّ ‌احْلِقُوا). قَالَ: فَوَاللَّهِ مَا قَامَ مِنْهُمْ رَجُلٌ حَتَّى قَالَ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، فَلَمَّا لَمْ يَقُمْ مِنْهُمْ أَحَدٌ دَخَلَ عَلَى أُمِّ سَلَمَةَ، فَذَكَرَ لَهَا مَا لَقِيَ مِنَ الناس، فقالت أم سلمة: يانبي الله، أتحب ذلك، اخرج لَا تُكَلِّمْ أَحَدًا مِنْهُمْ كَلِمَةً، حَتَّى تَنْحَرَ بدنك، وتدعو حالقك فيلحقك. فَخَرَجَ فَلَمْ يُكَلِّمْ أَحَدًا مِنْهُمْ حَتَّى فَعَلَ ذَلِكَ، نَحَرَ بُدْنَهُ، وَدَعَا حَالِقَهُ فَحَلَقَهُ، فَلَمَّا رَأَوْا ذَلِكَ قَامُوا فَنَحَرُوا وَجَعَلَ بَعْضُهُمْ يَحْلِقُ بعضا


Artinya, "Tatkala selesai penulisan poin-poin perjanjian (Hudaibiyah), Rasulullah saw bersabda kepada para sahabatnya, 'Bangunlah, sembelihlah hewan-hewan kurban dan kemudian cukurlah rambut-rambut kalian.'


Seseorang berkata, 'Demi Allah, tidak satu laki-laki pun dari para sahabat yang bangun melaksanakan perintah, sampai Rasulullah mengulang intruksi tersebut tiga kali.'


Ketika tidak seorangpun melaksanakan perintah tersebut dari kalangan para sahabat, Rasulullah saw pergi menjumpai Ummu Salamah, lalu menceritakan masalah yang dihadapinya.
Ummu Salamah berkata, “Wahai Nabi Allah, apakah engkau menghendaki hal tersebut? Maka keluarlah dan jangan engkau bicara sepatah kata pun. Sampai engkau menyembelih hewan kurbanmu dan memanggil tukang cukurmu untuk mencukur kamu.”


Lalu Rasulullah saw pun keluar tanpa berbicara dengan siapa pun di antara para sahabat, sampai beliau melakukan apa yang dikatakan oleh Ummu Salamah. Menyembelih hewan dan memanggil tukang cukur untuk mencukur rambutnya. Melihat hal tersebut, para sahabat pun mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Mereka menyembelih dan saling cukur, satu sama lain." (HR Al-Bukhari).


Demikian tiga kunci keharmonisan rumah tangga ala Rasulullah saw. Hal ini membuat cinta dan kasih sayang dalam keluarga beliau senantiasa terawat sampai akhir hayat.

و الله أعلم بالصواب و علمه أتم

Do'a Kafaratul Majelis

‎سُبْحَانَكَ اللّٰهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَاإلٰهَ إلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إلَيْكَ.

Media informasi LDRQ-Center

📷Instagram LDRQ: https://instagram.com/ldrq.raudhatulquran
📷Instagram Dayah RQ : https://instagram.com/dayahraudhatulquran__
🌎Fans Page Fb : https://www.facebook.com/dayahrqcenter
📡Fb : https://www.facebook.com/pusat.rq
🎬Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCXam1oDfCU_ieIA9WBD3VoQ
🐦Twitter : https://twitter.com/LPI_DayahRQ?s=09
📝Telegram : t.me/dayahraudhatulquran

#dayahraudhatulquran
#lajnahdakwahraudhatulquran
💎🤝