Imam Ibnul Qayyim -rahimahullah- menuturkan:
"Jika manusia merasa puas dengan (kelezatan) dunia, maka jadilah engkau puas (karena bersama) dengan Allah -azza wa jalla-.
Jika mereka merasa bahagia dengan (kelezatan) dunia, maka berbahagialah engkau (karena bersama) dengan Allah -azza wa jalla-.
Jika mereka beramah-tamah dengan orang-orang yang mereka cintai, maka jadikanlah ramah-tamahmu bersama Allah azza wa jalla.
Jika mereka memperkenalkan dan mendekatkan diri mereka kepada para raja dan pembesar-pembesar demi mendapatkan kedudukan dan kemuliaan, maka kenalkanlah dirimu kepada Allah azza wa jalla dan tunjukan rasa kasih cintamu kepada-Nya, niscaya engkau akan meraih kedudukan dan kemuliaan tertinggi." (Al-Fawa'id, 118. @dr_albukhary).
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
"Jika manusia merasa puas dengan (kelezatan) dunia, maka jadilah engkau puas (karena bersama) dengan Allah -azza wa jalla-.
Jika mereka merasa bahagia dengan (kelezatan) dunia, maka berbahagialah engkau (karena bersama) dengan Allah -azza wa jalla-.
Jika mereka beramah-tamah dengan orang-orang yang mereka cintai, maka jadikanlah ramah-tamahmu bersama Allah azza wa jalla.
Jika mereka memperkenalkan dan mendekatkan diri mereka kepada para raja dan pembesar-pembesar demi mendapatkan kedudukan dan kemuliaan, maka kenalkanlah dirimu kepada Allah azza wa jalla dan tunjukan rasa kasih cintamu kepada-Nya, niscaya engkau akan meraih kedudukan dan kemuliaan tertinggi." (Al-Fawa'id, 118. @dr_albukhary).
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
بــــــــــــــسم اللّــــــــــــہ الرحمن الرحيم
Hadirilah Kajian Islam Ilmiah Kota Manado
🎙️ Pemateri:
Al-Ustadz Muhammad Tasyrif Asbi حفظه الله تعالى
📒Dengan Tema:
1. YAA AKHI, TETAPLAH SEMANGAT UNTUK MENUNTUT ILMU AGAMA.
2. DO'A PENUTUP MAJELIS YANG TERLUPAKAN.
🗓 Hari :
Ahad, 22 September 2024 M / 18 Rabi'ul Awal 1446 H
🕔 Waktu :
Ba'da sholat Maghrib-Isya.
📍 Tempat :
Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado.
📝Ayo ajak Keluarga, Saudara dan Sahabat untuk merasakan manisnya Thallabul Ilmu.
Hadirilah Kajian Islam Ilmiah Kota Manado
🎙️ Pemateri:
Al-Ustadz Muhammad Tasyrif Asbi حفظه الله تعالى
📒Dengan Tema:
1. YAA AKHI, TETAPLAH SEMANGAT UNTUK MENUNTUT ILMU AGAMA.
2. DO'A PENUTUP MAJELIS YANG TERLUPAKAN.
🗓 Hari :
Ahad, 22 September 2024 M / 18 Rabi'ul Awal 1446 H
🕔 Waktu :
Ba'da sholat Maghrib-Isya.
📍 Tempat :
Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado.
📝Ayo ajak Keluarga, Saudara dan Sahabat untuk merasakan manisnya Thallabul Ilmu.
.
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈
SUDAH DI MULAI...
Kajian Islam Ilmiah (Rutin). Pembahasan Kitab :
"ZAADUL MA'AAD FII HADYI KHAIRIL 'IBAAD".
Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.
Dari Masjid Fastabiqul Khairat Ma'had Assunnah Manado.
Livestreaming Radio Syariah
Radio Islam Assunnah Manado 2
Up date Audio Rekaman :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈
SUDAH DI MULAI...
Kajian Islam Ilmiah (Rutin). Pembahasan Kitab :
"ZAADUL MA'AAD FII HADYI KHAIRIL 'IBAAD".
Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.
Dari Masjid Fastabiqul Khairat Ma'had Assunnah Manado.
Livestreaming Radio Syariah
Radio Islam Assunnah Manado 2
Up date Audio Rekaman :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈
SUDAH DI MULAI...
Kajian Rutin Pembahasan Kitab Syarah Arba'in An-Nawawiyyah.
Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.
Livestreaming Radio Syariah
Radio Islam Assunnah Manado
Audio rekaman :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
SUDAH DI MULAI...
Kajian Rutin Pembahasan Kitab Syarah Arba'in An-Nawawiyyah.
Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.
Livestreaming Radio Syariah
Radio Islam Assunnah Manado
Audio rekaman :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,
📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. An-Nahl (ayat 30 dst)
🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.
Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming
RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).
Update Audio Kajian:
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. An-Nahl (ayat 30 dst)
🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.
Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming
RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).
Update Audio Kajian:
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
TAFSIR AL-MUYASSAR QS AN-NAHL AYAT 30-31.
AN NAHL : 30
وَقِيلَ لِلَّذِينَ اتَّقَوْاْ مَاذَا أَنزَلَ رَبُّكُمْ قَالُواْ خَيْرًا لِّلَّذِينَ أَحْسَنُواْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَلَدَارُ الآخِرَةِ خَيْرٌ وَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِينَ
Terjemah :
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,
Tafsir :
Ketika ditanyakan kepada orang-orang beriman lagi takut kepada Allah : Apakah yang telah diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم?? Mereka menjawab : Allah telah menurunkan kebaikan dan petunjuk kepadanya. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya di dunia ini dan mengajak para hamba Allah supaya beriman dan beramal shalih, mendapatkan anugerah yang besar berupa pertolongan di dunia dan keluasan rizki. Sementara di negeri akhirat kelak, sungguh mereka mendapatkan kebaikan yang lebih besar daripada kebaikan yang mereka peroleh di dunia. Sungguh sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang takut kepada Allah di dunia, lalu mereka takut terhadap siksa-Nya dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, ialah negeri akhirat.
AN NAHL : 31
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَآؤُونَ كَذَلِكَ يَجْزِي اللّهُ الْمُتَّقِينَ
Terjemah :
(yaitu) syurga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa,
Tafsir :
Yaitu surga-surga tempat tinggal bagi mereka, mereka menetap didalamnya dan tidak keluar darinya selama-lamanya, yang mengalir sungai-sungai dari bawah pepohonan dan istana-istananya. Di dalam surga mereka mendapat segala apa yang disenangi jiwa mereka. Dengan semisal balasan yang baik inilah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang takut dan bertakwa kepada-Nya,
(Dars Tafsir Al-Muyassar QS An-Nahl ayat 30 -31. Ahad, 22/9/2024. Ba'da Subuh).
Rekaman kajian :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado/1355
AN NAHL : 30
وَقِيلَ لِلَّذِينَ اتَّقَوْاْ مَاذَا أَنزَلَ رَبُّكُمْ قَالُواْ خَيْرًا لِّلَّذِينَ أَحْسَنُواْ فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَلَدَارُ الآخِرَةِ خَيْرٌ وَلَنِعْمَ دَارُ الْمُتَّقِينَ
Terjemah :
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa,
Tafsir :
Ketika ditanyakan kepada orang-orang beriman lagi takut kepada Allah : Apakah yang telah diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad صلی الله عليه وسلم?? Mereka menjawab : Allah telah menurunkan kebaikan dan petunjuk kepadanya. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya di dunia ini dan mengajak para hamba Allah supaya beriman dan beramal shalih, mendapatkan anugerah yang besar berupa pertolongan di dunia dan keluasan rizki. Sementara di negeri akhirat kelak, sungguh mereka mendapatkan kebaikan yang lebih besar daripada kebaikan yang mereka peroleh di dunia. Sungguh sebaik-baik tempat bagi orang-orang yang takut kepada Allah di dunia, lalu mereka takut terhadap siksa-Nya dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, ialah negeri akhirat.
AN NAHL : 31
جَنَّاتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَآؤُونَ كَذَلِكَ يَجْزِي اللّهُ الْمُتَّقِينَ
Terjemah :
(yaitu) syurga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa,
Tafsir :
Yaitu surga-surga tempat tinggal bagi mereka, mereka menetap didalamnya dan tidak keluar darinya selama-lamanya, yang mengalir sungai-sungai dari bawah pepohonan dan istana-istananya. Di dalam surga mereka mendapat segala apa yang disenangi jiwa mereka. Dengan semisal balasan yang baik inilah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang takut dan bertakwa kepada-Nya,
(Dars Tafsir Al-Muyassar QS An-Nahl ayat 30 -31. Ahad, 22/9/2024. Ba'da Subuh).
Rekaman kajian :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado/1355
Telegram
REKAMAN RADIO ISLAM AS-SUNNAH MANADO
Rekaman kajian :
🗓 Ahad, 22 September 2024. Ba'da Subuh :
📒 Kitab Tafsir Muyassar. QS. An-Nahl 30-31
🎙 Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah ta'ala.
🗓 Ahad, 22 September 2024. Ba'da Subuh :
📒 Kitab Tafsir Muyassar. QS. An-Nahl 30-31
🎙 Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah ta'ala.
ISTRI YANG MEMBUAT SUAMINYA TUA SEBELUM WAKTUNYA.
• Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dari doa Rasulullah ﷺ:
اللهمَّ إني أعوذُ بك من جار السوءِ، ومن زوجٍ تُشَيِّبُني قبل الْمَشيبِ
Allaahumma innii a’uudzu bika min jaarissuu’, wa min zaujin tusyayyibunii qoblal masyiib
“Ya Allah aku berlindung diri kepadaMu dari tetangga yang buruk dan dari isteri yang membuatku beruban sebelum waktunya.” (HR Thabrani dalam doa 1339 dan disahihkan al-Albani dalam Shahihah 3137)
• Isteri yang membuat suaminya beruban sebelum waktunya adalah isteri yang tidak menghormati suaminya. Buruk dalam bermuasyaroh (bergaul), lisannya tajam, sikapnya buruk, tindak tanduknya membuat sakit hati suaminya sehingga membuat suaminya kesal, tertekan psikologinya, sesak dadanya dan keruh hidupnya, yang mana semua itu berakibat suaminya menjadi beruban (tua) sebelum waktunya.
نسأل الله العافية
Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله. @thoriqussalaf
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
• Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dari doa Rasulullah ﷺ:
اللهمَّ إني أعوذُ بك من جار السوءِ، ومن زوجٍ تُشَيِّبُني قبل الْمَشيبِ
Allaahumma innii a’uudzu bika min jaarissuu’, wa min zaujin tusyayyibunii qoblal masyiib
“Ya Allah aku berlindung diri kepadaMu dari tetangga yang buruk dan dari isteri yang membuatku beruban sebelum waktunya.” (HR Thabrani dalam doa 1339 dan disahihkan al-Albani dalam Shahihah 3137)
• Isteri yang membuat suaminya beruban sebelum waktunya adalah isteri yang tidak menghormati suaminya. Buruk dalam bermuasyaroh (bergaul), lisannya tajam, sikapnya buruk, tindak tanduknya membuat sakit hati suaminya sehingga membuat suaminya kesal, tertekan psikologinya, sesak dadanya dan keruh hidupnya, yang mana semua itu berakibat suaminya menjadi beruban (tua) sebelum waktunya.
نسأل الله العافية
Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله. @thoriqussalaf
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Telegram
FAEDAH AS-SUNNAH MANADO 🇮🇩
Wasilah Dakwah Salafiyyah Manado.
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى
Live streaming Kajian:
RADIO SYARIAH.
http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى
Live streaming Kajian:
RADIO SYARIAH.
http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
TAJASSUS DAN BURUK SANGKA, (Keduanya satu paket).
Allah Ta’ala berfirman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain” (Al-Hujurat 12)
Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.
Rasulullah ﷺ bersabda.
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari hadits no. 6064 dan Muslim hadits no. 2563)
Amirul Mukminin Umar bin Khathab Radhiyallahu'anhu berkata,
“Janganlah engkau berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik”
Ibnu Katsir menyebutkan perkataan Umar di atas ketika menafsirkan sebuah ayat dalam surat Al-Hujurat.
Bakar bin Abdullah Al-Muzani yang biografinya bisa kita dapatkan dalam kitab Tahdzib At-Tahdzib berkata :
“Hati-hatilah kalian terhadap perkataan yang sekalipun benar kalian tidak diberi pahala, namun apabila kalian salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap saudaramu”.
Disebutkan dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu’aim (II/285) bahwa Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata :
“Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mancarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada dirimu sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan perbuatan tersebut”.
Abu Hatim bin Hibban Al-Busti bekata dalam kitab Raudhah Al-‘Uqala (hal.131),
”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capek.
Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya”.
Beliau juga berkata pad hal.133,
“Tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana sebaliknya prasangka yang baik merupakan cabang dari keimanan. Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka. Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita”.
Subhanallah, begitu nikmatnya Ukhuwah jika tidak saling Tajassus, tidak saling Buruk sangka.. Dan semestinya dua hal ini tidak layak dimiliki oleh kita yang menisbahkan dirinya pada Ahlussunnah, Salafiyyin.
Semoga Allah ﷻ merahmati kita semua dan memberikan kepada kita semua akhlak yang terpuji. Aamiin...
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Allah Ta’ala berfirman.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain” (Al-Hujurat 12)
Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.
Rasulullah ﷺ bersabda.
إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا
“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari hadits no. 6064 dan Muslim hadits no. 2563)
Amirul Mukminin Umar bin Khathab Radhiyallahu'anhu berkata,
“Janganlah engkau berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik”
Ibnu Katsir menyebutkan perkataan Umar di atas ketika menafsirkan sebuah ayat dalam surat Al-Hujurat.
Bakar bin Abdullah Al-Muzani yang biografinya bisa kita dapatkan dalam kitab Tahdzib At-Tahdzib berkata :
“Hati-hatilah kalian terhadap perkataan yang sekalipun benar kalian tidak diberi pahala, namun apabila kalian salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap saudaramu”.
Disebutkan dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu’aim (II/285) bahwa Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata :
“Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mancarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada dirimu sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan perbuatan tersebut”.
Abu Hatim bin Hibban Al-Busti bekata dalam kitab Raudhah Al-‘Uqala (hal.131),
”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capek.
Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya”.
Beliau juga berkata pad hal.133,
“Tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana sebaliknya prasangka yang baik merupakan cabang dari keimanan. Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka. Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita”.
Subhanallah, begitu nikmatnya Ukhuwah jika tidak saling Tajassus, tidak saling Buruk sangka.. Dan semestinya dua hal ini tidak layak dimiliki oleh kita yang menisbahkan dirinya pada Ahlussunnah, Salafiyyin.
Semoga Allah ﷻ merahmati kita semua dan memberikan kepada kita semua akhlak yang terpuji. Aamiin...
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Telegram
FAEDAH AS-SUNNAH MANADO 🇮🇩
Wasilah Dakwah Salafiyyah Manado.
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى
Live streaming Kajian:
RADIO SYARIAH.
http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى
Live streaming Kajian:
RADIO SYARIAH.
http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Seseorang berkata (meminta nasehat) kepada Nabi ﷺ :
"Berilah aku wasiat, maka Nabi ﷺ berkata,
"Jangan marah", iapun mengulangi pertanyaannya beberapa kali. Beliau (tetap) berkata, "Jangan marah".
(Shahihul Bukhari no : 6116)
Imam Ibnul Qayyim dalam kitab (At-Tibyan no :417)
Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :
"Adapun marah, maka ia menyerang akal secara tiba-tiba seperti seekor serigala menerkam kambing. Dan mayoritasnya Syaithan menyerang (akal) pada saat marah dan nafsu syahwatnya (menggebu-gebu)".
@dr_albukhary
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
"Berilah aku wasiat, maka Nabi ﷺ berkata,
"Jangan marah", iapun mengulangi pertanyaannya beberapa kali. Beliau (tetap) berkata, "Jangan marah".
(Shahihul Bukhari no : 6116)
Imam Ibnul Qayyim dalam kitab (At-Tibyan no :417)
Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :
"Adapun marah, maka ia menyerang akal secara tiba-tiba seperti seekor serigala menerkam kambing. Dan mayoritasnya Syaithan menyerang (akal) pada saat marah dan nafsu syahwatnya (menggebu-gebu)".
@dr_albukhary
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
BAHAN INTROSPEKSI : SEJUMLAH HARTA HARAM YANG MESTI DIHINDARI.
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah mengatakan :
لا يسلم كثير من الناس اليوم من أن يكون في ماله حرام، فمن الناس من يغش فيكتسب من حرام، ومنهم من يرابي في بعض الأشياء، ومنهم الموظفون، وكثير من الموظفين لا يقومون بواجب الوظيفة، فتجده يتأخر عن الدوام، أو يتقدم فيخرج قبل وقت انتهاء الدوام، وهذا ليس راتبه حلالاً؛ بل إنه يأكل من الحرام بقدر ما نقص من عمل الوظيفة؛ لأنه ملتزم بالعقد مع الحكومة مثلاً أنه يقوم بوظيفته من كذا إلى كذا، فلو فتشت الناس اليوم لوجدت كثيراً منهم يكون في ماله دخن من الحرام.
"Banyak manusia di zaman ini yang tidak selamat dari harta haram. Ada yang menipu hingga penghasilannya pun haram. Ada yang bertransaksi dengan riba dalam sejumlah hal. Dan ada juga yang berstatus pegawai.
Banyak dari kalangan pegawai yang tidak menjalankan kewajiban kerjanya. Ditemui pegawai-pegawai yang ketika masuk jam kerja datang terlambat sedang pulangnya lebih dulu.
Dalam keadaan seperti ini; gaji yang mereka dapatkan tidak halal! Sehingga yang dimakannya ialah pemasukan yang haram pada waktu-waktu yang dia curangi itu.
Sebab seorang pegawai terikat perjanjian dengan pihak pemerintahan. Seperti perjanjian bahwa jam kerja dimulai dari jam sekian dan berakhir hingga jam sekian.
Maka kesimpulannya, bila engkau memperhatikan keadaan orang-orang masa kini; kamu bakal dapati pasti ada campuran harta-harta haram pada mereka." (Syarah Riyadhus Shalihin, III/104)
SALAH SATU SEBAB KEFASIKAN YANG MENJAMUR
Dalam tempat lainnya, beliau mengatakan :
ولو نظرنا لمجتمعنا اليوم لم نجد أحداً يسلم من خصلة يفسق بها، إلا مَنْ شاء الله، فالغِيبة فسق وموجودة بكثرة، والتغيب عن العمل، والإصرار على ذلك، وكونه لا يأتي إلا بعد بداية الدوام بساعة، ويخرج قبيل نهاية الدوام بساعة مثلاً، فالإصرار على ذلك فسق؛ لأنه ضد الأمانة، وخيانةٌ، وأكلٌ للمال بالباطل؛ لأن كل راتب تأخذه في غير عمل، فهو من أكل المال بالباطل
"Bila kita mengamati realita masyarakat masa kini; kita dapati tidak seorang pun yang terbebas dari sebab kefasikan kecuali yang Allah selamatkan. Ambil ghibah, ini kefasikan dan sekarang sangat banyak wujudnya.
Tidak hadir saat bekerja secara terus-terusan. Atau dia datang satu jam setelah waktu kerja dimulai serta pulang sebelum waktunya, satu jam misalnya. Terus-menerus melakukan hal ini adalah tindak kefasikan.
Karena bertentangan dengan nilai amanah, termasuk pengkhianatan, dan makan harta secara batil. Lantaran semua gaji yang diambil bukan dari hasil ia bekerja maka statusnya batil." (Asy-Syarh Al Mumti', XV/278)
Hanya Allah sajalah yang memberi petunjuk keselamatan.
@nasehatetam
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah mengatakan :
لا يسلم كثير من الناس اليوم من أن يكون في ماله حرام، فمن الناس من يغش فيكتسب من حرام، ومنهم من يرابي في بعض الأشياء، ومنهم الموظفون، وكثير من الموظفين لا يقومون بواجب الوظيفة، فتجده يتأخر عن الدوام، أو يتقدم فيخرج قبل وقت انتهاء الدوام، وهذا ليس راتبه حلالاً؛ بل إنه يأكل من الحرام بقدر ما نقص من عمل الوظيفة؛ لأنه ملتزم بالعقد مع الحكومة مثلاً أنه يقوم بوظيفته من كذا إلى كذا، فلو فتشت الناس اليوم لوجدت كثيراً منهم يكون في ماله دخن من الحرام.
"Banyak manusia di zaman ini yang tidak selamat dari harta haram. Ada yang menipu hingga penghasilannya pun haram. Ada yang bertransaksi dengan riba dalam sejumlah hal. Dan ada juga yang berstatus pegawai.
Banyak dari kalangan pegawai yang tidak menjalankan kewajiban kerjanya. Ditemui pegawai-pegawai yang ketika masuk jam kerja datang terlambat sedang pulangnya lebih dulu.
Dalam keadaan seperti ini; gaji yang mereka dapatkan tidak halal! Sehingga yang dimakannya ialah pemasukan yang haram pada waktu-waktu yang dia curangi itu.
Sebab seorang pegawai terikat perjanjian dengan pihak pemerintahan. Seperti perjanjian bahwa jam kerja dimulai dari jam sekian dan berakhir hingga jam sekian.
Maka kesimpulannya, bila engkau memperhatikan keadaan orang-orang masa kini; kamu bakal dapati pasti ada campuran harta-harta haram pada mereka." (Syarah Riyadhus Shalihin, III/104)
SALAH SATU SEBAB KEFASIKAN YANG MENJAMUR
Dalam tempat lainnya, beliau mengatakan :
ولو نظرنا لمجتمعنا اليوم لم نجد أحداً يسلم من خصلة يفسق بها، إلا مَنْ شاء الله، فالغِيبة فسق وموجودة بكثرة، والتغيب عن العمل، والإصرار على ذلك، وكونه لا يأتي إلا بعد بداية الدوام بساعة، ويخرج قبيل نهاية الدوام بساعة مثلاً، فالإصرار على ذلك فسق؛ لأنه ضد الأمانة، وخيانةٌ، وأكلٌ للمال بالباطل؛ لأن كل راتب تأخذه في غير عمل، فهو من أكل المال بالباطل
"Bila kita mengamati realita masyarakat masa kini; kita dapati tidak seorang pun yang terbebas dari sebab kefasikan kecuali yang Allah selamatkan. Ambil ghibah, ini kefasikan dan sekarang sangat banyak wujudnya.
Tidak hadir saat bekerja secara terus-terusan. Atau dia datang satu jam setelah waktu kerja dimulai serta pulang sebelum waktunya, satu jam misalnya. Terus-menerus melakukan hal ini adalah tindak kefasikan.
Karena bertentangan dengan nilai amanah, termasuk pengkhianatan, dan makan harta secara batil. Lantaran semua gaji yang diambil bukan dari hasil ia bekerja maka statusnya batil." (Asy-Syarh Al Mumti', XV/278)
Hanya Allah sajalah yang memberi petunjuk keselamatan.
@nasehatetam
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Telegram
FAEDAH AS-SUNNAH MANADO 🇮🇩
Wasilah Dakwah Salafiyyah Manado.
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى
Live streaming Kajian:
RADIO SYARIAH.
http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى
Live streaming Kajian:
RADIO SYARIAH.
http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
RIYA' DAN UJUB TERMASUK PENYAKIT HATI
Imam Ibnu Taimiyyah berkata :
Riya termasuk bentuk menyekutukan Allah dengan Makhluk, adapun Ujub termasuk bentuk menyekutukan Allah dengan dirinya sendiri, dan begitulah keadaan orang-orang yang angkuh.
Orang yang riya ia tidak merealisasikan firman Allah : "dan hanya kepadaMu kami menyembah". Adapun orang yang ujub maka ia tidak merealisasikan firman Allah, "dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan".
(Sehingga), barangsiapa merealisasikan firman Allah, "Dan hanya kepadaMu kami menyembah", maka ia telah terlepas dari (perbuatan) riya'. Dan barang siapa yang merealisasikan firman Allah, "Dan hanya kepadamu kami memohon pertolongan", maka ia telah terlepas dari (perbuatan) ujub.
Al Fatawa al Kubra :5/247
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Imam Ibnu Taimiyyah berkata :
Riya termasuk bentuk menyekutukan Allah dengan Makhluk, adapun Ujub termasuk bentuk menyekutukan Allah dengan dirinya sendiri, dan begitulah keadaan orang-orang yang angkuh.
Orang yang riya ia tidak merealisasikan firman Allah : "dan hanya kepadaMu kami menyembah". Adapun orang yang ujub maka ia tidak merealisasikan firman Allah, "dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan".
(Sehingga), barangsiapa merealisasikan firman Allah, "Dan hanya kepadaMu kami menyembah", maka ia telah terlepas dari (perbuatan) riya'. Dan barang siapa yang merealisasikan firman Allah, "Dan hanya kepadamu kami memohon pertolongan", maka ia telah terlepas dari (perbuatan) ujub.
Al Fatawa al Kubra :5/247
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
.
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈
SUDAH DI MULAI...
📚 "KITAB FATHUL MAJID SYARH KITABUT-TAUHID".
(Lil Imamil Mujaddid : Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah ta'ala).
Di Syarah oleh : Asy-Syaikh al-Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu ta'ala.
🎙️Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.
Untuk Audio Rekaman, bisa Gabung di :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈
SUDAH DI MULAI...
📚 "KITAB FATHUL MAJID SYARH KITABUT-TAUHID".
(Lil Imamil Mujaddid : Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah ta'ala).
Di Syarah oleh : Asy-Syaikh al-Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu ta'ala.
🎙️Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.
Untuk Audio Rekaman, bisa Gabung di :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,
📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. An-Nahl (ayat 33 dst)
🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.
Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming
RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).
Update Audio Kajian:
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. An-Nahl (ayat 33 dst)
🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.
Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming
RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).
Update Audio Kajian:
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
TAFSIR AL-MUYASSAR QS AN-NAHL AYAT 33-35.
Ayat 33
هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأْتِيَهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَوْ يَأْتِىَ أَمْرُ رَبِّكَ ۚ كَذَٰلِكَ فَعَلَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ وَمَا ظَلَمَهُمُ ٱللَّهُ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
"Tidak ada yang ditunggu-tunggu orang kafir selain dari datangnya para malaikat kepada mereka atau datangnya perintah Tuhanmu. Demikianlah yang telah diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Dan Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri",
TAFSIR:
«هل» ما «ينظرون» ينتظر الكفار «إلا أن تأتيهم» بالتاء والياء «الملائكة» لقبض أرواحهم «أو يأتي أمر ربك» العذاب أو القيامة المشتملة عليه «كذلك» كما فعل هؤلاء «فعل الذين من قبلهم» من الأمم كذبوا رسلهم فأهلكوا «وما ظلمهم الله» بإهلاكهم بغير ذنب «ولكن كانوا أنفسهم يظلمون» بالكفر.
(Tidak ada) tiada (yang ditunggu-tunggu) oleh orang-orang kafir (selain datang kepada mereka) dapat dibaca ta'tiyahum atau ya'tiyahum (para malaikat) untuk mencabut nyawa mereka (atau datangnya perintah Rabbmu) yakni azab atau hari kiamat yang terdapat di dalamnya azab buat mereka. (Demikianlah) seperti apa yang telah dilakukan oleh mereka (telah dilakukan pula oleh orang-orang sebelum mereka) daripada umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul-rasul mereka kemudian mereka dibinasakan. (Dan sekali-kali Allah tidak menganiaya mereka) dengan membinasakan mereka tanpa dosa (akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri) karena melakukan kekafiran.
Ayat 34
فَأَصَابَهُمْ سَيِّـَٔاتُ مَا عَمِلُوا۟ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
"Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu mereka perolok-olokan."
TAFSIR:
فأصابهم سيئات ما عملوا» أي جزاءها «وحاق» نزل «بهم ما كانوا به يستهزءُون» أي العذاب.
(Maka mereka ditimpa oleh akibat kejahatan perbuatan mereka sendiri) yakni pembalasannya (dan dibinasakanlah) diazablah (mereka oleh apa yang selalu mereka perolok-olokkan) yaitu azab.
Ayat 35
وَقَالَ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ لَوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَا عَبَدْنَا مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍ نَّحْنُ وَلَآ ءَابَآؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍ ۚ كَذَٰلِكَ فَعَلَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ فَهَلْ عَلَى ٱلرُّسُلِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ
"Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang."
TAFSIR:
«وقال الذين أشركوا» من أهل مكة «لو شاء الله ما عبدنا من دونه من شيء نحن ولا آباؤنا ولا حرمنا من دونه من شيء» من البحائر والسوائب فإشراكنا وتحريمنا بمشيئته فهو راض به، قال تعالى: «كذلك فعل الذين من قبلهم» أي كذبوا ربهم فيما جاءوا به «فهل» فما «على الرسل إلا البلاغ المبين» إلا البلاغ البيِّن وليس عليهم الهداية.
(Dan berkatalah orang-orang musyrik) dari kalangan penduduk Mekah ("Jika Allah menghendaki niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanda izin-Nya) yaitu mengharamkan bahirah dan saibah. Ini berarti bahwa kemusyrikan kami dan pengharaman kami ini berdasarkan kehendak-Nya karena Dia rela terhadapnya. Maka Allah berfirman menyanggah mereka: (Demikianlah yang diperbuat oleh orang-orang sebelum mereka) artinya mereka telah mendustakan rasul-rasul mereka tentang apa yang didatangkan oleh para rasul itu (maka tidak ada) (kewajiban atas para rasul selain dari menyampaikan amanat Allah dengan terang) dan mereka tidak berkewajiban untuk memberi hidayah.
(Dars Tafsir Al-Muyassar QS An-Nahl ayat 33-35. Rabu, Ba'da Subuh, 25/9/2024.)
Untuk rekaman kajian :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado/1361
Ayat 33
هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأْتِيَهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَوْ يَأْتِىَ أَمْرُ رَبِّكَ ۚ كَذَٰلِكَ فَعَلَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ وَمَا ظَلَمَهُمُ ٱللَّهُ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
"Tidak ada yang ditunggu-tunggu orang kafir selain dari datangnya para malaikat kepada mereka atau datangnya perintah Tuhanmu. Demikianlah yang telah diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Dan Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri",
TAFSIR:
«هل» ما «ينظرون» ينتظر الكفار «إلا أن تأتيهم» بالتاء والياء «الملائكة» لقبض أرواحهم «أو يأتي أمر ربك» العذاب أو القيامة المشتملة عليه «كذلك» كما فعل هؤلاء «فعل الذين من قبلهم» من الأمم كذبوا رسلهم فأهلكوا «وما ظلمهم الله» بإهلاكهم بغير ذنب «ولكن كانوا أنفسهم يظلمون» بالكفر.
(Tidak ada) tiada (yang ditunggu-tunggu) oleh orang-orang kafir (selain datang kepada mereka) dapat dibaca ta'tiyahum atau ya'tiyahum (para malaikat) untuk mencabut nyawa mereka (atau datangnya perintah Rabbmu) yakni azab atau hari kiamat yang terdapat di dalamnya azab buat mereka. (Demikianlah) seperti apa yang telah dilakukan oleh mereka (telah dilakukan pula oleh orang-orang sebelum mereka) daripada umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul-rasul mereka kemudian mereka dibinasakan. (Dan sekali-kali Allah tidak menganiaya mereka) dengan membinasakan mereka tanpa dosa (akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri) karena melakukan kekafiran.
Ayat 34
فَأَصَابَهُمْ سَيِّـَٔاتُ مَا عَمِلُوا۟ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ
"Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu mereka perolok-olokan."
TAFSIR:
فأصابهم سيئات ما عملوا» أي جزاءها «وحاق» نزل «بهم ما كانوا به يستهزءُون» أي العذاب.
(Maka mereka ditimpa oleh akibat kejahatan perbuatan mereka sendiri) yakni pembalasannya (dan dibinasakanlah) diazablah (mereka oleh apa yang selalu mereka perolok-olokkan) yaitu azab.
Ayat 35
وَقَالَ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ لَوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَا عَبَدْنَا مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍ نَّحْنُ وَلَآ ءَابَآؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍ ۚ كَذَٰلِكَ فَعَلَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ فَهَلْ عَلَى ٱلرُّسُلِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ
"Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang."
TAFSIR:
«وقال الذين أشركوا» من أهل مكة «لو شاء الله ما عبدنا من دونه من شيء نحن ولا آباؤنا ولا حرمنا من دونه من شيء» من البحائر والسوائب فإشراكنا وتحريمنا بمشيئته فهو راض به، قال تعالى: «كذلك فعل الذين من قبلهم» أي كذبوا ربهم فيما جاءوا به «فهل» فما «على الرسل إلا البلاغ المبين» إلا البلاغ البيِّن وليس عليهم الهداية.
(Dan berkatalah orang-orang musyrik) dari kalangan penduduk Mekah ("Jika Allah menghendaki niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanda izin-Nya) yaitu mengharamkan bahirah dan saibah. Ini berarti bahwa kemusyrikan kami dan pengharaman kami ini berdasarkan kehendak-Nya karena Dia rela terhadapnya. Maka Allah berfirman menyanggah mereka: (Demikianlah yang diperbuat oleh orang-orang sebelum mereka) artinya mereka telah mendustakan rasul-rasul mereka tentang apa yang didatangkan oleh para rasul itu (maka tidak ada) (kewajiban atas para rasul selain dari menyampaikan amanat Allah dengan terang) dan mereka tidak berkewajiban untuk memberi hidayah.
(Dars Tafsir Al-Muyassar QS An-Nahl ayat 33-35. Rabu, Ba'da Subuh, 25/9/2024.)
Untuk rekaman kajian :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado/1361
Telegram
REKAMAN RADIO ISLAM AS-SUNNAH MANADO
Rekaman kajian :
🗓 Rabu, 25 September 2024. Ba'da Subuh :
📒 Kitab Tafsir Muyassar. QS. An-Nahl 33-35
🎙 Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah ta'ala.
🗓 Rabu, 25 September 2024. Ba'da Subuh :
📒 Kitab Tafsir Muyassar. QS. An-Nahl 33-35
🎙 Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah ta'ala.
MERASA LEBIH BAIK DARI ORANG LAIN.
Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah pernah berkata :
من رأى أنه خير من غيره فقد استڪبر وذلك أن إبليس إنما منعه من السجود لآدم عليه السلام استڪباره
"Siapa yang memandang dirinya lebih baik dari orang lain maka sungguh dia telah terjatuh pada kesombongan, sebagaimana hal tersebut terjadi ketika Iblis enggan untuk sujud kepada Nabi Adam 'alaihis salam karena dia merasa lebih baik dari Nabi Adam."
(Hilyatul Auliya, VII/271)
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah pernah berkata :
من رأى أنه خير من غيره فقد استڪبر وذلك أن إبليس إنما منعه من السجود لآدم عليه السلام استڪباره
"Siapa yang memandang dirinya lebih baik dari orang lain maka sungguh dia telah terjatuh pada kesombongan, sebagaimana hal tersebut terjadi ketika Iblis enggan untuk sujud kepada Nabi Adam 'alaihis salam karena dia merasa lebih baik dari Nabi Adam."
(Hilyatul Auliya, VII/271)
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Telegram
FAEDAH AS-SUNNAH MANADO 🇮🇩
Wasilah Dakwah Salafiyyah Manado.
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى
Live streaming Kajian:
RADIO SYARIAH.
http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى
Live streaming Kajian:
RADIO SYARIAH.
http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈
Yuk simak kajian:
Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid Hafidzahullah.
Kajian Kitab Fathul Baary Bisyarh Shohih Al-Bukhary.
SIMAK DI RADIO SYARIAH.
Radio Islam Assunnah Manado 2.
Audio rekaman :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
Yuk simak kajian:
Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid Hafidzahullah.
Kajian Kitab Fathul Baary Bisyarh Shohih Al-Bukhary.
SIMAK DI RADIO SYARIAH.
Radio Islam Assunnah Manado 2.
Audio rekaman :
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,
📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. An-Nahl (ayat 36 dst)
🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.
Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming
RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manacdo 2).
Update Audio Kajian:
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. An-Nahl (ayat 36 dst)
🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.
Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming
RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manacdo 2).
Update Audio Kajian:
https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado