✔️📄🍃⚠️ TERUS MENGIKUTI ORANG YANG SALAH ADALAH PENGECUT
✍🏻 Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah berkata,
والله؛ إنِّي لأعلم رجالًا يعلمون أن فلانًا هذا مُخطئ، ويتبعونه على أخطائه، ليس بِمُقَلِّد؛ إنما هذا جبان!
"Demi Allah, sungguh saya benar-benar mengetahui ada orang-orang yang tahu bahwa si fulan salah, tetapi mereka tetap saja mengikuti kesalahan-kesalahannya. Yang semacam ini bukan orang yang taklid, melainkan pengecut."
📚 Majmu’ur Rasail, jilid 13 hlm. 71
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Syaikh Rabi’ bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah berkata,
والله؛ إنِّي لأعلم رجالًا يعلمون أن فلانًا هذا مُخطئ، ويتبعونه على أخطائه، ليس بِمُقَلِّد؛ إنما هذا جبان!
"Demi Allah, sungguh saya benar-benar mengetahui ada orang-orang yang tahu bahwa si fulan salah, tetapi mereka tetap saja mengikuti kesalahan-kesalahannya. Yang semacam ini bukan orang yang taklid, melainkan pengecut."
📚 Majmu’ur Rasail, jilid 13 hlm. 71
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✋🏻📄🖍️⚠️ HAL-HAL YANG MENGGUGURKAN PAHALA SHADAQAH
✍🏻 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إن المن والأذى يبطل الصدقة، وعليه فيكون لقبول الصدقة شروط سابقة ومبطلات لاحقة، أما الشروط السابقة :
١– فالإخلاص لله.
٢– والمتابعة.
وأما المبطلات اللاحقة:
١–فالمن.
٢– والأذى.
"Sesungguhnya mengungkit-ungkit dan menyakiti orang yang menerima menggugurkan pahala shadaqah, atas dasar ini diterimanya shadaqah memiliki syarat-syarat yang mendahului dan pembatal-pembatal yang muncul belakangan. Adapun syarat-syarat yang mendahului:
1. Ikhlas karena Allah.
2. Mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Sedangkan pembatal-pembatal yang muncul belakangan adalah:
1. Mengungkit-ungkitnya.
2. Menyakiti orang yang menerimanya."
📚 Tafsir Surat al-Baqarah, jilid 3 hlm. 314
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata:
إن المن والأذى يبطل الصدقة، وعليه فيكون لقبول الصدقة شروط سابقة ومبطلات لاحقة، أما الشروط السابقة :
١– فالإخلاص لله.
٢– والمتابعة.
وأما المبطلات اللاحقة:
١–فالمن.
٢– والأذى.
"Sesungguhnya mengungkit-ungkit dan menyakiti orang yang menerima menggugurkan pahala shadaqah, atas dasar ini diterimanya shadaqah memiliki syarat-syarat yang mendahului dan pembatal-pembatal yang muncul belakangan. Adapun syarat-syarat yang mendahului:
1. Ikhlas karena Allah.
2. Mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Sedangkan pembatal-pembatal yang muncul belakangan adalah:
1. Mengungkit-ungkitnya.
2. Menyakiti orang yang menerimanya."
📚 Tafsir Surat al-Baqarah, jilid 3 hlm. 314
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
💐🌻🌷🌹 DI ANTARA TANDA ALLAH MENGHENDAKI KEBAIKAN UNTUK SEORANG HAMBA
✍🏼 Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
إن الله إذا أراد بعبد خيرا، سلب رؤية أعماله الحسنة من قلبه والإخبار بها من لسانه، وشغله برؤية ذنبه.
"Sesungguhnya jika Allah menghendaki kebaikan untuk seorang hamba, Dia akan melenyapkan dari hatinya pandangan (kekaguman) terhadap amal-amalnya yang baik. Allah juga akan menghalanginya untuk menceritakan amal-amal tersebut kepada orang lain dengan lisannya. Allah juga akan menjadikannya sibuk memikirkan dosanya."
📚 Thariqul Hijratain, jilid 1 hlm. 172
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata,
إن الله إذا أراد بعبد خيرا، سلب رؤية أعماله الحسنة من قلبه والإخبار بها من لسانه، وشغله برؤية ذنبه.
"Sesungguhnya jika Allah menghendaki kebaikan untuk seorang hamba, Dia akan melenyapkan dari hatinya pandangan (kekaguman) terhadap amal-amalnya yang baik. Allah juga akan menghalanginya untuk menceritakan amal-amal tersebut kepada orang lain dengan lisannya. Allah juga akan menjadikannya sibuk memikirkan dosanya."
📚 Thariqul Hijratain, jilid 1 hlm. 172
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌷🍃💐🌹 BERIBADAH DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH HINGGA AJAL MENJEMPUT
✍🏻 Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
رحم الله عبدًا جعل العيش عيشًا واحدًا، فأكل ما يمسك رمقه، ولبس خلقه، وألصق بالأرض خده، مجتهدًا في عبادة ربه، حتى يأتيه أجله وهو كذلك
Semoga Allah merahmati seorang hamba yang menjadikan hidupnya satu kehidupan saja. Dia makan seukuran yang menjaga kelangsungan hidupnya, memakai bajunya yang usang, dan menempelkan pipinya ke bumi, dalam keadaan bersungguh-sungguh beribadah kepada Rabbnya, hingga ajal menjemputnya dalam keadaan dia demikian.
📚 Adab al-Hasan al-Bashri wa Zuhduhu wa Mawaizhuhu, hal. 78
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
رحم الله عبدًا جعل العيش عيشًا واحدًا، فأكل ما يمسك رمقه، ولبس خلقه، وألصق بالأرض خده، مجتهدًا في عبادة ربه، حتى يأتيه أجله وهو كذلك
Semoga Allah merahmati seorang hamba yang menjadikan hidupnya satu kehidupan saja. Dia makan seukuran yang menjaga kelangsungan hidupnya, memakai bajunya yang usang, dan menempelkan pipinya ke bumi, dalam keadaan bersungguh-sungguh beribadah kepada Rabbnya, hingga ajal menjemputnya dalam keadaan dia demikian.
📚 Adab al-Hasan al-Bashri wa Zuhduhu wa Mawaizhuhu, hal. 78
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✋🏻👍🏻📢💐 KESUSAHAN MENGANTARKAN KEPADA KEBAHAGIAAN
✍🏻 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
ومن رحمته -سبحانه- : أن نَغّص عليهم الدنيا وكدَّرها، لئلَّا يسكنوا إليها، ولا يطمئنوا إليها، ويرغبوا في النَّعيم المُقيم في داره وجواره، فساقهم إلى ذلك بسياط الابتلاء والامتحان،
فمنَعهم ليُعطيَهُمْ،
وابتلاهُم ليُعافيَهُمْ،
وأماتهم ليُحْييَهُمْ.
Di antara rahmat Allah subhanahu wa ta’ala adalah Allah memberikan kesusahan dan tidak memberi kebahagiaan (yang hakiki) dengan (kenikmatan) dunia kepada para hamba, agar mereka:
√ tidak (terlalu) tenang dan tenteram dengannya.
√ bersemangat mendapatkan kenikmatan di tempat-Nya yang abadi.
Oleh karena itu, Allah menggiring mereka menuju surga-Nya dengan (perantaraan) ujian dan musibah.
Allah halangi mereka mendapatkan suatu kesenangan (yang fana) dalam rangka menganugerahkan suatu kenikmatan (yang lebih baik dan kekal).
Allah memberi ujian kepada mereka (di dunia) dalam rangka memberi keselamatan (di akhirat)
Allah mematikan mereka (di dunia) dalam rangka mengaruniakan kehidupan (yang lebih baik dan kekal di akhirat).
📚 Ighatsatul Lahafan, 2/917
🌎 Kunjungi || https://forumsalafy.net/kesusahan-mengantarkan-kepada-kebahagiaan/
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
ومن رحمته -سبحانه- : أن نَغّص عليهم الدنيا وكدَّرها، لئلَّا يسكنوا إليها، ولا يطمئنوا إليها، ويرغبوا في النَّعيم المُقيم في داره وجواره، فساقهم إلى ذلك بسياط الابتلاء والامتحان،
فمنَعهم ليُعطيَهُمْ،
وابتلاهُم ليُعافيَهُمْ،
وأماتهم ليُحْييَهُمْ.
Di antara rahmat Allah subhanahu wa ta’ala adalah Allah memberikan kesusahan dan tidak memberi kebahagiaan (yang hakiki) dengan (kenikmatan) dunia kepada para hamba, agar mereka:
√ tidak (terlalu) tenang dan tenteram dengannya.
√ bersemangat mendapatkan kenikmatan di tempat-Nya yang abadi.
Oleh karena itu, Allah menggiring mereka menuju surga-Nya dengan (perantaraan) ujian dan musibah.
Allah halangi mereka mendapatkan suatu kesenangan (yang fana) dalam rangka menganugerahkan suatu kenikmatan (yang lebih baik dan kekal).
Allah memberi ujian kepada mereka (di dunia) dalam rangka memberi keselamatan (di akhirat)
Allah mematikan mereka (di dunia) dalam rangka mengaruniakan kehidupan (yang lebih baik dan kekal di akhirat).
📚 Ighatsatul Lahafan, 2/917
🌎 Kunjungi || https://forumsalafy.net/kesusahan-mengantarkan-kepada-kebahagiaan/
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✋🏻⚠❌📲 MENJAGA ANAK DARI BAHAYA INTERNET DAN MEDIA SOSIAL
(https://bit.ly/3arm0fs)
✍🏻 Nasihat Syaikh Shalih al Fauzan hafizhahullah
Wahai sekalian manusia. Ketahuilah, zaman ini berbeda dengan zaman yang telah berlalu. Dahulu, penduduk suatu daerah tidak mengetahui perkembangan kejadian-kejadian di daerah lain. Dahulu mereka tidak mengetahui berita-berita, kecuali peristiwa di daerah mereka sendiri dan daerah sekitarnya yang relatif dekat.
Adapun pada masa ini, dunia telah berbaur menjadi satu. Negeri-negeri menjadi berdekatan sehingga dunia ini seakan hanya satu daerah saja. Apa yang terjadi di ujung dunia, akan sampai beritanya di ujung yang lain.
Tanggung jawab kita terhadap anak-anak pada masa ini semakin besar. Oleh karena itu, bimbing dan bentengilah mereka dari pemikiran-pemikiran yang jelek. Jangan biarkan mereka pergi ke tempat-tempat hiburan dan traveling ke sana kemari.
Jagalah mereka. Jangan serahkan pengawasan mereka kepada selain diri kalian sendiri. Jangan kalian amanahkan pengawasan mereka kepada orang lain, kecuali orang-orang yang kalian kenal dengan kesungguhan, amanah, dan ketulusannya (dalam mengawasi).
Jagalah mereka. Pantaulah mereka meskipun mereka berada di tempat-tempat tidurnya. Sebab (pada masa ini), walaupun badan mereka berada di sampingmu, tetapi pikiran mereka berada jauh darimu. Mereka mengikuti apa yang di-share di twitter, di media-media sosial, di alat-alat yang kecil ini. Badan mereka di sampingmu, tetapi pikiran mereka pergi melayang bersama para pengguna media sosial tersebut dan pola pikir mereka.
Oleh karena itu, jauhkanlah mereka dari hal-hal yang mengantarkan pada kejelekan.
Bersungguh-sungguhlah membersihkan rumah Anda dari alat-alat yang merusak ini. Jauhkanlah anak-anak Anda darinya.
Jangan Anda berkata, “Saya tidak mampu (mengendalikan) mereka.”
Anda harus mampu.
Sebab, mereka adalah tanggung jawab Anda.
Kalau mereka (anak-anak) mengetahui ketegasan Anda, tentu mereka akan menjaga adab kepada Anda. Akan tetapi, jika mereka mengetahui bahwa Anda bermudah-mudah dan tidak tegas, tentu mereka juga akan bermudah-mudahan dan menempuh jalan-jalan kejelekan—kecuali yang dirahmati Allah azza wa jalla—.
Bertakwalah, wahai hamba-hamba Allah. Jagalah anak-anak kalian lebih serius daripada penggembala kambing menjaga gembalaannya dari serigala. Sebab, anak-anak kita diincar oleh serigala berwujud manusia, yang lebih berbahaya jika dibandingkan serigala buas dari kalangan hewan. Jagalah mereka!
Tidak diragukan lagi, ini adalah perkara yang sulit.
Akan tetapi, jika niat Anda baik, tekad Anda sungguh-sungguh; pasti Allah akan menolong Anda dan membuat anak Anda mudah (diatur).
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَيۡءۚ كُلُّ ٱمۡرِيِٕ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
”Dan orang-orang beriman dan anak keturunan mereka pun beriman, pasti kami akan mempertemukan mereka dengan anak keturunan mereka (di surga) dan kami tidak akan mengurangi sedikit pun dari amalan mereka. Setiap orang akan mendapatkan apa yang dia usahakan.” (Ath-Thur: 21)
Bertakwalah, wahai hamba-hamba Allah… Ketahuilah bahwa tanggung jawab ini sangat besar. Perhitungan hisab kelak sangatlah teliti, dan konsekuensinya sangatlah berat; kecuali bagi orang yang Allah memberinya taufik, niatnya baik, sarirah (amalan tersembunyi)nya juga baik. Allah akan menolongnya, meluruskannya, dan membuat anak-anaknya mudah.
Allah akan membuat anak-anak mudah diatur oleh orang tua, jika mereka melihat dari orang tuanya kesungguhan, amanah, ketegasan dan tidak bermudah-mudahan.
Janganlah Anda bermudah-mudah dalam perkara yang remeh sebelum menjadi besar. Sekali-kali, jangan Anda bermudah-mudah. Janganlah bermudah-mudah. Sebab, satu kejelekan akan menyeret pada kejelekan yang lain.
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
(https://bit.ly/3arm0fs)
✍🏻 Nasihat Syaikh Shalih al Fauzan hafizhahullah
Wahai sekalian manusia. Ketahuilah, zaman ini berbeda dengan zaman yang telah berlalu. Dahulu, penduduk suatu daerah tidak mengetahui perkembangan kejadian-kejadian di daerah lain. Dahulu mereka tidak mengetahui berita-berita, kecuali peristiwa di daerah mereka sendiri dan daerah sekitarnya yang relatif dekat.
Adapun pada masa ini, dunia telah berbaur menjadi satu. Negeri-negeri menjadi berdekatan sehingga dunia ini seakan hanya satu daerah saja. Apa yang terjadi di ujung dunia, akan sampai beritanya di ujung yang lain.
Tanggung jawab kita terhadap anak-anak pada masa ini semakin besar. Oleh karena itu, bimbing dan bentengilah mereka dari pemikiran-pemikiran yang jelek. Jangan biarkan mereka pergi ke tempat-tempat hiburan dan traveling ke sana kemari.
Jagalah mereka. Jangan serahkan pengawasan mereka kepada selain diri kalian sendiri. Jangan kalian amanahkan pengawasan mereka kepada orang lain, kecuali orang-orang yang kalian kenal dengan kesungguhan, amanah, dan ketulusannya (dalam mengawasi).
Jagalah mereka. Pantaulah mereka meskipun mereka berada di tempat-tempat tidurnya. Sebab (pada masa ini), walaupun badan mereka berada di sampingmu, tetapi pikiran mereka berada jauh darimu. Mereka mengikuti apa yang di-share di twitter, di media-media sosial, di alat-alat yang kecil ini. Badan mereka di sampingmu, tetapi pikiran mereka pergi melayang bersama para pengguna media sosial tersebut dan pola pikir mereka.
Oleh karena itu, jauhkanlah mereka dari hal-hal yang mengantarkan pada kejelekan.
Bersungguh-sungguhlah membersihkan rumah Anda dari alat-alat yang merusak ini. Jauhkanlah anak-anak Anda darinya.
Jangan Anda berkata, “Saya tidak mampu (mengendalikan) mereka.”
Anda harus mampu.
Sebab, mereka adalah tanggung jawab Anda.
Kalau mereka (anak-anak) mengetahui ketegasan Anda, tentu mereka akan menjaga adab kepada Anda. Akan tetapi, jika mereka mengetahui bahwa Anda bermudah-mudah dan tidak tegas, tentu mereka juga akan bermudah-mudahan dan menempuh jalan-jalan kejelekan—kecuali yang dirahmati Allah azza wa jalla—.
Bertakwalah, wahai hamba-hamba Allah. Jagalah anak-anak kalian lebih serius daripada penggembala kambing menjaga gembalaannya dari serigala. Sebab, anak-anak kita diincar oleh serigala berwujud manusia, yang lebih berbahaya jika dibandingkan serigala buas dari kalangan hewan. Jagalah mereka!
Tidak diragukan lagi, ini adalah perkara yang sulit.
Akan tetapi, jika niat Anda baik, tekad Anda sungguh-sungguh; pasti Allah akan menolong Anda dan membuat anak Anda mudah (diatur).
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَيۡءۚ كُلُّ ٱمۡرِيِٕ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
”Dan orang-orang beriman dan anak keturunan mereka pun beriman, pasti kami akan mempertemukan mereka dengan anak keturunan mereka (di surga) dan kami tidak akan mengurangi sedikit pun dari amalan mereka. Setiap orang akan mendapatkan apa yang dia usahakan.” (Ath-Thur: 21)
Bertakwalah, wahai hamba-hamba Allah… Ketahuilah bahwa tanggung jawab ini sangat besar. Perhitungan hisab kelak sangatlah teliti, dan konsekuensinya sangatlah berat; kecuali bagi orang yang Allah memberinya taufik, niatnya baik, sarirah (amalan tersembunyi)nya juga baik. Allah akan menolongnya, meluruskannya, dan membuat anak-anaknya mudah.
Allah akan membuat anak-anak mudah diatur oleh orang tua, jika mereka melihat dari orang tuanya kesungguhan, amanah, ketegasan dan tidak bermudah-mudahan.
Janganlah Anda bermudah-mudah dalam perkara yang remeh sebelum menjadi besar. Sekali-kali, jangan Anda bermudah-mudah. Janganlah bermudah-mudah. Sebab, satu kejelekan akan menyeret pada kejelekan yang lain.
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
📢✋🏻❌⚠️ PENTINGNYA KEIKHLASAN DALAM BERAMAL
✍🏻 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعْمَتَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدتُ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ: جَرِيءٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ. قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلاَّ أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ: هُوَ جَوَادٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ
“Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan perkaranya adalah;
¶ (Pertama), seseorang yang mati syahid.
Kemudian dihadapkan (kepada Allah) lalu diperlihatkan kepadanya nikmatnya, dan dia mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan kenikmatan itu?’
Orang itu berkata, ‘Saya berperang demi Engkau hingga mati syahid.’
Allah berkata, ‘Engkau dusta. Sebetulnya engkau berperang agar dikatakan pemberani, dan itu sudah diucapkan (orang).’ Lalu dia dibawa dalam keadaan diseret di atas mukanya sampai dilemparkan ke dalam neraka.
¶ (Yang kedua) orang yang menuntut ilmu (syariat), mengajarkannya, dan membaca Al-Qur’an.
Dia dibawa ke hadapan Allah, diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat padanya?’
‘Saya mencari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an karena Engkau,’ jawabnya.
Kata Allah, ‘Kamu dusta. Sebetulnya engkau mencari ilmu agar dikatakan alim dan membaca Al-Qur’an agar digelari qari. Sungguh, semua itu sudah diucapkan (orang).’ Dia pun dibawa dalam keadaan diseret di atas mukanya lalu dilemparkan ke dalam neraka.
¶ (Yang ketiga), orang yang telah diberi kecukupan dan harta oleh Allah.
Dia dihadapkan kepada Allah, dan diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat padanya?’
‘Tidak saya biarkan satu jalan yang Engkau cintai saya berinfak padanya, melainkan saya melakukannya karena Engkau,’ katanya.
Allah berkata, “Kamu dusta. Sebetulnya kamu berbuat demikian agar dikatakan dermawan, dan itu sudah diucapkan (orang).’ Lalu dia diseret di atas mukanya hingga dilemparkan ke dalam neraka.”
📚 HR. Muslim (1905)
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعْمَتَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدتُ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ: جَرِيءٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ تَعَلَّمَ الْعِلْمَ وَعَلَّمَهُ وَقَرَأَ الْقُرْآنَ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: تَعَلَّمْتُ الْعِلْمَ وَعَلَّمْتُهُ وَقَرَأْتُ فِيكَ الْقُرْآنَ. قَالَ: كَذَبْتَ وَلَكِنَّكَ تَعَلَّمْتَ الْعِلْمَ لِيُقَالَ: عَالِمٌ، وَقَرَأْتَ الْقُرْآنَ لِيُقَالَ: هُوَ قَارِئٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ، وَرَجُلٌ وَسَّعَ اللهُ عَلَيْهِ وَأَعْطَاهُ مِنْ أَصْنَافِ الْمَالِ كُلِّهِ، فَأُتِيَ بِهِ فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: مَا تَرَكْتُ مِنْ سَبِيلٍ تُحِبُّ أَنْ يُنْفَقَ فِيهَا إِلاَّ أَنْفَقْتُ فِيهَا لَكَ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ فَعَلْتَ لِيُقَالَ: هُوَ جَوَادٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، ثُمَّ أُلْقِيَ فِي النَّارِ
“Sesungguhnya orang yang pertama kali diputuskan perkaranya adalah;
¶ (Pertama), seseorang yang mati syahid.
Kemudian dihadapkan (kepada Allah) lalu diperlihatkan kepadanya nikmatnya, dan dia mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat dengan kenikmatan itu?’
Orang itu berkata, ‘Saya berperang demi Engkau hingga mati syahid.’
Allah berkata, ‘Engkau dusta. Sebetulnya engkau berperang agar dikatakan pemberani, dan itu sudah diucapkan (orang).’ Lalu dia dibawa dalam keadaan diseret di atas mukanya sampai dilemparkan ke dalam neraka.
¶ (Yang kedua) orang yang menuntut ilmu (syariat), mengajarkannya, dan membaca Al-Qur’an.
Dia dibawa ke hadapan Allah, diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat padanya?’
‘Saya mencari ilmu dan mengajarkannya serta membaca Al-Qur’an karena Engkau,’ jawabnya.
Kata Allah, ‘Kamu dusta. Sebetulnya engkau mencari ilmu agar dikatakan alim dan membaca Al-Qur’an agar digelari qari. Sungguh, semua itu sudah diucapkan (orang).’ Dia pun dibawa dalam keadaan diseret di atas mukanya lalu dilemparkan ke dalam neraka.
¶ (Yang ketiga), orang yang telah diberi kecukupan dan harta oleh Allah.
Dia dihadapkan kepada Allah, dan diperlihatkan nikmatnya, lalu dia mengenalnya. Allah bertanya, ‘Apa yang engkau perbuat padanya?’
‘Tidak saya biarkan satu jalan yang Engkau cintai saya berinfak padanya, melainkan saya melakukannya karena Engkau,’ katanya.
Allah berkata, “Kamu dusta. Sebetulnya kamu berbuat demikian agar dikatakan dermawan, dan itu sudah diucapkan (orang).’ Lalu dia diseret di atas mukanya hingga dilemparkan ke dalam neraka.”
📚 HR. Muslim (1905)
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✋🏻📢📝🔗 AKAL TIDAK BISA BERDIRI SENDIRI
✍🏻 Imam Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan,
إِن أعظم النعم عَلَى الإنسان العقل لأنه الآلة فِي معرفة الإله سبحانه والسبب الذي يتوصل به إِلَى تصديق الرسل إلا أنه لما لم ينهض بكل المراد من العبد بعثت الرسل وأنزلت الكتب فمثال الشرع الشمس ومثال العقل العين فَإِذَا فتحت وكانت سليمة رأت الشمس
"Sesungguhnya (di antara) nikmat terbesar atas manusia adalah akal. Akal merupakan alat untuk mengenal ilah yang disembah (yaitu Allah). Akal juga jalan yang mengantarkan untuk membenarkan para rasul.
Hanya saja, akal tidak bisa berdiri sendiri dalam mengetahui segala yang diinginkan dari seorang hamba.
Oleh karena itu, para rasul pun diutus dan kitab-kitab suci pun diturunkan.
Dengan demikian, syariat layaknya matahari sedangkan akal layaknya mata. Jika mata terbuka dan dalam kondisi sehat, niscaya akan melihat matahari."
📚 Talbis Iblis hlm. 3
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Imam Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan,
إِن أعظم النعم عَلَى الإنسان العقل لأنه الآلة فِي معرفة الإله سبحانه والسبب الذي يتوصل به إِلَى تصديق الرسل إلا أنه لما لم ينهض بكل المراد من العبد بعثت الرسل وأنزلت الكتب فمثال الشرع الشمس ومثال العقل العين فَإِذَا فتحت وكانت سليمة رأت الشمس
"Sesungguhnya (di antara) nikmat terbesar atas manusia adalah akal. Akal merupakan alat untuk mengenal ilah yang disembah (yaitu Allah). Akal juga jalan yang mengantarkan untuk membenarkan para rasul.
Hanya saja, akal tidak bisa berdiri sendiri dalam mengetahui segala yang diinginkan dari seorang hamba.
Oleh karena itu, para rasul pun diutus dan kitab-kitab suci pun diturunkan.
Dengan demikian, syariat layaknya matahari sedangkan akal layaknya mata. Jika mata terbuka dan dalam kondisi sehat, niscaya akan melihat matahari."
📚 Talbis Iblis hlm. 3
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
⚠️❌⛔✋🏻 HATI-HATI DENGAN DUNIA
✍🏻 Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan,
وما أحسن قول يحيى بن معاذ الرازي: الدنيا خمر الشيطان، من سَكِرَ منها لم يفق إلا في عسكر الموتى نادماً مع الخاسرين
Betapa indah ucapan Yahya bin Muadz ar-Razi, "Dunia adalah khamarnya setan. Siapa yang mabuk karenanya, ia tidak akan sadar kecuali ketika berada di barisan orang-orang mati dalam keadaan menyesal bersama orang-orang yang merugi."
📚 Jami'ul 'Ulum wal Hikam (2/381)
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Ibnu Rajab rahimahullah mengatakan,
وما أحسن قول يحيى بن معاذ الرازي: الدنيا خمر الشيطان، من سَكِرَ منها لم يفق إلا في عسكر الموتى نادماً مع الخاسرين
Betapa indah ucapan Yahya bin Muadz ar-Razi, "Dunia adalah khamarnya setan. Siapa yang mabuk karenanya, ia tidak akan sadar kecuali ketika berada di barisan orang-orang mati dalam keadaan menyesal bersama orang-orang yang merugi."
📚 Jami'ul 'Ulum wal Hikam (2/381)
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
📢✋🏻⚠❌ SESEORANG YANG TIDAK BISA MENGAMBIL MANFAAT DARI ILMUNYA, DIA AKAN BINASA KARENA KEBODOHANNYA
✍🏻 Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
اقرأ القرآن ما نهاك فإذا لم ينهك فلست تقرؤه
“Bacalah al-Quran hingga al-Quran bisa mencegahmu (dari kemaksiatan). Jika al-Quran belum mampu membuat engkau berhenti dari maksiat, berarti kamu belum membacanya.
رب حامل فقه غير فقيه
Terkadang, ada seseorang yang mempelajari fikih, namun dia tidak benar-benar memahaminya.
ومن لم ينفعه علمه ضره جهله
Seseorang yang tidak bisa mengambil manfaat dari ilmunya, dia akan binasa karena kebodohannya.”
📚 (Az-Zuhud, karya Imam Ahmad, hlm. 231)
🌍 Kunjungi || https://forumsalafy.net/seseorang-yang-tidak-bisa-mengambil-manfaat-dari-ilmunya-dia-akan-binasa-karena-kebodohannya/
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
اقرأ القرآن ما نهاك فإذا لم ينهك فلست تقرؤه
“Bacalah al-Quran hingga al-Quran bisa mencegahmu (dari kemaksiatan). Jika al-Quran belum mampu membuat engkau berhenti dari maksiat, berarti kamu belum membacanya.
رب حامل فقه غير فقيه
Terkadang, ada seseorang yang mempelajari fikih, namun dia tidak benar-benar memahaminya.
ومن لم ينفعه علمه ضره جهله
Seseorang yang tidak bisa mengambil manfaat dari ilmunya, dia akan binasa karena kebodohannya.”
📚 (Az-Zuhud, karya Imam Ahmad, hlm. 231)
🌍 Kunjungi || https://forumsalafy.net/seseorang-yang-tidak-bisa-mengambil-manfaat-dari-ilmunya-dia-akan-binasa-karena-kebodohannya/
⚪️ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
💐🌷🌻🌹 PERKARA YANG PALING BERAT DI DUNIA
✍🏼 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
فلا يأمن النفاق إلا منافق، ولا يخاف النفاق إلا مؤمن، فعلى العبد أن يحرص على الإخلاص، وأن يجاهد نفسه عليه.
"Tidak ada yang merasa aman dari kemunafikan kecuali seorang munafik. Tidak ada pula yang merasa takut terhadap kemunafikan kecuali seorang mukmin. Oleh karena itu, seorang hamba hendaknya berusaha keras untuk ikhlas dan menundukkan diri untuk meraih keikhlasan.
Sebagian ulama salaf mengatakan,
ما جاهدت نفسي على شيء ما جاهدتها على الإخلاص.
"Tidaklah aku berusaha keras menundukkan diriku untuk meraih sesuatu seperti kerasnya usahaku untuk meraih ikhlas."
📚 Majmu’ul Fatawa, jilid 7 hlm. 117
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah berkata,
فلا يأمن النفاق إلا منافق، ولا يخاف النفاق إلا مؤمن، فعلى العبد أن يحرص على الإخلاص، وأن يجاهد نفسه عليه.
"Tidak ada yang merasa aman dari kemunafikan kecuali seorang munafik. Tidak ada pula yang merasa takut terhadap kemunafikan kecuali seorang mukmin. Oleh karena itu, seorang hamba hendaknya berusaha keras untuk ikhlas dan menundukkan diri untuk meraih keikhlasan.
Sebagian ulama salaf mengatakan,
ما جاهدت نفسي على شيء ما جاهدتها على الإخلاص.
"Tidaklah aku berusaha keras menundukkan diriku untuk meraih sesuatu seperti kerasnya usahaku untuk meraih ikhlas."
📚 Majmu’ul Fatawa, jilid 7 hlm. 117
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/forumsalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
📝📢🌾🌷 TAK SEBANDING
✍🏻 Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami rahimahullah mengatakan,
فإنّ العبد لو عمّر عمر الدنيا وهو يصوم النهار ويقوم الليل ويجتنب المعاصي كلّها لم يقابل كل عمله عشر معشار أصغر نعم الله عليه الظاهرة والباطنة، فكيف تكون ثمنا لدخول الجنة (ربّ اغفر وارحم وأنت خير الرّاحمين)
"Seandainya seorang hamba diberi umur sepanjang umur dunia, lantas ia gunakan seluruh umurnya untuk puasa pada siang hari dan shalat pada malam hari, kemudian ia meninggalkan seluruh maksiat; semua itu tidak akan bisa menyamai seperseratus nikmat zahir (tampak) dan batin yang terkecil yang Allah berikan. Lantas, bagaimana mungkin amalan itu bisa untuk membayar jaminan agar masuk ke dalam surga?!
(Ya Allah, ampunilah dan berikan rahmat padaku. Sungguh, Engkaulah Dzat sebaik-baik Pemberi rahmat)."
📚 A'laamus Sunnah Al-Mansyurah, hlm. 86
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Syaikh Hafizh bin Ahmad al-Hakami rahimahullah mengatakan,
فإنّ العبد لو عمّر عمر الدنيا وهو يصوم النهار ويقوم الليل ويجتنب المعاصي كلّها لم يقابل كل عمله عشر معشار أصغر نعم الله عليه الظاهرة والباطنة، فكيف تكون ثمنا لدخول الجنة (ربّ اغفر وارحم وأنت خير الرّاحمين)
"Seandainya seorang hamba diberi umur sepanjang umur dunia, lantas ia gunakan seluruh umurnya untuk puasa pada siang hari dan shalat pada malam hari, kemudian ia meninggalkan seluruh maksiat; semua itu tidak akan bisa menyamai seperseratus nikmat zahir (tampak) dan batin yang terkecil yang Allah berikan. Lantas, bagaimana mungkin amalan itu bisa untuk membayar jaminan agar masuk ke dalam surga?!
(Ya Allah, ampunilah dan berikan rahmat padaku. Sungguh, Engkaulah Dzat sebaik-baik Pemberi rahmat)."
📚 A'laamus Sunnah Al-Mansyurah, hlm. 86
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✋🏻⚠️❌⛔ JANGAN TERTIPU
✍🏻 Syaikh Ibnu Baz rahimahullah mengatakan,
وهذا يفيد المؤمنين الحذر، وألا يغتروا بأنهم مؤمنون، ولا يقولوا أن الله معنا وفقط، لا، بل هو معكم إِذَا استقمتم، وهو مع المؤمنين إذا استقاموا وأدوا الواجب واجتهدوا في الخير، وصبروا وصابروا، أَمَّا إِذَا فرّطوا أو فرط بعضهم، فعليهم الخطر.
"Ini memberi pelajaran kepada kaum mukminin agar berhati-hati dan tidak tertipu (hanya semata) dengan keadaan dirinya sebagai seorang mukmin. Jangan katakan bahwa Allah bersama kita, kemudian selesai. Tidak!
Allah bersama kalian jika kalian istiqamah. Ia bersama kaum mukminin jika mereka Istiqamah dan menunaikan kewajibannya.
Maka dari itu, bersungguh-sungguhlah dalam kebaikan, bersabarlah, dan berusaha teguh dalam kesabaran.
Namun, jika mereka atau sebagian mereka lalai, mereka dalam bahaya."
📚 Catatan kaki kitab Al-Amru bil Ma'ruf wan Nahyu 'Anil Munkar, hlm. 32
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏻 Syaikh Ibnu Baz rahimahullah mengatakan,
وهذا يفيد المؤمنين الحذر، وألا يغتروا بأنهم مؤمنون، ولا يقولوا أن الله معنا وفقط، لا، بل هو معكم إِذَا استقمتم، وهو مع المؤمنين إذا استقاموا وأدوا الواجب واجتهدوا في الخير، وصبروا وصابروا، أَمَّا إِذَا فرّطوا أو فرط بعضهم، فعليهم الخطر.
"Ini memberi pelajaran kepada kaum mukminin agar berhati-hati dan tidak tertipu (hanya semata) dengan keadaan dirinya sebagai seorang mukmin. Jangan katakan bahwa Allah bersama kita, kemudian selesai. Tidak!
Allah bersama kalian jika kalian istiqamah. Ia bersama kaum mukminin jika mereka Istiqamah dan menunaikan kewajibannya.
Maka dari itu, bersungguh-sungguhlah dalam kebaikan, bersabarlah, dan berusaha teguh dalam kesabaran.
Namun, jika mereka atau sebagian mereka lalai, mereka dalam bahaya."
📚 Catatan kaki kitab Al-Amru bil Ma'ruf wan Nahyu 'Anil Munkar, hlm. 32
⚪ WhatsApp Salafy Indonesia
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/ForumSalafy
💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎💎