FAEDAH AS-SUNNAH MANADO 🇮🇩
2.94K subscribers
3.5K photos
122 videos
66 files
7.26K links
Wasilah Dakwah Salafiyyah Manado.
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى

Live streaming Kajian:

RADIO SYARIAH.

http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Download Telegram
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado

*SADARI KADAR DIRIMU WAHAI PENUNTUT ILMU*

🎙Asy-Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al-Madkhaliy rahimahullah berkata:

"Maka suatu keharusan atas ikhwah dari penuntut ilmu dan yang lainnya untuk berhati-hati dari ketergelinciran.

Siapa yang kurang dalam hal ilmu maka :

mesti atasnya _bertanya kepada ahlul ilmi_ -dan di atas orang berilmu ada yang lebih berilmu-,

💡sehingga seseorang itu akan berjalan di atas _bashirah_ (pandangan yang terang benderang) dalam urusannya.

*Al-'Aqdul Mundhidul Jadiid fil Ijaabati 'alaa Masaaila fil Fiqhi wal Manaahiji wat Tauhid, Zaid Al-Madkhaliy, hal. 78.*
_________

قال فضيلة الشيخ العلامة الفقيه زيد بن محمد بن هادي المدخلي - رحمه الله تعالى رحمة واسعة وأسكنه فسيح جناته - :
*ﻓﻌﻠﻰ اﻹﺧﻮﺓ ﻣﻦ ﻃﻼﺏ اﻟﻌﻠﻢ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﺃﻥ ﻳﺤﺬﺭﻭا ﻣﻦ اﻻﻧﺰﻻﻕ،
ﻭﻣﻦ ﻗﺼﺮ ﺑﻪ اﻟﻌﻠﻢ ﻓﻌﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﺄﻝ ﺃﻫﻞ اﻟﻌﻠﻢ، ﻭﻓﻮﻕ ﻛﻞ ﺫﻱ ﻋﻠﻢ ﻋﻠﻴﻢ، ﺣﺘﻰ ﻳﺴﻴﺮ اﻹﻧﺴﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﺑﺼﻴﺮﺓ ﻣﻦ ﺃﻣﺮﻩ* ...


📝 العقد المنضد الجديد في الإجابة على مسائل في الفقه والمناهج والتوحيد، الصفحة : (٧٨).

🌏 Ikuti channel: T.me/najmy_zayd_madkhaly

__________
Diantara faidah yang bisa dipetik dari nasihat dan taujihat Ulama yang mulia ini:

#menjauhi segala sebab ketergelinciran.

#jangan pernah merasa cukup dengan ilmu dan pandanganmu.

#bertanya kepada orang yang lebih berilmu adalah salah satu sebab keluar dari permasalahan dengan solusi terbaik dan sesuai syariat.

#seseorang sepatutnya mempelajari dahulu hakikat suatu permasalahan sebelum melangkah.

#diantara sebab ketergelinciran adalah menyelesaikan permasalahan tanpa dasar ilmu yang benar.

#jangan coba-coba melangkah di jalur solusi yang gelap dan samar, rentan masuk dalam lubang kebinasaan.

#sayangi dirimu dan jaga hidayah serta istiqamahmu dengan memahami kadar diri dan ilmu.

_muhibbukum fillah_

✔️ Minhaajussalaf || Mengamalkan Islam Di Atas Manhaj Salaf
https://tttttt.me/joinchat/AAAAAETpggfZv9PbbPzFPA

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado

IBNU MAS'UD DAN JAMAAH ZIKIR. [bag. 1 Kisah]

📖 Ad Darimi meriwayatkan dengan sanad yang shahih dalam Sunan-nya sebuah kejadian yang patut kita renungkan. Pagi itu, azan Subuh belumlah berkumandang. Shahabat Abu Musa Al Asy’ari melihat orang-orang berkumpul di masjid.

🕋 Sambil menunggu salat wajib untuk ditunaikan, orang-orang itu berkumpul menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok ada pemimpin yang memandu mereka untuk berzikir. Mereka menggunakan kerikil sebagai alat penghitung zikirnya.

📿 “Bertasbihlah seratus kali,” kata salah satu pemandu zikir. Anggotanya pun melakukan tasbih. “Bertahlillah seratus kali.” “Bertakbirlah seratus kali.” Demikian, anggota halaqahnya mengikuti perintah dari sang pemandu.

Abu Musa merasa aneh dengan amalan yang tidak pernah dilihatnya di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ini. Kalau tasbih, tahlil, dan takbir tentu itu adalah zikir yang sudah sangat dikenal oleh shahabat. Namun, yang beliau anehkan adalah caranya yang berjamaah. Cara ini tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabat.

📌 Maka, Abu Musa pun mendatangi Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu untuk meminta keterangan dari beliau. Ibnu Mas’ud memang dikenal sebagai shahabat yang sangat lama menimba ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

❗️ Setelah Abu Musa bercerita apa yang dialaminya, Ibnu Mas’ud pun segera ke masjid untuk meluruskan bid’ah yang mereka lakukan. Ibnu Mas’ud pun marah.

📗 “Apa yang kalian lakukan ini?” tanya Ibnu Mas’ud.

📿 “Wahai Abu Abdirrahman (Ibnu Mas’ud), ini hanyalah kerikil untuk menghitung takbir, tahlil, dan tasbih.”

📗 “Hitunglah kejelekan kalian, aku jamin sedikit pun kebaikan kalian tidak akan hilang.”

❗️ Ibnu Mas’ud melanjutkan, “Kasihan kalian umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam! Betapa cepat kehancuran kalian! Ini, para shahabat Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam masih banyak. Baju-baju beliau pun belum usang. Bejana beliau pun belum juga pecah. Demi Dzat Yang jiwaku berada di Tangan-Nya, apakah kalian ini di atas agama yang lebih berpetunjuk daripada agama Nabi ataukah kalian membuka pintu kesesatan?!”

Andai agama mereka lebih berpetunjuk daripada agama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, tentunya ini tidak mungkin, karena Allah sudah menegaskan ridha-Nya terhadap kesempurnaan agama Islam yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam . Sehingga, hanya tersisa kemungkinan kedua, mereka membuka pintu kesesatan.

📿 Lalu, orang-orang itu pun berdalih, “Wahai Abu Abdirrahman, kami hanya ingin kebaikan.”

🍃 Niatan mereka sebenarnya baik, menunggu datangnya waktu salat dengan melakukan zikir berjamaah. Tapi sayang, caranya tidak sesuai dengan teladan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sehingga, ada satu syarat yang tidak terpenuhi agar amalnya diterima.

Makanya, Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pun menjawabnya, “Betapa banyak orang yang ingin kebaikan, tapi sayang tidak bisa mendapatkannya.”

📖 Beliau pun melanjutkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan kepadaku, ada suatu kaum yang membaca Al Quran, namun tidak melewati kerongkongan mereka (yakni hanya dibaca tanpa direnungi sampai di kalbunya). Demi Allah, aku tidak tahu, bisa jadi mayoritas mereka adalah dari golongan kalian.” Ibnu Mas’ud pun berpaling dari mereka setelah memberikan nasihat ini.

🌪 Benarlah apa yang diprediksi oleh Ibnu Mas’ud. Beberapa tahun kemudian, terjadi perang antara kaum muslimin dengan Khawarij di Nahrawan. Ternyata, mayoritas yang ikut di majelis bid’ah tersebut ikut memerangi muslimin dalam barisan Khawarij.

✍️ Abu Yusuf

🌍 Dari
https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #Ibnumasud #bertanya #khawarij #zikir

@majalahtashfiyah
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado

IBNU MAS'UD DAN JAMAAH ZIKIR.

[bag. 2 Hikmah dan Pelajaran 1]

📚 Hikmah 1
Bertanya dan meminta masukan kepada orang yang berilmu merupakan solusi dari segala permasalahan.

📖 Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu merasa ada yang ganjil dari amalan yang dikerjakan sebagian orang. Beliau tidak langsung mengingkarinya namun
bertanya dahulu kepada Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu yang lebih banyak menimba ilmu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam .

🍃 Sebuah kisah lain bisa menjadi ibrah mengenai bahayanya beramal tanpa ilmu. Shahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu 'anhuma dahulu safar dengan rombongannya. Ternyata, di perjalanan tersebut salah satu anggota rombongan tertimpa batu dan melukai kepala sampai parah. Saat tidur, orang tersebut mimpi basah, padahal cuacanya sangat dingin dan dikhawatirkan lukanya akan lebih parah. Dia pun
bertanya kepada para shahabat yang ikut dalam rombongan itu apakah ada keringanan baginya untuk tidak mandi. Para shahabat menjawab bahwa tidak ada keringanan, dia tetap harus mandi. Dia pun mandi, yang akhirnya menyebabkan dirinya meninggal dunia. Ketika hal ini diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam , beliau pun marah dan mengatakan yang artinya, “Mereka telah membunuhnya! Semoga Allah membunuh mereka! Tidakkah mereka itu bertanya jika mereka tidak mengetahui?! Obat dari kebodohan itu hanyalah dengan bertanya.” [H.R. Abu Dawud, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah]

🍃 Inilah yang seharusnya dilakukan seorang muslim saat bertemu dengan perkara agama yang tidak diketahuinya. Jangan sembarangan menetapkan hukum sampai
bertanya kepada ulama. Sungguh, akibat yang ditimbulkan dari sembarang menghukumi sesuatu dalam agama, bisa jadi sangat parah.

✍️ Abu Yusuf

🌍 Dari
https://tashfiyah.com/ibnu-masud-mengingkari-zikir-jamaah/
•┈┈•┈┈•⊰✿📖✿⊱•┈┈•┈┈•
#bidah #Ibnumasud #ilmu #bertanya #ulama

@majalahtashfiyah
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado