Kajian Islam Lhokseumawe (Aceh)

⛰️ *JABAL 'UHUD*

••┈┈✺ ﷽ ✺┈┈••

Jabal 'Uhud, Panjangnya 7 KM, Lebarnya 3 KM, Tingginya 1.077 M, dan Beratnya 45 Milyar Ton (kurang lebih), Allahu a'lam bish-shawab.

🌳 Maukah Engkau diberi pahala sebesar Jabal 'Uhud❓ Amalkanlah hadis yang mulia ini,

مَنْ صَلَّى عَلَى جَنَازَةٍ وَلَمْ يَتْبَعْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ فَإِنْ تَبِعَهَا فَلَهُ قِيرَاطَانِ ». قِيلَ وَمَا الْقِيرَاطَانِ قَالَ « أَصْغَرُهُمَا مِثْلُ أُحُدٍ

_“Barangsiapa salat jenazah dan tidak ikut mengiringi jenazahnya, maka baginya (pahala) satu qiroth. Jika ia sampai mengikuti jenazahnya, maka baginya (pahala) dua qiroth.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud dua qiroth?” “Ukuran paling kecil dari dua qiroth adalah semisal gunung 'Uhud”, jawab Beliau ﷺ ._

(HR. Muslim no. 945)

🌶️ Tapi sayang tidak ada orang di zaman sekarang ini yang menyesal seperti penyesalan Sahabat Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhum dahulu.

🌴 Dahulu Sahabat Abdullah bin 'Umar radhiyallahu 'anhum (sebelum beliau mendengar hadis tentang keutamaan mengiringi jenazah sampai di kubur), kebiasaan beliau setelah mensalati jenazah beliau pulang. Setelah mendengar hadis tersebut beliau pun ingin memastikan kebenarannya. Maka beliau mengutus Sahabat Khobbab radhiyallahu 'anhu untuk menemui Istri Nabi ﷺ 'Aisyah radhiyallahu Ta'ala 'anha untuk menanyakan apakah benar ada hadis seperti itu? yakni: _"Barangsiapa yang mensalatkan mayit mendapat pahala satu qirot, dan ikut mengiringi mayit hingga di kubur dapat satu qirot lagi, sehingga menjadi dua qirot"_

Beliau Ibnu Umar radhiyallahu 'anhum ingin memastikan.

🥀 Sambil menunggu utusan kembali, beliau mengambil segenggam pasir/kerikil di Masjid kemudian sambil berfikir merenung atas luputnya pahala yang besar itu beliau memainkan pasir di tanganya.

🌿 Ketika utusan tadi kembali dan mengabarkan bahwa saat 'Aisyah radhiyallahu 'anhu ditanya, "Apakah benar ada hadis seperti itu?"

🌷 'Aisyah radhiyallahu 'anha menjawab, "Na'am" (ya benar).

🍂 Maka mendengar ucapan tersebut, Ibnu 'Umar melemparkan kerikil yang ada di tangan beliau ke bumi dengan keras sebagai bentuk penyesalan, kemudian beliau berkata,

لَقَدْ فَرَّطْناَ في قَرَارِيطَ كَثِيراً

💥 _"Berarti kita selama ini telah menyia-nyiakan qirot-qirot yang banyak"_ (yang seharusnya bisa kita dapatkan).

⛰️ Telah banyak pahala-pahala SEBESAR GUNUNG 'UHUD yang kita lepaskan sia-sia.

📌 Seyogyanya seorang ahlus sunnah menyesal sebagaimana penyesalan Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhum ketika terluput dari keutamaan ini.

_Allahu a'lam bish-shawab._

Semoga bermanfaat

🌹 _*جزاكم الله خيرا و بارك الله فيكم*_

================
📕 Referensi: Kajian Kitab Ahkamul Janaiz, di Ma'had Al-Imam Asy-Syafi'i Lhokseumawe, Kamis, 4 Shafar 1446 H./8 Agustus 2024 M. Disampaikan oleh Al-Ustadz Abdurrahman Ra'uf Al-Maidani حفظه الله تعالى

•••••••••••••••••••••
🌳🌴 *Kajian Islam Lhokseumawe*
📲 💻 Join Telegram t.me/KajianIslamLhokseumawe

🌎📡 Tautan artikel: https://tttttt.me/KajianIslamLhokseumawe/4201
~
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️

189 viewsedited 02:18