FAEDAH AS-SUNNAH MANADO 🇮🇩
2.94K subscribers
3.45K photos
120 videos
66 files
7.17K links
Wasilah Dakwah Salafiyyah Manado.
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى

Live streaming Kajian:

RADIO SYARIAH.

http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Download Telegram
ISTRI YANG MEMBUAT SUAMINYA TUA SEBELUM WAKTUNYA.


• Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, dari doa Rasulullah ﷺ:

اللهمَّ إني أعوذُ بك من جار السوءِ، ومن زوجٍ تُشَيِّبُني قبل الْمَشيبِ

Allaahumma innii a’uudzu bika min jaarissuu’, wa min zaujin tusyayyibunii qoblal masyiib

“Ya Allah aku berlindung diri kepadaMu dari tetangga yang buruk dan dari isteri yang membuatku beruban sebelum waktunya.” (HR Thabrani dalam doa 1339 dan disahihkan al-Albani dalam Shahihah 3137)

Isteri yang membuat suaminya beruban sebelum waktunya adalah isteri yang tidak menghormati suaminya. Buruk dalam bermuasyaroh (bergaul), lisannya tajam, sikapnya buruk, tindak tanduknya membuat sakit hati suaminya sehingga membuat suaminya kesal, tertekan psikologinya, sesak dadanya dan keruh hidupnya, yang mana semua itu berakibat suaminya menjadi beruban (tua) sebelum waktunya.

نسأل الله العافية


Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله.
@thoriqussalaf


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
*SUDAH DI MULAI KAJIAN ISLAM ILMIAH KOTA MANADO.*

Tema: Ya akhi tetaplah semangat menuntut ilmu.
*SUDAH DI MULAI KAJIAN ISLAM ILMIAH KOTA MANADO.* (Sesi-2)

*Tema: (Mengambil FAEDAH dari) Do'a penutup majelis yang terlupakan.*
TAJASSUS DAN BURUK SANGKA, (Keduanya satu paket).


Allah Ta’ala berfirman.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan berprasangka, karena sesungguhnya sebagian tindakan berprasangka adalah dosa dan janganlah kamu mencari-car kesalahan orang lain” (Al-Hujurat 12)

Dalam ayat ini terkandung perintah untuk menjauhi kebanyakan berprasangka, karena sebagian tindakan berprasangka ada yang merupakan perbuatan dosa. Dalam ayat ini juga terdapat larangan berbuat tajassus. Tajassus ialah mencari-cari kesalahan-kesalahan atau kejelekan-kejelekan orang lain, yang biasanya merupakan efek dari prasangka yang buruk.

Rasulullah ﷺ bersabda.

إِيَّا كُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيْثِ وَلاَ تَحَسَّسُوا وَلاَ تَجَسَّسُوا وَلاَ تَحَاسَدُوا وَلاَتَدَابَرُوا وَلاَتَبَاغَضُوا وَكُوْنُواعِبَادَاللَّهِ إحْوَانًا

“Berhati-hatilah kalian dari tindakan berprasangka buruk, karena prasangka buruk adalah sedusta-dusta ucapan. Janganlah kalian saling mencari berita kejelekan orang lain, saling memata-matai, saling mendengki, saling membelakangi, dan saling membenci. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara”. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari hadits no. 6064 dan Muslim hadits no. 2563)

Amirul Mukminin Umar bin Khathab Radhiyallahu'anhu berkata,

“Janganlah engkau berprasangka terhadap perkataan yang keluar dari saudaramu yang mukmin kecuali dengan persangkaan yang baik. Dan hendaknya engkau selalu membawa perkataannya itu kepada prasangka-prasangka yang baik”

Ibnu Katsir menyebutkan perkataan Umar di atas ketika menafsirkan sebuah ayat dalam surat Al-Hujurat.

Bakar bin Abdullah Al-Muzani yang biografinya bisa kita dapatkan dalam kitab Tahdzib At-Tahdzib berkata :

“Hati-hatilah kalian terhadap perkataan yang sekalipun benar kalian tidak diberi pahala, namun apabila kalian salah kalian berdosa. Perkataan tersebut adalah berprasangka buruk terhadap saudaramu”.

Disebutkan dalam kitab Al-Hilyah karya Abu Nu’aim (II/285) bahwa Abu Qilabah Abdullah bin Yazid Al-Jurmi berkata :

“Apabila ada berita tentang tindakan saudaramu yang tidak kamu sukai, maka berusaha keraslah mancarikan alasan untuknya. Apabila kamu tidak mendapatkan alasan untuknya, maka katakanlah kepada dirimu sendiri, “Saya kira saudaraku itu mempunyai alasan yang tepat sehingga melakukan perbuatan tersebut”.

Abu Hatim bin Hibban Al-Busti bekata dalam kitab Raudhah Al-‘Uqala (hal.131),

”Orang yang berakal wajib mencari keselamatan untuk dirinya dengan meninggalkan perbuatan tajassus dan senantiasa sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri. Sesungguhnya orang yang sibuk memikirkan kejelekan dirinya sendiri dan melupakan kejelekan orang lain, maka hatinya akan tenteram dan tidak akan merasa capek.

Setiap kali dia melihat kejelekan yang ada pada dirinya, maka dia akan merasa hina tatkala melihat kejelekan yang serupa ada pada saudaranya. Sementara orang yang senantiasa sibuk memperhatikan kejelekan orang lain dan melupakan kejelekannya sendiri, maka hatinya akan buta, badannya akan merasa letih dan akan sulit baginya meninggalkan kejelekan dirinya”.

Beliau juga berkata pad hal.133,

“Tajassus adalah cabang dari kemunafikan, sebagaimana sebaliknya prasangka yang baik merupakan cabang dari keimanan. Orang yang berakal akan berprasangka baik kepada saudaranya, dan tidak mau membuatnya sedih dan berduka. Sedangkan orang yang bodoh akan selalu berprasangka buruk kepada saudaranya dan tidak segan-segan berbuat jahat dan membuatnya menderita”.

Subhanallah, begitu nikmatnya Ukhuwah jika tidak saling Tajassus, tidak saling Buruk sangka.. Dan semestinya dua hal ini tidak layak dimiliki oleh kita yang menisbahkan dirinya pada Ahlussunnah, Salafiyyin.

Semoga Allah ﷻ merahmati kita semua dan memberikan kepada kita semua akhlak yang terpuji. Aamiin...


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Seseorang berkata (meminta nasehat) kepada Nabi ﷺ :

"Berilah aku wasiat, maka Nabi ﷺ berkata,

"Jangan marah", iapun mengulangi pertanyaannya beberapa kali. Beliau (tetap) berkata, "Jangan marah".


(Shahihul Bukhari no : 6116)
Imam Ibnul Qayyim dalam kitab (At-Tibyan no :417)

Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah :

"Adapun marah, maka ia menyerang akal secara tiba-tiba seperti seekor serigala menerkam kambing. Dan mayoritasnya Syaithan menyerang (akal) pada saat marah dan nafsu syahwatnya (menggebu-gebu)".


@dr_albukhary
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
BAHAN INTROSPEKSI : SEJUMLAH HARTA HARAM YANG MESTI DIHINDARI.

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahullah mengatakan :

لا يسلم كثير من الناس اليوم من أن يكون في ماله حرام، فمن الناس من يغش فيكتسب من حرام، ومنهم من يرابي في بعض الأشياء، ومنهم الموظفون، وكثير من الموظفين لا يقومون بواجب الوظيفة، فتجده يتأخر عن الدوام، أو يتقدم فيخرج قبل وقت انتهاء الدوام، وهذا ليس راتبه حلالاً؛ بل إنه يأكل من الحرام بقدر ما نقص من عمل الوظيفة؛ لأنه ملتزم بالعقد مع الحكومة مثلاً أنه يقوم بوظيفته من كذا إلى كذا، فلو فتشت الناس اليوم لوجدت كثيراً منهم يكون في ماله دخن من الحرام.

"Banyak manusia di zaman ini yang tidak selamat dari harta haram. Ada yang menipu hingga penghasilannya pun haram. Ada yang bertransaksi dengan riba dalam sejumlah hal. Dan ada juga yang berstatus pegawai.

Banyak dari kalangan pegawai yang tidak menjalankan kewajiban kerjanya. Ditemui pegawai-pegawai yang ketika masuk jam kerja datang terlambat sedang pulangnya lebih dulu.

Dalam keadaan seperti ini; gaji yang mereka dapatkan tidak halal! Sehingga yang dimakannya ialah pemasukan yang haram pada waktu-waktu yang dia curangi itu.

Sebab seorang pegawai terikat perjanjian dengan pihak pemerintahan. Seperti perjanjian bahwa jam kerja dimulai dari jam sekian dan berakhir hingga jam sekian.

Maka kesimpulannya, bila engkau memperhatikan keadaan orang-orang masa kini; kamu bakal dapati pasti ada campuran harta-harta haram pada mereka." (Syarah Riyadhus Shalihin, III/104)

SALAH SATU SEBAB KEFASIKAN YANG MENJAMUR

Dalam tempat lainnya, beliau mengatakan :

ولو نظرنا لمجتمعنا اليوم لم نجد أحداً يسلم من خصلة يفسق بها، إلا مَنْ شاء الله، فالغِيبة فسق وموجودة بكثرة، والتغيب عن العمل، والإصرار على ذلك، وكونه لا يأتي إلا بعد بداية الدوام بساعة، ويخرج قبيل نهاية الدوام بساعة مثلاً، فالإصرار على ذلك فسق؛ لأنه ضد الأمانة، وخيانةٌ، وأكلٌ للمال بالباطل؛ لأن كل راتب تأخذه في غير عمل، فهو من أكل المال بالباطل

"Bila kita mengamati realita masyarakat masa kini; kita dapati tidak seorang pun yang terbebas dari sebab kefasikan kecuali yang Allah selamatkan. Ambil ghibah, ini kefasikan dan sekarang sangat banyak wujudnya.

Tidak hadir saat bekerja secara terus-terusan. Atau dia datang satu jam setelah waktu kerja dimulai serta pulang sebelum waktunya, satu jam misalnya. Terus-menerus melakukan hal ini adalah tindak kefasikan.

Karena bertentangan dengan nilai amanah, termasuk pengkhianatan, dan makan harta secara batil. Lantaran semua gaji yang diambil bukan dari hasil ia bekerja maka statusnya batil." (Asy-Syarh Al Mumti', XV/278)

Hanya Allah sajalah yang memberi petunjuk keselamatan.


@nasehatetam
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
RIYA' DAN UJUB TERMASUK PENYAKIT HATI

Imam Ibnu Taimiyyah berkata :
Riya termasuk bentuk menyekutukan Allah dengan Makhluk, adapun Ujub termasuk bentuk menyekutukan Allah dengan dirinya sendiri, dan begitulah keadaan orang-orang yang angkuh.

Orang yang riya ia tidak merealisasikan firman Allah : "dan hanya kepadaMu kami menyembah". Adapun orang yang ujub maka ia tidak merealisasikan firman Allah, "dan hanya kepadaMu kami memohon pertolongan".

(Sehingga), barangsiapa merealisasikan firman Allah, "Dan hanya kepadaMu kami menyembah", maka ia telah terlepas dari (perbuatan) riya'. Dan barang siapa yang merealisasikan firman Allah, "Dan hanya kepadamu kami memohon pertolongan", maka ia telah terlepas dari (perbuatan) ujub.

Al Fatawa al Kubra :5/247


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
.
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

SUDAH DI MULAI...

📚 "KITAB FATHUL MAJID SYARH KITABUT-TAUHID".

(Lil Imamil Mujaddid : Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah ta'ala).

Di Syarah oleh : Asy-Syaikh al-Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu ta'ala.

🎙️Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.

Untuk Audio Rekaman, bisa Gabung di :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,

📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. An-Nahl (ayat 33 dst)

🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.

Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming

RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).


Update Audio Kajian:

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
TAFSIR AL-MUYASSAR QS AN-NAHL AYAT 33-35.

Ayat 33

هَلْ يَنظُرُونَ إِلَّآ أَن تَأْتِيَهُمُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ أَوْ يَأْتِىَ أَمْرُ رَبِّكَ ۚ كَذَٰلِكَ فَعَلَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ وَمَا ظَلَمَهُمُ ٱللَّهُ وَلَٰكِن كَانُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ

"Tidak ada yang ditunggu-tunggu orang kafir selain dari datangnya para malaikat kepada mereka atau datangnya perintah Tuhanmu. Demikianlah yang telah diperbuat oleh orang-orang (kafir) sebelum mereka. Dan Allah tidak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri",

TAFSIR:

«هل» ما «ينظرون» ينتظر الكفار «إلا أن تأتيهم» بالتاء والياء «الملائكة» لقبض أرواحهم «أو يأتي أمر ربك» العذاب أو القيامة المشتملة عليه «كذلك» كما فعل هؤلاء «فعل الذين من قبلهم» من الأمم كذبوا رسلهم فأهلكوا «وما ظلمهم الله» بإهلاكهم بغير ذنب «ولكن كانوا أنفسهم يظلمون» بالكفر.

(Tidak ada) tiada (yang ditunggu-tunggu) oleh orang-orang kafir (selain datang kepada mereka) dapat dibaca ta'tiyahum atau ya'tiyahum (para malaikat) untuk mencabut nyawa mereka (atau datangnya perintah Rabbmu) yakni azab atau hari kiamat yang terdapat di dalamnya azab buat mereka. (Demikianlah) seperti apa yang telah dilakukan oleh mereka (telah dilakukan pula oleh orang-orang sebelum mereka) daripada umat-umat terdahulu yang mendustakan rasul-rasul mereka kemudian mereka dibinasakan. (Dan sekali-kali Allah tidak menganiaya mereka) dengan membinasakan mereka tanpa dosa (akan tetapi merekalah yang selalu menganiaya diri mereka sendiri) karena melakukan kekafiran.


Ayat 34

فَأَصَابَهُمْ سَيِّـَٔاتُ مَا عَمِلُوا۟ وَحَاقَ بِهِم مَّا كَانُوا۟ بِهِۦ يَسْتَهْزِءُونَ

"Maka mereka ditimpa oleh (akibat) kejahatan perbuatan mereka dan mereka diliputi oleh azab yang selalu mereka perolok-olokan."


TAFSIR:

فأصابهم سيئات ما عملوا» أي جزاءها «وحاق» نزل «بهم ما كانوا به يستهزءُون» أي العذاب.

(Maka mereka ditimpa oleh akibat kejahatan perbuatan mereka sendiri) yakni pembalasannya (dan dibinasakanlah) diazablah (mereka oleh apa yang selalu mereka perolok-olokkan) yaitu azab.


Ayat 35

وَقَالَ ٱلَّذِينَ أَشْرَكُوا۟ لَوْ شَآءَ ٱللَّهُ مَا عَبَدْنَا مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍ نَّحْنُ وَلَآ ءَابَآؤُنَا وَلَا حَرَّمْنَا مِن دُونِهِۦ مِن شَىْءٍ ۚ كَذَٰلِكَ فَعَلَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ ۚ فَهَلْ عَلَى ٱلرُّسُلِ إِلَّا ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ

"Dan berkatalah orang-orang musyrik: "Jika Allah menghendaki, niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apapun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatupun tanpa (izin)-Nya". Demikianlah yang diperbuat orang-orang sebelum mereka; maka tidak ada kewajiban atas para rasul, selain dari menyampaikan (amanat Allah) dengan terang."


TAFSIR:

«وقال الذين أشركوا» من أهل مكة «لو شاء الله ما عبدنا من دونه من شيء نحن ولا آباؤنا ولا حرمنا من دونه من شيء» من البحائر والسوائب فإشراكنا وتحريمنا بمشيئته فهو راض به، قال تعالى: «كذلك فعل الذين من قبلهم» أي كذبوا ربهم فيما جاءوا به «فهل» فما «على الرسل إلا البلاغ المبين» إلا البلاغ البيِّن وليس عليهم الهداية.

(Dan berkatalah orang-orang musyrik) dari kalangan penduduk Mekah ("Jika Allah menghendaki niscaya kami tidak akan menyembah sesuatu apa pun selain Dia, baik kami maupun bapak-bapak kami, dan tidak pula kami mengharamkan sesuatu pun tanda izin-Nya) yaitu mengharamkan bahirah dan saibah. Ini berarti bahwa kemusyrikan kami dan pengharaman kami ini berdasarkan kehendak-Nya karena Dia rela terhadapnya. Maka Allah berfirman menyanggah mereka: (Demikianlah yang diperbuat oleh orang-orang sebelum mereka) artinya mereka telah mendustakan rasul-rasul mereka tentang apa yang didatangkan oleh para rasul itu (maka tidak ada) (kewajiban atas para rasul selain dari menyampaikan amanat Allah dengan terang) dan mereka tidak berkewajiban untuk memberi hidayah.


(Dars Tafsir Al-Muyassar QS An-Nahl ayat 33-35. Rabu, Ba'da Subuh, 25/9/2024.)


Untuk rekaman kajian :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado/1361
MERASA LEBIH BAIK DARI ORANG LAIN.


Sufyan bin 'Uyainah rahimahullah pernah berkata :

من رأى أنه خير من غيره فقد استڪبر وذلك أن إبليس إنما منعه من السجود لآدم عليه السلام استڪباره

"Siapa yang memandang dirinya lebih baik dari orang lain maka sungguh dia telah terjatuh pada kesombongan, sebagaimana hal tersebut terjadi ketika Iblis enggan untuk sujud kepada Nabi Adam 'alaihis salam karena dia merasa lebih baik dari Nabi Adam."

(Hilyatul Auliya, VII/271)


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

Yuk simak kajian:

Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid Hafidzahullah.

Kajian Kitab Fathul Baary Bisyarh Shohih Al-Bukhary.

SIMAK DI RADIO SYARIAH.
Radio Islam Assunnah Manado 2.

Audio rekaman :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,

📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. An-Nahl (ayat 36 dst)

🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.

Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming

RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manacdo 2).


Update Audio Kajian:

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
TAFSIR AL-MUYASSAR QS AN-NAHL AYAT 36-37.


Ayat 36

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِى كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجْتَنِبُوا۟ ٱلطَّٰغُوتَ ۖ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى ٱللَّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ ٱلضَّلَٰلَةُ ۚ فَسِيرُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ فَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).


TAFSIR :

«ولقد بعثنا في كل أمة رسولاً» كما بعثناك في هؤلاء «أن» بأن «اعبدوا الله» وحدوه «واجتنبوا الطاغوت» الأوثان أن تعبدوها «فمنهم من هدى الله» فآمن «ومنهم من حقت» وجَبَتْ «عليه الضلالة» في علم الله فلم يؤمن «فسيروا» يا كفار مكة «في الأرض فانظروا كيف كان عاقبة المكذبين» رسلهم من الهلاك.

(Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat) seperti Aku mengutus kamu kepada mereka (untuk) artinya untuk menyerukan ('Sembahlah Allah) esakanlah Dia (dan jauhilah thaghut,') berhala-berhala itu janganlah kalian sembah (maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah) lalu ia beriman (dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti) telah ditentukan (kesesatan baginya) menurut ilmu Allah, sehingga ia tidak beriman. (Maka berjalanlah kalian) hai orang-orang kafir Mekah (di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan) rasul-rasul mereka, yakni kebinasaan yang akan mereka alami nanti.


Ayat 37

إِن تَحْرِصْ عَلَىٰ هُدَىٰهُمْ فَإِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهْدِى مَن يُضِلُّ ۖ وَمَا لَهُم مِّن نَّٰصِرِينَ

Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong.


TAFSIR :

«إن تحرص» يا محمد «على هداهم» وقد أضلهم الله لا تقدر على ذلك «فإن الله لا يُهدِي» بالبناء للمفعول وللفاعل «من يضل» من يريد إضلاله «وما لهم من ناصرين» مانعين من عذاب الله.

(Jika kamu sangat mengharapkan) hai Muhammad (agar mereka dapat petunjuk) sedangkan Allah telah menyesatkan mereka niscaya kamu tidak akan mampu melakukan hal itu (maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya) dapat dibaca yudhillu dan yudhallu, artinya orang yang dikehendaki-Nya sesat (dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong") yang dapat mencegah azab Allah atas diri mereka.


(Dars Tafsir Al-Muyassar QS An-Nahl ayat 36-37. Kamis, 26/9/2024. Ba'da Subuh).


Untuk rekaman kajian :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado/1364
DOA UNTUK SAUDARAMU MUSTAJAB

🎙️ Abu Bakr Ash-Shiddiq radhiyallahu anhu menyatakan,

"إن دعاء الأخ لأخيه في الله عز وجل يستجاب."

"Sesungguhnya doa dari seseorang teruntuk saudaranya karena Allah (saudara seiman) akan mustajab (terkabulkan)."

(Zawaid Abdillah bin Ahmad 'ala az-Zuhd. 575)

#nasehat #doa
@KajianIslamTemanggung


Mari saling mendo'akan sebagai bentuk rasa cinta kita karena Allah ﷻ terhadap saudara kita.


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

Yuk simak kajian:

Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid Hafidzahullah.

Kajian Kitab Fathul Baary Bisyarh Shohih Al-Bukhary.

SIMAK DI RADIO SYARIAH.
Radio Islam Assunnah Manado 2.

Audio rekaman :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
.
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

SUDAH DI MULAI...

📚 "KITAB FATHUL MAJID SYARH KITABUT-TAUHID".

(Lil Imamil Mujaddid : Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah ta'ala).

Di Syarah oleh : Asy-Syaikh al-Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu ta'ala.

🎙️Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.

Untuk Audio Rekaman, bisa Gabung di :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,

📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. An-Nahl (ayat 38 dst)

🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.

Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming

RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manacdo 2).


Update Audio Kajian:

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
TAFSIR AL-MUYASSAR QS AN-NAHL AYAT 38-40.


Ayat 38

وَأَقْسَمُوا۟ بِٱللَّهِ جَهْدَ أَيْمَٰنِهِمْ ۙ لَا يَبْعَثُ ٱللَّهُ مَن يَمُوتُ ۚ بَلَىٰ وَعْدًا عَلَيْهِ حَقًّا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ


Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh: "Allah tidak akan akan membangkitkan orang yang mati". (Tidak demikian), bahkan (pasti Allah akan membangkitnya), sebagai suatu janji yang benar dari Allah, akan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui,


TAFSIR:

«وأقسموا بالله جهد أيمانهم» أي غاية اجتهادهم فيها «لا يبعث الله من يموت» قال تعالى «بلى» يبعثهم «وعداً عليه حقا» مصدران مؤكدان منصوبان بفعلهما المقدر أي وعد ذلك وحقه حقا «ولكن أكثر الناس» أي أهل مكة «لا يعلمون» ذلك.

(Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan sumpahnya yang sungguh-sungguh) artinya mereka bersumpah dengan sungguh-sungguh ("Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.") maka Allah berfirman menyanggah mereka (Tidak demikian, bahkan) Allah pasti akan membangkitkan mereka (sebagai suatu janji yang benar dari Allah) lafal wa
dan dan haqqan kedua-duanya adalah bentuk mashdar yang fungsinya mengukuhkan makna fiilnya dan dinashabkan oleh fiilnya yang keberadaannya diperkirakan; artinya Allah sungguh telah menjanjikan hal tersebut dan Allah akan membuktikannya dengan benar (akan tetapi kebanyakan manusia) penduduk Mekah (tiada mengetahui) hal tersebut.


Ayat 39

لِيُبَيِّنَ لَهُمُ ٱلَّذِى يَخْتَلِفُونَ فِيهِ وَلِيَعْلَمَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوٓا۟ أَنَّهُمْ كَانُوا۟ كَٰذِبِينَ

agar Allah menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu, agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta.


TAFSIR:

«ليبين» متعلق ببعثهم المقدر «لهم الذي يختلفون» مع المؤمنين «فيه» من أمر الدين بتعذيبهم وإثابة المؤمنين «وليعلم الذين كفروا أنهم كانوا كاذبين» في إنكار البعث.

(Agar Allah menjelaskan) lafal liyubayyina ini bertalluq kepada lafal yab`atsuhum yang keberadaannya diperkirakan (kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu) bersama dengan orang-orang mukmin (tentangnya) tentang masalah agama; melalui cara mengazab orang-orang kafir dan memberi pahala orang-orang mukmin (agar orang-orang kafir itu mengetahui bahwasanya mereka adalah orang-orang yang berdusta) disebabkan mereka mengingkari adanya hari berbangkit.


Ayat 40

إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَىْءٍ إِذَآ أَرَدْنَٰهُ أَن نَّقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ

Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: "kun (jadilah)", maka jadilah ia.


TAFSIR:

«إنما قوْلنا لشيء إذا أردناه» أي أردنا إيجاده وقولنا مبتدأ خبره «أن نقول له كن فيكونُ» أي فهو يكون وفي قراءة بالنصب عطفاً على نقول والآية لتقرير القدرة على البعث.

(Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya) artinya Kami berkehendak untuk mengadakannya. Lafal qaulunaa adalah mubtada sedangkan khabarnya ialah (Kami hanya mengatakan kepadanya, "Jadilah," maka jadilah ia) artinya, maka sesuatu yang dikehendaki-Nya itu ada seketika. Menurut qiraat lafal fayakuunu dibaca nashab sehingga menjadi fayakuuna karena diathafkan kepada lafal naquula. Ayat ini menunjukkan makna menetapkan kekuasaan Allah di dalam membangkitkan makhluk.


(Dars Tafsir Al-Muyassar QS An-Nahl ayat 38-40. Jumat 27/9/2024. Ba'da Subuh.)


Rekaman kajian :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado/1367
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
.
JAGA LISAN JAGA UCAPAN

Pertanyaan diajukan kepada Asy-Syaikh DR. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah:

“Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu, wahai Syaikh. Apa hukum dari ucapan seseorang apabila (mengetahui) orang lain tertimpa musibah (dia mengatakan), ‘Dia memang pantas menerimanya.’?”

Asy-Syaikh DR. Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah menjawab:

“Maksudnya dia menghukumi manusia bahwa yang ini pantas mendapatkan musibah dan yang itu juga pantas mendapatkan musibah? Orang ini wajib atasnya untuk bertaubat kepada Allah dari ucapannya. Dan jangan dia mengucapkan ucapan yang semisal ini!”

(Tanya Jawab pada Pelajaran Kitab Aqidah Al-Imam Muhammad bin Abdil Wahhab).

https://tttttt.me/dralfawzann/12158. @qoulussalaf


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado