Akhi fillah...
Kita tinggal dekat dengan pondok bukan sekadar kebetulan, tapi karena ilmu yang ada di dalamnya. Bukan dunia yang kita cari, melainkan cahaya iman dan pemahaman agama.
Alhamdulillah, setiap hari kajian ilmu tersaji untuk kita. Saatnya sejenak mengistirahatkan jiwa dari hiruk-pikuk dunia, membuka hati untuk mendengarkan ilmu yang akan melembutkan dan menenangkan kalbu.
Sungguh, berbeda orang yang dekat dengan ilmu dan yang jauh darinya.
Setiap kita punya kesempatan untuk mendekatkan diri pada ilmu, dan sungguh beruntung bagi yang diberi kemudahan untuk hadir dalam majelis ilmu.
Renungkanlah nasihat indah dari Syaikh bin Baz rahimahullah tentang keutamaan majelis ilmu:
"Sesungguhnya Allah membanggakan kalian kepada para malaikat..."
(HR. Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu)
Maksudnya, inilah majelis yang diridhai-Nya, tempat kita berkumpul untuk mempelajari agama, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan berlomba dalam ketaatan. Allah sendiri yang membanggakan orang-orang yang menghadiri majelis ilmu di hadapan para malaikat-Nya.
Mari, saudaraku...
Langkahkan kaki menuju majelis ilmu.
Raih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan bekal iman dan pemahaman yang benar.
Barakallahu fīkum...
✧ Ma'had Minhajus Sunnah ✧
Kita tinggal dekat dengan pondok bukan sekadar kebetulan, tapi karena ilmu yang ada di dalamnya. Bukan dunia yang kita cari, melainkan cahaya iman dan pemahaman agama.
Alhamdulillah, setiap hari kajian ilmu tersaji untuk kita. Saatnya sejenak mengistirahatkan jiwa dari hiruk-pikuk dunia, membuka hati untuk mendengarkan ilmu yang akan melembutkan dan menenangkan kalbu.
Sungguh, berbeda orang yang dekat dengan ilmu dan yang jauh darinya.
Setiap kita punya kesempatan untuk mendekatkan diri pada ilmu, dan sungguh beruntung bagi yang diberi kemudahan untuk hadir dalam majelis ilmu.
Renungkanlah nasihat indah dari Syaikh bin Baz rahimahullah tentang keutamaan majelis ilmu:
"Sesungguhnya Allah membanggakan kalian kepada para malaikat..."
(HR. Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu)
Maksudnya, inilah majelis yang diridhai-Nya, tempat kita berkumpul untuk mempelajari agama, saling mengingatkan dalam kebaikan, dan berlomba dalam ketaatan. Allah sendiri yang membanggakan orang-orang yang menghadiri majelis ilmu di hadapan para malaikat-Nya.
Mari, saudaraku...
Langkahkan kaki menuju majelis ilmu.
Raih kebahagiaan dunia dan akhirat dengan bekal iman dan pemahaman yang benar.
Barakallahu fīkum...
✧ Ma'had Minhajus Sunnah ✧
📖 Apakah Tajwid Wajib dalam Membaca Al-Qur'an?
Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah ta'ala-
Hukum Membaca Al-Qur'an Tanpa Tajwid
❓ Pertanyaan:
Salah seorang pendengar yang bernama (R. S. S.) mengirimkan pertanyaan:
"Apa hukum shalat jika kami tidak menerapkan hukum-hukum tajwid dalam membaca Al-Qur'an karena ketidaktahuan kami, baik di dalam shalat maupun di luar shalat? Apakah hukum-hukum tajwid seperti idgham, iqlab, dan izhar juga berlaku dalam tartil? Semoga Allah membalas kebaikan Anda."
---
📜 Jawaban:
Hukum-hukum tajwid bersifat sunnah (dianjurkan), bukan wajib. Jika seseorang membaca Al-Qur'an dengan bahasa Arab (secara umum), itu sudah cukup, alhamdulillah. Namun, disyariatkan baginya untuk mempelajarinya dari orang yang lebih ahli agar dapat membacanya dengan baik.
Jika dia membaca dengan tajwid di hadapan orang yang menguasainya, itu termasuk kesempurnaan, keutamaan, dan bentuk perhatian terhadap bacaan Al-Qur'an yang benar serta membacanya dengan cara yang diridai. Namun, tajwid bukanlah syarat atau kewajiban, dan tidak ada dalil yang mewajibkannya.
Jika seseorang membaca Al-Qur'an dengan bahasa Arab dan mengucapkannya sesuai kaidah bahasa Arab—meskipun tidak mengidghamkan, tidak mentafkhimkan huruf ra, tidak mentarqiqkan suatu huruf, atau mengizharkan pada tempat yang seharusnya diidghamkan, atau mengidghamkan pada tempat yang seharusnya diizharkan—hal itu tidaklah mengapa.
🎙 Penyiar: Masya Allah, semoga Allah membalas kebaikan Anda.
🔗 Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/14697/%D8
📢 https://tttttt.me/SalafyMagelang
---
نص الفتوى بالعربية
السؤال:
من أحد الإخوة المستمعين رسالة وهو المستمع (ر. س. س) يقول: ما هو حكم الصلاة إذا تركنا لجهلنا أحكام التجويد في قراءة القرآن، سواء أكان في الصلاة، أم خارجها؟ وهل أحكام التجويد مثل الإدغام والإقلاب والإظهار تنطبق على الترتيل أيضًا؟ جزاكم الله خيرًا.
الجواب:
أحكام التجويد مستحبة، وليست واجبة، فإذا قرأ الإنسان القرآن بلغة العرب؛ كفى، والحمد لله، لكن يشرع له أن يقرأها على من هو أعلم منه؛ حتى يتقنه جيدًا، وإذا قرأه بالتجويد على إنسان يعرف ذلك؛ كان هذا من باب الكمالات، ومن باب الفضل، ومن باب العناية بإتقان القرآن، وأن يقرأه على الوجه المرضي، وإلا فليس بشرط، وليس بواجب، ولا دليل على ذلك.
إذا قرأه بلغة العرب، وأقامه على لغة العرب، ولو كان ما أدغم، أو ما فخم الراء ونحوها، أو رقق كذا، أو أظهر في محل الإدغام، أو أدغم في محل الإظهار ما يضره ذلك، نعم.
المقدم: ما شاء الله، جزاكم الله خيرًا.
...
https://tttttt.me/SalafyMagelang
Fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Baz -rahimahullah ta'ala-
Hukum Membaca Al-Qur'an Tanpa Tajwid
❓ Pertanyaan:
Salah seorang pendengar yang bernama (R. S. S.) mengirimkan pertanyaan:
"Apa hukum shalat jika kami tidak menerapkan hukum-hukum tajwid dalam membaca Al-Qur'an karena ketidaktahuan kami, baik di dalam shalat maupun di luar shalat? Apakah hukum-hukum tajwid seperti idgham, iqlab, dan izhar juga berlaku dalam tartil? Semoga Allah membalas kebaikan Anda."
---
📜 Jawaban:
Hukum-hukum tajwid bersifat sunnah (dianjurkan), bukan wajib. Jika seseorang membaca Al-Qur'an dengan bahasa Arab (secara umum), itu sudah cukup, alhamdulillah. Namun, disyariatkan baginya untuk mempelajarinya dari orang yang lebih ahli agar dapat membacanya dengan baik.
Jika dia membaca dengan tajwid di hadapan orang yang menguasainya, itu termasuk kesempurnaan, keutamaan, dan bentuk perhatian terhadap bacaan Al-Qur'an yang benar serta membacanya dengan cara yang diridai. Namun, tajwid bukanlah syarat atau kewajiban, dan tidak ada dalil yang mewajibkannya.
Jika seseorang membaca Al-Qur'an dengan bahasa Arab dan mengucapkannya sesuai kaidah bahasa Arab—meskipun tidak mengidghamkan, tidak mentafkhimkan huruf ra, tidak mentarqiqkan suatu huruf, atau mengizharkan pada tempat yang seharusnya diidghamkan, atau mengidghamkan pada tempat yang seharusnya diizharkan—hal itu tidaklah mengapa.
🎙 Penyiar: Masya Allah, semoga Allah membalas kebaikan Anda.
🔗 Sumber:
https://binbaz.org.sa/fatwas/14697/%D8
📢 https://tttttt.me/SalafyMagelang
---
نص الفتوى بالعربية
السؤال:
من أحد الإخوة المستمعين رسالة وهو المستمع (ر. س. س) يقول: ما هو حكم الصلاة إذا تركنا لجهلنا أحكام التجويد في قراءة القرآن، سواء أكان في الصلاة، أم خارجها؟ وهل أحكام التجويد مثل الإدغام والإقلاب والإظهار تنطبق على الترتيل أيضًا؟ جزاكم الله خيرًا.
الجواب:
أحكام التجويد مستحبة، وليست واجبة، فإذا قرأ الإنسان القرآن بلغة العرب؛ كفى، والحمد لله، لكن يشرع له أن يقرأها على من هو أعلم منه؛ حتى يتقنه جيدًا، وإذا قرأه بالتجويد على إنسان يعرف ذلك؛ كان هذا من باب الكمالات، ومن باب الفضل، ومن باب العناية بإتقان القرآن، وأن يقرأه على الوجه المرضي، وإلا فليس بشرط، وليس بواجب، ولا دليل على ذلك.
إذا قرأه بلغة العرب، وأقامه على لغة العرب، ولو كان ما أدغم، أو ما فخم الراء ونحوها، أو رقق كذا، أو أظهر في محل الإدغام، أو أدغم في محل الإظهار ما يضره ذلك، نعم.
المقدم: ما شاء الله، جزاكم الله خيرًا.
...
https://tttttt.me/SalafyMagelang
Hukum Berbicara dengan Bahasa Suatu Kaum
لا بأس أن يُخاطِب المسلم كل قوم بلغتهم التي يعرفون؛ لقصد إفهامهم، إذا لم يحصل المقصود بخطابهم بالعربية.
جامع المسائل | لابن تيمية ١٣/٩
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
"Tidak mengapa bagi seorang muslim untuk berbicara kepada setiap kaum dengan bahasa mereka yang mereka pahami, dengan tujuan memahamkan mereka, apabila tidak tercapai tujuan tersebut dengan bahasa Arab."
(Jami'ul Masail, Ibnu Taimiyah, 9/13)
...
https://tttttt.me/SalafyMagelang
لا بأس أن يُخاطِب المسلم كل قوم بلغتهم التي يعرفون؛ لقصد إفهامهم، إذا لم يحصل المقصود بخطابهم بالعربية.
جامع المسائل | لابن تيمية ١٣/٩
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
"Tidak mengapa bagi seorang muslim untuk berbicara kepada setiap kaum dengan bahasa mereka yang mereka pahami, dengan tujuan memahamkan mereka, apabila tidak tercapai tujuan tersebut dengan bahasa Arab."
(Jami'ul Masail, Ibnu Taimiyah, 9/13)
...
https://tttttt.me/SalafyMagelang
Mengapa Manusia Sulit Bersyukur?
Kajian Tafsir Surah Al-Mulk 23
﴿قُلۡ هُوَ ٱلَّذِیۤ أَنشَأَكُمۡ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَـٰرَ وَٱلۡأَفۡـِٔدَةَۚ قَلِیلࣰا مَّا تَشۡكُرُونَ﴾ [الملك ٢٣]
Katakanlah Wahai Nabi Muhammad,"Dialah Allah yang telah menciptakan kalian, dan menjadikan untuk kalian pendengaran, penglihatan dan hati.
Namun sedikit sekali kalian bersyukur.
📚 Tafsir As-Sa'dy
Allah berfirman menjelaskan bahwasanya Dialah sesembahan satu-satunnya.
Dan Allah menyeru hamba-hamba-Nya agar mereka bersyukur serta mengesakan seluruh ibadah hanya kepada-Nya.
﴿قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ﴾
Yakni Allah yang telah menjadikan kalian ada dari sebelumnya tidak ada, tanpa adanya pihak-pihak yang membantu dan menolong Allah.
Ketika Allah menciptakan kalian, Allah menyempurnakan wujud kalian dengan adanya pendengaran, penglihatan dan hati, yang itu semua merupakan bagian yang paling bermanfaat bagi tubuh seorang hamba, dan merupakan kekuatan jasmani yang paling sempurna.
Akan tetapi bersamaan dengan adanya nikmat-nikmat tersebut.
﴿قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ﴾
yakni, sedikit sekali kalian bersyukur kepada Allah.
Sedikit dari kalian menjadi hamba yang bersyukur, dan sedikit pula rasa syukur yang ada pada diri-diri kalian.
📚📚📚📚📚📚📚📚
يقول تعالى - مبينًا أنه المعبود وحده، وداعيًا عباده إلى شكره، وإفراده بالعبادة-: ﴿قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ﴾ أي: أوجدكم من العدم، من غير معاون له ولا مظاهر، ولما أنشأكم، كمل لكم الوجود بالسمع والأبصار والأفئدة، التي هي أنفع أعضاء البدن وأكمل القوى الجسمانية، ولكنه مع هذا الإنعام ﴿قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ﴾ الله، قليل منكم الشاكر، وقليل منكم الشكر.
📖تفسير السعدي
Kajian Tafsir Surah Al-Mulk 23
﴿قُلۡ هُوَ ٱلَّذِیۤ أَنشَأَكُمۡ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَـٰرَ وَٱلۡأَفۡـِٔدَةَۚ قَلِیلࣰا مَّا تَشۡكُرُونَ﴾ [الملك ٢٣]
Katakanlah Wahai Nabi Muhammad,"Dialah Allah yang telah menciptakan kalian, dan menjadikan untuk kalian pendengaran, penglihatan dan hati.
Namun sedikit sekali kalian bersyukur.
📚 Tafsir As-Sa'dy
Allah berfirman menjelaskan bahwasanya Dialah sesembahan satu-satunnya.
Dan Allah menyeru hamba-hamba-Nya agar mereka bersyukur serta mengesakan seluruh ibadah hanya kepada-Nya.
﴿قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ﴾
Yakni Allah yang telah menjadikan kalian ada dari sebelumnya tidak ada, tanpa adanya pihak-pihak yang membantu dan menolong Allah.
Ketika Allah menciptakan kalian, Allah menyempurnakan wujud kalian dengan adanya pendengaran, penglihatan dan hati, yang itu semua merupakan bagian yang paling bermanfaat bagi tubuh seorang hamba, dan merupakan kekuatan jasmani yang paling sempurna.
Akan tetapi bersamaan dengan adanya nikmat-nikmat tersebut.
﴿قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ﴾
yakni, sedikit sekali kalian bersyukur kepada Allah.
Sedikit dari kalian menjadi hamba yang bersyukur, dan sedikit pula rasa syukur yang ada pada diri-diri kalian.
📚📚📚📚📚📚📚📚
يقول تعالى - مبينًا أنه المعبود وحده، وداعيًا عباده إلى شكره، وإفراده بالعبادة-: ﴿قُلْ هُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ﴾ أي: أوجدكم من العدم، من غير معاون له ولا مظاهر، ولما أنشأكم، كمل لكم الوجود بالسمع والأبصار والأفئدة، التي هي أنفع أعضاء البدن وأكمل القوى الجسمانية، ولكنه مع هذا الإنعام ﴿قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ﴾ الله، قليل منكم الشاكر، وقليل منكم الشكر.
📖تفسير السعدي