FAEDAH AS-SUNNAH MANADO 🇮🇩
2.8K subscribers
3.18K photos
108 videos
65 files
6.75K links
Wasilah Dakwah Salafiyyah Manado.
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى

Live streaming Kajian:

RADIO SYARIAH.

http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Download Telegram
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado


KESABARAN KETIKA MENDIDIK ANAK

Pertanyaan:
Bagaimana cara mendidik anak-anak? Bagaimana bisa maksimal untuk mengajari mereka (menjaga) shalat, apabila mereka dibesarkan dalam keluarga tidak baik (saleh)?

Syaikh Ibnu Baz rahimahullah menjawab,

“Anak tersebut dibimbing dengan kesungguhan dan kesabaran. Ayah atau kakaknya membimbing mereka dengan penuh kesungguhan dan kesabaran sampai mereka bisa istiqamah di atas ketaatan kepada Allah. Mereka dibimbing dengan tutur kata yang baik dan santun hingga mereka rajin shalat dan berahlak yang baik. Semua itu membutuhkan kesungguhan dan kesabaran.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

وَٱلَّذِينَ جَٰهَدُواْ فِينَا لَنَهۡدِيَنَّهُمۡ سُبُلَنَاۚ وَإِنَّ ٱللَّهَ لَمَعَ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

“Dan orang-orang yang berjihad (bersungguh-sungguh) untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (al-Ankabut: 69)

Demikian pula firman-Nya,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارًا

“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka.” (at-Tahrim: 6)

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، الْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Kalian semua adalah pembina dan akan dimintai pertanggungjawaban atas binaannya. Seorang imam (penguasa) adalah pembina dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyatnya. Seorang lelaki adalah pembina bagi anggota keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas binaannya.” (HR. al-Bukhari no. 893 dan Muslim no 1829 dari sahabat Ibnu Umar radhiallahu anhuma)

Artinya, perlu kesabaran ketika mendidik anak.

(Fatawa Nur ‘alad Darb 11/24)

https://asysyariah.com/kesungguhan-kesabaran-mendidik-anak/. https://tttttt.me/asysyariah/2864


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
SEMOGA ALLAH ﷻ MENYELAMATKAN KITA DARI KEDUANYA...


Fudhail bin iyadh rahimahullah mengatakan:

“Meniggalkan amalan karna manusia adalah riya',sedangkan beramal karna manusia adalah syirik.

Adapun ikhlas adalah ketika Allah menyelamatkanmu dari keduanya.”

Siyar A'lam al-nubala', 8/427.



https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
SUDAH DI MULAI....

Livestreaming Radio Syariah. Radio Al-i'thishom Sendangmulyo.
TIDAK HARUS MENCELA...

Imam Ibnul Qayyim -Rahimahullah- berkata,

تربأ بنفسك عن تغيير المقصرين ، فلعل تعبيرك الأحيك بذنبه أعظم إنما من قلبه ، وأشد من معصيته.

“Jagalah dirimu dari mencela orang-orang yang berbuat dosa, karena bisa jadi celaanmu kepada saudaramu karena dosanya itu lebih besar dari dosanya dan lebih parah dari maksiatnya.”

(Madarijus Salikin, jilid 1 hlm.183)


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
ANCAMAN KERAS BAGI SIAPA YANG MENGEJEK SAUDARANYA DENGAN KEMAKSIATAN YANG IA KERJAKAN.


Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

"Segala bentuk ketaatan yang engkau merasa puas terhadapnya maka ketaatan tersebut akan menjadi bumerang bagimu.

Segala bentuk kemaksiatan yang dengannya engkau mengejek saudaramu maka kemaksiatan tersebut justru kembali kepadamu."

Madarijus Salikin (jilid 1/hlm. 192).



قال الإمام ابن القيم رحمه الله :
ﻛﻞ ﻃﺎﻋﺔ ﺭﺿﻴﺘﻬﺎ ﻣﻨﻚ ﻓﻬﻲ ﻋﻠﻴﻚ ، ﻭﻛﻞ ﻣﻌﺼﻴﺔ ﻋﻴﺮﺕ ﺑﻬﺎ ﺃﺧﺎﻙ ﻓﻬﻲ ﺇﻟﻴﻚ .
مدارج السالكين (١٩٢/١).


@salafy_cirebon
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado


SUAMIMU, SURGA DAN NERAKAMU

Al-Hushain bin Mihshan radhiallahu ‘anhu menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan dan setelah selesai dari keperluan tersebut, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya kepadanya,

أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ: مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجزْتُ عَنْهُ. قَالَ: فَانْظُرِيْ أَيْنَ أَنْتِ مِنْهُ فَإنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنارُكِ

“Apakah engkau sudah bersuami?”

Bibi al-Hushain menjawab, “Sudah.”

“Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya Rasulullah lagi.

Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah di mana keberadaanmu saat bergaul dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR . Ahmad 4/341. Lihat Silsilah al-Ahadits ash-Shahihah no. 2612)


https://asysyariah.com/kekufuran-istri-berbuah-petaka/

https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

SUDAH DI MULAI...

Kajian Kitab Fathul Baary Bisyarh Shohih Al-Bukhary.

Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid Hafidzahullah.

SIMAK DI RADIO SYARIAH.
Radio Islam Assunnah Manado 2.

Audio rekaman :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,

📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. Yusuf. (ayat 105 dst)

🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.

Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming

RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).


Update Audio Kajian:

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
BERSABAR DALAM MENERIMA MUSIBAH.

Ziyad bin Amr Rahimahullah Ta'ala berkata :

 كلنا نكره الموت وألم الجراح، ولكنا نتفاضل بالصبر

“Kita semua boleh jadi membenci kematian dan sakitnya luka, akan tetapi kita akan menjadi lebih baik dan utama bila kita bisa bersabar dalam menerimanya.”

[As Shabr Wa Tsawab Alaihi karya Ibnu Abid Dunia hal 44]


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
MATINYA HATI....


Tidak adanya perasaan sedih atas ketaatan yang engkau lewatkan dan tidak adanya perasaan menyesal atas kesalahan dan dosa yang engkau lakukan, bukankah itu menunjukkan bahwa hatimu telah mati?

قال ابن القيم رحمه الله:

وَلْيَبْكِ عَلَى مَوْتِ قَلْبِه. فَإِنَّهُ لَوْ كَانَ حَيًّا لَأَحْزَنَهُ ارْتِكَابُهُ لِلذَّنْبِ، وَغَاظَهُ وَصَعُبَ عَلَيْهِ، وَلَا يُحِسُّ الْقَلْبُ بِذَلِكَ، فَحَيْثُ لَمْ يُحِسَّ بِهِ فَمَا لِجُرْحٍ بِمَيِّتٍ إِيلَامٌ.

مدارج السالكين (١/ ١٩٨-١٩٩)

Berkata Al Imam Ibnul Qayyim rahimahullah,

“Hendaklah seorang hamba menangis atas kematian hatinya. Kalau seandainya hati itu hidup, niscaya dia akan bersedih dengan dosa yang dia kerjakan, hatinya akan marah dan merasa berat dengan sebab dosa tersebut.

Apabila hati sudah tidak merasakan ini semua , maka ibarat luka yang tidak lagi dirasakan sakit oleh jasad yang telah mati.”

(Madarijus Salikin, 1/198-199).



https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,

📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. Yusuf. (ayat 107 dst)

🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.

Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming

RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).


Update Audio Kajian:

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
BAGAIKAN GHANIMAH....

(Tatkala Dirimu di Cela...)


Celaan orang lain yang terdengar sampai telingamu, bila memang itu benar adanya, maka hal itu dapat menjadi sebab agar kamu memperbaiki diri. Tentu ini merupakan anugerah besar. Hanya orang yang kurang akal saja yang tidak menyukainya.

Sebaliknya, bila celaan orang lain itu ternyata tidak ada pada dirimu, lalu kamu bersabar. Maka, kamu akan meraih keutamaan yang melimpah karena kelembutan dan kesabaranmu.

Bahkan, itu semua ibarat ghanimah. Karena, kamu akan ‘merebut’ pahala orang yang mencelamu tanpa asas yang benar.

Kamu akan memperoleh anugerah besar kelak pada hari pembalasan. Di saat kamu sangat membutuhkan keselamatan dengan amal kebajikan yang tidak membuatmu lemah dan terbebani.

Ini pun merupakan anugerah besar. Hanya orang yang kehilangan akal saja yang tidak menyukainya.

(Ibnu Hazm Al-Andalusi dalam Kitab Al-Akhlaq wa As-Siyar hal. 81)


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado


BUKTI CINTA KEPADA ALLAH ﷻ


Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

قُلۡ إِن كُنتُمۡ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِي يُحۡبِبۡكُمُ ٱللَّهُ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡ ذُنُوبَكُمۡۚ وَٱللَّهُ غَفُورٞ رَّحِيمٞ ٣١
“Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.’ Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Ali ‘Imran: 31)

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata,

“Ayat yang mulia ini adalah hakim (yang mengadili) bagi setiap orang yang mengaku cinta kepada Allah subhanahu wa ta’ala, namun tidak berada di jalan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dia adalah orang yang berdusta dalam pengakuannya hingga dia mengikuti ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/467)

Oleh karena itu, ketika kita melontarkan pernyataan tersebut, sementara kita jauh dari ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita termasuk orang yang berdusta atas pernyataan kita.

Al-Hasan al-Bashri rahimahullah dan ulama salaf lainnya berkata,

“Sekelompok kaum telah menyangka bahwasanya mereka mencintai Allah subhanahu wa ta’ala, maka Allah subhanahu wa ta’ala menguji mereka dengan ayat ini (yang tersebut di atas).” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/467)


https://asysyariah.com/sahur-dan-berbuka/. https://tttttt.me/asysyariah/2928


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,

📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. Yusuf. (ayat 109 dst)

🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.

Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming

RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).


Update Audio Kajian:

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado


JANGAN MUDAH KREDIT & BERHUTANG UNTUK GAYA HIDUP.

'Aisyah radhiyallahu 'anha pernah mengkabarkan kepada 'Urwah Bin Az-Zubair,

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يدعو في الصلاة,

"Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam dulu senantiasa berdo'a dalam shalatnya (sebelum salam),

اللهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذابِ القَبْرِ وأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيْحِ الدَجَّال وأَعوذُ بك من فتنة المَحْيَا وفتنةِ المَمَاتِ اللَّهُمَّ إني أًعُوذُ بِكَ مِنَ المَأْثَمِ والمَغْرَم.

(Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari adzab kubur, aku berlindung kepadamu dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal, aku berlindung kepadamu dari fitnah kehidupan dan kematian.

Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari perbuatan dosa dan terlilit hutang)

فقال له قائل ما أكثر ما تستعيذ من المغرم فقال إن الرجل إذا غرم حدث فكذب ووعد فأخلف.

Kemudian ada seorang yang berkata kepada beliau (dengan heran),

"Betapa seringnya anda berdo'a berlindung dari hutang ?!"

Lalu beliau bersabda,

"SESUNGGUHNYA ORANG JIKA TERLILIT HUTANG, MAKA DIA AKAN BERBICARA NAMUN BERDUSTA, DAN MENEBAR JANJI NAMUN MENYELISIHINYA."

[HR. Bukhari, 798, Bab Do'a Sebelum Salam]

▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️▪️

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah menjelaskan,

قوله : ( والمغرم ) أي الدين ، يقال غرم بكسر الراء أي ادان .

"Sabda beliau (Al-Maghram) maksudnya adalah hutang. Dikatakan Gharima -dengan dikasrahkannya huruf Ra'- artinya iddaana (mengkredit/menghutang).

قيل والمراد به ما يستدان فيما لا يجوز وفيما يجوز ثم يعجز عن أدائه ، ويحتمل أن يراد به ما هو أعم من ذلك. وقد استعاذ - صلى الله عليه وسلم - من غلبة الدين .

1️⃣ Dikatakan pula maksud dari Al-Maghram adalah segala apa yang dihutang pada hal-hal yang dilarang atau yang tidak dilarang, kemudian dia kesulitan untuk melunasi hutangnya.

2️⃣ Serta bisa dimaksudkan pula hutang yang bermakna lebih luas dari makna di atas.

Dan Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam sangat berlindung dari kondisi terlilit hutang."

(Fath Al-Bari : 2/370)

Kata Al-Muhallab rahimahullah,

يستفاد من هذا الحديث سد الذرائع، لأنه استعاذ من الدين؛ لأنه في الغالب ذريعة إلى الكذب في الحديث و الخلف في الوعد.

"Diambil faidah dari hadits ini adalah saddudz dzaraai' (wajibnya menutup jalan-jalan menuju kejelekan); berlandaskan dengan do'a Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam yang berlindung dari hutang.

Dan karena hutang itu sendiri, seringnya akan mengantarkan kepada kedustaan dalam ucapan dan penyelisihan terhadap janji."

(Fath Al-Bâri: 5/52)

Maka jika tidak darurat dan tidak butuh sekali, alangkah baiknya jika bersabar untuk tidak sampai berhutang dan berkredit.

Dan jika memang sangat terpaksa harus berhutang, maka tancapkan niat dalam hati untuk membayar, semoga dengan itu Allah akan mudahkan kita untuk melunasinya.


http://bit.ly/tg_AM
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Rekaman Kajian Islam Ilmiyah Kota Semarang:

🎙 Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah ta'ala.

1. Berkurban adalah termasuk Ibadah yang Paling Utama.

2. Indahnya Ukhuwah Dengan Etika Nubuwah. (Sesi-1)

3. Indahnya Ukhuwah Dengan Etika Nubuwah. (Sesi-2)


Semoga Bermanfaat....


⬇️⬇️⬇️
DI MANA ALLAH?

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah berkata,

والله سبحانه وتعالى في السماء لقوله تعالى: (أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ* أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِباً فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ) . وقال النبي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "ألا تأمنوني وأنا أمين من في السماء" فالله تعالى في السماء - أي في العلو - فوق كل شيء، فإذا دعوت الله فإنك تشير إلى العلو

"Dan Allah subhanahu wa ta'ala berada di atas langit. Hal ini berdasarkan firman Allah ta'ala,

'Tidakkah kalian merasa aman kepada Dzat yang berada di atas langit akan menenggelamkan bumi ini dengan kalian sehingga menjadi bergoncang. Tidakkah kalian merasa aman terhadap Dzat yang berada di atas langit akan mengirimkan azabnya kepada kalian sehingga kalian akan mengetahui peringatanKu'(al-Mulk:16-17).

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

'Tidakkah kalian percaya kepadaku sedangkan aku adalah orang yang terpercaya bagi Dzat (Allah) yang berada di atas langit.'

Allah ta'ala di atas langit yakni Dia berada di atas. Dia di atas segala sesuatu. Tatkala engkau berdoa kepada Allah, maka engkau mengangkat tanganmu ke atas"(Majmū al-Fatāwā, 13/223-224).


@alfudhail
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado