๐ดโ
HUKUM SHALAT MEMAKAI PAKAIAN YANG TERKENA NAJIS KARENA LUPA ATAU TIDAK TAHU
โโโโ
๐ Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin Rahimahullah
๐ Penanya berkata: "Apabila seseorang telah melaksanakan 2 sholat dengan menggunakan pakaian yg ada najisnya dalam keadaan dia tidak mengetahui keberadaan najis tersebut. Apakah dia harus mengulangi sholat-sholat tersebut dan kapan dilaksanakan?
๐ก Beliau Rahimahullah menjawab:
โต๏ธ "Dia tidak perlu mengulangi sholat-sholat itu selama dia tidak mengetahui (keberadaan najis) tersebut kecuali setelah sholat,
๐๐ป atau sebelumnya dia tau lalu ia lupa untuk mencucinya, maka ia tidak mengulangi sholatnya berdasarkan keumuman firman Allah
ุฑูุจููููุง ูุง ุชูุคูุงุฎูุฐูููุง ุฅููู ููุณููููุง ุฃููู ุฃูุฎูุทูุฃูููุง
"Ya Allah jangan Engkau siksa kami jika kami lupa atau salah",
๐ก Dan karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, melaksanakan sholat pada suatu hari bersama para sahabatnya, lalu beliau melepaskan kedua sandalnya. Maka para sahabatpun melepaskan sandal-sandal mereka. Tatkala beliau salam, maka beliau berkata:
๐๐ป "kenapa kalian melepaskan sandal-sandal kalian?,
๐ Mereka berkata: "wahai Rasulullah, kami melihat anda melepaskan kedua sandal anda, maka kamipun melepaskannya",
๐ธ Maka beliau berkata kepada mereka:"sesungguhnya Jibril datang kepadaku dan mengkhabarkan bahwa pada kedua sandalku ada kotoran, maka akupun melepaskan keduanya:,
๐ข Maka ini menunjukkan bahwasanya orang yang tidak mengetahui keberadaan najis tidak harus baginya mengulangi sholatnya. Seandainya diharuskan baginya untuk mengulangi sholatnya, niscaya Nabi akan mengulanginya dari awal.
๐ Sumber: Fatawa Nuur 'ala Ad Darb (8/2)
๐ Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abu Ja'far Jember Hafizhahullah
#fawaidumum #fikihsholat #fatawasholat
ใฐใฐโฐใฐใฐ
๐ Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
๐ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โโโโ
๐ Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin Rahimahullah
๐ Penanya berkata: "Apabila seseorang telah melaksanakan 2 sholat dengan menggunakan pakaian yg ada najisnya dalam keadaan dia tidak mengetahui keberadaan najis tersebut. Apakah dia harus mengulangi sholat-sholat tersebut dan kapan dilaksanakan?
๐ก Beliau Rahimahullah menjawab:
โต๏ธ "Dia tidak perlu mengulangi sholat-sholat itu selama dia tidak mengetahui (keberadaan najis) tersebut kecuali setelah sholat,
๐๐ป atau sebelumnya dia tau lalu ia lupa untuk mencucinya, maka ia tidak mengulangi sholatnya berdasarkan keumuman firman Allah
ุฑูุจููููุง ูุง ุชูุคูุงุฎูุฐูููุง ุฅููู ููุณููููุง ุฃููู ุฃูุฎูุทูุฃูููุง
"Ya Allah jangan Engkau siksa kami jika kami lupa atau salah",
๐ก Dan karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam, melaksanakan sholat pada suatu hari bersama para sahabatnya, lalu beliau melepaskan kedua sandalnya. Maka para sahabatpun melepaskan sandal-sandal mereka. Tatkala beliau salam, maka beliau berkata:
๐๐ป "kenapa kalian melepaskan sandal-sandal kalian?,
๐ Mereka berkata: "wahai Rasulullah, kami melihat anda melepaskan kedua sandal anda, maka kamipun melepaskannya",
๐ธ Maka beliau berkata kepada mereka:"sesungguhnya Jibril datang kepadaku dan mengkhabarkan bahwa pada kedua sandalku ada kotoran, maka akupun melepaskan keduanya:,
๐ข Maka ini menunjukkan bahwasanya orang yang tidak mengetahui keberadaan najis tidak harus baginya mengulangi sholatnya. Seandainya diharuskan baginya untuk mengulangi sholatnya, niscaya Nabi akan mengulanginya dari awal.
๐ Sumber: Fatawa Nuur 'ala Ad Darb (8/2)
๐ Diterjemahkan oleh: al Ustadz Abu Ja'far Jember Hafizhahullah
#fawaidumum #fikihsholat #fatawasholat
ใฐใฐโฐใฐใฐ
๐ Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
๐ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
WarisanSalaf.Com:
โถ๏ธ๐ MEMBERSIHKAN MASJID DAN MEMBERINYA WEWANGIAN
โโโโ
๐ Membersihkan masjid begitu pula memberinya wewangian adalah perbuatan mulia. Sebagai umat Islam, kita diperintah untuk membersihkan dan menjaga kelestariannya. Hal ini dikarenakan dua sebab:
1โฃ Sebab pertama: masjid adalah tempat yang paling mulia di muka bumi. Maka tentu saja membersihkan tempat mulia merupakan kemuliaan. Allah berfirman,
ููู ุจููููุชู ุฃูุฐููู ุงูููููู ุฃููู ุชูุฑูููุนู ููููุฐูููุฑู ูููููุง ุงุณูู ููู ููุณูุจููุญู ูููู ูููููุง ุจูุงููุบูุฏูููู ููุงููุขุตูุงูู
โBertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petangโ (QS. An-Nuur: 36)
๐ Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Taโala memuji hamba-Nya yang memuliakan rumah-Nya yaitu masjid. Dan di antara bentuk memuliakan rumah-Nya adalah dengan menyapu dan membersihkannya dari benda najis dan kotoran.โ (Lihat Tafsir As-Saโdi hal.569)
๐๐ป Di ayat yang lain Allah berfirman,
ููู ูู ููุนูุธููู ู ุดูุนูุงุฆูุฑู ุงูููููู ููุฅููููููุง ู ูู ุชูููููู ุงูููููููุจู
โDan barangsiapa yang mengagungkan syiโar kebesaran Allah maka hal itu timbul dari ketakwaan hati.โ (QS. Al-Hajj:32)
๐ด Bagaimana mungkin seseorang disebut memuliakan dan mengagungkan masjid ketika dia membiarkan kotoran dan sampah berserakan di masjid? Atau dengan sengaja dia melempar atau meletakkannya di masjid?
2โฃ Sebab kedua: masjid merupakan pusat pelaksanaan ibadah shalat, yang membutuhkan ketenangan dan kekhusyuโan.
๐ต Tentunya dua hal itu akan didapat dengan suasana yang tenang, aroma yang wangi, dan tempat yang bersih.
โ๏ธ Lalu bagaimana kiranya bila masjid dalam keadaan kotor, sampah berserakan, tembok dan lantai penuh bercak noda, ditambah lagi aroma yang tidak sedap. Mungkinkah akan tercapai kekhusyuโan dan ketenangan? Tentu saja tidak.
๐ฑ Atas dasar inilah Islam memerintahkan setiap pemeluknya untuk turut andil dalam menjaga kelestarian masjid.
Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam di dalam banyak haditsnya juga mengimbau dalam hal ini. โAisyah menuturkan,
ุฃู ุฑ ุฑุณูู ุงููู ๏ฒ ุจุจูุงุก ุงูู ุณุงุฌุฏ ูู ุงูุฏูุฑ ูุฃู ุชูุธู ูุฃู ุชุทูุจ
โRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar membangun masjid-masjid di perkampungan, dan agar dibersihkan juga diberi wewangian.โ
๐ท Wewangian yang dimaksud adalah yang memiliki aroma semerbak dan tidak meninggalkan bercak noda. Karena wewangian yang meninggalkan noda bisa mencemari keindahan masjid, dan memalingkan pandangan orang yang shalat, sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kekhusyuโannya.
๐ Al-Imam Asy-Syaukani berkata,
ููุงูู ุงุจููู ุฑูุณูููุงูู: ุจูุทููุจู ุงูุฑููุฌูุงูู: ูููููู ู ูุง ุฎููููู ูููููููู ููุธูููุฑู ุฑููุญูููุ ููุฅูููู ุงูููููููู ุฑูุจููู ูุง ุดูุบููู ุจูุตูุฑู ุงููู ูุตููููู. ููุงููุฃูููููู ููู ุชูุทููููุจู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ู ูููุงุถูุนู ุงููู ูุตููููููู ููู ูููุงุถูุนู ุณูุฌููุฏูููู ู ุฃูููููู
โIbnu Ruslan berkata, dengan wewangiannya para lelaki yaitu wewangian yang samar warnanya dan semerbak harumnya. Karena keberadaan warna seringkali menyibukkan pandangan orang yang shalat. Dan yang utama dalam mewangikan masjid adalah tempat-tempat orang shalat, dan tempat sujud mereka lebih utama lagi.โ (Nailul Authar 2/179)
๐ Oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum #hukummasjid
ใฐใฐโฐใฐใฐ
๐ Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
๐ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โโโโโโโโโโ
๐จhttp://tlgrm.me/SalafyTegal
โถ๏ธ๐ MEMBERSIHKAN MASJID DAN MEMBERINYA WEWANGIAN
โโโโ
๐ Membersihkan masjid begitu pula memberinya wewangian adalah perbuatan mulia. Sebagai umat Islam, kita diperintah untuk membersihkan dan menjaga kelestariannya. Hal ini dikarenakan dua sebab:
1โฃ Sebab pertama: masjid adalah tempat yang paling mulia di muka bumi. Maka tentu saja membersihkan tempat mulia merupakan kemuliaan. Allah berfirman,
ููู ุจููููุชู ุฃูุฐููู ุงูููููู ุฃููู ุชูุฑูููุนู ููููุฐูููุฑู ูููููุง ุงุณูู ููู ููุณูุจููุญู ูููู ูููููุง ุจูุงููุบูุฏูููู ููุงููุขุตูุงูู
โBertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petangโ (QS. An-Nuur: 36)
๐ Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Taโala memuji hamba-Nya yang memuliakan rumah-Nya yaitu masjid. Dan di antara bentuk memuliakan rumah-Nya adalah dengan menyapu dan membersihkannya dari benda najis dan kotoran.โ (Lihat Tafsir As-Saโdi hal.569)
๐๐ป Di ayat yang lain Allah berfirman,
ููู ูู ููุนูุธููู ู ุดูุนูุงุฆูุฑู ุงูููููู ููุฅููููููุง ู ูู ุชูููููู ุงูููููููุจู
โDan barangsiapa yang mengagungkan syiโar kebesaran Allah maka hal itu timbul dari ketakwaan hati.โ (QS. Al-Hajj:32)
๐ด Bagaimana mungkin seseorang disebut memuliakan dan mengagungkan masjid ketika dia membiarkan kotoran dan sampah berserakan di masjid? Atau dengan sengaja dia melempar atau meletakkannya di masjid?
2โฃ Sebab kedua: masjid merupakan pusat pelaksanaan ibadah shalat, yang membutuhkan ketenangan dan kekhusyuโan.
๐ต Tentunya dua hal itu akan didapat dengan suasana yang tenang, aroma yang wangi, dan tempat yang bersih.
โ๏ธ Lalu bagaimana kiranya bila masjid dalam keadaan kotor, sampah berserakan, tembok dan lantai penuh bercak noda, ditambah lagi aroma yang tidak sedap. Mungkinkah akan tercapai kekhusyuโan dan ketenangan? Tentu saja tidak.
๐ฑ Atas dasar inilah Islam memerintahkan setiap pemeluknya untuk turut andil dalam menjaga kelestarian masjid.
Rasulullah Shallallahu โalaihi wa Sallam di dalam banyak haditsnya juga mengimbau dalam hal ini. โAisyah menuturkan,
ุฃู ุฑ ุฑุณูู ุงููู ๏ฒ ุจุจูุงุก ุงูู ุณุงุฌุฏ ูู ุงูุฏูุฑ ูุฃู ุชูุธู ูุฃู ุชุทูุจ
โRasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan agar membangun masjid-masjid di perkampungan, dan agar dibersihkan juga diberi wewangian.โ
๐ท Wewangian yang dimaksud adalah yang memiliki aroma semerbak dan tidak meninggalkan bercak noda. Karena wewangian yang meninggalkan noda bisa mencemari keindahan masjid, dan memalingkan pandangan orang yang shalat, sehingga dapat mengurangi bahkan menghilangkan kekhusyuโannya.
๐ Al-Imam Asy-Syaukani berkata,
ููุงูู ุงุจููู ุฑูุณูููุงูู: ุจูุทููุจู ุงูุฑููุฌูุงูู: ูููููู ู ูุง ุฎููููู ูููููููู ููุธูููุฑู ุฑููุญูููุ ููุฅูููู ุงูููููููู ุฑูุจููู ูุง ุดูุบููู ุจูุตูุฑู ุงููู ูุตููููู. ููุงููุฃูููููู ููู ุชูุทููููุจู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ู ูููุงุถูุนู ุงููู ูุตููููููู ููู ูููุงุถูุนู ุณูุฌููุฏูููู ู ุฃูููููู
โIbnu Ruslan berkata, dengan wewangiannya para lelaki yaitu wewangian yang samar warnanya dan semerbak harumnya. Karena keberadaan warna seringkali menyibukkan pandangan orang yang shalat. Dan yang utama dalam mewangikan masjid adalah tempat-tempat orang shalat, dan tempat sujud mereka lebih utama lagi.โ (Nailul Authar 2/179)
๐ Oleh: Tim Warisan Salaf
#fawaidumum #hukummasjid
ใฐใฐโฐใฐใฐ
๐ Update Ilmu agama bersama Warisan Salaf di: Website I Telegram I Twitter I Google Plus I Youtube I SMS Tausiyah
๐ป Situs Resmi http://www.warisansalaf.com
โโโโโโโโโโ
๐จhttp://tlgrm.me/SalafyTegal