Hikmah Salafiyyah
11.3K subscribers
2.71K photos
13 videos
9 files
5.36K links
📚 Meraih Hidayah Dengan Dakwah Salafiyyah

📝 Asatidzah Pembina:
1. Al-Ustadz Abu Firas Hamzah Rifa'i
2. Al-Ustadz Abu Rabi'ah Muhammad Hakim

📲 Admin: Iswar Rauf
📧 hikmahsalafiyyah22@gmail.com

💎 Silakan menyebarkan dengan tetap mencantumkan sumber.
Download Telegram
💊🔬🔥 CORONA DAN MUSIBAH LAINNYA BAGI SEORANG MU'MIN HAKEKATNYA MERUPAKAN IMUNISASI DARI PENYAKIT-PENYAKIT YANG PALING BERBAHAYA

🔸 Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

💥 "Seandainya bukan karena adanya ujian-ujian dan musibah-musibah di dunia, niscaya seorang hamba ditimpa penyakit sombong, ujub, melampaui batas seperti Fir'aun, dan kerasnya hati, yang semua ini merupakan sebab kebinasaannya di dunia dan akhirat.

Jadi termasuk bentuk rahmat dari Dzat yang paling penyayang diantara para penyayang adalah dengan terkadang memberikan perhatian kepadanya dengan berbagai macam obat berupa musibah-musibah yang menjadi imunisasi dari berbagai penyakit tersebut."

📚 Zaadul Ma'ad, 4/179


قال الإمام ابن القيم -رحمه الله-:

"لولا محن الدنيا ومصائبها؛ لأصاب العبد من أدواء الكبر والعجب والفرعنة وقسوة القلب ما هو سبب هلاكه عاجلا وآجلا، فمن رحمة أرحم الراحمين أن يتفقده في الأحيان بأنواع من أدوية المصائب تكون حمية له من هذه الأدواء..".

📚 "زاد المعاد" (٤/١٧٩)


🌐 https://twitter.com/kradd2/status/1237432796320276480 | @jujurlahselamanya

📑 WA Ashhaabus Sunnah
📝💻 Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://tttttt.me/hikmahsalafiyyah

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Cara memakai masker yang benar
Cuci tangan pakai sabun yang baik
Etika Batuk
🔊 AUDIO PENYULUHAN KESEHATAN (TENTANG VIRUS CORONA)

💺 Al Ustadz Muhammad bin Umar As sewed حفظه الله

💺 dr. deden Bonni Koswara, MM (Pembina KKM kiswah Wilayah 3 Cirebon)

📆 Ahad, 20 Rajab 1441 H/ 15 Maret 2020 M

📡 PENYULUHAN KESEHATAN (TENTANG VIRUS CORONA)

🕟 Pukul: 11.00 wib
🏡 Masjid Abu Bakr Ash Shiddiq, Ma"had Dhiyaus Sunnah Cirebon

📡 Radio Adh dhiya Cirebon
📡 WhatsApp Salafy Cirebon

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
SERI BAHAYA LGBT BAGI MASYARAKAT

💡 Apabila kita mau sedikit saja mencermati kitab-kitab para ulama, akan banyak kita dapati bagaimana keras dan tegasnya para ulama menghukumi dan menyikapi perbuatan homoseksual dan pelakunya.

☑️ Hal ini juga sekaligus menjadi bantahan terhadap pihak-pihak yang mencoba mengaburkan pembahasan LGBT dengan berdalih pendekatan fikih empat mazhab.

Silakan ikuti lebih lanjut pada tautan berikut:

https://asysyariah.com/homoseksual-menurut-ulama-empat-mazhab/

💉 Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah, apabila kita mencermati geliat dan perkembangan LGBT di negeri kita tercinta ini, sungguh, akan membuat kita tercengang dan terperanjat. Bagaimana tidak? Setiap tahun jumlah pelaku homoseksual terus meningkat. Demikian pula, jumlah pengidap HIV/AIDS dari kalangan homoseksual juga terus bertambah.

Silakan ikuti lebih lanjut pada tautan berikut:

https://asysyariah.com/data-dan-fakta-lgbt-hiv-aids-di-indonesia/

📲 http://tttttt.me/asysyariah

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
SERI BAHAYA LGBT BAGI MASYARAKAT

Aktivis pembela LGBT selalu mencari-cari alasan pembenar untuk mendukung LGBT. Terkadang mereka menyerukan bahwa LGBT adalah “HAM”. Pada kesempatan yang lain, mereka membahasnya dari sisi medis bahwa LGBT bukanlah gangguan atau penyakit, alias LGBT itu normal. Sebagian lagi memaksakan dengan kamus ‘othak-athik gathuk’ (memutarbalikkan kata-kata) demi melindungi LGBT.

Silakan ikuti lebih lanjut pada tautan berikut:

https://asysyariah.com/syubhat-kerancuan-berpikir-pembela-lgbt-di-indonesia/

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah membimbing kita untuk tidak diam ketika melihat kemungkaran.

💥 Demikian pula ketika semua orang diam dan tidak ada yang peduli, dikhawatirkan hukuman atau azab akan menimpa semuanya.

Silakan ikuti lebih lanjut pada tautan berikut:

https://asysyariah.com/jangan-diamkan-lgbt/

📲 http://tttttt.me/asysyariah

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
📒💥💡 MERASA CUKUP DENGAN ILMU SENDIRI AKAN MENYERET KEPADA SIKAP MENOLAK KEBENARAN

🔹 Al-Imam Ibnul Jauzy rahimahullah berkata:

‏أفضل الأشياء التزيد من العلم، فإنه من اقتصر على ما يعلمه فظنه كافياً استبد برأيه، وصار تعظيمه لنفسه مانعا له من الاستفادة. والمذاكرة تبين له خطأه، وربما كان معظماً في النفوس فلم يُتجاسر على الرد عليه، ولو أنه أظهر الاستفادة لأهديت إليه مساويه فعاد عنها.

"Hal yang paling afdhal adalah terus menambah perbekalan ilmu, karena sesungguhnya siapa yang membatasi diri dengan hal-hal yang dia ketahui lalu dia menyangka bahwa itu cukup maka dia akan mengandalkan pendapatnya sendiri, dan pengagungannya terhadap dirinya sendiri menjadi penghalang untuk mau mengambil faedah dari orang lain. Padahal diskusi akan menjelaskan kesalahannya. Dan terkadang seseorang diagungkan dalam hati manusia sehingga tidak ada yang berani membantah kesalahannya, padahal seandainya dia menampakkan sifat mau menerima masukan dari orang lain, niscaya kesalahan-kesalahannya akan ditunjukkan kepadanya sehingga dia bisa meninggalkannya."

📚 Shaidul Khathir, hlm. 133

📑 Sumber: @forumsalafy
📑 WA Ashhaabus Sunnah
📝💻 Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://tttttt.me/hikmahsalafiyyah

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
✍️ Nasehat al Ustadz Usamah Faisal Mahri hafizhahullah
📆 Rabu, 23 Rajab 1441 H / 18 Maret 2020 M

💥 "Kejadian Merebaknya Virus Corona / COVID-19 (COrona Virus Disease-19) Dijadikan Sebagai Bahan Gurauan, Bahan Tertawaan Baik Dalam Bentuk Meme, Postingan WA, Status Atau Profil WA, Atau Bahkan Potongan-Potongan Video"

Menjadikan wabah dan penyakit virus seperti sekarang ini sebagai bahan gurauan, bahan tertawaan dalam bentuk meme, postingan wa, status atau profil wa, atau bahkan potongan-potongan video semua itu dikawatirkan sebagai bukti kerasnya hati.

💡 Mari kita renungkan bersama ayat Allah berikut ini:

فَلَوۡلَآ إِذۡ جَآءَهُم بَأۡسُنَا تَضَرَّعُواْ وَلَٰكِن قَسَتۡ قُلُوبُهُمۡ وَزَيَّنَ لَهُمُ ٱلشَّيۡطَٰنُ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ

"Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan. (QS. al An'am: 43)

🌴 Jadikan musibah ini sebagai ibroh dan pelajaran berharga dan mari kita banyak banyak berdoa agar segera Allah angkat wabah ini, amiin.

🌕 WA Salafy Malang Raya || @salafy_malangraya

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
🏡🌴 ISOLASI DI RUMAH (Panduan & Pengawasan)
✍🏼🌠💐 CIRI KHAS PARA SALAF

🔸 Al Allamah Zaid Al Madkhaly - rahimahullah- berkata:

"Melakukan pembahasan tentang suatu kebenaran beserta dalilnya dari sumber-sumbernya (secara langsung) adalah termasuk ciri khas para Salaf dan pilar-pilar manhaj mereka. Dan taqlid bukanlah termasuk manhaj mereka"

📚 Quthuf | hal 18


قال ‏العلّامة زيد المدخلي -رحمه الله-:

"البحث عن الحق بِدَلِيله مِنْ مصادره مِنْ مميزات السلف ومقوّمات منهجهم... وليس من منهجهم التقليد"

📚 قطوف | ص18


📑 WA Ashhaabus Sunnah
📝💻 Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://tttttt.me/hikmahsalafiyyah

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
🚫 JANGAN BERLIBUR lawan covid 19
🌡️🌍 CEGAH CORONA VIRUS DENGAN GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
💬💡 Apa Pendapatmu Tentang Seorang Yang berkata: "Aku Bertawakkal Kepada Allah Lalu Kepadamu?

🔹 Syaikh Al 'Allaamah Rabi' bin Hadiy Al Madkhaliy hafizhahullah:

🔘 Pertanyaan:
“Apa pendapat Anda tentang seseorang yang berkata kepada yang lain: ‘Aku bertawakkal kepada Allah lalu kepadamu’, dan ucapan ‘Aku bersandar kepada Allah lalu kepadamu?”

🔘 Jawaban:
“Ini tidak boleh, bertawakkal hanya kepada Allah.

ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺘﻮﻛﻠﻮﺍ ﺇﻥ ﻛﻨﺘﻢ ﻣﺆﻣﻨﻴﻦ

“Hanya kepada Allah kalian bertawakkal jika kalian mukmin.” (Al Maidah: 23)

Maka bertawakkal tidak dibolehkan kecuali hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.

Adapun ucapan “Aku bersandar kepada Allah lalu kepadamu”. Bersandar adalah tawakkal itu sendiri. Mungkin orang ini kurang kosakata bahasa arabnya, lalu tidak mendapatkan lagi selain mengubah menjadi ucapan kosong ini.

👉🏼 Apakah para sahabat pernah berkata: aku bertawakkal kepada Allah lalu kepadamu?! Ini termasuk tipu daya setan.”

📚 Fataawa fil 'Aqidah wal Manhaj pertemuan pertama

🌐 http://www.rabee.net/ar/questions.php?cat=17&id=158


ﻣﺎ ﻗﻮﻟﻜﻢ ﻓﻲ ﺭﺟﻞ ﻳﻘﻮﻝ "ﺗﻮﻛﻠﺖ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺛﻢ ﻋﻠﻴﻚ "

ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺭﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﻫﺎﺩﻱ ﺍﻟﻤﺪﺧﻠﻲ حفظه اللّٰه

السؤال :
ﻣﺎ ﻗﻮﻟﻜﻢ ﻓﻲ ﺭﺟﻞ ﻳﻘﻮﻝ ﻟﻤﺨﻠﻮﻕ : "ﺗﻮﻛﻠﺖ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺛﻢ ﻋﻠﻴﻚ" ﻭ "ﺃﻋﺘﻤﺪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺛﻢ ﻋﻠﻴﻚ".

ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ :
ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﻫﺬﺍ؛ ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ

‏( ﻭﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺘﻮﻛﻠﻮﺍ ﺇﻥ ﻛﻨﺘﻢ ﻣﺆﻣﻨﻴﻦ ‏)

ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ ﺇﻻّ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ،

ﻭﻗﻮﻝ "ﺍﻋﺘﻤﺪﺕ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺛﻢ ﻋﻠﻴﻚ" ﺍﻻﻋﺘﻤﺎﺩ ﻫﻮ ﺍﻟﺘﻮﻛﻞ، ﻳﻌﻨﻲ ﻳﻀﻴﻖ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻭﻣﺎ ﻳﺠﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻐﺔ ﺍﻟﻌﺮﺑﻴﺔ ﺇﻻّ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﺍﻟﻔﺎﺭﻍ !!

ﻫﻞ ﻛﺎﻥ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ : ﺗﻮﻛﻠﺖ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺛﻢ ﻋﻠﻴﻚ؟! ﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﺩﺱّ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ.

📚 ‏[ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ ﻭﺍﻟﻤﻨﻬﺞ ﺍﻟﺤﻠﻘﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ‏ ]


📑 WA Ashhaabus Sunnah
📝💻 Majmu'ah Hikmah Salafiyyah || https://tttttt.me/hikmahsalafiyyah

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃
🌆☄️🌒 BERIBADAH DI RUMAH SAAT TERJADI WABAH (Bagian #1)

📑 Berdasarkan himbauan Pemerintah yang mempertimbangkan seluruh aspek dan dampaknya terkait pencegahan sebaran virus corona lebih meluas, maka sebagai warga negara yang baik tidak ada alasan untuk mengatakan tidak dalam merealisasikan himbauan-himbauan tersebut.

Ahlus Sunnah wal Jama'ah memegang teguh prinsip as sam'u wat tho'ah (mendengar dan taat) kepada pemerintah, apalagi untuk kemaslahatan umat dan kepentingan orang banyak.

Ulama telah menerbitkan fatwa yang sejalan, selaras dan saling menguatkan dengan himbauan-himbauan pemerintah tersebut, antara lain beribadah di rumah, termasuk shalat jum'at dan shalat berjama'ah. Shalat lima waktu dikerjakan di rumah, sedangkan shalat jum'at maka diganti dengan shalat zhuhur 4 rakaat di rumah.

Ada beberapa hal yang bersifat pertanyaan dan cukup mengganjal di hati, bahkan sampai muncul kerancuan, bagaimanakah sebenarnya?

📎 Kerancuan Pertama:
Ketika pecah perang, ada rasa takut muncul, rasa takut tersebut nyata dan realita, shalat jama'ah tidak lantas gugur.

Kenapa shalat jamaah gugur hanya karena kekhawatiran virus corona yang masih bersifat kemungkinan?

🔺 Jawaban:
Justru wabah virus corona lebih nyata!

Dalam perang musuh dapat terlihat, sedangkan virus corona tidak terlihat.

Ketika perang, posisi musuh dapat diperkirakan dan diperhitungkan, sementara virus corona susah ditebak.

Wabah virus corona bukan lagi sebuah kekhawatiran tanpa alasan, korban meninggal dunia telah banyak berjatuhan.

Orang Dalam Pengawasan (ODP) , Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan status suspect pun meningkat tajam. Banyak negara telah menerapkan lockdown (isolasi wilayah), sehingga wabah virus corona adalah sesuatu yang nyata.

Terkait praktek shalat khauf (shalat di saat pecah perang), ada juga opsi shalat sendiri-sendiri, tidak berjama'ah ketika situasi tidak memungkinkan.

▪️ Al-Hafizh Ibnu Katsir (Tafsir 2/398) telah mengulas:

”Praktek shalat khauf itu banyak caranya, terkadang arah musuh dari arah kiblat, bisa juga dari arah berlawanan kiblat. Shalat itu sendiri ada yang 4 rakaat, 3 rakaat seperti Maghrib, 2 rakaat semacam Shubuh dan shalat musafir. Kadang-kadang ditegakkan secara berjama'ah. Saat perang berkecamuk kadang-kadang mereka tidak bisa melaksanakan shalat berjama'ah, maka shalatlah sendiri-sendiri, menghadap ke arah kiblat maupun tidak ke arah kiblat”

📎 Kerancuan kedua:
Wabah virus corona terjadi karena dosa-dosa hamba, kenapa justru meninggalkan shalat jum'at dan shalat jama'ah?

🔺 Jawaban:
Benar! Apapun yang terjadi pada diri kita dikarenakan dosa-dosa kita sendiri. Oleh sebab itu kita diperintahkan untuk banyak-banyak bertaubat dan beristighfar.

Apakah taubat dan istighfar itu tidak bisa dilakukan di rumah?

Apakah taubat dan istighfar itu harus dikerjakan di masjid?

Dalam kondisi semacam ini, yaitu shalat dikerjakan di rumah justru semakin membantu untuk semangat taubat dan istighfar, kenapa?

Bagi yang cinta masjid, untuk yang senang berjamaah di masjid, dengan shalat di rumah terasa berat dan susah di hatinya. Ia bisa menghayati betapa efek buruk dan dampak negatif dari dosa-dosa itu sangat menakutkan.

Beberapa kondisi Syariat Islam memberikan rukhsah (keringanan). Sementara Rasulullah memerintahkan supaya kita melaksanakan rukhsah tersebut, beliau bersabda:

هُوَ صَدَقَةٌ تَصَدَّقَ اللَّهُ بِهَا عَلَيْكُمْ فَاقْبَلُوا رُخصَتَهُ

Artinya: "Itu adalah sedekah yang Allah sedekahkan untuk kalian, terimalah keringanan yang Allah berikan"

📝 Hadits Umar bin Khatab dishahihkan Al Albani dalam At Ta'liqaatul Hisan 2729

In syaa Allah Bersambung....

https://tttttt.me/inifaktabukanfitnah/4216
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
🌆☄️🌒 BERIBADAH DI RUMAH SAAT TERJADI WABAH (Bagian #2)

📑 Shalat berjama'ah di masjid disepakati sebagai amalan yang memiliki keutamaan besar. Sebagian ulama mengatakan hukumnya sunnah muakkadah, dan sebagian yang lainnya menegaskan bahwa hukumnya wajib. Namun ulama juga menjelaskan adanya udzur (alasan-alasan syar'i) yang membolehkan pelaksanaannya di rumah, antara lain ketika tersebarnya wabah penyakit.

▪️ Al Mardaawi Al Hanbali (Al Inshaf 4/464) menjelaskan:
”Ada udzur untuk meninggalkan shalat jum'at dan shalat jama'ah bagi orang sakit, tidak ada perselisihan dalam hal ini. Ada udzur juga untuk tidak ikut shalat jum'at dan shalat jama'ah karena khawatir tertular penyakit”

📎 Kerancuan ketiga:
Kita beriman kepada qadha dan qadar. Oleh sebab itu, kita tidak boleh meninggalkan kewajiban karena kekhawatiran terhadap wabah penyakit.

🔺 Jawaban:
Beriman kepada qadha dan qadar tidak menafikan ikhtiar, berusaha malah menjadi bagian yang tidak bisa terpisahkan dari beriman kepada qadha dan qadar.

Orang sakit misalkan, Ia diperintahkan untuk berobat, bahkan Rasulullah pernah ditanya:

”Wahai Rasulullah, apakah kami boleh berobat ketika sakit?”.

Beliau menjawab: ”Wahai hamba-hamba Allah, berobatlah! Sungguh, tidaklah Allah turunkan satu penyakit melainkan Allah turunkan obatnya, kecuali satu jenis penyakit”

Beliau maksudkan adalah penyakit tua, penyakit yang tidak dapat diobati.
📝 (HR Bukhari dalam Adabul Mufrad dan dishahihkan Al Albani)

Adapun keterangan yang menjelaskan secara khusus terkait wabah penyakit adalah ketika kita membaca riwayat khalifah Umar bin Khatab yang disebutkan oleh Bukhari (5729) Muslim (2219) :
Beliau bersama rombongan sedang menuju Syam, di tengah perjalanan, ada informasi bahwa wabah penyakit tha'un sedang menjangkit di negeri Syam. Khalifah Umar lalu meminta pendapat kaum muhajirin, sahabat Anshar dan sesepuh-sesepuh Quraisy.

Setelah mendengar berbagai pendapat, Khalifah Umar memutuskan untuk pulang, tidak melanjutkan perjalanan.

Abu Ubaidah bin al-Jarrah bertanya, “Apakah untuk menghindari takdir Allah?”

Khalifah Umar menjawab, “Kalau saja bukan engkau yang mengatakan itu, wahai Abu Ubaidah (tentu aku tidak akan heran –pen.). Ya, kita lari dari satu takdir Allah menuju takdir Allah yang lain
Apa pendapatmu seandainya engkau mempunyai seekor unta yang turun di sebuah lembah yang memiliki dua lereng, salah satunya subur dan yang kedua tandus. Jika engkau menggembalakannya di tempat yang subur, bukankah engkau menggembalakannya dengan takdir Allah? Begitu pun sebaliknya. Kalau engkau menggembalakannya di tempat yang tandus, bukankah engkau menggembalakannya juga dengan takdir Allah?”

Dengan demikian, usaha yang dilakukan dengan membatasi kontak fisik dengan orang banyak pun termasuk taqdir yang kita jalani, termasuk tidak shalat jama'ah dan tidak shalat jum'at.

📎 Kerancuan keempat:
Rasulullah telah menjelaskannya cara penanganan saat wabah penyakit tersebar yaitu dengan karantina, namun beliau tidak pernah mengajarkan umatnya untuk meninggalkan shalat Jum'at dan shalat jama'ah akibat wabah virus.

🔺 Jawaban:
Jangan karena tidak ada keterangan eksplisit, lantas disimpulkan demikian! Bimbingan Rasulullah adalah menerapkan sistem isolasi dan konsep karantina. Apa tujuannya? Mencegah penyebaran wabah. Jika di suatu daerah sudah dipastikan wabah penyakit telah masuk, bukankah bimbingan Rasulullah untuk isolasi harus dilakukan? Isolasi itu termasuk isolasi individu dengan tetap tinggal di rumah.

Cobalah berlapang dada dengan menyimak fatwa-fatwa ulama yang menjabarkan keterangan Rasulullah. Fatwa-fatwa ulama menunjukkan bahwa shalat jum'at dan shalat jama'ah dapat ditinggalkan ketika wabah penyakit menyebar.

In syaa Allah Bersambung...

https://tttttt.me/inifaktabukanfitnah/4217
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️
TIDAK SEMUA YANG TERKENA WABAH MATI

#wabah #sakit #penyakit #mati

@hikmahsalafiyyah | WA Ashhaabus Sunnah
🌏💫 WABAH VIRUS CORONA, SALAFY SEBAGAI PEMBEDA

📑 Beberapa waktu sebelum meminta ijin kepada khalifah Utsman bin Affan agar diperbolehkan untuk pindah domisili ke Rabadzah, sahabat Abu Dzar Radhiyallahu 'anhum memberi pernyataan:

وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ؛ لَوْ أَمَرْتَنِي أَنْ أَقْعُدَ؛ لَمَا قُمْتُ , وَلَوْ أَمَرْتَنِي أَنْ أَكُونَ قَائِمًا؛ لقُمْتُ مَا أَمْكَنَتْنِي رِجْلَايَ , وَلَوْ رَبَطْتَنِي عَلَى بَعِيرٍ لَمْ أُطْلِقْ نَفْسِي حَتَّى تَكُونَ أَنْتَ الَّذِي تُطْلِقُني

“Demi Allah Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, Andaikan Anda perintahkan saya untuk duduk, tidak akan mungkin saya berdiri. Kalau Anda perintahkan saya untuk berdiri, pasti saya berdiri selagi kedua kakiku mampu tegak. Apabila Anda ikat saya di atas seekor unta, saya tidak akan melepaskan ikatan itu sampai Anda sendiri yang melepaskannya.”

📝 Hadits di atas diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan dishahihkan oleh Al Albani dalam At Ta'liqaat Al Hisan No.5933

👉🏼 Demikianlah prinsip Salafy!

💥 Apapun cibiran yang diterima, walau banyak cemoohan yang disematkan, meskipun tuduhan keji ini dan itu diarahkan, Itu semua tidak dipedulikan

Sebab tidak ada pertimbangan duniawi, tidak pula tendensi materi, semua adalah ketundukan pada syari'at, kepatuhan sempurna pada pesan-pesan Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam.

Mendengar dan taat pada pemerintah adalah syari'at Islam yang amat agung. Yaitu taat dalam perkara yang ma'ruf, bukan dalam kemaksiatan.

Mendengar dan taat pada himbuan, kebijakan maupun ketetapan pemerintah merupakan solusi untuk banyak problematika kehidupan.

Terlepas dari kekurangan yang ada pada suatu pemerintahan, prinsip ini selalu dipegang oleh Salafy di setiap zaman.

Lihatlah sahabat Abu Dzar di atas! Kepatuhan yang luar biasa, ketundukan yang hebat, patuh dan tunduk pada penguasa.

Wabah virus Corona semakin hari semakin mengkhawatirkan, bertambahnya waktu bertambah pula kecemasan.

Bukan hanya teori namun fakta, bukan sebatas prediksi tetapi sudah nyata, bukan cuma isu tetapi telah terbukti.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah proses penyebaran wabah virus Corona ini. Banyak upaya dilakukan agar penyebarannya terminimalisir.

Konsep isolasi dijalankan, langkah karantinan dikerjakan, bahkan pilihan lockdown mulai dipertimbangkan. Ini semua sebagai bentuk ikhtiar dan menempuh sebab, yang itu diajarkan dalam Islam.

Pemerintah Indonesia melalui saluran-saluran informasi resmi mengajak dan menghimbau untuk melakukan Social Distancing Messaure, apa itu?

Ringkasnya adalah bekerja di rumah, belajar di rumah dan ibadah di rumah. Kita diajak untuk membatasi gerak, menjauhi keramaian dan kerumunan.

Kita diminta untuk lebih banyak di rumah, tidak kemana-mana kecuali benar-benar darurat. Hal ini sangat efektif untuk meminimalisir penyebaran wabah virus Corona (Covid-19) dengan ijin Allah Ta'ala.

Bersambung...

https://tttttt.me/inifaktabukanfitnah/4220
▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️