FAEDAH AS-SUNNAH MANADO 🇮🇩
2.93K subscribers
3.51K photos
122 videos
66 files
7.27K links
Wasilah Dakwah Salafiyyah Manado.
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى

Live streaming Kajian:

RADIO SYARIAH.

http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Download Telegram
BERAPA HARGA ANAK KITA?
(Sebuah Renungan)

Berapa harga anakmu? Bingung pasti…

Karena nilai anak tak bisa diukur dengan materi, tak ternilai..!

Tapi benarkah anak itu tak ternilai?

Kadang atau mungkin seringkali anak bernilai sangat rendah di mata orangtua..

Kadang dia lebih rendah dari sebuah guci kristal. Ketika guci itu pecah tanpa sengaja, maka rasa marah kemudian memecahkan perasaan anak, merendahkan nilai anak…. guci lebih berharga saat itu..!

Kadang dia lebih rendah nilainya dari sebuah mangkok atau piring.. Yang jika pecah, suara kemudian meninggi memecahkan hati sang anak..

Atau lebih rendah dari semangkok sayur yang tertumpah, karena tangan kecilnya berusaha membantu ibu di dapur.

Mata yang melotot terasa lebih pantas walaupun harus menumpahkan air mata sang anak…!

Atau lebih rendah dari sebuah mobil baru yang jika tergores, maka goresannya dianggap lebih berbahaya ketimbang goresan luka di hati sang anak…

Kadang anak jg lebih rendah nilainya dibanding facebook atau pertandingan bola….

sehingga lebih banyak waktu dan keseriusan yang dihabiskan untuk facebook dan nonton bola ketimbang mendengarkan cerita anaknya di sekolah..

Kadang anak lebih rendah nilainya dari handphone..

“gak boleh nanti rusak…!”
kekhawatiran HP rusak lebih besar dibanding kekhawatiran rusaknya perasaan sang anak.



Berapa nilai anak bagi kita?

Adalah sejauh keikhlasan kita menahan diri hingga tidak merusak hatinya….

Adalah sejauh kemampuan kita menempatkan harga dirinya jauh diatas benda-benda mati yang kita miliki…
Benda itu tidak akan menolong kita di yaumil akhir..!

Sementara anak, adalah investasi kita dihadapan Allah.

Dia yg akan memperpanjang usia historis kita dengan doa dan amal sholih yang kita ajarkan dan dia melakukannya..

Ya Allah…
Jika ada keburukan akhlak kami ketika membesarkannya, hilangkanlah dari ingatan anak-anak kami, hilangkan jejak keburukan dari tangan, mata atau mulut kami.

Kami hanya penitipan, sesungguhnya Engkau akan mengambil titipanMu.

..والله أعلم



#Kajian_keluarga


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
WAHAI ISTRI.... JANGANLAH KALIAN MENGUNGKIT-NGUNGKIT KEBAIKAN MU TERHADAP SUAMI MU....

Ada sebagian istri yang melaksankan tugasnya, melayani suaminya, mengurusnya bahkan mengurus kedua orang tuanya. Akan tetapi diikuti dengan sikap mengungkit-ungkit kebaikkannya ini atau kebaikan yang lainnya yang dia lakukan untuk suaminya. Sungguh mengungkit-ngukit kebaikan kita yang kita berikan kepada orang lain adalah perbuatan yang dilarang dalam agama lalu bagaimana jika dilakukan oleh seorang istri kepada suaminya. Jelas lebih dilarang. Cukuplah kami bawakan sebuah ayat atau hadits larangan dan ancaman orang yang melakukan perbuatan itu. Allah Ta’aala berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالمَنِّ وَالأَذَى

“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu merusak sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima).” (al-Baqarah:264)

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu a’laihi wasallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-ثلاثة مرات- فَقَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا قَالَ الْمُسْبِلُ الْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ

“Tiga orang yang Allah tidak ajak bicara mereka pada hari kiamat, tidak Allah lihat mereka, tidak Allah sucikan mereka dan bagi mereka azab yang pedih, (Rasulullah) mengucapkannya sebanyak tiga kali, berkata Abu Dzar, gagal dan merugilah orang tersebut, siapa mereka wahai Rasulullah?. Beliau bersabda: “orang yang musbil (pakaian atau sarungnya sampai melebihi mata kaki –ed), orang yang mengungkit-ungkit pemberian dan orang yang menawarkan barangnya dengan sumpah dusta.” (HR. Muslim)

Maka seorang istri seharusnya sadar, disamping ketaatannya dan pelayanannya merupakan sebuah keharusan bagi seorang istri untuk bersikap seperti itu atau kebaikkan yang dia berikan itu untuk orang yang dia cintai bahkan orang yang juga berbuat baik kepadanya (yaitu suaminya) lalu kenapa dia mengungkit-ungkit apalagi hal itu perbuatan yang dilarang oleh agama.

Semoga Allah merahmati keluarga kita...

#SSI

#Kajian_keluarga

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
WAHAI ISTRI.... JANGANLAH TERLALU MENUNTUT SEBUAH KESEMPURNAAN ATAS SUAMI MU...

Diantara kesalahan yang dilakukan oleh sebagian istri adalah berlebih-lebihan dalam menuntut kesempurnaan. Dia menganggap yang namanya pernikahan atau kehidupan rumah tangga bagaikan surga yang tidak ada kesusahan, kesulitan dan masalah. Yang ada dibenaknya atau tergambar pada dirinya yang namanya pernikahan haruslah seperti ini tanpa ada kesulitan-kesulitan dan permasalahan-permasalahan, senang terus tanpa ada kesusahan.

Apabila dia (seorang istri ini) dihadapkan dengan kenyataan kehidupan suami istri/rumah tangga dari tanggung jawab, keputusan yang harus dia ambil, melahirkan anak, menyelesaikan permasalahan dia tidak bisa melakukan hal itu, bahkan dia beranggapan bahwa dia salah memilih pasangan hidup, dan mungkin terbetik keinginan untuk berpisah dengan suaminya dengan anggapan agar terbebas dari tanggung jawab dan permasalahan yang dia hadapi dalam rumah tangganya.

Realita ini benar-benar terjadi dan diantara sebabnya sampai ada seorang istri yang mempunyai pandangan seperti ini:

1.Lemahnya tarbiyah (pendidikan)

2.Berlebihan dalam memanjakan anak perempuan

3.Bodoh dari realita kehidupan suami istri.

4.Dan diantara sebab terbesar adalah terpengaruh oleh sinetron-sinteron atau film yang mengesankan kehidupan rumah tangga kosong dari berbagai permasalahan.

Maka seorang istri yang menginginkan kebaikan untuk dirinya dan keluarganya haruslah adil dalam melihat, memandang, menilai arti dari sebuah kehidupan rumah tangga. Kebahagian dalam kehidupan suami istri tidak mesti kosong dari permaslahan, bahkan kebahagian rumah tangga tak sedikit diselingi dengan kesusahan dan pengorbanan.

Semoga Allah menjadikan kita orang-orang yang Ber-syukur...

#SSI

#Kajian_keluarga

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
WAHAI PARA SUAMI... JANGANLAH KALIAN KIKIR TERHADAP ISTRI & ANAK KALIAN.

Ada sebagian suami yang bersikap kikir atau pelit terhadap istrinya. Lalai dalam menafkahi istrinya bersamaan dengan butuhnya sang istri dan mampunya sang suami. Diantara kekikiran yang paling besar seorang suami kikir memberikan nafkah yang wajib. Padahal seorang suami wajib menafkahi istrinya, ini diantara hak istri yang mesti ditunailan.

Berkata Ibnu Qudamah رحمه الله

"Menafkahi istri wajib berdasarkan al-Qur'an, as-Sunnah dan Ijma'

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ ۖ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آتَاهُ اللَّهُ ۚ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آتَاهَا ۚ سَيَجْعَلُ اللَّهُ بَعْدَ عُسْرٍ يُسْرًا

"Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan." (At-Talâq 7)

Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:

"...bagi mereka (istri2) mempuyai hak diberi bagian rezeki dan pakaian oleh kalian." (HR. Muslim)

Sudah menjadi kewajiban suami untuk menafkahi istrinya bahkan disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah menyebutkan keutamaan harta yang dikeluarkan untuk menafkahi keluarga.

Rasulullah bersabda:

"Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau keluarkan untuk membebaskan budak, satu dinar yang engkau keluarkan untuk orang miskin, dan satu dinar yang engkau keluarkan untuk keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang dikeluarkan untuk keluargamu" (HR. Muslim)

Oleh karena itu wahai para suami tunaikanlah kewajiban kalian dengan memberi nafkah kepada istri-istri kalian dengan tanpa berlebihan dan besikap kikir, dan dengan tanpa mengungkit-mengungkit pemberian. Jika suami bermurah hati dengan memberikan lebih dari nafkah wajib yang bisa menyenangkan hati istrinya dengan memberi hadiah maka ini bagus.

Demikian pula tidak sepantasnya seorang istri menuntut nafkah diluar kemampuan suami

Wabillahi at-Taufiq....

#Kajian_Keluarga

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
KURANGNYA PERHATIAN ISTRI TERHADAP ORANG TUA SANG SUAMI....


Seorang istri mempunyai hak atas suaminya untuk dihormati, diantara bentuk menghormatinya adalah menempatkan istri ditempat yang tersendiri.

Berkata al-Kasani rahimahullah:

وَلَوْ أَرَادَ الزَّوْجُ أَنْ يُسْكِنَهَا مَعَ ضَرَّتِهَا أَوْ مَعَ أَحْمَائِهَا كَأُمِّ الزَّوْجِ وَأُخْتِهِ وَبِنْتِهِ مِنْ غَيْرِهَا وَأَقَارِبِهِ فَأَبَتْ ذَلِكَ ؛ عَلَيْهِ أَنْ يُسْكِنَهَا فِي مَنْزِلٍ مُفْرَدٍ ؛ لِأَنَّهُنَّ رُبَّمَا يُؤْذِينَهَا وَيَضْرُرْنَ بِهَا فِي الْمُسَاكَنَةِ وَإِبَاؤُهَا دَلِيلُ الْأَذَى وَالضَّرَرِ

"Dan seandainya suami ingin menempatkan istrinya bersama dengan madunya, atau keluarga suaminya seperti ibu suaminya, saudara perempuannya, anak perempuannya atau selainnya dari kerabatnya kemudian istrinya tidak mau, maka atas suaminya untuk menempatkan istrinya ditempat tersendiri. Dikarenakan mungkin mereka menyakitinya, membahayakannya di tempat tinggal tersebut. Keengganan istri untuk ditempatkan bersama dengan mereka dalil yang menunjukkan hal itu. (al-Badaa’i ash-Shanaa’i:2/23)

Akan tetapi terkadang keadaan menuntut suaminya untuk menempatkan kedua orang tuanya atau salah satunya bersama dengannya. Maka suami dituntut untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya dan berbuat baik kepada istrinya.

Akan tetapi sebagian istri ada yang tidak membantu suaminya untuk berbakti kepada orang tauanya, dia ingin mengusai suaminya untuk dirinya sendiri tidak boleh bagi seorangpun untuk mendapatkan bagian dari suaminya. Bahkan tidak cukup sampai disini sang istri menyakiti orang tua suami.

Menyakiti suami banyak bentuknya,

1. Bisa dengan mengangkat suara dihadapannya

2. Enggan disuruh oleh keduanya.

3. Kurang menghormatinya.

4. Kurang menjaga perasaan keduanya.

Dan yang lainnya.

Hal ini semua sebabnya adalah sedikitnya ketakwaan, jeleknya tarbiyah dan lemahnya akal. Yang ini semua akan berakibat merusak kehidupannya, merusak kehidupan orang yang disekelilingnya, seorang istri tidak akan mendapatkan kebahagian, begitu juga dengan suaminya dan kedua orang tuanya.

Oleh karena itu bagi seorang istri yang berakal, yang mempunyai agama yang baik dan akhlak yang mulia yang menginginkan kebahagian dirinya dan suaminya untuk mengutamakan suaminya dari dirinya, menghormati kerabatnya, berbuat baik kepada kedua orang tua suaminya. Yang ini semua bentuk dari menghormati dan berbuat baik kepada suaminya yang akan menambah rasa cinta diantara keduanya dan mengokohkan bangunan kasih sayang diantara mereka.

Baarakallahu fiikum...

#Kajian_keluarga

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
ISTRI ITU HARUS/ WAJIB TAMPIL CANTIK DI DEPAN SUAMI. BUKAN BERGAYA UNTUK ORANG LAIN...

Suami membutuhkan kalimat yang baik, sentuhan kasih sayang, perasaan yang lembut, penampilan yang menyenangkan yang dapat menyejukkan pandangan, jiwa dan menggembirakan hati.

Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallallahu ‘alahi wasallam, pernah ditanya tentang siapakah wanita terbaik Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الَّتِي تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ، وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلاَ تُخَالِفُهُ فِي نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ

“Sebaik-baik istri adalah yang menyenangkan suami apabila ia melihatnya, mentaati apabila suami menyuruhnya, dan tidak menyelisihi atas dirinya dan hartanya dengan apa yang tidak disukai suaminya.”

(HR. An-Nasa’i, Hakim dan Ahmad. Dan di hasankan oleh Syaikh al-Albani didalam Silsilah Ash Shahihah 4/453)

Diantara kesalahan yang banyak dilakukan oleh sebagian istri-istri kaum muslimin adalah tidak atau kurang memperhatikan penampilan mereka dihadapan suaminya

Apabila menemui suaminya dia menemui dengan pakaian yang sudah kusam, dalam keadaan rambutnya kusut dan tercium bau bekas masakan.

Kemudian apabila hendak keluar rumah untuk berkunjung kepada kerabatnya atau temannya maka berubah keadaanya 180 derajat, tidaklah dia keluar kecuali dengan pakaian yang paling indah, dalam keadaan yang paling baik dan wangi.

Perbuatan ini tidaklah dilakukan oleh seorang istri yang mempunyai akal yang lurus yang menginginkan kebahagian suaminya. Dikarenakan seorang wanita yang mempunyai akal yang lurus yang memiliki agama akan mencari keridhaan suaminya sesuai dengan kemampuannya dengan cara itu (mempercantik diri dihadapan suaminya).

Tidaklah ia berpenampilan cantik dengan perhiasan yang ia punya kecuali untuk suaminya. Disamping itu seorang istri yang shalihah mengerti atau sadar bahwa suaminya menghadapi fitnah syahwat yang luar biasa diluar sana yang mengancam agamanya, maka istri shalihah menyadari betul hal ini.

Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.

مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِّسَاءِ

“Tidaklah aku meninggalkan sepeninggalku fitnah yang lebih besar atas laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari)

Maka seorang istri seyogyanya berusaha untuk selalu tampil cantik, mempesona dihadapan suaminya dengan harapan menjadi sebab suaminya terjaga dari fitnah wanita dan tetap langgeng serta bertambahnya cinta suami kepadanya.

Wallahu muwaafiq.....

#Kajian Keluarga

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
BERKELUH-KESAH, TIDAK BERSYUKUR.....
_____________________

"Salah satu nikmat Allah bagi seorang istri adalah Seorang suami yang Sholeh & bertanggung jawab. Apabila nikmat ini tidak di syukuri oleh seorang istri, pasti Allah akan menggantikan baginya dengan sesuatu yang lebih buruk".....

Ada Sebagian istri yang banyak berkeluh kesah, kurang bersyukur, tidak merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepadanya.

Apabila dia ditanya tentang keadaannya bersama suaminya dia awali dengan berkeluh kesah, menampakkan kesusahan dan kesedihan serta membandingkan keadaan dirinya dengan keadaan kehidupan istri-istri yang lain yang suaminya berbuat baik kepada mereka.

Sikap yang seperti ini adalah sebuah sikap yang akan membawa nikmat-nikmat yang ada pada dirinya akan dicabut oleh Allah. Allah Ta’aala berfirman

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti adzabku sangat berat.” (Ibrahim:7)

Wajib bagi seorang istri yang mempunyai akal yang lurus untuk menjauhi sikap sering berkeluh kesah. Dan sudah sepantasnya bagi dia untuk banyak bersyukur, dan apabila ditanya tentang keadaan rumah tangganya atau suaminya pujilah Allah, ingatlah nikmat-nikmat yang Allah berikan kepada dirimu dan merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepadamu.

Adapun kufur nikmat selain hal itu sebuah dosa dan akan menjadi sebab Allah akan mencabut nikmatnya. Terdapat ancaman yang sangat keras tentang hal tersebut. Dalam sebuah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وَأُرِيتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ مَنْظَرًا كَالْيَوْمِ قَطُّ أَفْظَعَ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ قَالُوا بِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ بِكُفْرِهِنَّ قِيلَ يَكْفُرْنَ بِاللَّهِ قَالَ يَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ وَيَكْفُرْنَ الْإِحْسَانَ لَوْ أَحْسَنْتَ إِلَى إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ كُلَّهُ ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Diperlihatkan kepadaku neraka, aku tidak pernah melihat pemandangan seperti hari ini sedikitpun. Dan aku melihat kebanyakkan penghuninya wanita. Para sahabat bertanya: “kenapa seperti itu wahai Rasulullah? Dikarenakan kekufuran mereka. Dikatakan kepada beliau, Mereka kufur kepada Allah?

Beliau bersabda:

“Mengkufuri suami (mendurhakai suami), mengingkari kebaikkannya. Kalau seandainya kamu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka sepanjang masa, kemudian dia melihat darimu sesuatu (kesalahan). Dia berkata: “Aku tidak pernah melihat darimu kebaikkan sedikitpun” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu a’laihi wasallam bersabda:

لَا يَنْظُر اللَّه إِلَى اِمْرَأَة لَا تَشْكُر لِزَوْجِهَا , وَهِيَ لَا تَسْتَغْنِي عَنْهُ

“Allah tidak akan melihat kepada seorang istri yang tidak bersyukur kepada suaminya dan dia tidak merasa cukup darinya.”

(HR. Nasa’i, al-Baihaqi, Haitsami, al-Bazzar, Ath-Thabrani dan dishahihkan oleh syaikh al-Albani)

"Istri yang baik & sholehah adalah dambaan suami yang sholeh."...

Wallahu a'lam bish-shawaab

#kajian_keluarga

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
JANGAN ENGKAU LALAI DALAM MENDIDIK BUAH HATI KALIAN


Ada sebagian orang yang lalai dalam masalah mendidik anaknya. Padahal Allah Ta’aala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (at-Tahrim:6)

Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فالرَّجُلُ رَاعٍ فِي بَيْتِه وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ, وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَهِيَ مَسْئُولَةٌ رَعِيَّتِهِا

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan ditanya tentang kepemimpinannya. Seorang suami pemimpin dirumahnya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya, dan seorang istri pemimpin di rumah suaminya dan akan ditanya tentang kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan dalam riwayat Muslim:

وَإِنَّ لِوَلَدِكَ عَلَيْكَ حَقًّا

“Dan anakmu mempunyai hak atasmu”.

Dan diantara bentuk kelalaian yang terbesar adalah tidak memperhatikan pendidikan agama kepada anak-anaknya. Sehingga berdampak jelek untuk anaknya bahkan untuk kedua orang tuanya.

Tidak membiasakan dan menganjurkan anaknya untuk taat atau beribadah kepada Allah, seperti shalat dan yang lainnya. Atau tidak membiasakan dengan adab-adab islami atau bahkan memasukkan media-media yang dapat merusak anak kedalam rumah dan yang lainnya dari bentuk pelalaian.

Wallahul Musta'an...

Semoga Allah ta'ala menjadikan keluarga kita, sebagai penyejuk mata & hati kita.....

#Kajian_Keluarga

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
SUAMI KU...JANGAN ENGKAU SAKITI AKU....!!!

Sungguh tak sedikit kasus KDRT terjadi di dalam rumah tangga kaum muslimin, penyebabnya adalah karena jauhnya mereka dari agama dan kurang rasa takutnya kepada Allah. Diantara kekerasan yang dilakukan oleh suami kepada istri adalah memukul istri dengan pukulan yang membuat cedera, pukulan dari luapan emosi dengan pukulan yang keras lagi membekas.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم besabda:

"Ketahuilah boleh jadi salah seorang diantara kalian memukul istrinya seperti memukul budak perempuanya. Ketahuilah sesungguhnya sebaik baik kalian adalah yang paling baik dengan istrinya." (HR. Al Bazzar di shahihkan oleh syaikh al Albani)

Dalam hadits yang lain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam:

"Janganlah memukulnya (istri) dan menjelekkanya." (HR. Abu Dawud).

Sungguh agama islam memerintahkan kita bermuamalah dengan cara yang baik kepada istri kita.

Allah Ta'aala berfirman:

وعاشروهن بالمعروف

"dan bergaulah dengan mereka secara patut" (an Nisa:19)

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي

“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya dan saya yang paling baik di antara kalian terhadap istriku.” (HR. At- Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Aisyah pernah ditanya oleh seorang wanita tabiin yg merupakan muridnya tentang akhlaq Rasulullah ketika bersama istri2nya.

Aisyah menjawab, Beliau sebagaimana halnya laki2 di kalangan kalian. Hanya saja beliau adalah manusia yang paling mulia, paling baik aklaqnya, paling lembut, dan paling dermawan. Beliau suka tertawa dan tersenyum."

Dari Anas berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tidak pernah memukul pelayan dan istri, sekalipun." (HR.Bukhari dan Muslim)

Tahanlah emosi dan amarah kalian wahai para suami jangan kalian menganiaya istri-istri kalian. Berlaku lemah lembutlah kepada mereka. Bertakwalah kepada Allah.

Jangalah engkau runtuhkan bangunan rumah. tanggamu sehingga engkau menyesal.

Rasulullah shallalahu
Alaihi wa sallam:

إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ

“Sesungguhnya lemah lembut tidaklah ada pada sesuatu pasti menghiasinya, dan jika tidak ada pada sesuatu pasti menjelekkannya.
(HR. Muslim no. 2594)

Berkata asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah: Padanya (di dalam hadits ed) terdapat anjuran agar seseorang bersikap lemah lembut dalam setiap urusannya, lemah lembut dalam muamalah (bergaul) dengan istrinya, dalam muamalah dengan saudara-saudaranya, dalam muamalah dengan teman-temannya dan di dalam muamalah dengan keumuman manusia, sesungguhnya Allah Maha Lemah Lembut dan mencintai lemah lembut. (Syarh Riyadhus Shalihin: 3/578).

Dalam hadits lain Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

"...maukah kalian ku beritahu tentang penghuni neraka? Yaitu orang yang keras lagi kasar."

(HR. Ath Thiyalisi, di shahihkn oleh syaikh al Albani).

Sadarlah wahai para suami...
Syukurilah nikmat mempunyai istri.

#kajian_keluarga

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado

WAHAI SUAMI, DIDIKLAH ISTRIMU...!!!

(Bersamamu dalam Naungan Ilmu)...

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

ٱلرِّجَالُ قَوَّٰمُونَ عَلَى ٱلنِّسَآءِ

“Kaum laki-laki (suami) adalah qawwam bagi kaum wanita (istri).”(an-Nisa’: 34)

Salah satu tugas suami sebagai qawwam adalah memberikan pendidikan agama kepada istri dan anak-anaknya, meluruskan mereka dari penyimpangan, serta mengenalkan mereka kepada kebenaran. Karena Allah subhanahu wa ta’ala telah berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”(at-Tahrim: 6)


Menjaga keluarga yang dimaksud dalam butiran ayat yang mulia ini adalah dengan cara mendidik, mengajari, memerintahkan mereka, dan membantu mereka untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala, serta melarang mereka dari bermaksiat kepada-Nya. Seorang suami wajib mengajari keluarganya tentang perkara yang di-fardhu-kan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Bila ia mendapati mereka berbuat maksiat segera dinasihati dan diperingatkan. (Tafsir ath-Thabari, 28/166, Ruhul Ma‘ani, 28/156)

▶️Simak Pembahasan lengkapnya:

http://asysyariah.com/bersamamu-dalam-naungan-ilmu/

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado

#Kajian_Keluarga