πΉπMENIKAH KETIKA HAMIL KARENA ZINA
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
π‘Dijawab oleh : Al Ustadz Abu Abdillah Muhammad Sarbini Al Makassari
βββPERTANYAAN : Ana punya keponakan. Dia melakukan zina, kemudian hamil. Keduanya lantas menikah saat hamil. Yang ana tanyakan:
1. Saat hamil apa boleh menikah?
2. Status perwaliannya bila anak yang lahir wanita bagaimana?
3. Hukum warisnya bagaimana?
πJAWABAN : 1. Tidak boleh dan tidak sah. Status pernikahan tersebut nikah syubhat. Keduanya harus berpisah, lalu memperbarui pernikahan apabila anak hasil zinanya telah lahir.
Jika telanjur ada anak berikutnya yang lahir dari pernikahan syubhat tersebut, anak itu adalah anak yang sah bagi keduanya secara syariat.
2. Anak hasil zina tidak punya ayah secara syariat, dia hanya punya ibu yang melahirkannya. Dengan demikian, anak wanita hasil zina tidak punya wali nikah. Oleh karena itu, yang menikahkannya adalah wali hakim (penghulu KUA).
3. Karena dia tidak punya ayah secara syariat, maka tidak ada hukum waris dari jalur kekerabatan ayah. Hukum BNN warisnya hanya berlaku dari jalur kekerabatan ibunya.
Wallahu aβlam.
π»Sumber:Tanya jawab ringkas Asy Syari'ah, edisi.073
π@LilHudaπ
π»π»π»π»π»
π¬ Telegram Ahkam, tanya jawab
π² tlgrm.me/LilHuda
βββββββββββ
π°Turut Mempublikasikanπ°
πSalafy Tegalπ
π http://bit.ly/SalafyTegal π
π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±
πΆπ π π πΆπ π π πΆ
#anakzina #anak
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
π‘Dijawab oleh : Al Ustadz Abu Abdillah Muhammad Sarbini Al Makassari
βββPERTANYAAN : Ana punya keponakan. Dia melakukan zina, kemudian hamil. Keduanya lantas menikah saat hamil. Yang ana tanyakan:
1. Saat hamil apa boleh menikah?
2. Status perwaliannya bila anak yang lahir wanita bagaimana?
3. Hukum warisnya bagaimana?
πJAWABAN : 1. Tidak boleh dan tidak sah. Status pernikahan tersebut nikah syubhat. Keduanya harus berpisah, lalu memperbarui pernikahan apabila anak hasil zinanya telah lahir.
Jika telanjur ada anak berikutnya yang lahir dari pernikahan syubhat tersebut, anak itu adalah anak yang sah bagi keduanya secara syariat.
2. Anak hasil zina tidak punya ayah secara syariat, dia hanya punya ibu yang melahirkannya. Dengan demikian, anak wanita hasil zina tidak punya wali nikah. Oleh karena itu, yang menikahkannya adalah wali hakim (penghulu KUA).
3. Karena dia tidak punya ayah secara syariat, maka tidak ada hukum waris dari jalur kekerabatan ayah. Hukum BNN warisnya hanya berlaku dari jalur kekerabatan ibunya.
Wallahu aβlam.
π»Sumber:Tanya jawab ringkas Asy Syari'ah, edisi.073
π@LilHudaπ
π»π»π»π»π»
π¬ Telegram Ahkam, tanya jawab
π² tlgrm.me/LilHuda
βββββββββββ
π°Turut Mempublikasikanπ°
πSalafy Tegalπ
π http://bit.ly/SalafyTegal π
π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±π±
πΆπ π π πΆπ π π πΆ
#anakzina #anak