FAEDAH AS-SUNNAH MANADO 🇮🇩
2.95K subscribers
3.48K photos
121 videos
66 files
7.22K links
Wasilah Dakwah Salafiyyah Manado.
Chanel Resmi Ahlus Sunnah Wal Jama'ah Manado, Di bawah Bimbingan Al-Ustadz Adnan bin Abdul Majid حفظه الله تعالى

Live streaming Kajian:

RADIO SYARIAH.

http://radioislam.id/RadioIslamAsSunnahManado
Download Telegram
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
NASEHAT UNTUK IKHWAH SALAFIYYIN.

Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed hafidzahullah ta'ala.
.
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

SUDAH DI MULAI...

Kajian Islam Ilmiah (Rutin). Pembahasan Kitab :

"ZAADUL MA'AAD FII HADYI KHAIRIL 'IBAAD".

Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.

Dari Masjid Fastabiqul Khairat Ma'had Assunnah Manado.

Livestreaming Radio Syariah
Radio Islam Assunnah Manado 2

Up date Audio Rekaman :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

SUDAH DI MULAI...

Kajian Rutin Pembahasan Kitab Syarah Arba'in An-Nawawiyyah.

Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.


Livestreaming Radio Syariah
Radio Islam Assunnah Manado

Audio rekaman :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,

📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. IBRAHIM (ayat 6. )

🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.

Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming

RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).


Update Audio Kajian:

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
INTINYA JANGAN MALAS BERUSAHA MAKA REZEKI PASTI AKAN DATANG.

• Dari Abud Darda', Nabi Muhammad ﷺ bersabda,

الرِّزقُ أشدُّ طلبًا للعبدِ من أجَلِه

"Rezeki lebih mengejar seseorang melebihi ajalnya mengejar dirinya." -HASAN- (Shahih al-Jami', 3551) HR. Ibnu Hibban (3238)

Kita sadar, bahwa ajal terus mencari kita, namun ternyata rezeki lebih mencari kita melebihi ajal.

• Imam ash-Shan'ani menukilkan pernyataan ulama saat menjelaskan hadits ini,

قد قسم الله الأرزاق وكتبها في اللوح المحفوظ وقدر لكل واحد ما يأكله ويشربه ويلبسه كل بمقدار مقدر ووقت مؤقت لا يزيد ولا ينقص ولا يتقدم ولا يتأخر

"Allah telah membagi-bagi rezeki dan menuliskannya di lauhul mahfuzh. Dia telah menetapkan bagi masing-masing orang jatah rezeki untuk makannya, minumnya, dan pakaiannya.

Semuanya mendapatkan rezeki dengan kadar yang sudah ditetapkan dan pada waktu yang sudah ditentukan, tidak akan bertambah dan tidak akan berkurang, tidak akan maju waktunya dan tidak akan mundur." (At-Tanwir, VI/298)

Dari sini kita juga mengambil pelajaran betapa pentingnya pemasukan yang halal, karena yang haram hanya bakal merusak berkah harta. Ditambah lagi rezekinya pun tidak akan bertambah banyak dengan mencari pemasukan dari yang haram.
@nasehatetam


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
JANGAN MENCELA BERLEBIHAN BILA JATUH DALAM DOSA.

Aun bin Abdillah rahimahullah mengatakan,

إذا أزرى أحدكم على نفسه، فلا يقول: ما في خير، فإنّ فينا الوحيد، ولكن ليقل: قد خشيت أن يهلكني ما في من
الشر

"Jika salah satu di antara kalian mencela diri sendiri¹, janganlah dia mengucapkan, 'Saya tidak ada baiknya!'

Disebabkan kita masih memiliki tauhid. Tapi hendaklah dia mengucapkan, 'Saya khawatir binasa disebabkan kejelekan yang ada padaku'." (Syu'ab Al Iman, 7109)

¹ Jika pada diri sendiri pun jangan; apalagi kepada orang lain.



@nasehatetam
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
TERMASUK MURUAH, MENINGGALKAN TEMAN YANG TIDAK BAIK.

Al-Imam az-Zuhri rahimahullah berkata,

“Tidak ada yang orang cari lebih baik dari muruah (kewibawaan). Dan termasuk muruah adalah tidak berteman dengan orang yang tidak ada kebaikannya. Termasuk dari muruah meninggalkan orang yang tidak menambah akalmu (bijaksana); karena meninggalkan orang yang seperti itu lebih baik daripada berbicara dengannya.”

(Tārikh Dimasyq 23/237).


Al-Ustadz Usamah Mahri حفظـہ اللـہ تعالـــے
@ponpes_assunnah_batu


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
(TENTANG GANGGUAN JIN).

INGATKAN KEPADA ISTRI-ISTRI DAN IBU-IBU KITA.

Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah berkata, "Gangguan jin kepada manusia dikeranakan beberapa sebab:

1⃣: Sang jin senang kepada sang manusia maka dia masuki untuk menikmatinya dan yang ini lebih ringan dan lebih mudah dibanding yang lainnya.

2⃣: Terkadang kerana manusia mengganggu (menyakiti) mereka dengan mengencingi mereka (dilubang-lubang seperti hadits Ibnu Sarjis di Abu Daud beliau ditanya tentang larangan Nabi kencing di lubang, maka jawab beliau kerana itu tempat para jin). Atau menyiramkan air panas (membuangnya) dan mengenai mereka, atau membunuh mereka dan gangguan semisalnya yang lainnya.

Dan yang ini bentuk kerasukan yang paling berat bahkan mungkin akan sampai membunuh orangnya (kerana dikalangan jin banyak kejahilan dan kezaliman sehingga membalas secara berlebihan).

3⃣: Terkadang kerana iseng (tidak ada kerja lain) sebagaimana orang jahil menggangu orang yang sedang lewat." (Majmu Fatawa 13/82)

Asy Syaikh Zayd bin Hadi al-Madkhali berkata,

"Kesimpulannya janganlah membuang/menyiram air panas sembarangan baik di selokan* ataupun ditanah, kerana bumi ini penuh penghuninya dari mereka (jin), khawatir mengenai mereka atau anak-anak kecil mereka, sehingga mereka pun marah dan membalas dengan merasuki orangnya.

Oleh sebab itu jika anda ingin membuang air panas, dinginkan terlebih dahulu atau campur dengan air dingin, agar tidak menyakiti mereka baik di selokan ataupun yang lainnya. Jangan lupa berlindung diri selalu pada Allah, baca doa doa maktsur

وربنا يحفظنا من شرهم

Al-Ustadz Usamah Mahri menjelaskan, "Selokan itu adalah saluran air yang biasanya di depan setiap rumah, namun parit pun semakna dengan itu (masuk dalam larangan).

Manakala tentang sinki, lebih selamatnya jika mahu buang air panas padanya, baca bismillah, kerana:

Kata مجاري, umum bagi setiap saluran air.

Penjelasan Syaikh Ibn Baz dalam Nurun Ala Darb, untuk baca bismillah setiap kali membuang air panas, agar aman dari gangguan mereka.
wallahu alam."



صب الماء الحار في المجاري ونحوها
قد يقتل بعض الجن فيؤذونه :

قال شيخ الإسلام ابن تيمية رحمه الله :
" وَصَرْعُ الْجِنِّ لِلْإِنْسِ هُوَ لِأَسْبَابِ ثَلَاثَةٍ : تَارَةً يَكُونُ الْجِنِّيُّ يُحِبُّ الْمَصْرُوعَ فَيَصْرَعُهُ لِيَتَمَتَّعَ بِهِ ، وَهَذَا الصَّرْعُ يَكُونُ أَرْفَقَ مِنْ غَيْرِهِ وَأَسْهَلَ ، وَتَارَةً يَكُونُ الْإِنْسِيُّ آذَاهُمْ إذَا بَالَ عَلَيْهِمْ أَوْ صَبَّ عَلَيْهِمْ مَاءً حَارًّا ، أَوْ يَكُونُ قَتَلَ بَعْضَهُمْ أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ مِنْ أَنْوَاعِ الْأَذَى، وَهَذَا أَشَدُّ الصَّرْعِ ، وَكَثِيرًا مَا يَقْتُلُونَ الْمَصْرُوعَ ، وَتَارَةً يَكُونُ بِطَرِيقِ الْعَبَثِ بِهِ كَمَا يَعْبَثُ سُفَهَاءُ الْإِنْسِ بِأَبْنَاءِ السَّبِيلِ " انتهى .
"مجموع الفتاوى" (13/82)

قال الشيخ زيد بن هادي رحمه الله:
على كل حال لايصب الماء الحار لا فى المجاري ولا على الأرض لايصب الماء الحار؛ لان الأرض مملوءة بالسكان فربما يقع على عالم الجن أو على صغارهم فيحصل الإنتقام منهم فيصرع ؛ لذا إذا أراد ان يصب الانسان ماءاً حاراً فليبرده بالماء حتى يكون بارداً لايؤذى ويصبه سواءاً فى المجارى أو في غيرها.

انتهى كلامه رحمه الله.

📂 (Faedah ilmiah dari al-Ustadz Usamah Mahri di WhatsApp طريق السلف)


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

Yuk simak kajian:

Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid Hafidzahullah.

Kajian Kitab Fathul Baary Bisyarh Shohih Al-Bukhary.

SIMAK DI RADIO SYARIAH.
Radio Islam Assunnah Manado 2.

Audio rekaman :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
.
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

SUDAH DI MULAI...

📚 "KITAB FATHUL MAJID SYARH KITABUT-TAUHID".

(Lil Imamil Mujaddid : Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah ta'ala).

Di Syarah oleh : Asy-Syaikh al-Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu ta'ala.

🎙️Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.

Untuk Audio Rekaman, bisa Gabung di :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
JIKA TERSENTAK / TERBANGUN DI MALAM HARI...

▫️▫️▫️

عبادة بن الصامت، عن النبي ﷺ قال:

«من تعار من الليل فقال: لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد، وهو على كل شيء قدير، الحمد لله، وسبحان الله، ولا إله إلا الله، والله أكبر، ولا حول ولا قوة إلا بالله، ثم قال: اللهم اغفر لي، أو دعا، استجيب، فإن توضأ قبلت صلاته».

Dari 'Ubadah bin Shamit radhiyallahu 'anhu, dari Nabi ﷺ bersabda,

❞Barang siapa yang terjaga di malam hari, lalu ia berucap,

Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir, alhamdulillaah, wa subhaanallah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

(Tiada sesembahan yang benar kecuali Allah saja, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan milik-Nya pula segala pujian, dan Dia atas segala sesuatu Maha Mampu. Segala puji milik Allah. Maha suci Allah. Tiada sesembahan yang benar kecuali Allah. Allah Maha besar. Dan tiada daya serta upaya melainkan dengan pertolongan Allah)

Kemudian ia berkata,

“Ya Allah, ampunilah aku”

Atau ia berdoa (dengan doa yang lain -pen), niscaya ia akan mendapatkan pengabulan.

Jika ia berwudhu (kemudian shalat -pen) niscaya shalatnya akan diterima.❞

[HR. Al-Bukhari, no. 1154]
@ponpes_assunnah_batu


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
BENCINYA SALAF TERHADAP SYAHWAT PERUT

▫️▫️▫️

Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata,

لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَكُونُ هِمَّةُ أَحَدِهِمْ فِيهِ بَطْنَهُ وَدِينُهُ هَوَاهُ.

“Kelak benar-benar akan datang di tengah-tengah manusia satu masa yang ambisi mereka hanya perutnya, dan agamanya hanya hawa nafsunya.”

[Diriwayatkan oleh Al-Imam Ibnul Mubarak dalam Az-Zuhd, no. 613]

Lebih tegas lagi, Al-Ahnaf bin Qais rahimahullah memperingatkan,

جنبوا مجالسنا ذكر النساء والطعام، إني أبغض الرجل يكون وصافًا لفرجه وبطنه.

“Jauhkan dari majelis-majelis kami penyebutan wanita dan makanan, sesungguhnya aku membenci lelaki yang senang menceritakan kemaluannya dan perutnya.”


[Siyar A'lāmin Nubalā', 4/94]
@ponpes_assunnah_batu


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
https://tttttt.me/faidahassunnahmanado


SALING MENCINTAI KARENA ALLAH ﷻ SANGTLAH BERAT.


Al 'Allamah asy Syaukani berkata :

"Aku berfikir disebagian malam tentang hadits (orang yang saling mencintai karena Allah berada pada mimbar-mimbar bercahaya di surga).

Aku merasa bahwa balasan ini amat besar padahal amalanya begitu enteng. Lalu aku berfikir lagi, ternyata aku dapati bahwa saling mencintai karena Allah adalah perkara yang paling sulit dan paling berat (diamalkan).

Dan keberadaannya ditengah-tengah manusia lebih sulit ditemukan daripada belerang merah. Lalu hilanglah anggapanku tentang besarnya balasan tersebut."

https://tttttt.me/dr_elbukhary

‏[التّحَابُّ في اللهِ تعالى عَزيزٌ جِدّاً]

-قال العلّامة الشّوكانيُّ:

"فكّرتُ بعضَ الّليالي في حَديثِ: (المُتَحابُّونَ في اللهِ عَلى مَنابِرَ مِنْ نُورٍ)؛ فَاستعظَمْتُ هَذا الجَزَاء مَع حَقَارةِ العَملِ، ثُمَّ رَاجعتُ الذِّكْرَ؛ فوجَدتُ: التَّحَابَّ في اللهِ مِنْ أَصْعبِ الأُمورِ وأشدِّهَا، وَوجُودُه في الأشخَاصِ الإنسانيّةِ أَعَزُّ مِنَ الكِبْريتِ الأحْمَرِ، فَذَهبَ مَا تَصوّرتُهُ مِنَ الاسْتِعظَامِ للجَزاءِ"

(الفتحُ الرّبّاني مِن فتاوى الإمام الشّوكانيّ)(١١/ ٥٢٩٩-٥٣٠٠)


https://tttttt.me/faidahassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

Yuk simak kajian:

Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid Hafidzahullah.

Kajian Kitab Fathul Baary Bisyarh Shohih Al-Bukhary.

SIMAK DI RADIO SYARIAH.
Radio Islam Assunnah Manado 2.

Audio rekaman :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
.
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

SUDAH DI MULAI...

📚 "KITAB FATHUL MAJID SYARH KITABUT-TAUHID".

(Lil Imamil Mujaddid : Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah ta'ala).

Di Syarah oleh : Asy-Syaikh al-Allamah Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullahu ta'ala.

🎙️Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid hafidzahullah.

Untuk Audio Rekaman, bisa Gabung di :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
LARANGAN BAGI KELUARGA MAYIT MEMBUAT MAKANAN UNTUK PARA TAMU.


Hal ini berdasarkan perkataan sahabat yang mulia Jarir bin Abdullah Al-Bajali Radhiyallahu ‘Anhu, beliau mengatakan dahulu kami menganggap bahwa berkumpul di rumah keluarga yang ditinggalkan/keluarga jenazah dan membuat makanan setelah jenazah dimakamkan termasuk dari perbuatan meratapi yang dilarang. (Riwayat Imam Ahmad dengan sanad hasan)

Adapun orang lain yang membuatkan makanan untuk keluarga yang ditinggalkan atau untuk tamu-tamu mereka, maka tidak mengapa. Dan disyariatkan bagi keluarga-keluarganya juga tetangga-tetangganya untuk membuatkan makanan untuk keluarga yang ditinggalkan.

Karena Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika mendengarkan kabar kematian sahabat Ja’far bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu di Syam, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memerintahkan keluarganya dan kerabat-kerabatnya yang lain membuatkan makanan untuk keluarga Ja’far. Dan beliau mengatakan:

إنه أتاهم ما يشغلهم

“Sesungguhnya telah mendatangi mereka sesuatu yang membuat mereka sibuk.”

Dan tidak mengapa bagi keluarga yang ditinggalkan untuk memanggil tetangga-tetangga mereka dan selain mereka untuk memakan dari makanan yang dihadiahkan untuk mereka dan tidak ada batas waktu tertentu untuk hal tersebut.

Asy-Syaikh bin Baz Rahimahullah menjelaskan bahwasanya keluarga jenazah tidak boleh mengumpulkan manusia dan membuatkan makanan untuk mereka setelah mayit dishalati atau setelah dikuburkan. Juga di hari-hari berikutnya.

Karena para Salaf Rahimahumullah dahulu mereka menganggap hal tersebut termasuk perbuatan meratapi yang dilarang.

Asy-Syaikh Rahimahullah menukil perkataan sahabat yang mulia Jarir bin Abdullah Al-Bajali Radhiyallahu ‘Anhu:

كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ إِلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنِيعَةَ الطَّعَامِ بَعْدَ دَفْنِهِ مِنَ النِّيَاحَةِ

“Dahulu kami menganggap bahwa berkumpul-kumpul di rumah keluarga mayit dan membuat makanan setelah dimakamkan termasuk perbuatan meratapi yang dilarang.” (HR. Ahmad)

Juga Syaikh bin Baz Rahimahullah berkata dalam buku beliau yang lain,

“Adapun membuat makanan yang dilakukan oleh keluarga mayit untuk orang lain baik itu dari harta ahli warisnya atau dari sepertiga harta yang diwasiatkan oleh sang mayit atau dari orang lain maka ini tidak boleh. Karena ini bertentangan dengan sunnah dan termasuk perbuatan jahiliyah.

Juga hal itu menambah kesusahan bagi keluarga yang ditinggalkan dan menambah musibah untuk mereka.

Dan tidak ada satupun perintah dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga satupun perbuatan dari sahabat juga dari para Salafus Shalih.

Tidak pernah mereka lakukan ketika seseorang wafat atau setelah seminggu atau setelah 3 hari, 7 hari atau 40 hari ataupun setelah setahun. Bahkan hal itu adalah perbuatan bid’ah yang wajib untuk ditinggalkan dan diingkari.

Dan wajib seseorang bertaubat kepada Allah dari perbuatan tersebut karena hal itu adalah perbuatan baru dalam agama dan perbuatan meniru Ahlul jahiliyah.”

(Majmu Fatawa asy-Syaikh bin Baz)

Berkata Syaikh bin Baz Rahimahullah adapun jika orang lain yang membuatkan makanan untuk keluarga mayit atau untuk tamu-tamu mereka, maka tidak mengapa.

Dan disyariatkan bagi keluarganya yang lain juga tetangga-tetangganya untuk membuatkan makanan untuk keluarga mayit.

Karena Nabi Sallallahu Alaihi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika mendengarkan kabar kematian Ja’far bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu di Syam, beliau memerintahkan kerabatnya dan orang-orang lain untuk membuatkan makanan untuk keluarga Ja’far. Dan beliau mengatakan:

إنه أتاهم ما يشغلهم

“Sesungguhnya telah menimpa mereka sesuatu yang membuat mereka sibuk.”

Juga hadits beliau:

ْاصْنَعُوا لِآلِ جَعْفَرٍ طَعَامًا ، فَقَدْ أَتَاهُمْ مَا يَشْغَلُهُمْ، أو أتَاهُمْ مَا يُشْغِلهُم

“Buatlah untuk keluarga Ja’far makanan karena telah mendatangi mereka sesuatu yang menyibukkan mereka.” (HR. Ahmad dan selainnya yang dikatakan oleh Syaikh bahwasannya sanadnya shahih)
Maka *tidak mengapa bagi orang lain,* tetangga-tatangga, keluarga mayit, untuk mengirimkan makanan untuk keluarga mayit. Dan apabila makanan yang sampai kepada mereka lebih dari apa yang mereka butuhkan, dan mereka mengundang orang-orang miskin untuk makan bersama mereka, maka hal ini tidak mengapa.

Namun apabila hal ini dijadikan semacam perayaan atau pesta, maka ini tidak diperbolehkan.

Jadi, tidak diperbolehkan bagi keluarga mayit untuk membuat makanan dan mengumpulkan manusia untuk memakan-makanan tersebut karena hal ini tidak ada dasarnya bahkan ini termasuk perbuatan kaum jahiliyah.

(Di ambil dari beberapa Sumber).
Wallahu a'lam bish-shawaab.


http://tttttt.me/faidahassunnahmanado
Sedang Berlangsung Kajian Rutin Ba'da Subuh, Di Masjid Fastabiqul Khairat, Ma'had Assunnah Manado,

📖 KAJIAN KITAB TAFSIR MUYASSAR. QS. IBRAHIM (ayat 8. )

🎙 Bersama, Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid حفظه الله.

Untuk yang berhalangan hadir bisa disimak melalui Audio Streaming

RADIO SYARIAH. (Radio Islam Assunnah Manado 2).


Update Audio Kajian:

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado
IMAM SYAFI’I BERPENDAPAT UNTUK MERATAKAN KUBURAN YANG DITINGGIKAN LEBIH DARI SEJENGKAL.

Dari Abul Hayyaj Al Asadi ia berkata, Ali bin Abu Thalib radhiahu ‘anhu berkata;

أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ وَلَا قَبْرًا مُشْرفًا إِلَّا سَوَّيْتَهُ وَلَا صُورَةً إِلَّا طَمَسْتَهَا.

“Maukah engkau aku utus sebagaimana Rasulullah ﷺ dulu pernah mengutusku? Janganlah engkau meninggalkan patung-patung kecuali engkau hancurkan, dan janganlah pula engkau meninggalkan kuburan yang ditinggikan kecuali engkau ratakan. Dan jangan pula engkau tinggalkan gambar kecuali engkau menghapusnya.”
[HR. Muslim 1609]

Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah berkata :

Adapaun apa yang dilakukan oleh manusia terkait membuat bangunan di atas kubur, membuat masjid di atasnya, membuat kubah dan gambar, maka itu semua adalah perkara mungkar dan perantara yang mengantarkan kepada kesyirikan.

Maka wajib untuk merobohkannya, sebagaimana manusia terbaik pendahulu umat ini yang shalih pernah merobohkannya.
Sebagaimana pula para pengikut mereka juga merobohkannya, sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah Keluarga Su’ud, ketika mereka berkuasa dengan arahan dari Syaikh Muhammad rahimahullah dan para ulama, mereka merobohkan (bangunan di atas kubur) yang ada di Mekkah dan Madinah.

Dan di zaman Imam Syafi’i rahimahullah juga pernah ditemukan yang demikian, lalu beliau mengatakan (kalimat semakna) :

“Aku berpendapat (bangunan di atas kubur) itu hendaknya dirobohkan. Ini adalah kejelekkan yang sudah dari dulu pernah terjadi di umat ini. Maka jika orang-orang shalih dan baik yang menjadi penguasa, mereka merobohkan bidah ini. Dan jika mereka telah tiada, maka datanglah orang-orang jelek sepeninggal mereka membangun (kubur) kembali.”
Laa haula walaa quwwata illaa billah.
Allah semata tempat memohon pertolongan.


@ahlussunnahposo
http://tttttt.me/faidahassunnahmanado
┈┉┉━❁ ﷽ ❁━┉┉┈

Yuk simak kajian:

Al-Ustadz Abu Muhammad Adnan bin Abdul Majid Hafidzahullah.

Kajian Kitab Fathul Baary Bisyarh Shohih Al-Bukhary.

SIMAK DI RADIO SYARIAH.
Radio Islam Assunnah Manado 2.

Audio rekaman :

https://tttttt.me/rekamankajianassunnahmanado